Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENYELENGGARAAN SISTEM PENDIDIKAN

NASIONAL

Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan

Dosen: Dra. Zuwirna, M.Pd dan Dra.Eldarni,M.Pd

Disusun Oleh:

KELOMPOK 14

1. WISMAYA DEWI (20023107)


2. RIZKI RAMADHAN (20076064)
3. RIO FERDIANTO PUTRA (20076063)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah untuk memenuhi nilai Dasar Dasar Ilmu
Pendidikan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Dra.
Zuwirna, M.Pd dan juga ibu Dra.Eldarni,M.Pd pada mata kuliah Dasar - Dasar Ilmu
Pendidikan . Makalah ini berisikan tentang poin dalam penyelenggaraan sistem pendidikan
nasional.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu, selaku selaku dosen Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan yang telah mengayomi dan mengajarkan kami dalam mata kuliah ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini, dan juga kepada teman
rekan kelompok yang telah bekerja sama.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang..............................................................................................................1

Rumusan Masalah........................................................................................................1

Tujuan Masalah............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian istem pendidikan nasional .…………………………….………..……………….2


B. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan nasional menurut Undang-undang Pendidikan
Nasional no 20 th 2003…………………………………………………………………………………2
C. Standar Pendidikan Nasional Peratauran pemerintah No 19 tahun 2005……3
D. Dasar, fungsi, tujuan dan prinsip pendidikan
nasional…….....................................................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.................................................................................................................

Saran… …………………………………………………………………………………………………………………..

Daftar pustaka............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar manusia untuk memanusiakan
manusia itu sendiri, artinya pendidikan dimaksudkan untuk membudayakan
manusia. Tujuan pendidikan secara luas adalah untuk meningkatkan kecerdasan,
membentuk manusia yang berkualitas, terampil, mandiri, inovatif, dan dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Dalam pendidikan terdapat pendidikan
nasional, dan agar tercaainya tujuan pendidikan maka adanya penyelenggaraan sistem
pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian sistem pendidikan nasional?
2. Apa saja jalur, jenjang, dan jenis pendidikan nasional ?
3. Apa dasar, fungsi, tujuan, dan prinsip pendidikan nasional?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pendidikan
2. Untuk mengetahui point point dalam sistem pendidikan dan dalam
penyelenggaraannya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional

Sistem merupakan suatu perangkat yang saling bertautan, yang tergabung menjadi
suatu total, sedangkan pendidikan merupakan s uatu usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengelolaan, dan/atau
latihan . Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan
UUD negara republik indonesia tahun 1945 yang berakar padapada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap catatan zaman. Dengan
demikian dapat dikemukakan bahwa sistem pendidikan adalah kesatuan yang utuh
dan menyeluruh yang saling bertautan dan berhubungan dalam suatu sistem untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional secara umum.
Sistem pendidikan nasional adalah total komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 

B. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan nasional menurut Undang-undang Pendidikan


Nasional no 20 th 2003

1. Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang
dapat saling melengkapi dan memperkaya. Contoh pendidikan formal:
sekolah-sekolah umum. Contoh pendidikan nonformal: les, bimbingan
belajar, privat. Contoh pendidikan informal: pendidikan yang didapat dari
lingkungan keluarga dan masyarakat.

2. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.
a. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk:
Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang
sederajat; serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

b. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas: pendidikan menengah umum, dan pendidikan
menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk: Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain
yang sederajat.

c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk: akademi, politeknik, sekolah
tinggi, institut, atau universitas.

3. Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi,
vokasi, keagamaan, dan khusus. Beberapa contoh lain jenis pendidikan:
a. Pendidikan anak usia dini
b. Pendidikan kedinasan
c. Pendidikan keagamaan
d. Pendidikan jarak jauh
e. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus

C. Standar Pendidikan Nasional Peratauran pemerintah No 19 tahun 2005

Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem


pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Standar Nasional Pendidikan ada agar kinerja dari elemen pokok pembentuk
kinerja itu berhasil. Elemen termasuk input, proses, dan keluaran

Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi:


1.Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria kriteria kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

2.Proses standar adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan


pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai

3.Standar lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan


diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk ikut aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
standar lulusan adalah kualifikasi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.

4.Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan


prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam
jabatan. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik yang pendidikan adalah tingkat pendidikan minimal yang harus
dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan / atau
sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan-undangan yang berlaku.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini termasuk:
Kompetensi pedagogik;
Kompetensi kepribadian;
Kompetensi profesional; dan
Kompetensi sosial.

5.Standar sarana dan prasarana adalah standar pendidikan yang sesuai


dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat
jalan, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi.

6.Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan


perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten / kota, provinsi, atau nasional agar
efektivitas dan pengawasan penyelenggaraan pendidikan.
7.Standar pembiayaan adalah standar pembantuan komponen dan sebagian
besar biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Pembiayaan pendidikan terdiri atas: biaya
investasi satuan pendidikan termasuk biaya penyediaan dan prasarana,
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.
Biaya pribadi yang dimaksud di atas biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
oleh peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
Biaya operasi satuan pendidikan termasuk: Gaji pendidik dan tenaga
kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, Bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung
berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana,
uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

8.Standar pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang sesuai dengan


prosedur, dan instrumen hasil belajar peserta didik.

