Anda di halaman 1dari 11

Wednesday, October 17, 2012

Catheter

CATHETER
Catheter merupakan suatu alat berupa pipa kosong terbuat dari logam, gelas, karet, plastic
yang cara penggunaanya adalah untuk dimasukkan ke dalam rongga tubuh melalui saluran atau
kanal.

Gambar 1. Catheter

A.    Intra Vena (IV) Catheter


IV catheter adalah catheter yang dimasukkan ke dalam pembuluh vena. Kegunaanya
berlaku sebagai vena tambahan (perpanjangan vena) untuk pengobatan IV jangka lama yang
lebih dari 48 jam. Pembedahan dengan wing needle bila digunakan lenih dari 48 jam akan
menimbulkan thrombosis, karena wing needle terbuat dari logam.
Gambar 2. IV Catheter

Gambar 3. Penyuntikan IV Catheter ke pembuluh vena pasien

Gambar 4. Peristiwa pada saat IV Catheter msuk ke dalam pembuluh vena


Wing Needle adalah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara
vakum. Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah dilepas dari spuit serta
container vacuum. Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan besarnya vena
yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang menghendaki pengambilan dengan jaru
kecil.

Gambar 5. Wing Needle

B.     Non Intra Vena (IV) Catheter


1.      Nelaton Catheter
Merupakan salah satu catheter yang digunakan untuk melakukan buang air kecil (BAK).
 

Gambar 6. Nelaton Catheter

2.      Kondom Catheter


Biasanya digunakan pada laki-laki untuk menghubungkan penis dengan urine bag melalui ujung
tubenya, terutama bagi pasien yang suka buang air kecil secara tidak sadar.

Gambar 7. Kondom Catheter untuk Laki-Laki

3.      Suction Catheter


Alat yang digunakan untuk menyedot lender dari trachea bayi yang baru lahir. Hal ini bertujuan
untuk mengeluarkan atau menyedot cairan amnionik yang ada pada bayi tersebut.
 

Gambar 8. Suction Catheter dan Proses Penggunaannya

4.      Feeding Tube


Alat yang digunakan untuk memasukkan cairan makanan melalui mulut atau hidung.
Gambar 9. Feeding Tube
 

Gambar 10. Pemakaian Feeding Tube pada Pasien Dewasa & Bayi
5.      Rectal Tube
Alat yang digunakan untuk mengeluarkan gas-gas dari usus, untuk mebersihkan rectum.
Biasanya ujung yang satunya dimasukkan ke dalam anus dan ujung yang satunya lagi
dihubungkan dengan spuit glyserin.
 

Gambar 11. Cara Penggunaan Rectal Tube & Rectal Tube dgn PVC Ballon

6.      Ballon Catheter (Foley Catheter)


Alat yang digunakan untuk pengambilan urine dalam sistem tertutup, bebas dari udara dan polusi
sekitarnya. Biasanya dihubungkan dengan suatu urinometer dan suatu urine bag untuk keperluan
pemeriksaan klinis.
Tipe Catheter
Jenis catheter terdiri dari 2 bentuk yaitu catheter tetap dan catheter sementara.
a.       Dengan catheter sementara menggunakan catheter satu lumen dan hanya memerlukan waktu 5-
10 menit sampai kandung kemih. Penggunaan catheter sementara dapat diulangi penggunaannya 
tetapi penggunaan yang terus menerus akan meningkatkan resiko infeksi dan trauma pada
urethra.
b.      Pemasangan catheter atau catheter tetap dalam jangka waktu yang lama dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan. Akan lebih baik jika catheter diganti secara teratur sesuai dengan batas waktu
pemasangan dari setiap jenis catheter. Catheter tetap ada yang mempunyai 2 atau tiga lumen.
Lumen pertama adalah untuk pengeluaran urin. Lumen kedua untuk memasukkan cairan steril
untuk fiksasi catheter. Lumen ketiga adalah untuk memasukan cairan atau obat kedalam vesika
urinaria.
Jenis Catheter
a.       Catheter plastik : digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak fleksibel.
b.      Catheter Latex/karet : digunakan untuk penggunaan/pemakaian dalam jangka waktu sedang
(kurang dari 3 minggu).
c.       Catheter silicon murni/Teflon : untuk penggunaan jangkaq waktu lama 2-3 bulan karena bahan
lebih lentur pada meatus urethra.
d.      Catheter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-6 minggu, bahannya lembut, tidak panas dan
nyaman bagi urethra.
e.       Catheter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada pengosongan kandung
kemih pada ibu yang melahirkan.
Ukuran Catheter
a.       Anak      : 8-10 French (Fr)
b.      Wanita   : 14-16 Fr
c.       Laki-laki : 16-18 Fr
Gambar 12. Posisi Catheter pada Laki-laki

