Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA

DIABETES MELLITUS DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES


MELLITUS DI PUSKESMAS BONTOSUNGGU KOTA

Herlena Essy Phitri * )


Ninik Herawati * * )

ABSTRAK

Kepatuhan pasien terhadap prinsip gizi dan perencanaan makan merupakan salah satu kendala pada
pasien diabetes. Penderita diabetes banyak yang merasa tersiksa sehubungan dengan jenis dan jumlah
makanan yang dianjurkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara motivasi pasien
diabetes mellitus dengan kepatuhan menjalankan program diet di Puskesmas Bontosunggu Kota. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif correlation dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampel
adalah penderita Diabetes Mellitus sebanyak 51 dengan teknik pengambilan sampel purposive
sampling . Hasil penelitian didapatkan umur responden rata-rata adalah 52,20 tahun, pendidikan
sebagian besar SMA sebanyak 22 responden (43,1%), pekerjaan sebagian besar swasta sebanyak 20
responden (39,2%), jenis kelamin sebagian besar laki-laki sebanyak 35 responden (68,6%), lama DM
responden rata -rata adalah 2,73 tahun, semua responden mendapatkan informasi tentang diit sebanyak
51 responden (100%). Motivasi dalam menjalankan program diet sebagian besar rendah sebanyak 21
responden (41,2%). Kepatuhan menjalankan program diet sebagian besar tidak patuh sebanyak 29
responden (56,9%). Ada hubungan antara motivasi pasien diabetes mellitus dengan kepatuhan
menjalankan program diet di Puskesmas Bontosunggu Kota (pvalue = 0,015). Hendaknya RS
menyediakan media pendidikan kesehatan bagi penderita DM seperti leaflet, lembar balik yang dapat
dimanfaatkan untuk penyuluhan kesehatan.

Kata kunci : Motivasi, kepatuhan diet DM

ABSTRACT

Nutritional therapy is a major component of successful diabetes management. Patient adherence to the
principles of nutrition and meal planning is one of the obstacles in diabetic patients many. Diabetics
suffering from type and amount of food recommended. The purpose of research is to determine the
relationship between the motivation of diabetes mellitus patient with diet adherence running program in
the Outpatient Installation Hospital Semarang. This research is descriptive cross sectional correlation
with desain. Population and sample are as many as 51 patients with Diabetes Mellitus with purposive
sampling technique. The results of the study found the average age of respondents was 52.20 years, the
majority of high school education by 22 respondents (43,1%), the majority of private employment by 20
respondents (39,2%), mostly boys were 35 respondents (68,6%), the length of DM respondents average
is 2, 73 years, all respondents get information about diit by 51 respondents (100%). Motivation of
patients with diabetes mellitus in running mostly low diet were 21 respondents (41,2%). Adherence to
run most diet programs do not obey by 29 respondents (56,9%). There is patients relationship between
motivation of Diabetes Mellitus patients and compliance of running diet program in Installation
Outpatient hospital Semarang (pvalue = 0.015). Hospital should provide media health education media
for people with diabetes such as leaflets, flip chart that can be used for health education.

Keywords : Motivation, adherence DM diet.