D. Dasar, fungsi, tujuan dan prinsip pendidikan nasional

Dasar Pendidikan

Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap tegaknya
suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah yang menjadi
dasarnya.Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud adalah dasar pelaksanaannya,
yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan di
sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan antara lain
sebagai berikut:

Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950, Nomor 2 tahun 1945, Bab III
Pasal 4 Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub
dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan bangsa Indonesia.

Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar pendidikan adalah
falsafah negara Pancasila.

Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV bagian pendidikan
berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.

Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan yang berbunyi:
Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.

Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003.

Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan
merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan.Begitu juga dengan
penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak
dicapainya.Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia.
Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula
sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari
pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat
dan negara Indonesia.

Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta


peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Persoalan dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang sangat fundamental dalam
pelaksanaan pendidikan karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi
pendidikan.Tujuan pendidikan itu pun akan menentukan kearah mana anak didik dibawa.

Pada Pasal 1 ayat 2 UU No 2 Tahun 1989, telah menegaskan bahwa pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, maka pendidikan
nasional pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari system pendidikan yang telah ada sebelumnya
yang merupakan warisan budaya bangsa secara turun temurun.

Ada pun fungsi pendidikan nasional, sebagaimana ditegaskan pada Pasal 3, yaitu: untuk
mengembangkan kemampuam serta meingkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia
dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Tujuan Nasiaonal negara kita jelas termaktub
dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945, yaitu:

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Memajukan kesejah teraan umum.

Mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ikut melaksanakan ketertiban dunia.


Sementara itu, tujuan akhir pembangunan bangsa dan negara Indonesia adalah mencapai
masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Berikut ini akan dikemukakan tujuan-tujuan pendidikan di Indonesia.

Rumusan menurut SK Mentri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan No. 104/Bhg. Tanggal 1 Maret
1946:

"Tujuan pendidikan adalah untuk menanamkan jiwa patriotisme".

Menurut UU No 4 Tahun 1950 (UU Pendidikan dan Pengajaran) :

"Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah membentuk manusia susila yang cakap dan warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air"

Menurut penetapan Presiden No 19 Tahun 1965.

"Tujuan pendidikan nasional adalah melahirkan warga negara sosialis Indonesia yang susila, yang
bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia,adil dan makmur baik
spiritual maupun material dan berjiwa Pancasila".

MPRS Nomor II Tahun 1966 :

"Tujuan pendidikan ialah mendidik anak ke arah terbentuknya manusia yang berjiwa Pancasila dan
bertamnggung jawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur"

Rumusan Tujuan Pendidikan Menurut KEtetapan MPRS No XXVII Tahun 1966 :

"Tujuan pendidikan ialah membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan ketentuan yang
dikehendaki oleh UUD 1945"

Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional

Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada 6 (enam) prinsip. Ketentuan ini, diatur pada
bab II pasal 4 yang diuraikan dalam 6 ayat.

Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan system terbuka dan
multimakna.

Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat.

Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan


mengembangan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi
segenap warga masyarakat.
Pendidkan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran
serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Pendidikan nasional yang ditetapkan dalam Undang-undang no 2 tahun 1989 mengungkapkan


prinsip-prinsip sebagai suatu system, yaitu:

Yang berakar pada kebudayan nasional dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1995 ,serta melanjutkan
dan maeningkatkan pendidikan P4.

Merupakan satu keseluruhan dan dikembangkan untuk ikut berusaha mencapai tujuan nasional,
yaiatu memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa demi terwujudnya
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Mencakup jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.

Mengatur bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri atas 3 jenjang utama, yaitu pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan perguruan tinggi yang masing-masing terbagi pula dalam tingkatan.

Mengatur bahwa kurikulum, peserta didik, dan tenaga kependidikan, terutama guru, dosen, atau
tenaga pengajar merupakan 3 unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Mengatur secara terpusat, namun penyelenggaraan satuan dan kegiatan pendidikan dilaksanakan
secara tidak terpusat.

Menyelenggarakan satuan dan kegiatan pendidikan sebagai tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Mengatur bahwa satuan dan kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan
masyarakat berkedudukan serta diperlukan dengan penggunaan ukuran yang sama.

.
Bab III

PENUTUP

Kesimpulan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.Berkaitan dengan hal tersebut, lahirlah
pendidikan nasional di Negara Indonesia.Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Untuk mewujudkan semua itu juga perlu yang namanya system pendidikan yang merupakan satu
keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan
lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut.

SARAN
Sebagai anggota akademik yang berpendidikan,ada baiknya jika kita memahami pengertian sistem

pendidikan nasional, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan nasional Dan fungsi, tujuan, dan
prinsip pendidikan nasional

Daftar pustaka:

https://www.rijal09.com/2016/03/sistem-pendidikan-nasional.html?m=1

http://tuanputriifadilah.blogspot.com/2016/01/jalur-jenjang-dan-jenis-
pendidikan_6.html?m=1

http://yuliernawati07.blogs.uny.ac.id/2015/11/10/peraturan-pemerintah-nomor-
19-tahun-2005-standar-nasional-pendidikan/

https://belajarberpendidik.blogspot.com/2016/11/dasar-tujuan-fungsi-dan-prinsip.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai