DosenPengampu :
Ns. Andri Yulianto, S.Kep., M.Kes
Disusun Oleh :
NamaKelompok 3
PROGRAMSTUDIS1KEPERAWATANTAHUN
AKADEMIK 2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki
peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus
dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam
pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama
selain pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Tanpa adanya
kesehatan yang baik memungkinkan sulitnya untuk hidup produktif. Saat ini, pelayanan
kesehatan belum dinikmati secara merata oleh penduduk Indonesia. Ini terjadi karena terdapat
beberapa perbedaan seperti jarak geografis, latar belakang pendidikan, keyakinan, status sosial
ekonomi, dan kurang cakupan jaminan kesehatan.
Salah satu sub sistem kesehatan nasional adalah subsistem pembiayaan kesehatan. Jika
ditinjau dari dari defenisi sehat, sebagaimana yang dimaksud oleh WHO. Pelayanan kesehatan
tidak terlepas pembiayaan kesehatan sebab di zaman seperti ini apa bila kita berobat kerumah
sakit atau ke dokter spesialis pasti membutuhkan biaya. Telah disebutkan bahwa salah satu
subsistem kesehatan adalah subsistem pembiayaan kesehatan. Subsistem pembiayaan kesehatan
membahas mengenai pembiayaan untuk program kesehatan, yakni program-program yang
berhubungan erat dengan penerapan langsung ilmu dan teknologi kedokteran. Pembatasan
tentang subsistem pembiayaan kesehatan ini tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang
dikenal dengan nama ekonomi kesehatan ( health economic).
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
Page 2
b) Dari mana saja sumber biaya kesehatan?
Tujuan
d) Mahasiswa dapat mengetahui masalah dan upaya penyelesaian pembiayaan kesehatan dan
mengetahui peraturan yang mengatur pembiayaan kesehatan.
Page 3
BAB II
PEMBAHASAN
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan
dan/atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat (Azrul A, 2009). Dari pengertian di atas terdapat dua sudut pandang
ditinjau dari :
yaitu besarnya dana untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang berupa dana
investasi serta dana operasional.
Page 4
Page 5
Sumber Biaya kesehatan
Sumber biaya kesehatan tidak sama antara satu Negara dengan Negara lainnya. Secara
Umum sumber biaya kesehatan di bedakan atas dua macam:
1) Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah
Tergantung dari bentuk pemerintahan yang di anut, ada Negara yang bersumber biaya
kesehatannya sepenuhnya di tanggung oleh pemerintah. Maka Negara seperti ini tidak temukan
pelayanan kesehatan swasta, sehingga seluruh pelayanan kesehatan di selenggarakan oleh
pemerintah dan pelayanan kesehatan tersebut di laksanakan tanpa mebutuhkan biaya.
Sumber Pembiayaan Pemerintah:
Hibah : 0,24 %
Loan : 47,28 %
Sumber : NHA, 2000
Page 6
Suatu Negara yang melibatkan masyarakat sebagai sumber dari pembiayaan kesehatan dimana
masyarakat di ajak untuk berperan serta dalam penyelenggaraan upaya kesehatan ataupun pada
waktu memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan, maka akan di temukan pelayanan kesehatan
swasta dan tentunya pelayanan kesehatan tersebut membutuhkan biaya, karena masyarakat di
haruskan membayar pelayanan kesehatan yang memanfaatkannya.
Pada sistem pembiayaan fee for service, pembayaran jasa kesehatan berasal dari kantong
orang itu sendiri. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada mekanisme pembiayaan ini, pasien
cendrung berada di dalam posisi menerima sehingga sering terjadi penyimpangan seperti
overutilisasi jasa kesehatan dimana sang dokter memberikan banyak pelayanan yang pada
dasarnya tidak dibutuhkan, namun sengaja diberikan dengan tujuan agar semakin banyak
layanan yang diberikan, maka pendapatanyang didapat dari layanan tersebut juga akan semakin
besar.
Page 7
Page 8
3. Sistem Pembiayaan Berdasar Gaji
Pada sistem ini, sang dokter akan menerima penghasilan tetap di tiap bulannya sebagai
balas jasa atas layanan kesehatan yang telah diberikan. Termasuk di dalamnya sistem
pembayaran pada penyedia layanan kesehatan yang bekerja di instansi dimana dokternya
dibayarkan berdasar gaji bulanan di instansi tersebut, bukan dari jenis layanan kesehatan yang
diberikannya.
4. Sistem reimbursement
Sistem penggantian biaya kesehatan oleh pihak perusahaan berdasar layanan kesehatan yang
dikeluarkan terhadap seorang pasien. Metode ini pada dasarnya mirip dengan fee for service,
hanya saja dana yang dikeluarkan bukan oleh pasien, tapi pihak perusahaan yang menanggung
biaya kesehatan pasien, namun berbeda dengan kapitasi karena metode ini melihat jumlah
kunjungan dan jenis layanan yang diberikan oleh provider.