58 Jurnal Keperawatan Medikal Bedah . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 58-74


PENDAHULUAN pelayanan kesehatan yang ada di Kutai
kartanegara dan sebanyak 31 orang penderita
Diabetes mellitus (DM) yang umum pada tahun 2020 pernah melakukan
dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit pemeriksaan ke RSUD Parikesit Tenggarong
yang ditandai dengan hiperglikemia Kutai Kartenegara.
(peningkatan kadar gula darah) yang terus- Menurut laporan WHO pada tahun
menerus dan bervariasi, terutama setelah 2003, kepatuhan rata–rata pasien pada terapi
makan. Diabetes mellitus merupakan keadaan jangka panjang terhadap penyakit kronis di
hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan negara maju hanya sebesar 50% sedangkan di
metabolik akibat gangguan hormonal, yang negara berkembang jumlah tersebut bahkan
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada lebih rendah. Kepatuhan pasien sangat
mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi diperlukan untuk mencapai keberhasilan terapi
pada membran basalis dalam pemeriksaan terutama pada penyakit yang tidak menular
dengan mikroskop elektron (Bilous, 2002). seperti penyakit diabetes mellitus dan penyakit
Diabetes mellitus merupakan salah satu lainnya. Ketidakpatuhan pasien pada terapi
penyakit degeneratif, yaitu penyakit akibat penyakit diabetes mellitus dapat memberikan
fungsi atau struktur dari jaringan atau organ efek negatif yang sangat besar karena
tubuh yang secara progresif menurun dari prosentase kasus penyakit tidak menular
waktu ke waktu karena usia atau pilihan gaya tersebut diseluruh dunia mencapai 54% dari
hidup. Penyakit ini juga dikenal sebagai seluruh penyakit pada tahun 2001. Angka ini
penyakit akibat dari pola hidup modern dimana bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi
orang lebih suka makan makanan siap saji, lebih dari 65% pada tahun 2020. Kepatuhan
kurangnya aktivitas fisik karena lebih merupakan fenomena multidimensi yang
memanfaatkan teknologi seperti penggunaan ditentukan oleh lima dimensi yang saling terkait
kendaraan bermotor dibandingkan dengan yaitu faktor pasien, faktor terapi, faktor sistem
berjalan kaki (Nurhasan 2000). kesehatan, faktor lingkungan dan faktor sosial
Jumlah penderita diabetes mellitus ekonomi.
secara global terus meningkat setiap tahunnya. Jumlah penderita DM yang semakin
Menurut data yang dipublikasikan oleh World meningkat semakin membuktikan bahwa
Health Organization (WHO) angka kejadian penyakit diabetes mellitus merupakan masalah
diabetes mellitus di dunia berkembang dari 30 kesehatan masyarakat yang serius. Data
juta pada tahun 1985 menjadi 194 juta pada Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa
tahun 2006. Pada tahun 2025 diperkirakan jumlah pasien rawat inap maupun rawat jalan di
angka ini terus meningkat mencapai 333 juta. Rumah Sakit menempati urutan pertama dari
Penderita diabetes mellitus di Indonesia seluruh penyakit endokrin adalah diabetes
jumlahnya cukup fantastis, pada tahun 2006 mellitus (Tandra, 2008).
ditemukan 14 juta diabetes mellitus, WHO Penatalaksanaan diabetes mellitus
memperkirakan pada 2030 nanti sekitar 21,3 dikenal 4 pilar utama pengelolaan yaitu:
juta orang Indonesia akan terkena penyakit penyuluhan, perencanaan makan, latihan
diabetes mellitus (Depkes RI, 2000). jasmani, dan obat hipoglikemik. Terapi gizi
Menurut Dasimah (2009), kepala Dinas merupakan komponen utama keberhasilan
Kesehatan Pemerintah Kabupaten Kutai penatalaksanaan diabetes. Kepatuhan pasien
Kartanegara Kalimantan timur, mengatakan terhadap prinsip gizi dan perencanaan makan
jumlah penderita penyakit diabetes mellitus merupakan salah satu kendala pada pasien
pada tahun 2009 di wilayahnya tergolong tinggi diabetes. Penderita diabetes banyak yang
yakni mencapai 4 ribu orang dari sekitar 12 juta merasa tersiksa sehubungan dengan jenis dan
orang Indonesia yang mengidap diabetes, jumlah makanan yang dianjurkan (Maulana,
mellitus dikatakan bahwa pada tahun 2009 2009).
Dinas Kesehatan mencatat 229 diabetesi Kepatuhan penderita dalam mentaati
(penderita diabetes) berkunjung ke sarana diet diabetes mellitus sangat berperan penting
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus 59
Di RSUD Am Parikesit Kalimantan Timur
Herlena Essy Phitri, Widyaningsih
untuk menstabilkan kadar glukosa pada akan memerlukan biaya pengobatan yang
penderita diabetes mellitus, sedangkan sangat tinggi terutama yang disebabkan oleh
kepatuhan itu sendiri merupakan suatu hal yang makroangiopati yang ada hubungan dengan
penting untuk dapat mengembangkan rutinitas aterosklerosis atau PJK (penyakit jantung
(kebiasaan) yang dapat membantu penderita koroner), untuk menghindari terjadi komplikasi
dalam mengikuti jadwal diet yang kadangkala maka harus dilakukan tindakan /
sulit untuk dilakukan oleh penderita. Kepatuhan penatalaksanaan diabetes mellitus yang
dapat sangat sulit dan membutuhkan dukungan berfungsi menormalkan aktifitas insulin.
agar menjadi biasa dengan perubahan yang Penatalaksanaan diabetes mellitus adalah
dilakukan dengan cara mengatur untuk menjalankan diet dengan benar, latihan atau
meluangkan waktu dan kesempatan yang olahraga, pemantauan kadar glukosa, terapi dan
dibutuhkan untuk menyesuaikan diri. pendidikan. Berbagai penelitian menunjukkan
Kepatuhan terjadi bila aturan menggunakan bahwa kepatuhan pasien kepada pola gaya
obat yang diresepkan serta pemberiannya hidup sehat yang dianjurkan oleh dokter pada
diikuti dengan benar (Tambayong, 2002). pengobatan penyakit yang bersifat kronik,
umumnya rendah (Hoesada, 2005).
Diet adalah terapi utama pada diabetes Penderita penyakit diabetes mellitus
mellitus, maka setiap penderita semestinya 80% diantaranya menyuntik insulin dengan cara
mempunyai sikap yang positif (mendukung) yang tidak tepat, 5,8% memakai dosis yang
terhadap diet agar tidak terjadi komplikasi, baik salah, 75% tidak mengikuti diet yang
akut maupun kronis. Jika penderita tidak dianjurkan. Ketidakpatuhan ini merupakan
mempunyai sikap yang positif terhadap diet salah satu hambatan untuk tercapainya tujuan
diabetes mellitus, maka akan terjadi komplikasi pengobatan. Untuk mengatasi ketidakpatuhan
dan pada akhirnya akan tersebut, penyuluhan bagi penderita diabetes
menimbulkan kematian, untuk mempertahankan mellitus beserta keluarganya mutlak dan sangat
kualitas hidup dan menghindari komplikasi dari diperlukan (Karyoso, 1999). Untuk mencegah
diabetes mellitus tersebut, maka setiap terjadinya kesalahan dalam menggunakan
penderita harus menjalankan gaya hidup yang insulin dan untuk meningkatkan tingkat
sehat yaitu menjalankan diet diabetes mellitus kepatuhan diet penderita diabetes mellitus maka
dan olahraga yang teratur. Sikap penderita pengetahuan sangat diperlukan untuk dimiliki
diabetes mellitus sangat dipengaruhi oleh oleh penderita diabetes mellitus, sedangkan
pengetahuan, dalam hal ini pengetahuan pengetahuan itu sendiri merupakan dasar untuk
penderita tentang penyakit diabetes mellitus melakukan suatu tindakan sehingga setiap
sangatlah penting karena pengetahuan ini akan orang yang akan melakukan suatu tindakan
membawa penderita diabetes mellitus untuk biasanya didahului dengan tahu, selanjutnya
menentukan sikap, berpikir dan berusaha untuk mempunyai inisiatif untuk melakukan suatu
tidak terkena penyakit atau dapat mengurangi tindakan berdasarkan pengetahuannya, perilaku
kondisi penyakitnya. Apabila pengetahuan yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat
penderita diabetes mellitus baik, maka sikap lebih baik dari pada perilaku yang tidak didasari
terhadap diet diabetes mellitus semestinya dapat oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
mendukung terhadap kepatuhan diet diabetes
mellitus itu sendiri (Effendi, 1999). Penelitian Setyani (2007)
Penyakit diabetes mellitus ini jika tidak menggambarkan tingkat ketaatan diet bagi
ditangani dengan baik di takutkan akan terjadi pasien diabetes mellitus. Hasil penelitiannya
komplikasi. Komplikasi yang sering terjadi menunjukkan hanya 43% pasien yang patuh
pada penderita diabetes mellitus adalah menjalankan diet diabetes mellitus. Sebanyak
komplikasi kronik yang sangat sukar di tangani 57% pasien tidak patuh menjalankan diet yang
karena berjalan pelan tapi pasti dan karena itu dianjurkan. Penelitian Juleka (2005) pada
penderita diabetes mellitus rawat inap di RSU
60 Jurnal Keperawatan Medikal Bedah . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 58-74
Gunung Jati Cirebon menemukan bahwa di Puskesmas Bontosunggu Kota
pengidap yang memiliki asupan energi melebihi meningkat dan belum ada yang melakukan
kebutuhan mempunyai risiko 31 kali lebih besar penelitian tentang hubungan antara
untuk mengalami kadar glukosa darah tidak pengetahuan dan sikap penderita diabetes
terkendali dibandingkan dengan pengidap yang mellitus dengan kepatuhan diet diabetes
asupan energinya sesuai kebutuhan. mellitus

