Ini termasuk gangguan pada saluran pencernaan yang paling sering ditemui,
khususnya pada anak-anak. Penyebab diare bisa bermacam macam, mulai dari kurangnya
kebersihan makanan, salah makan, infeksi, cacingan dan lain-lain. Bakteri yang masuk ke
dalam sistim pencernaan mengakibatkan terjadinya rangsangan yang kuat pada mukosa
usus yang menyebabkan peningkatan gerakan otot usus, akibatnya makanan tidak dapat
terserap secara sempurna. Diare dapat dikatakan akut jika mencret lebih dari 4 kali sehari
dengan konsentrasi tinja yang semakin lama semakin cair. Diare tidak menyebabkan
kematian, namun dehidrasi yang menyertainya dapat membuat penderita kehilangan
cairan tubuh secara drastis yang jika tidak ditangani dapat membuat penderita meninggal.
Jadi, yang perlu sangat diwaspadai bukan lah diarenya, melainkan dehidrasinya. Pastikan
penderita mendapatkan cukup minum agar cairan tubuhnya terjaga. Salah satu indikator
apakah penderita diare mengalami dehidrasi atau tidak, cermati kuantitas air seninya.
Selama kuantitasnya cukup, berarti penderita tidak mengalami dehidrasi. Pengobatan
awal untuk diare yaitu dengan memberikan oralit. Oralit mengandung natrium, glukosa,
kalium dan bikarbonat –semua kandungan tersebut berfungsi untuk menggantikan cairan
yang hilang lewat BAB yang berlebihan. Berikan oralit pada penderita sesuai dengan
dosis yang disarankan. Komposisi oralit untuk orang dewasa dan anak anak berbeda.
Pada anak, natriumnya harus lebih rendah jadi jangan berikan oralit terlalu banyak pada
anak-anak karena malah akan mengakibatkan hipernatrium dimana bisa-bisa anak
mengalami koma.
Sembelit (Konstipasi). Berbanding terbalik dengan diare, dimana feses yang keluar
berbentuk cair dengan frekuensi yang tinggi; sembelit atau konstipasi merupakan
gangguan pada sistem pencernaan dimana penderitanya mengalami pengerasan feses
sehingga sulit untuk dikeluarkan, bahkan sampai menyebabkan rasa sakit yang amat
sangat bagi penderitanya. Penyebab konstipasi bermacam-macam, mulai dari pola
makanyang buruk, stres, gangguan hormon, efek samping obat obatan tertentu, dan bisa
juga karena kelainan anatomis. Pencegahan konstipasi dapat dilakukan dengan
memperbaiki pola makan dan memperbanyak asupan serat, sedangkan untuk
pengobatannya dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat pencahar (laksatif) sesuai
dosis yang disarankan. Namun bila konstipasi begitu serius(obstipasi), tindakan
pembedahan mau tak mau menjadi pilihan, meski kasus seperti ini jarang terjadi.
Wasir (Hemoroid). Ini merupakan gangguan pencernaan berupa pelebaran pembuluh
darah balik di dalam jaringan pembuluh darah di bagian anus akibat tekanan yang
berlebihan. Keluhan awal biasanya adalah keluarnya tetesan darah setelah BAB.
Pencegahan wasir bisa dilakukan dengan menerapkan diet kaya serat, yaitu dengan
mengkonsumsi banyak sayuran dan buah buahan agar volume tinja besar namun tetap
lembek, sehingga proses BAB menjadi mudah dan lancar karena tidak perlu mengejan,
dimana hal tersebut dapat merangsang timbulnya wasir.
Kanker Usus. Penyakit ini masuk dalam urutan ketiga penyebab kematian terbesar di
seluruh dunia. Penelitian menunjukkan kandungan kalsium yang tinggi yang terdapat
pada susu dapat melindungi usus dari serangan kanker. Konsumsi kalsium dalam jumlah
yang cukup setiap harinya dapat mengurangi tingkat resiko kanker usus. Oleh karena itu,
sebagai pencegahannya, sebaiknya anda rutin mengkonsumsi susu dan juga produk
olahan susu seperti yogurt dan keju. Selain itu, konsumsi kalori, buah dan sayuran secara
seimbang untuk mengurangi tingginya timbunan lemak yang mengakibatkan timbulnya
macam-macam gangguan pada saluran pencernaan.
1. Sakit Gigi
Di dalam gigi ada yang namanya pulpa gigi yang terdiri dari pembuluh darah, jaringan, serta
saraf-saraf yang sensitif. Sakit gigi terjadi ketika pulpa mengalami radang.
Peradangan itu sendiri penyebabnya bermacam-macam, antara lain karena adanya tumpukan
nanah di bagian dasar gigi akibat infeksi bakteri (abses periapikal), gigi retak, penyusutan gusi,
kerusakan gigi yang mengakibatkan lubang, rusaknya tambalan, serta gigi yang terjepit di antara
gigi lainnya ketika tumbuh.
Mereka yang menderita sakit gigi biasanya mengalami gejala seperti nyeri di sekitar gigi dan
rahang, pembengkakan, sakit kepala, bahkan demam. Tingkat keparahan nyeri bisa bervariasi,
mulai dari ringan hingga hebat. Dan menurut pola kemunculannya, nyeri bisa timbul dan hilang
secara berulang-ulang atau terasa terus-menerus (konstan).
Seringkali penderita sakit gigi merasakan nyeri atau ngilu yang memburuk pada malam hari atau
ketika mereka makan dan minum, terutama yang terlalu dingin atau panas.
2. Sariawan
Sariawan adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang
berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya
Sariawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.
3. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen
penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “hepatitis akut”,
hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “hepatitis kronis”.
4. Diare
Diare adalah suatu kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan atau buang air
besar (BAB) dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya,
diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
5. Konstipasi
Konstipasi adalah kondisi tidak bisa buang air besar secara teratur atau tidak bisa sama sekali.
Jika mengalaminya, Anda biasanya akan mengalami gejala-gejala tertentu. Misalnya tinja Anda
menjadi keras dan padat dengan ukuran sangat besar atau sangat kecil. ( Baca Juga : Cara
Mengatasi Konstipasi )
6. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung.
Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Dilihat dari waktu
terjadinya, gastritis dibagi menjadi dua:
7. Disentri
Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir. Ada
dua jenis utama disentri yang digolongkan berdasarkan penyebabnya, yaitu disentri basiler atau
sigelosis yang disebabkan oleh bakteri shigella dan disentri amoeba atau amoebiasis yang
disebabkan oleh amoeba (parasit bersel satu) bernama Entamoeba histolytica yang biasanya
ditemukan di daerah tropis. Disentri basiler biasanya lebih ringan dibanding dengan disentri
amoeba. ( Baca Juga : Obat Herbal Disentri )
8. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah
adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
9. Maag
Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung
dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan
perih pada perut.
Penyebab utama sakit maag ada dua, yakni bakteri helicobacter pylori (H. pylori) dan
penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), seperti ibuprofen atau aspirin dalam waktu
yang cukup panjang. Bakteri H. pylori merupakan bakteri yang dapat mengiritasi dan
menyebabkan munculnya luka pada lambung atau usus bagian atas. ( Baca Juga : Obat Herbal
Maag Kronis )
14. Cacingan
Biasanya orang yang mengalami cacingan terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan
sehingga memungkinkan telur-telur cacing akan masuk ke dalam mulut dan hidup di dalam usus
manusia, biasanya anak-anak yang kurang menjaga kebersihan saat bermain di luar akan rentan
tertular penyakit cacingan ini.
E. Sembelit (Konstipasi)
Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan dengan gejala mengalami pengerasan feses
yang sulit untuk dibuang yang dapat menyebabkan kesakitan pada penderitanya.
Penyebab:
1.) Pola makan
2.) Hormon
3.) Efek samping obat-obatan
4.) Kelainan anatomis
Pengobatan:
1.) Mengubah pola makan
2.) Meminum obat laksatif (pencahar)
3.) Terapi serat
4.) Pembedahan
15. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela
yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
4. Radang Usus Penyakit radang usus buntu makan lebih sering Ambil kunyit 2 biji
Buntu ini umumnya disebabkan dengan porsi yang seukuran telunjuk
oleh infeksi bakteri, namun kecil (sedikit demi orang dewasa,
faktor pencetusnya ada sedikit) bersihkan, lalu
beberapa kemungkinan konsumsikan parutdan peras air-nya
yang sampai sekarang makanan yang tinggi sampai 1 gelas. Bila
belum dapat diketahui kadar vitamin dan rasanya kurang suka
secara pasti. Di antaranya protein serta rendah bisa ditambah dengan
faktor penyumbatan serat agar gampang gula. Minumlah dalam
(obstruksi) pada lapisan dicerna. sehari lebih dari 3 kali
saluran (lumen) appendiks hindari makanan
oleh timbunan tinja/feces yang mengandung
yang keras (fekalit), gas seperti kubis dan
hyperplasia (pembesaran) brokoli serta
jaringan limfoid, penyakit minuman beralkohol
cacing, parasit, benda asing dan produk susu.
dalam tubuh, cancer primer Hindari juga
dan striktur. makanan yang
berlemak karena
Diantara beberapa faktor susah dicerna.
diatas, maka yang paling Istirahat yang cukup
sering ditemukan dan kuat dan hindari
dugaannya sebagai ketegangan emosi
penyabab adalah faktor karena stres dapat
penyumbatan oleh memperburuk
tinja/feces dan hyperplasia gejala.
jaringan limfoid.
