PANDEMI COVID – 19
Disusun Oleh:
Nicolas E. Wetangki, SKM
Muhtar, SKM
A. LATAR BELAKANG
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupaya semaksimal mungkin
untuk meningkatkan derajat Kesehatan. Bahwa pembagunan Kesehatan
diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan peningkatan derajat Kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Salah satu strategi pembangunan
Kesehatan adalah mendorong masyarakat agar mampu memelihara Kesehatan,
serta mengatasi gangguan Kesehatan ringan secara mandiri melalui
kemampuan asuhan mandiri.
Secara hukum pengobatan tradisional ditempatkan pada posisi yang setara
dengan layanan Kesehatan lain. Pengakuan pengobatan tradisional tersebut
tercantum dalam Undang – Undang No. 36 Tahun 2009 yang menyatakan
bahwa pengobatan tradisional merupakan salah pelayanan yang berperan
mendukung derajat Kesehatan masyarakat secara Empiris, Komplementer, dan
Integrasi berdasarkan PP Nomor 103 Tahun 2014 tentang pelayanan Kesehatan.
Mengingat adanya masa kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan/atau Bencana
Nasional Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Salah satu pendekatan
puskesmas dalam melakukan pelayanan Kesehatan tradisional berupa
pengobatan tradisional dengan memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
di masa Pandemi COVID-19 sesuai dengan Surat Edaran KemenKes Nomor :
HK. 02.02/IV.2243/2020 tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisonal untuk
memelihara Kesehatan , pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan acuan bagi Puskesmas dan jejaring dalam melaksanakan
manajemen di masa pandemic Covid-19 dalam aspek manejerial maupun
penyelenggaraan pelayanan.
2. Tujuan Khusus
Memberikan acuan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan tradisional
Puskesmas dan jejaring di masa pandemic Covid-19
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman pelaksanaan Puskesmas di masa pandemic Covid-19
ini secara Empiris, Komplementer, dan Integrasi meliputi:
1. Manajemen Puskesmas dan Jejaring
2. Upaya Kesehatan Masyarakat
3. Upaya Kesehatan Perorangan
D. SASARAN
Puskesmas dan Jejaring Sekabupaten Alor
BAB II
MANAJEMEN PUSKESMAS
A. Perencanaan (P1)
1. Melakukan penyesuaian target kegiatan pelayanan dalam gedung dan luar
gedung sesuai Protap Covid-19 yang telah disusun (kegiatan yang tidak bisa
dilaksanakan, bisa dilaksanakan dengan metode yang berbeda atau ditunda
waktunya)
2. Mencari akar penyebab masalah tidak tercapai indicator program selain
diakibatkan oleh situasi pandemic Covid-19 dan merencakan upaya inovasi
pelayanan yang akan dilakukan pada masa pandemi Covid-19.
3. Pelaksanaan revisi sesuai kebutuhan pandemic Covid-19 mengacu pada
Juknis/Pedoman yang berlaku melalui pembinaan dan koordinasi dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten.
4. Puskesmas menentukan target sasarn kasus terkait Covid-19 dengan angka
prevalensi dari Dinas Kesehatan Kabupaten guna memperkirakan kebutuhan
logistic, termasuk APD,BMHP untuk pengambilan specimen (PT-PCR) dan
Repid Test.
5. Puskesmas menentukan Populasi Rentan untuk menjadi sasaran
pemeriksaan
A. Promosi Kesehatan
Ruang lingkup peran promosi kesehatan di Puskesmas dalam penanggulangan
Covid-19 adalah:
1. Melakukan kemitraan untuk mendapat dukungan dan menjalin kerjasama
kegiatan Puskesmas dalam pencegahan Covid-19 di wilayah kerja
Puskesmas.
2. Melakukan Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi (KIS) dengan lintas sector,
Ormas serta mitra potensial lainnya dalam optimalisasi kegiatan
penanggulangan Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas.
3. Melakukan advokasi kepada penentu kebijakan untuk mendapat dukungan
terhadap optimalisasi pencegahan Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas
4. Meningkatkan literasi serta kapasitas kader,toma,toga dan kelompok peduli
kesehatan agar mendukung upaya penggerakan dan pemberdayaan
keluarga dalam pencegahan Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas.
5. Melakukan pengorganisasian dan memobilisasi potensi SDM.
6. Membuat media promosi kesehatan local spesifik
7. Melakukan KIE bersama kader dan tokoh lainnya untuk pemberdayaan
keluarga agar melakukan PHBS untuk pencegahan Covid-19
B. Kesehatan Lingkungan
1. Konseling terhadap OTG dan ODP
2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan terhadap media sarana dan bangunan yang
pernah dikunjungi langsung oleh OTG dan ODP
3. Intervensi Kesehatan Lingkungan berdasarkan hasil Inpeksi Kesehatan
Lingkungan
4. Pengelolaan air limbah, limbah padat domestic dan limbah B3 medis padat
sesuai dengan pedoman dan aturan yang berlaku.
BAB IV
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
C. Sistem Rujukan
1. Merujuk ke fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) sesuai denga
kasus dan sistem rujukan yang telah diterapkan oleh dinas kesehatan
2. Menerapkan standar pelayanan sistem rujukan
3. Rujukan dilaksanakan dengan menerapkan PPI, termasuk desinfeksi
Ambulance.
BAB V
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI