DISUSUN OLEH :
YULIASTRIANI
LOMBOK TIMUR-NTB
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
(Yuliastriani)
Kepala Ruangan
A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyaki yang disebabkan oleh virus dengue
(arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui infeksi nyamuk Aedes Aegypty. (Suriadi
dkk, 2010, hal :57)
2. Etiologi
Penyebab DHF ini adalah virus dengue yang terdiri dari 4 serotipe yaitu, DEN 1,
DEN 2, DEN 3, DEN 4. Penularan DHF ini melalui cara :
a. Manusia sebagai host virus dengue
b. Faktor perantara : nyamuk aedes aegypty (nyamuk rumah), dan aedes albopictus
(nyamuk kebun)
3. Manifestasi Klinis
Menurut (Hidayat, 2016), manifestasi klinis DHF yaitu:
a. Demam
b. Panas malaise
c. Sakit kepala
d. Mual
e. Nyeri: nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia
f. Pegal seluruh tubuh adanya petekia
g. Ruam
h. Limfadenopati
i. Trombositopenia
4. Patofisiologi
Menurut Huda dan Kusuma 2015, virus dengue masuk kedalam tubuh manusia akan
menyebabkan klien mengalami viremia. Beberapa tanda dan gejala yang muncul seperti
demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, timbulnya ruam dan kelainan
yang mungin terjadi pada sistem vaskuler. Pada penderita DBD, terdapat kerusakan yang
umum pada system vaskuler mengakibatkan terjadi peningkatan permeabilitas dinding
pembuluh darah. Plasma dapat menembus dinding vaskuler selama proses perjalanan
penyakit, dari mulai demam hingga klien mengalami renjatan berat. Volume plasma
dapat menurut hingga 30% .
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Trombosit (100.00/mm³)
b. Hb dan PCV meningkat (20%)
c. Leukosit (mungkin normal atau lekositosis)
d. Isolasi virus
e. Serologi (uji H) : respon antibody sekunder
f. Pada renjatan yang berat, periksa: Hb PCV berulangkali (setiap jam atau 4-6 jam
apabila sudah menunjukkan perbaikan),FDP, EKG, Foto dada, BUN, creatinin serum.
6. Komplikasi
a. Gagal ginjal
b. Efusi pleura
c. Hepatomegali
d. Gagal jantung
7. Penatalaksanaan
a. Menganjurkan tirah baring
b. Memberikan makanan lunak
c. Pemberian terapi cairan melalui infus.
d. Pemberian cairan intra vena (biasanya diberikan ringer lactat, nacl) ringer lactate
merupakan cairan intra vena yg paling sering digunakan , mengandung Na + 130
mEq/liter , K+ 4 mEq/liter, korekter basa 28 mEq/liter , Cl 109 mEq/liter dan Ca = 3
mEq/liter.
e. Pemberian terapi obat-obatan : antibiotic, antipiretik,
f. pemberian Anti konvulsi jika terjadi kejang
g. Memonitor tanda-tanda vital ( T,S,N,RR).
h. Memonitor adanya tanda-tanda renjatan
i. Memonitor apabila ada tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
j. Melaksanakan pemeriksaan HB,HT, dan Trombosit setiap hari.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
Penyakit ini merupakan penayakit daerah tropis yang siapa saja dapat terkena,
seperti anak-anak, remaja, dan dewasa
b. Keluhan utama
Biasanya klien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan
nafsu makan menurun.
c. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sekarang menunjukkan adanya sakit kepala, nyeri otot, pegal
seluruh tubuh, sakit apada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nafsu makan
menurun.
d. Riwayat penyakit terdahulu
Tidak penyakit yang diderita secara spesifik
e. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat adanya penyakit DBD pada anggota keluarga yang lain sangat
menentukan, karena penyakit ini adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan
nyamuk aedes aegypty
f. Riwayat kesehatan lingkungan
Biasanya lingkungan kurang bersih, banyak gangguan air seperti kaleng bekas, ban
bekas, tempat air minum burung yang jarang diganti airnya, bak mandi yang jarang di
bersihkan
Pemeriksaan fisik
a. B1 (Breath)
Sesak, perdarahan di hidung, pernafasan dangkal, epistaksis, pergerakan dada
simetris, perkusi sonor, pada auskultasi terdengar ronchi, krakles
b. B2 (Brain)
Pada grade III pasien gelisah, dan terjadi penurunan kesadaran serta garde IV
c. B3 (Blood)
Pada grade I dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourniquet positif,
trombositopeni, pada grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi, nadi cepat, lemah,
hipertensi, cyanosis pada sekitar mulut, hidung dan jari-jari, pada grade IV nadi tidak
teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.
d. B4 (Bladder)
Produksi urin menurun, kadang kurang dari 30 jam, akan mengungkapkan nyeri
saat kencing, kencing berwarna merah.
e. B5 (Bowel)
Sealaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada epigastric,
pembesaran limpa, pembesaran hati, abdomen tegang, penurunan nafsu makan, mual
muntah, nyeri saat menelan.
f. B6 (Bone)
Mudah lelah, pucat, lemas, tirah baring
2. Diagnosa Keperawatan
a. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan peningkatan laju
metabolisme.
b. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mencerna makanan.
d. Perubahan perfusi jaringan kapiler berhubungan dengan perdarahan.
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak familiar dengan sumber informasi.
3. Intervensi
a. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan peningkatan laju
metabolisme.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E, dkk, 2000. Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan.
Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Volume 1. Penerbit Buku Kedokteran : EGC
Widyastuti, Palupi. 2004. Pencegahan, Pengendalian Dengue Dan Demam Berdarah. Jakarta :
EGC