Dari pembahasan ketiga sistem pembiayaan diatas, tentu saja setiap metodenya memiliki segi
positif dan negative masing – masing. Hal tersebut dapat dirangkum sebagai berikut:
Page 10
dokter
melakukan pelayanan
kesehatan seadanya
dan kurang optimal
dan dimanfaatkan
pihak perusahaan sehingga oleh pihak lain
pasien tidak perlu Sering terjadi adanya
Page 11
Page 12
Badan- badan Dalam Pembiayaan Kesehatan
( out of pocket)
Konsumen
Penyedia Pelayanan
Pelyanan Kesehatan
Regulasi Regulasi
Badan Pemerintah/
Profesional
Pajak/ premicakupan klaim
Asuransi asuransi
Pembayaran Pelayanan
1) Penggalian dana untuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Sumber dana untuk
UKM terutama berasal dari pemerintah baik pusat maupun daerah, melalui pajak umum,
pajak khusus, bantuan dan pinjaman serta berbagai sumber lainnya. Sumber dana lain
untuk upaya kesehatan masyarakat adalah swasta serta masyarakat. Sumber dari swasta
Page 13
dihimpun dengan menerapkan prinsip public-private patnership yang didukung dengan
pemberian insentif, misalnya keringanan pajak untuk setiap dana yang disumbangkan.
Sumber dana dari masyarakat dihimpun secara aktif oleh masyarakat sendiri guna
membiayai upaya kesehatan masyarakat, misalnya dalam bentuk dana sehat atau
dilakukan secara pasif yakni menambahkan aspek kesehatan dalam rencana pengeluaran
dari dana yang sudah terkumpul di masyarakat, contohnya dana sosial keagamaan.
2) Penggalian dana untuk Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) berasal dari masing-
masing individu dalam satu kesatuan keluarga. Bagi masyarakat rentan dan keluarga
miskin, sumber dananya berasal dari pemerintah melalui mekanisme jaminan
pemeliharaan kesehatan wajib.
b. Pengalokasian dana
1) Alokasi dana dari pemerintah yakni alokasi dana yang berasal dari pemerintah untuk
UKM dan UKP dilakukan melalui penyusunan anggaran pendapatan dan belanja baik
pusat maupun daerah sekurang-kurangnya 5% dari PDB atau 15% dari total anggaran
pendapatan dan belanja setiap tahunnya.
2) Alokasi dana dari masyarakat yakni alokasi dana dari masyarakat untuk UKM
c. Pembelanjaan
1) Pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan public-private patnership digunakan
Page 14
5 Peraturan Pembiayaan Jaminan Kesehatan
Di bawah ini adalah pasal-pasal yang mengatur tentang pembiayaan jaminan kesehatan yang
tertuang dalam BAB XV tentang pembiayaan jaminan kesehatan, yaitu:
170).
Besar anggaran kesehatan Pemerintah dialokasikan minimal sebesar 5% (lima
persen) dari anggaran pendapatan dan belanja negara di luar gaji, besar anggaran
kesehatan
pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dialokasikan minimal 10% (sepuluh persen)
dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji (pasal 171).
Alokasi pembiayaan jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 171 ayat (3)
ditujukan untuk pelayanan kesehatan di bidang pelayanan publik, terutama bagi
penduduk miskin, kelompok lanjut usia, dan anak terlantar (pasal 172).
Alokasi pembiayaan jaminan kesehatan yang bersumber dari swasta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 170 ayat (3) dimobilisasi melalui sistem jaminan sosial nasional
dan/atau asuransi kesehatan komersial (pasal 173).
.
Syarat Pokok dan Fungsi Pembiayaan Kesehatan
Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok yakni
: 1) Jumlah
Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup. Yang
dimaksud cukup adalah dapat membiayai penyelenggaraan semua upaya kesehatan
yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan masyarakat yang ingin memanfaatkannya.
Page 15
2) Penyebaran
Page 16
Berupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan. Jika dana yang tersedia
tidak dapat dialokasikan dengan baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan
setiap upaya kesehatan.
3) Pemanfaatan
Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika pemanfaatannya tidak
mendapat pengaturan yang optimal, niscaya akan banyak menimbulkan masalah, yang
jika berkelanjutan akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan.
Untuk dapat melaksanakan syarat-syarat pokok tersebut maka perlu dilakukan beberapa hal,
yakni :
1) Peningkatan Efektifitas
Peningkatan efektifitas dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi penggunaan
sumber dana. Berdasarkan pengalaman yang dimiliki, maka alokasi tersebut lebih diutamakan
pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yang lebih besar, misalnya mengutamakan
upaya pencegahan, bukan pengobatan penyakit.
2) Peningkatan Efisiensi
laboratorium.
2) standar minimal tindakan, misalnya tata cara pengobatan dan perawatan penderita,
Page 17
b. Kerjasama. Bentuk lain yang diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi ialah
memperkenalkan konsep kerjasama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan.
Terdapat dua bentuk kerjasama yang dapat dilakukan yakni:
1) Kerjasama institusi, misalnya sepakat secara bersama-sama membeli peralatan
kedokteran yang mahal dan jarang dipergunakan. Dengan pembelian dan pemakaian
bersama ini dapat dihematkan dana yang tersedia serta dapat pula dihindari
penggunaan peralatan yang rendah. Dengan demikian efisiensi juga akan meningkat.
timbal balik antara satu sarana kesehatan dengan sarana kesehatan lainnya.
Di banyak negara terutama di negara yang sedang berkembang, dana yang disediakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tidaklah memadai. Rendahnya alokasi anggaran ini kait
berkait dengan masih kurangnya kesadaran pengambil keputusan akan pentingnya arti
kesehatan. Kebanyakan dari pengambilan keputusan menganggap pelayanan kesehatan
tidak bersifat
produktif melainkan bersifat konsumtif dan karena itu kurang diprioritaskan. Kita dapat
mengambil contoh di Indonesia misalnya, jumlah dana yang disediakan hanya berkisar antara 2 –
Pemanfaatan dana yang tidak tepat juga merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam
pembiayaan kesehatan ini.. Padahal semua pihak telah mengetahui bahwa pelayanan kedokteran
dipandang kurang efektif dari pada pelayanan kesehatan masyarakat.
4. Biaya kesehatan yang makin meningkat
Page 18
Page 19
Masalah lain yang dihadapi oleh pembiayaan kesehatan ialah makin meningkatnya biaya
pelayanan kesehatan itu sendiri. Banyak penyebab yang berperanan di sini, beberapa yang
terpenting adalah:
a. Tingkat inflasi.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang terjadi
di masyarakat. Apabila terjadi kenaikan harga di masyarakat, maka secara otomatis
biaya investasi dan biaya operasional pelayanan kesehatan masyarakat akan
meningkat.
seperti ini, tentu akan besar penga ruhnya pada peningkatan biaya kesehatan.
Page 20
Page 21
e. Perubahan pola pelayanan kesehatan.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh perubahan pola pelayanan
kesehatan. Pada saat ini sebagai akibat dari perkembangan spesialisasi dan
subspesialisasi menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak
( fragmented health services) dan satu sama lain tidak berhubungan. Akibatnya, tidak
mengherankan jika kemudian sering dilakukan pemeriksaan yang sama secara
berulang-ulang yang pada akhirya akan membebani pasien.
Untuk mengatasi berbagai masalah sebagaimana dikemukakan, telah dilakukan berbagai
upaya penyelesaian yang memungkinkan. Berbagai upaya yang dimaksud secara sederhana
dapat dibedakan atas beberapa macam yakni :
1) Upaya meningkatkan jumlah dana
fasilitas kesehatan hanya dapat dibenarkan jika dibuktikan dengan adanya kebutuhan
masyarakat. Dengan diberlalukannya peraturan ini maka dapat dihindari berdiri atau
dibelinya berbagai sarana kesehatan secara berlebihan
b. Memperlakukan peraturan studi kelayakan, dimana penambahan sarana dan fasilitas
yang baru hanya dibenarkan apabila dapat dibuktikan bahwa sarana dan fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut dapat menyelenggarakan kegiatannya dengan tarif
pelayanan yang bersifat sosial.
Page 22
c. Memperlakukan peraturan pengembangan yang terencana, dimana penambahan sarana
dan fasilitas kesehatan hanya dapat dibenarkan apabila sesuai dengan rencana
pengembangan yang sebelumnya telah disetujui pemerintah
d. Menetapkan standar baku pelayanan, diman pelayanan kesehatan hanya dibenarkan
untuk diselenggarakan jika tidak menyimpang dari standar baku yang telah
ditetapkan.
e. Menyelenggarakan program menjaga mutu.
g. Asuransi kesehatan.
Page 23
Page 24
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan makalah ini adalah pembiayaan
kesehatan tidak bias terlepas dari adanya pelayanan kesehatan. Biaya kesehatan adalah besarnya
dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan memanfaatkan berbagai upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Untuk
menyelesaikan permasalahan pembiyaan kesehatan diperlukan adanya upaya penyelesaian yang
dapat ditempuh seperti meningkatkan jumlah dana, memperbaiki penyebaran, pemanfaatan dan
pengelolaan dana, serta mengendalikan biaya kesehatan.
Page 25
DAFTAR PUSTAKA
buku pengantar AKK, pengarang DR.Dr.Azrul Aswar M.P.H , penerbit Binarupa Aksara
http://gabantona.wordpress.com/2009/09/19/pembiayaan-kesehatan/
Page 26
5/20/2018 Sistem Pembiayaan Kesehatan - slidepdf.com
Page 18
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pembiayaan-kesehatan 18/18