Gambar 13. Posisi Catheter pada Wanita


  Cara Pemasangan Foley Catheter
1.      Menyiapkan penderita : untuk penderita laki-laki dengan posisi terlentang sedang wanita dengan
posisi dorsal recumbent atau posisi Sim
2.      Aturlah cahaya lampu sehingga didapatkan visualisasi yang baik
3.      Siapkan deppers dan cucing , tuangkan bethadine secukupnya
4.      Kenakan handscoen dan pasang doek lubang pada genetalia penderita
5.      Mengambil deppers dengan pinset dan mencelupkan pada larutan bethadine.
6.      Melakukan desinfeksi sebagai berikut :
  Pada penderita laki-laki : Penis dipegang dan diarahkan ke atas atau hampir tegak lurus dengan
tubuh untuk meluruskan urethra yang panjang dan berkelok agar kateter mudah dimasukkan .
desinfeksi dimulai dari meatus termasuk glans penis dan memutar sampai pangkal, diulang sekali
lagi dan dilanjutkan dengan alkohol. Pada saat melaksanakan tangan kiri memegang penis
sedang tangan kanan memegang pinset dan dipertahankan tetap steril.
  Pada penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora, desinfeksi dimulai dari atas
( clitoris ), meatus lalu kearah bawah menuju rektum. Hal ini diulang 3 kali . deppers terakhir
ditinggalkan diantara labia minora dekat clitoris untuk mempertahankan penampakan meatus
urethra.
7.      Lumuri kateter dengan jelly dari ujung merata sampai sepanjang 10 cm untuk penderita laki-laki
dan 4 cm untuk penderita wanita. Khusus pada penderita laki-laki gunakan jelly dalam jumlah
yang agak banyak agar kateter mudah masuk karena urethra berbelit-belit.
8.      Masukkan katether ke dalam meatus, bersamaan dengan itu penderita diminta untuk menarik
nafas dalam.
  Untuk penderita laki-laki : Tangan kiri memegang penis dengan posisi tegak lurus tubuh penderita
sambil membuka orificium urethra externa, tangan kanan memegang kateter dan
memasukkannya secara pelan-pelan dan hati-hati bersamaan penderita menarik nafas dalam. Kaji
kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi. Jika
masih ada tahanan kateterisasi dihentikan. Menaruh neirbecken di bawah pangkal kateter
sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 5 – 7,5 cm dan selanjutnya
dimasukkan lagi +/- 3 cm.
  Untuk penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora sedang tangan kanan
memasukkan kateter pelan-pelan dengan disertai penderita menarik nafas dalam . kaji kelancaran
pemasukan kateter, jik ada hambatan kateterisasi dihentikan. Menaruh nierbecken di bawah
pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 18 – 23 cm
dan selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm.
9.      Mengambil spesimen urine kalau perlu
10.  Mengembangkan balon kateter dengan aquadest steril sesuai volume yang tertera pada label
spesifikasi kateter yang dipakai
11.  Memfiksasi kateter :
Pada penderita laki-laki kateter difiksasi dengan plester pada abdomen
Pada penderita wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal paha
12.  Menempatkan urobag ditempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari kandung kemih.

Posted by eko rizky at 4:30 PM


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:
Post a Comment

Newer Post Older Post Home


Subscribe to: Post Comments (Atom)

Blog Archive
 ▼  2012 (12)
o ►  December (1)
o ►  November (4)
o ▼  October (4)
 JARUM SUNTIK & ALAT SEMPRIT
 Catheter
 HOSPITAL WARES/UTENSILS
 Alat-alat untuk perawatan
o ►  September (3)

About Me
eko rizky
View my complete
profile
Simple template. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai