Anda di halaman 1dari 5

A.

Komponen biaya produksi

 Biaya investasi (Alat dan mesin)


Investasi alat dan mesin adalah pembelian perlengkapan alat dan mesin
produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Alat dan mesin produksi
yang dibeli harus sesuai dengan kapasitas produksi, dan hal teknis lainnya,
seperti ketersediaan daya listrik, dan lainnya.
 Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dan jumlahnya bersifat tetap
setiap bulannya, berapa banyak-pun jumlah produksinya. Biaya tetap
meliputi biaya tenaga kerja, listrik atau air, gas, penyusutan alat, dan lainnya
 Biaya tidak tetap (variable)
Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah
produksi. Disini biaya tidak tetap bisa berubah sesuai jumlah produksinya.
Biaya tidak tetap, biasanya meliputi biaya bahan baku, bahan pembantu dan
bahan kemasan.
 Total biaya
Total biaya adalah jumlah total atau keseluruhan dari biaya tidak tetap dan
biaya tetap
 Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah harga pokok suatu produk. Jika dijual
dengan harga tersebut, maka produsen tidak memperoleh keuntungan dan
juga tidak memperoleh kerugian. HPP ditentukan untuk bisa menentukan
harga jual. Harga jual adalah HPP yang ditambah dengan margin
keuntungan yang akan diambil.
 Harga jual
Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan oleh pembeli untuk
memperoleh produk tersebut. Harga jual dapat ditentukan melalui
pertimbangkan HPP dan juga produk pesaing. Harga jual termasuk
didalamnya harga dari pabrik dan harga konsumen.
 Penerimaan kotor
Penerimaan kotor adalah jumlah uang penerimaan yang didapatkan oleh
perusahaan, sebelum dipotong dengan total biaya.
 Pendapatan bersih (laba)
Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang diperoleh oleh
perusahaan, setelah dipotong dengan total biaya.

B. Metode penetapan harga produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga
pendekatan, yaitu:

 Pendekatan Permintaan (Supply Demand Approach)


Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga
keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu
dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk
jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
 Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan
produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup
pricing dan break even analysis.
 Pendekatan Pasar (Market Approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung
variabel variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan
kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.

Contoh perhitungan biaya pengolahan makanan awetan dari bahan hewani

Perhitungan biaya pengolahan keripik belut

A. Biaya tetap

No. Nama Alat Jumlah Harga satuan Total harga


1 Kompor 2 300,000 600,000
2 Penggorengan 4 100,000 400,000
3 Alat pres 1 130,000 130,000
4 Timbangan 2 50,000 100,000
5 Talenan 4 10,000 40,000
6 Baskom 4 15,000 60,000
7 Pisau 5 10,000 50,000
Jumlah biaya investasi : 1.380.000

Biaya Penyusutan:

= total investasi/ umur alat


= (1.380.000/36 bulan)
= 38,333

B. Biaya tidak tetap untuk satu kali produksi

No Nama bahan Jumlah Harga satuan Total harga


1 Belut (kg) 20 80,000 1,600,000
2 Kemasan+label (buah) 100 1,000 100,000
3 Bumbu (paket) 20 10,000 200,000

Total biaya tidak tetap untuk 1 kali produksi

= 1,900,000

Total biaya tidak tetap untuk 1 bulan (1 bulan=20 kali produksi)

= 38,000,000,00

C. Biaya tetap

No Keterangan Jumlah Satuan Total harga


1 Tenaga kerja 5 1,000,000 5,000,000
2 Listrik dan air 1 500,000 500,000
3 Penyusutan alat 1 38,333 38,333

Total biaya tetap

= 5,538,333
D. HPP

 HPP 1 bulan

= biaya investasi+biaya tidak tetap 1 bulan+biaya tetap

= 44,918,333,33

 Biaya pemasaran (10%=0,1)

= HPP 1 bulam x 0,1

= 4,491,833,33

 Total HPP 1 Bulan

= HPP 1 bulan+biaya pemasaran

= 44,918,333,33+4,491,833,33

= 49,410,166,67

 HPP 1 bungkus
Missal sekali produksi menghasilkan 100 bungkus dan dalam sebulan
melakukan 20x produksi maka dalam 1 bulan akan menghasilkan 2000
bungkus.
Jadi HPP per bungkusnya adalah
= Total HPP 1 bulan/hasil produksi per bulannya (per bungkusnya)

= 49,410,166,67/2000

= 24,705,08

Ini belum mendapatkan untung

E. Margin Keuntungan

Margin keuntungan (30%=0,3), margin keuntungan dibuat lebih besar karena


resiko yang lebih tinggi.
 Margin keuntungan
HPP per bungkus x margin keuntungan
= 24,705,08 x 0,3
= 7,411,53

F. Harga Jual

 Harga per bungkus+ margin keuntungan


= 24,705,08+7,411,53
= 32,116,61
= 33,000

G. Laba kotor

Laba kotor = harga jual - harga pasar (HPP)

= 33.000 – 24.705,08

= 8.294,92

H. Keuntungan / Laba

 Keuntungan dalam satu bulan


Margin keuntungan x jumlah produksi 1 bulannya
= 7,411,53 x 2000
= 14,823,050,00

Anda mungkin juga menyukai