Penyumbatan atau
pembesaran inilah yang
menjadi media bagi bakteri
untuk berkembang biak.
Perlu diketahui bahwa
dalam tinja/feces manusia
sangat mungkin sekali
telah tercemari oleh
bakteri/kuman Escherichia
Coli, inilah yang sering
kali mengakibatkan infeksi
yang berakibat pada
peradangan usus buntu.
10. Tukak infeksi virus ini 1. Makan dalam - 30 gram temu lawak
Lambung menyebabkan dinding jumalah cukup dan segar + 10 gram kulit
(Ulkus) lambung berlubang teratur. Hindari jeruk mandarin kering
sehingga isinya jatuh ke makanan yang dapat + 5 butir kapulaga
dalam rongga perut. mengiritasi seperti direbus dengan 500 cc
makanan pedas air hingga tersisa 200
asam, gorengan, cc, airnya disaring,
atau berlemak. diminum hangat-
2. Hindari alkohol. hangat.
Penggunaan alkohol - 75 gram daun lidah
dapat mengiritasi buaya dikupas
dan mengikis kulitnya + 10 gram
lapisan mukosa adas + 5 butir bunga
dalam lambung, lawang direbus
mengakibatkan dengan 500 cc air
peradangan dan tersisa 200 cc, airnya
pendarahan. disaring + 1 sdm
3. Jangan merokok. madu, diminum
Merokok hangat-hangat.
- 25 gram kunyit segar
+ 20 gram kencur + 5
butir cengkeh direbus
dengan 400 cc air
hingga tersisa 200 cc,
airnya disaring,
diminum hangat-
hangat
- 3 batang sereh + 15
butir ketumbar +
lengkuas direbus
dengan 500 cc air
hingga tersisa 200 cc,
airnya disaring,
minum hangat-hangat.
11. Sariawan / 1. Akibat virus kebersihan mulut 1. Makanan yang
malabsorpsi 2. Akibat bakteri. dan gigi dengan mengandung Vitamin
3. Akibat jamur. baik, melakukan B
4. Non-infeksi. pemeriksaan gigi Kekurangan vitamin B
secara teratur serta tak hanya
mengatur pola menyebabkan mulut
makan yang baik bermasalah, tetapi
dengan mengurangi juga memicu anemia
makanan yang dapat dan depresi. Untuk
memicu iritasi pada memperolehnya
lapisan mukosa vitamin B, Anda dapat
mulut. konsumsi tiram, telur
ikan, susu kedelai, dan
Selain itu susu beras secara
pencegahan rutin.
sariawan juga bisa
dilakukan dengan 2. Makanan yang
menghindari mengandung Zat besi
terjadinya trauma Zat besi tidak hanya
atau benturan seperti menyembuhkan
menyikat gigi sariawan, tetapi juga
dengan lembut, tidak memperkuat tulang
terburu-buru saat dan otot. Untuk tetap
mengunyah fit dan sehat,
makanan serta tidak sebaiknya Anda rutin
berbicara saat mengkonsumsi
sedang makan. bayam, daging sapi,
hati ayam, wijen dan
sereal.
3. Makanan yang
mengandung Asam
folat
Untuk menghindari
sariawan atau luka
mulut yang berulang,
Anda harus
membiasakan
mengkonsumsi
makanan yang
mengandung asam
folat. Asam folat
banyak terdapat pada
sayuran hijau gelap,
seperti bayam,
asparagus, kacang
polong, lobak dan
kacang-kacangan.
4. Air kelapa
Meski bukan salah
satu jenis makanan, air
kelapa adalah obat
ampuh yang dapat
menyembuhkan luka
pada mulut. Banyak
minum air kelapa juga
dapat meredakan
peradangan dan
mencegah sariawan.
5. Buah-buahan
Jeruk, pisang dan
nanas merupakan
makanan sehat yang
dapat menyembuhkan
sariawan di mulut.
Buah-buahan ini dapat
membantu karena
dapat meningkatkan
metabolisme, anti-
inflamasi dan kaya
vitamin C. Jika Anda
memiliki masalah
serius dengan
sariawan, konsumsilah
buah-buahan ini.
Pengertian kolik menurut dr. I.G.A Nyoman Sp.A dari RS Bunda, Jakarta Pusat, adalah suatu
gejala kompleks pada bayi yang ditandai menangis kuat dan keras, nyeri perut yang jelas dan
rewel. Kolik seringkali mulai timbul dalam waktu 10 hari hingga 3 minggu setelah bayi lahir,
dan berlangsung sampai bayi berusia 3 hingga 4 bulan. Biasanya kolik akan menghilang dengan
sendirinya.
Bayi yang mengalami kolik tetap mau makan dan berat badannya bertambah. Episode menangis
cenderung terjadi pada saat yang sama setiap harinya. Tetapi ada sebagian kecil bayi yang
menangis seharian.
Penyebab. Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi beberapa faktor berikut diduga berperan
dalam terjadinya kolik:
– Pemberian makan yang berlebihan (baik berupa ASI maupun susu formula).
Gejala-gejala:
– Bayi tiba-tiba menangis keras dan sering terjadi pada waktu yang sama setiap harinya.
– Episode menangis bisa berlangsung selama beberapa menit bahkan hingga beberapa jam.
– Nyeri perut yang jelas terlihat dari posisi bayi yang menarik lututnya ke arah perut.
– Rewel
Jika diduga penyebabnya adalah refluks esophageal, maka dilakukan pemeriksaan untuk
mengukur jumlah asam yang mengalami refluks dari lambung ke kerongkongan.
Pengobatan. Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi kolik, tetapi tindakan tersebut bisa
dilakukan untuk mengurangi nyeri dan menenangkan bayi.
– Gendong bayi dengan posisi kepala dalam keadaan tegak atau baringkan bayi dengan posisi
kepala lebih tinggi dari bagian lainnya.
– Jika menyusu melalui botol hanya berlangsung kurang dari 20 menit, mungkin lubangnya
terlalu besar. Sebaiknya dot diganti dengan dot yang lubangnya lebih kecil.
– Jika setelah selesai menyusu bayi tampak masih ingin menghisap, bisa diberikan kempeng.
– Jangan terlalu banyak memberi susu atau jangan menyusui terlalu cepat.
– Berikan kehangatan pada perut bayi melalui botol berisi air panas yang dibungkus dengan
kain yang lembut.
– Jika setelah 30 menit usaha menggendong atau menenangkan bayi tidak berhasil, maka
biarkan bayi menangis dan nanti dia akan tertidur dengan sendirinya karena lelah. Jika
setelah 15 menit bayi masih menangis, gendong dan tenangkan kembali.
– Orangtua tidak diperbolehkan memberi obat bagi bayi yang mengalami kolik, terutama
yang berumur di bawah 6 bulan tanpa sepengetahuan dokter.
Pengobatan
Nyeri abdomen kadang kadang dapat disembuhkan dengan mudah, biasanya dengan minum
susu,kompres panas pada daerah yang sakit, atau makan obat natsid (untuk menetralkan asam lambung
),antispasmodik,atau analgesik (antinyeri).Apabila cara cara ini tidak mengatasi rasa nyeri,atau bila rasa
nyeri hebat dan berulang, maka sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
Nyeri abdomen yang disertai penurunan berat badan tanpa diet atau gangguan usus,sembelit mendadak
atau diare perlu perawatan dokter.
Dokter membuiat diagnosis berdasarkan riwayat nyeri penderita dan hubungannya dengan makan,
kencing,gerakan usus,disamping melakukan pemeriksaan fisik pada penderita.
Menyimpan glikogen (bahan bakar untuk tubuh) yang terbuat dari gula. Bila diperlukan, glikogen
dipecah menjadi glukosa yang dilepaskan ke dalam aliran darah.
Membantu proses pencernaan lemak dan protein.
Membuat protein yang penting bagi pembekuan darah.
Mengolah berbagai obat yang mungkin Anda minum.
Membantu membuang racun dari tubuh.
Sirosis adalah penyakit yang sangat berbahaya karena mengganggu pelaksanaan fungsi-fungsi di
atas. Selain itu, jika Anda memiliki sirosis Anda juga berisiko mengembangkan kanker hati
(hepatocellular carcinoma). Risiko bervariasi sesuai penyebab sirosis. Risiko terbesar adalah
pada sirosis yang disebabkan oleh infeksi hepatitis C dan B, diikuti dengan sirosis yang
disebabkan oleh hemokromatosis.
Penyebab
Ada banyak penyebab sirosis. Penyebab paling umum adalah kebiasaan meminum alkohol dan
infeksi virus hepatitis C. Sel-sel hati Anda berfungsi mengurai alkohol, tetapi terlalu banyak
alkohol dapat merusak sel-sel hati. Infeksi kronis virus hepatitis C menyebabkan peradangan
jangka panjang dalam hati yang dapat mengakibatkan sirosis. Sekitar 1 dari 5 penderita hepatitis
C kronis mengembangkan sirosis. Tetapi hal ini biasanya terjadi setelah sekitar 20 tahun atau
lebih dari infeksi awal.
Gejala
Sirosis di tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun. Oleh karena itu, pasien sirosis ringan
dan moderat mungkin menderita untuk waktu yang lama tanpa menyadari penyakitnya. Pada
tahap ini tes fungsi hati dapat mendeteksi perubahan yang mengarah pada disfungsi hati, seperti:
Kegagalan membuat cukup protein seperti albumin yang membantu untuk mengatur komposisi
cairan di dalam aliran darah dan tubuh.
Kegagalan membuat bahan kimia yang cukup diperlukan untuk pembekuan darah.
Kurang mampu mengolah limbah kimia dalam tubuh seperti bilirubin sehingga menumpuk di
dalam tubuh.
Kurang mampu memproses obat, racun, dan bahan kimia lainnya yang kemudian bisa
menumpuk di dalam tubuh.
Pada tahap akhir, sirosis hati terkait dengan banyak gejala. Sebagian besar gejalanya adalah
akibat dari jaringan hati fungsional yang tersisa terlalu sedikit untuk melakukan tugas-tugas hati.
Gejala yang dapat timbul pada fase ini adalah:
Kelelahan.
Kelemahan.
Cairan yang bocor dari aliran darah dan menumpuk di kaki (edema) dan perut (ascites).
Kehilangan nafsu makan, merasa mual dan ingin muntah.
Kecenderungan lebih mudah berdarah dan memar.
Penyakit kuning karena penumpukan bilirubin.
Gatal-gatal karena penumpukan racun.
Gangguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus berat karena pengaruh racun di dalam
aliran darah yang memengaruhi otak. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kepribadian dan
perilaku, kebingungan, pelupa dan sulit berkonsentrasi.
Selain itu, jaringan parut membatasi aliran darah melalui vena portal sehingga terjadi tekanan
balik (dikenal sebagai hipertensi portal). Vena portal adalah vena yang membawa darah berisi
nutrisi dari usus dan limpa ke hati. Normalnya, darah dari usus dan limpa dipompa ke hati
melalui vena portal. Namun, sirosis menghalangi aliran normal darah melalui hati sehingga darah
terpaksa mencari pembuluh baru di sekitar hati. Pembuluh-pembuluh darah baru yang disebut
“varises” ini terutama muncul di tenggorokan (esofagus) dan lambung sehingga membuat usus
mudah berdarah. Jika perdarahan usus terjadi, Anda mungkin muntah darah, atau mengeluarkan
darah melalui kotoran (feses). Kondisi ini adalah kedaruratan medis yang harus segera ditangani.
Diagnosis
Bila dokter mencurigai Anda terkena sirosis, dia dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk
mengetahui adanya pembesaran hati dan penumpukan cairan. Kecurigaan sirosis terutama
muncul bila Anda mengalami gejala dan beriwayat meminum alkohol berat atau terkena hepatitis
kronis.
Pemeriksaan darah dapat mengkonfirmasi kegagalan fungsi hati. USG dapat menunjukkan
apakah ada kerusakan di hati Anda. Untuk mengkonfirmasi, biopsi (sampel kecil) dari hati dapat
diambil untuk dilihat di bawah mikroskop.
Jika penyebab sirosis tidak jelas, maka pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan untuk
memperjelas penyebabnya, misalnya dengan memeriksa antibodi virus hepatitis atau auto-
antibodi yang mungkin telah menyerang sel-sel hati Anda, kelebihan zat besi atau tembaga di
dalam darah, dll.
Pengobatan
Secara umum, kerusakan sel-sel hati tidak dapat direhabilitasi. Tujuan pengobatan adalah
mencegah pembentukan jaringan parut hati lebih lanjut, atau memperlambat kerusakan sel-sel
hati. Sirosis cenderung semakin memburuk jika penyebab yang mendasari tetap ada. Oleh
karena itu perlu upaya untuk memperlambat atau menghentikan penyebab sirosis, misalnya:
Berbagai pengobatan mungkin disarankan, tergantung pada tingkat keparahan sirosis dan gejala
yang berkembang, antara lain:
Diet rendah natrium atau diuretik untuk mengurangi cairan yang terakumulasi dalam tubuh.