Penderita diabetes mellitus seharusnya B. Jenis dan Desain Penelitian


menerapkan pola makan seimbang untuk Penelitian ini merupakan jenis
menyesuaikan kebutuhan glukosa sesuai dengan penelitian deskriftif korelasi yaitu
kebutuhan tubuh melalui pola makan sehat. menjelaskan hubungan antara variabel
Suyono (2002) menyebutkan bahwa dalam bebas yaitu pengetahuan dan sikap
penatalaksanaan pengendalian kadar glukosa penderita diabetes mellitus dengan variabel
darah 86,2% penderita DM mematuhi pola diet terikat yaitu kepatuhan penderita dalam
diabetes mellitus yang diajurkan, namun secara menjalankan diet diabetes mellitus di
faktual jumlah penderita diabetes mellitus yang Puskesmas Bontosunggu Kota.
disiplin menerapkan program diet hanya Rancangan penelitian yang
berkisar 23,9%. digunakan adalah cross sectional yaitu
Hasil wawancara terhadap 10 penderita melakukan pengukuran variabel bebas
diabetes mellitus di Instalasi Rawat Jalan di (pengetahuan dan sikap penderita diabetes
Puskesmas Bontosunggu Kota ditemukan mellitus) dan variabel terikat (kepatuhan
masalah yang berhubungan dengan konsumsi penderita dalam menjalankan diet diabetes
makanan yang tidak sesuai dengan aturan. mellitus di Puskesmas Bontosunggu Kota)
Sebanyak 70% pasien mengatakan tidak teratur yang dilakukan sekali dalam waktu yang
(tidak disiplin) baik jadwal, jumlah dan jenis sama.
makanan dalam mengkonsumsi makanan
sehari-hari bahkan pasien suka ngemil dengan C. Hipotesa
tidak memperhatikan kandungan makanan yang Hipotesa dalam penelitian ini adalah
dibolehkan dalam diet dengan alasan malas dan sebagai berikut:
bosan dengan menu yang sesuai aturan. 1. Ada hubungan antara pengetahuan dan
Sebanyak 30% pasien mengatakan patuh makan sikap penderita diabetes mellitus
sesuai diet yang dianjurkan dokter karena dengan kepatuhan penderita dalam
mereka beranggapan ingin cepat sembuh. menjalankan diet diabetes mellitus.
2. Tidak ada hubungan antara
pengetahuan dan sikap penderita
Rumusan masalah penelitian ini adalah diabetes mellitus dengan kepatuhan
“apakah ada hubungan antara pengetahuan dan penderita dalam menjalankan diet
sikap penderita diabetes mellitus dengan diabetes mellitus.
kepatuhan diet diabetes mellitus di Puskesmas
Bontosunggu Kota?”. D. Analisa Data
1. Analisa univariat
METODE PENELITIAN Analisa univariat dilakukan
pada tiap variabel dari hasil penelitian
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk melihat distribusi frekuensi
ini akan dilakukan di dengan melihat prosentasi masing –
instalasi rawat inap dan instalasi rawat jalan masing variabel penelitian. Analisa
Puskesmas Bontosunggu Kota pada bulan univariat ini digunakan untuk
Juli – September 2020 karena jumlah mengetahui proporsi dari masing –
penderita diabetes mellitus masing variabel penelitian yaitu
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus 61
Di RSUD Am Parikesit Kalimantan Timur
Herlena Essy Phitri, Widyaningsih
variabel bebas (pengetahuan dan sikap a. Skala ukur ordinal atau nominal
penderita diabetes mellitus) dan bentuk data kategorik
variabel terikat (kepatuhan penderita b. Tidak boleh ada sel yang
dalam menjalankan diet diabetes mempunyai nilai harapan / nilai
mellitus). ekspektasi (nilai E kurang dari 1)
Setelah data primer c. Tidak boleh ada sel yang
dimasukkan dalam tabel tabulasi mempunyai nilai harapan / nilai
kemudian dimasukkan ke dalam tabel ekspektasi kurang dari 5, lebih
distribusi frekuensi dengan rumus : 20% dari keseluruhan sel
= 100%
Uji chi square dilakukan
P : Proporsi dengan menggunakan derajat
X : Jumlah masing – masing jawaban kepercayaan (confident interval 95%)
N : Jumlah skor total dan batas kemaknaan alfa 5% (0,05).
2. Analisa bivariat Bila diperoleh P ≤ 0,05 berarti secara
Analisa data bivariat adalah statistik ada hubungan yang signifikan,
analisis yang dilakukan lebih dari dua dan bila p ≥ 0,05 berarti secara statistik
variabel (Notoatmodjo, 2005). tidak ada hubungan yang signifikan
Analisa bivariat berfungsi (Sabri dan Hastono, 2010).
untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen (pengetahuan dan HASIL PENELITIAN DAN
sikap penderita diabetes mellitus) PEMBAHASAN
dengan variabel dependen (kepatuhan
penderita dalam menjalankan diet A. Hasil Penelitian
diabetes mellitus). Teknik analisa data 1. Analisis Univariat
yang digunakan dalam penelitian ini a. Karakteristik Responden
menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian di
Rumus yang digunakan adalah rumus Puskesmas Bontosunggu Kota
chi square : pada penderita Diabetes Mellitus
( − ℎ) �
dapat diketahui data karakteristik
responden sebagai berikut :

