Judul Management of Cataract in Patients with Irregular
Astigmatism with Regular Central Component by Phacoemulsification Combined with Toric Intraocular Lens Implantation
Abstrak Untuk mengevaluasi ketajaman visual (VA) dan status
bias pada pasien dengan katarak dan astigmatisme tidak teratur dengan komponen sentral reguler setelah phacoemulsifikasi dengan implantasi toric intraocular lens (IOL). Pasien dengan katarak terkait dengan astigmatisme tidak teratur dengan komponen sentral reguler terdaftar. Semua pasien menjalani fakoemulsifikasi dan implantasi IOL toric. Ketajaman visual pasca operasi, astigmatisme residual, rotasi IOL toric, aberasi orde tinggi, dan kualitas visual obyektif dan subyektif diukur 3 bulan setelah operasi. Dua puluh tiga mata dimasukkan dalam penelitian ini. , nilai ketajaman visual jarak logMAR dikoreksi dan tidak dikoreksi menurun pada 3 bulan pasca operasi (p <0,005) , astigmatisme kornea rata-rata pra operasi dan astigmatisme residual pasca operasi adalah 1,15-6,97D (1,99 ± 1,26 D) dan 0-2,75D (0,65 ± 0,57 D), masing- masing , rata-rata rotasi IOL adalah 3,17 ± 2,01 °. Beberapa indikator objektif kualitas visual, termasuk fungsi transfer modulasi (p <0,05), rasio Strehl (p <0,005), 100% VA (p <0,005), 20% VA (p <0,005), dan 9% VA (p <0,005), secara signifikan lebih tinggi dari nilai pra-operasi yang sesuai. , indeks pencar objektif (p <0,005) secara signifikan lebih rendah dari itu sebelum operasi. , skor skala VF-14 pasca operasi adalah 83,99 ± 14,58. Implantasi toric IOL memiliki efek korektif yang baik pada tipe tertentu dari astigmatisme ireguler kornea dengan katarak. , adalah efek dapat dikaitkan dengan kemampuannya untuk memperbaiki komponen reguler astigmatisme tidak teratur. , indikasi untuk implantasi IOL toric dapat diperluas sampai batas tertentu, sehingga membawa manfaat bagi lebih banyak pasien. Lampiran Artikel 3 Tabel Review Artikel 3
Management of Cataract in Patients with Irregular
Astigmatism with Regular Central Component by Phacoemulsification Combined with Toric Intraocular Judul Lens Implantation
Jurnal Journal of Ophthalmology
Volume dan Halaman Volume 2020, Article ID 3520856, Halaman 1-11
Tahun 2020
Yi Gao , Zi Ye , Wenqian Chen , Jinglan Li , Xinlin Yan ,
Penulis and Zhaohui Li
Diakses Online
Tanggal 21 Mei 2020
Untuk mengevaluasi ketajaman visual (VA) dan status
bias pada pasien dengan katarak dan astigmatisme tidak Tujuan Penelitian teratur dengan komponen sentral reguler setelah phacoemulsifikasi dengan implantasi toric intraocular lens (IOL).
Dua puluh tiga mata pada 20 pasien yang menjalani
phacoemulsifikasi dengan implantasi IOL toric antara Mei 2018 dan Juli 2019 di Departemen Ophthalmology, e. Rumah Sakit Umum Tentara Pembebasan Rakyat, Subjek Penelitian Beijing, Cina, terdaftar dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan metode observasi klinis. Semua operasi dilakukan oleh dokter bedah mata berpengalaman yang sama.
Metode Penelitian Pasien dengan katarak terkait dengan astigmatisme tidak
teratur dengan komponen sentral reguler terdaftar. Semua pasien menjalani fakoemulsifikasi dan implantasi IOL toric. Ketajaman visual pasca operasi, astigmatisme residual, rotasi IOL toric, aberasi orde tinggi, dan kualitas visual obyektif dan subyektif diukur 3 bulan setelah operasi.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Astigmatisme dan Toric Intraocular Lens Implantation. Silindris kornea biasanya teratur tetapi mungkin tidak teratur. Lensa intraokular toric (IOLs) banyak digunakan untuk mengobati astigmatisme dan katarak kornea dan merupakan pengobatan yang efektif dan aman untuk Definisi pasien dengan kedua kondisi tersebut. Operasional Variabel Implantasi toric IOL telah dilaporkan memiliki efek Dependen korektif pada pasien katarak dan astigmatisme kornea reguler. Namun, beberapa pasien dengan katarak memiliki astigmatisme tidak teratur. Silindris yang tidak terkoreksi tidak hanya dapat menyebabkan penurunan penglihatan tetapi juga penurunan kualitas penglihatan dan kualitas hidup.
Cara dan alat ukur Untuk melakukan pengukuran maka dilakukan
mengukur variabel pemeriksaan terlebih dahulu jenis dari astimatigsme yang dependen dialami peserta penelitian. Ada kriteria inklusi yaitu astigmatisme yang di diagnosa dengan tofographi, dan klasifikasi Bogan. Alat ukurnya juga apabila ada bentuk korneal dalam zona sentral 3 mm menunjukkan pola ikatan pita pada topografi kornea. Setidaknya ada salah satu dari tiga jenis pola kornea yang ditemukan yaitu : (1) Hemimeridional (2) Hemimeridional melengkung (3) Periferal tidak beraturan
Variabel independent dalam penelitian ini adalah: Katarak
Definisi Katarak adalah penyebab umum gangguan penglihatan Operasional dan salah satu penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Variabel Silindris kornea yang sudah ada sebelumnya> 1,0D telah independen dilaporkan terjadi pada 23% -47% mata dengan katarak.
Langkah-langkah Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan yaitu:
Penelitian (1) Para peneliti pertama kali menentukan sampel dan menghubungi orang-orang yang bersedia untuk diperiksa kataraknya. (2) Peneliti kemudian menentukan kriteria inklusi untuk subjek penelitian. (3) Peneliti mengeluarkan subjek jika ditemukan mengalami astigmatisme reguler, ataupun penyakit kornea progresif, mata kering, glaukoma, lemah zonular, uveitis, penyakit retina yang menyebabkan akuitas visual. (4) Peneliti memastikan bahwa subjek tidak pernah melakukan bedah intraokuler sebelumnya. (5) Semua pasien menjalani pemeriksaan opthalmik pra operatif. Dilanjutkan dengan pemeriksaan biometri optik termasuk kedalaman rongga anterior, dan panjang aksial. (6) Selanjutnya dilakukan kalkulasi Toric IOL dan IOL. (7) Untuk teknik bedah , penelitian ini menggunakan sistem navigasi (Callisto Eye, Carl Zeiss AG, Dublin, CA) untuk menandai orientasi aksis dan insisi selama operasi. (8) Kemudian dlakukan phamakoemulsifikasi dengan insisi kornea 2.4 mm.
Dari hasil penelitian dengan 23 mata dari 20 orang pasien
yang mengalami katarak disertakan dalam penelitian ini., nilai ketajaman visual jarak logMAR dikoreksi dan tidak dikoreksi menurun pada 3 bulan pasca operasi (p <0,005)., astigmatisme kornea rata-rata pra operasi dan astigmatisme residual pasca operasi adalah 1,15-6,97D (1,99 ± 1,26 D) dan 0-2,75D (0,65 ± 0,57 D), masing- Hasil Penelitian masing, rata-rata rotasi IOL adalah 3,17 ± 2,01 °. Beberapa indikator objektif kualitas visual, termasuk fungsi transfer modulasi (p <0,05), rasio Strehl (p <0,005), 100% VA (p <0,005), 20% VA (p <0,005), dan 9% VA (p <0,005), secara signifikan lebih tinggi dari nilai pra-operasi yang sesuai, indeks pencar objektif (p <0,005) secara signifikan lebih rendah dari itu sebelum operasi , skor skala VF-14 pasca operasi adalah 83,99 ± 14,58.
Kelebihan Beberapa kelebihan penelitian yang ditemukan adalah :
Penelitian (1) Judul penelitian yang cukup detail sehingga pembaca bisa langsung mengetahui variabel- variabel yang akan dibahas dan juga tujuan dari penelitian tersebut. (2) Jurnal penelitian dilengkapi dengan abstrak, dimana abstrak menjelaskan secara singkat tujuan, metode, hasil dan juga kesimpulan dari penelitian. (3) Peneliti menggunakan berbagai literatur terkait yang relevan untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian ini. (4) Jurnal penelitian ini dilengkapi dengan tabel, skema, grafik dan gambar yang mempermudah pembaca dan juga menunjukkan bahwa penelitian ini dilakukan dengan sungguh-sungguh. (5) Semua variabel didefenisikan dengan jelas tidak hanya menggunakan satu literatur, namun menggunakan beberapa literatur yang relevan. (6) Penelitian yang dilakukan tidak mempunyai konflik kepentingan. (7) Hasil penelitian dijelaskan dengan lengkap dalam bentuk data, frekwensi, gambar dan juga angka. (8) Kesimpulan dari penelitian berisikan ringkasan dari hasil penelitian yang membantu pembaca ataupun peneliti selanjutnya untuk mencari gap penelitian yang masih potensial untuk dilakukan
(1) Judul penelitian cukup panjang
Kekurangan (2) Sampel yang diambil terlalu sedikit Penelitian