PRAKTIKUM
KE-6
A. Tujuan
Dapat mengetahui makanan yang mengandung boraks.
B. Pendahuluan
Tingkat pengetahuan yang rendah mengenai bahan pengawet merupakan faktor utama
penyebab penggunaan boraks pada produk makanan. Beberapa survei menunjukkan, alasan
produsen menggunakan boraks sebagai bahan pengawet karena daya awet dan mutu yang
dihasilkan menjadi lebih bagus, serta murah harganya, tanpa peduli bahaya yang dapat
ditimbulkan.
Hal tersebut ditunjang oleh perilaku konsumen yang cenderung membeli makanan
berharga murah, tanpa mengindahkan kualitas. Dengan demikian, penggunaan boraks pada
produk makanan dianggap hal biasa. Sulitnya membedakan produk yang dibuat dengan
penambahan boraks juga menjadi salah satu faktor pendorong perilaku konsumen tersebut.
Maraknya kasus zat pengawet pada produk makanan seperti pada mie, tahu, dan ikan
asin sungguh memprihatinkan. Dibalik nikmatnya hidangan tersebut, zat kimia berbahaya
ikut menyelinap masuk ke tubuh kita. Namun kita sebagai konsumen sulit untuk menentukan
apakah makanan yang kita santap mengandung boraks atau tidak. Kandungan boraks hanya
bisa diketahui melalui uji laboratorium. Oleh karena itu praktikum ini perlu dilakukan untuk
mengetahui uji kandungan boraks pada beberapa produk pangan.
D. Prosedur Kerja
1. Siapkan semua sampel masing-masing sebanyak 10 gram (buat untuk dua perlakuan
yang berbeda)
2. Pada perlakuan pertama, sampel direndam dengan air panas.
3. Cincang dan haluskan semua sampel menggunakan mortal dan alu.
4. Pada sampel ditambahkan 10 ml air mendidih.
5. Tambahkan Asam Klorida (HCl) sebanyak 5 ml dan juga tambahkan 4 tetes reagen
cair.
6. Celupkan kertas uji boraks ke dalam sampel.
7. Angin-anginkan kertas uji hingga mengering
8. Amati perubahan yang terjadi!