Obat untuk mengurangi gatal.
Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi hipertensi portal.
Pengurangan cairan yang menumpuk di perut (ascites).
Bila pasien mengalami perdarahan usus sehingga muntah darah, atau mengeluarkan darah
melalui tinja, atau tinja menjadi hitam, dokter mungkin akan segera melakukan tindakan untuk
mengatasinya. Berbagai teknik bedah dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan dan
mengurangi risikonya lebih lanjut.
Dalam kasus yang parah di mana jaringan parut meluas dan hati nyaris tidak bisa berfungsi,
maka transplantasi hati mungkin adalah satu-satunya pilihan.
Pencegahan
Sirosis hati dapat dicegah dengan tidak mengkonsumsi alkohol dan menghindari risiko infeksi
hepatitis C dan hepatitis B.
Kanker lambung adalah jenis kanker yang menggerogoti lambung, yaitu organ di dalam rongga perut
manusia yang menjadi salah satu bagian dari sistem pencernaan. Penyakit ini dapat diidap oleh orang-
orang pada segala usia, meski sebagian besar penderitanya berusia 55 tahun ke atas.
Jenis kanker lambung yang paling umum terjadi adalah adenocarcinoma, yaitu kondisi ketika
kanker menyerang sel-sel pada lapisan dalam lambung yang memproduksi cairan seperti lendir
(mukus). Selain adenocarcinoma, ada juga beberapa jenis kanker lambung lainnya meski jarang
didapati pada penderita penyakit ini. Di antara jenis-jenis tersebut:
Tumor stroma gastrointestina (GIST), yaitu kanker yang menyerang jaringan ikat atau otot-otot
dinding perut.
Limfoma lambung, yaitu kanker yang menyerang jaringan limfatik atau jaringan yang membantu
melawan infeksi.
Carcinoid, yaitu kanker yang menyerang sel-sel penghasil hormon di dalam lambung.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dirasakan penderita kanker lambung pada tahap awal:
Beberapa gejala kanker lambung pada tahap yang lebih parah adalah:
Muntah darah
Anemia
Sakit kuning
Hilang nafsu makan
Tinja berwarna hitam atau terdapat darah pada tinja
Tubuh terasa lelah
Penurunan berat badan
Pembengkakan pada perut
Perkembangan gejala atau pertumbuhan kanker pada penderita dapat berbeda-beda. Ada yang
berkembang secara perlahan, menengah, maupun cepat. Gejala kanker lambung pada tahap awal
biasanya sulit dikenali karena hampir sama dengan gejala kondisi lambung lainnya, misalnya
tukak lambung. Karena itu diperlukan pemeriksaan dokter untuk memastikan diagnosis. Segera
periksakan diri Anda jika merasakan gejala-gejala di atas.
Penyebab kanker lambung masih belum dapat diketahui secara pasti. Namun secara umum,
kanker terjadi ketika sel-sel pada bagian tertentu di lambung berkembang secara tidak terkendali.
Akibat pertumbuhan berlebihan tersebut, sel-sel yang tadinya memiliki sifat normal untuk
membantu tubuh berfungsi dengan baik, justru menjadi terakumulasi menjadi tumor yang
bersifat merusak dan dapat menjalar ke bagian-bagian tubuh lainnya.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker lambung adalah:
Merokok. Zat-zat berbahaya yang terdapat di dalam rokok dapat merusak dinding lambung.
Karena itu seorang perokok akan memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker lambung
dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Makanan. Terlalu banyak mengonsumsi daging asap, garam, ikan asin, acar, serta makanan yang
mengandung aflatoksin. Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya mengonsumsi buah-buahan
dan sayuran.
Berusia 55 tahun ke atas dan berjenis kelamin laki-laki.
Infeksi bakteri pylori. Bakteri ini merupakan penyebab penyakit lambung seperti gangguan
pencernaan, tukak lambung, dan radang pada lapisan lambung.
Menderita infeksi lambung dalam waktu lama.
Menderita anemia pernisiosa. Kondisi ini terjadi ketika seseorang kekurangan vitamin B12.
Menderita kondisi yang menyebabkan munculnya polip di dalam lambung.
Memiliki kerabat dekat berpenyakit kanker lambung.
Pernah menjalani operasi pada lambung.
Menderita jenis kanker lainnya. Penderita kanker limfoma atau kanker sel darah putih, kanker
kerongkongan atau kanker esofagus, kanker usus, kanker prostat, kanker serviks, dan kanker
paru-paru memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lambung.
Ada empat tahapan yang menentukan tingkat keparahan penyakit kanker lambung, di antaranya:
Stadium 1. Pada tahap ini kanker sudah mulai tumbuh di dalam lapisan jaringan di dalam
lambung atau sudah menyebar pada kelenjar getah bening terdekat.
Stadium 2. Pada tahap ini penyebaran kanker di dalam kelenjar getah bening makin meluas,
serta telah menyebar lebih dalam pada lapisan otot dinding lambung.
Stadium 3. Pada tahap ini seluruh lapisan lambung sudah digerogoti kanker atau banyak
pertumbuhan kanker kecil yang menyebar ke banyak kelenjar getah bening.
Stadium 4. Ini merupakan tingkat paling parah dari kanker lambung. Pada tahap ini kanker telah
menyebar makin jauh dan menyerang organ-organ tubuh lainnya.
Penentuan tingkat keparahan kanker lambung bisa dilakukan melalui diagnosis. Hal ini berguna
dalam membantu dokter untuk memberikan pengobatan yang tepat.
Untuk mengetahui apakah seorang pasien menderita kanker lambung, dokter terlebih dahulu
akan menanyakan gejala-gejala yang dirasakannya. Selain itu, dokter juga akan menanyakan
apakah pasien menderita suatu kondisi tertentu yang dapat memperbesar risiko terkena kanker
lambung atau apakah dia memiliki keluarga dekat penderita kanker usus besar.
Setelah penjelasan pasien didapat, dokter dapat melakukan pemeriksaan sederhana dengan cara
mengecek perut pasien untuk melihat adanya pembengkakan sekitar lambung.
Untuk memastikan apakah seseorang terkena kanker lambung, dokter akan melakukan
pemeriksaan lebih lanjut, seperti:
Tujuan utama pengobatan kanker lambung adalah menyembuhkan penyakit tersebut sampai
tuntas hingga ke akar-akarnya. Metode yang digunakan biasanya bergantung pada tingkat
keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Pada kasus kanker lambung
yang tidak dapat disembuhkan, pengobatan biasanya bertujuan membuat pasien senyaman
mungkin dengan mengurangi gejala yang dirasakannya. Diperkirakan hingga 30 persen pasien
kanker lambung bisa diobati hingga sembuh. Berikut ini adalah tiga jenis pengobatan utama pada
kasus kanker lambung.
Radioterapi
Tujuan radioterapi adalah untuk membunuh sel-sel kanker. Pada radioterapi, metode pengobatan
dilakukan dengan menggunakan pancaran energi radiasi. Biasanya metode radioterapi diterapkan
pada kasus kanker lambung stadium tinggi dengan gejala pendarahan.
Sebelum operasi, radioterapi bisa dilakukan untuk memperkecil ukuran tumor lambung sehingga
lebih mudah diangkat. Sedangkan radioterapi yang dilakukan setelahnya bertujuan membunuh
sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa, sekaligus mencegah kanker berkembang kembali.
Meski begitu, ada beberapa efek samping dari penggunaan radioterapi yang juga harus
diperhatikan, diantaranya:
Iritasi atau warna kehitaman pada kulit di sekitar area yang diobati.
Diare.
Lelah.
Mual.
Muntah.
Gangguan pencernaan.
Pelaksanaan radioterapi biasanya dilakukan secara rutin tiap minggu. Dalam satu minggu,
biasanya ada lima kali sesi pengobatan selama lima hari dan masing-masing sesi berlangsung
selama beberapa menit. Batas waktu pengobatan radioterapi tergantung pada tujuan dan tingkat
keparahan. Sebagai contoh, untuk meredakan gejala pada kasus kanker lambung stadium tinggi
umumnya berlangsung hingga dua minggu. Sedangkan untuk mencegah kanker datang kembali,
umumnya berlangsung hingga lima minggu.
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan cara untuk membunuh sel-sel kanker melalui pemberian sejumlah obat-
obatan. Obat-obatan ini dapat berbentuk tablet yang diminum, infus, atau kombinasi keduanya.
Pada kanker lambung, kemoterapi yang dilakukan sebelum operasi biasanya bertujuan untuk
menyusutkan tumor, meredakan gejala yang dirasakan pasien, atau memperlambat penyebaran
kanker. Kemoterapi juga bisa diberikan pascaoperasi untuk mencegah kanker kembali.
Sama seperti radioterapi, waktu pelaksanaan kemoterapi dibagi menjadi beberapa sesi. Ada yang
hanya berlangsung selama tiga minggu atau beberapa bulan dengan pemberian dosis tertentu
secara konstan.
Mual.
Muntah.
Diare.
Badan terasa lelah.
Anemia.
Rambut rontok.
Kerusakan saraf.
Biasanya efek samping ini akan hilang setelah pengobatan kemoterapi berakhir. Efek samping
kemoterapi pada tiap pasien kanker lambung bisa berbeda-beda tergantung dari reaksi pasien itu
sendiri terhadap pengobatan, jumlah sesi pengobatan yang dilakukan, dan jenis obat kemoterapi
yang diberikan.
Operasi
Jenis operasi penanganan kanker lambung yang dilakukan tergantung dari tingkat keparahan
penyebaran kanker itu sendiri. Misalnya apabila kanker yang terdiagnosis masih dalam tahap
awal dan baru berkembang di dinding lambung, maka prosedur yang disebut reseksi endoskopi
bisa dilakukan.
Melalui prosedur ini dokter tidak perlu membedah pasien dan cukup memasukkan alat endoskop
ke lambung melalui mulut dan kerongkongan. Dengan alat khusus yang dilengkapi kamera ini,
dokter dapat mengangkat kanker dari lapisan lambung dan menyisakan jaringan yang masih
sehat.
Prosedur operasi yang masih termasuk dalam pengobatan kanker lambung stadium rendah adalah
gastrektomi parsial. Namun, dalam prosedur ini, dokter akan melakukan pembedahan pada perut
pasien untuk mengangkat bagian lambung yang terinfeksi kanker. Gastrektomi parsial umumnya
dilakukan jika kanker masih berada di lambung bagian bawah dan belum menyebar ke bagian
tengah dan atas.
Lebih jauh dari gastrektomi parsial adalah gastrektomi total. Prosedur ini dilakukan jika kanker
telah menyebar ke lambung bagian tengah dan atas. Pada kasus ini dokter akan terpaksa
mengangkat seluruh lambung pasien dan langsung menghubungkan usus halus dengan ujung
saluran kerongkongan.
Pengangkatan kelenjar getah bening yang diduga telah digerogoti oleh kanker juga akan
dilakukan. Prosedur ini juga berguna untuk mencegah kanker kambuh lagi.
Risiko operasi
Sama seperti metode pengobatan kanker lambung lainnya, operasi juga dapat menyebabkan
risiko. Beberapa di antaranya adalah:
Pendarahan.
Gangguan pencernaan.
Infeksi.
Agar terhindar dari kanker lambung, lakukan beberapa langkah sehat berikut ini.
Peluang sembuh dari penyakit kanker lambung tergantung dari beberapa faktor, misalnya kondisi
kesehatan pasien secara umum, usia pasien, dan setinggi apa tingkat keparahan atau seberapa
jauh kanker lambung telah menyebar saat pertama kali terdiagnosis.
Karena gejala kanker lambung hampir sama dengan beberapa masalah lambung lainnya, maka
umumnya penderita tidak menyadari hingga kanker lambung sudah berada pada stadium tinggi
ketika terdiagnosis. Menurut penelitian, sebanyak lima belas persen penderita kanker lambung
masih dapat hidup setidaknya lima tahun ke depan setelah diagnosis dan sekitar sebelas persen
yang terdiagnosis masih dapat hidup setidaknya sepuluh tahun ke depan.
Sembelit (Konstipasi)
Kanker usus
Pemeriksaan Kerongkongan
1. Pemeriksaan barium.
Penderita menelan barium dan perjalanannya melewati
kerongkongan dipantau melalui fluoroskopi (teknik rontgen
berkesinambungan yang memungkinkan barium diamati atau
difilmkan).
Dengan fluoroskopi, dokter bisa melihat kontraksi dan kelainan
anatomi kerongkongan (misalnya penyumbatan atau ulkus).
Gambaran ini seringkali direkam pada sebuah film atau kaset
video.
Endoskopi
Laparoskopi
Rontgen
1. Foto polos perut.
Foto polos perut merupakan foto rontgen standar untuk perut,
yang tidak memerlukan persiapan khusus dari penderita.
Sinar X biasanya digunakan untuk menunjukkan:
- suatu penyumbatan
- kelumpuhan saluran pencernaan
- pola udara abnormal di dalam rongga perut
- pembesaran organ (misalnya hati, ginjal, limpa).
2. Pemeriksaan barium.
Setelah penderita menelan barium, maka barium akan tampak
putih pada foto rontgen dan membatasi saluran pencernaan,
menunjukkan kontur dan lapisan dari kerongkongan, lambung
dan usus halus.
Barium yang terkumpul di daerah abnormal menunjukkan
adanya ulkus, erosi, tumor dan varises kerongkongan.
USG Perut