=�

1) Umur
Keterangan :
� Hasil penelitian
: Chi square diperoleh data umur responden
fo : frekuensi yang diobservasi
di Puskesmas Bontosunggu
fh : frekuensi yang diharapkan
Kota yang disajikan pada tabel
Syarat uji Chi-Square :
4.1.

62 Jurnal Keperawatan Medikal Bedah . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 58-74


Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan umur di Puskesmas Bontosunggu
Kota Tahun 2020

Variabel Mean Min Max SD


Umur 37,11 27 49 4,773

Tabel 4.1 dapat 2) Jenis Kelamin


diketahui bahwa umur Hasil penelitian
responden rata-rata adalah diperoleh data jenis kelamin
37,11 tahun, dengan responden di RSUD AM.
standard deviasi 4,773. Parikesit Kalimantan Timur
Umur reponden termuda yang disajikan pada tabel
adalah umur 27 tahun dan 4.2.
tertua adalah 49 tahun.

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di


Puskesmas Bontosunggu Kota Tahun 2020

Jenis kelamin Frekuensi Persentase


Laki-laki 37 68,5
Perempuan 17 31,5
Jumlah 54 100

Tabel 4.2 dapat Hasil penelitian


diketahui bahwa jenis diperoleh data pendidikan
kelamin responden sebagian responden di RSUD AM.
besar laki-laki sebanyak 37 Parikesit Kalimantan Timur
responden (68,5%). yang disajikan pada tabel
3) Pendidikan 4.3.

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas


Bontosunggu Kota Tahun 2020

Pendidikan Frekuensi Persentase


Pendidikan dasar 23 42,6
Pendidikan menengah 23 42,6
Pendidikan tinggi 8 14,8
Jumlah 54 100

Tabel 4.3 dapat 4) Pekerjaan


diketahui bahwa pendidikan Hasil penelitian
responden sebagian besar diperoleh data pekerjaan
pendidikan dasar dan responden di RSUD AM.
pendidikan menengah Parikesit Kalimantan Timur
masing-masing sebanyak 23 yang disajikan pada tabel
responden (42,6%). 4.4.

Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus 63
Di RSUD Am Parikesit Kalimantan Timur
Herlena Essy Phitri, Widyaningsih
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di Puskesmas
Bontosunggu Kota Tahun 2020

Pekerjaan Frekuensi Persentase


Bekerja 7 13,0
Tidak bekerja 47 87,0
Jumlah 54 100

Tabel 4.4 dapat Hasil penelitian


diketahui bahwa responden diperoleh data lama DM
sebagian besar bekerja responden di RSUD AM.
sebanyak 47 responden Parikesit Kalimantan Timur
(87,0%). yang disajikan pada tabel
5) Lama DM 4.5

Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan lama DM di Puskesmas


Bontosunggu Kota Tahun 2020

Variabel Mean Min Max SD


Lama DM 2,78 1 6 1,208

Tabel 4.5 dapat b. Pengetahuan penderita diabetes


diketahui bahwa lama DM mellitus di Puskesmas
responden rata-rata adalah Bontosunggu Kota
2,78 tahun, dengan standard Hasil pembagian
deviasi 1,208. Lama DM kuesioner terhadap 54 penderita
responden paling rendah diabetes mellitus di Puskesmas
adalah umur 1 tahun dan Bontosunggu Kota diperoleh
paling lama adalah 6 tahun. data analisis univariat sebagai
berikut:

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan penderita


diabetes mellitus di Puskesmas Bontosunggu Kota Tahun 2020

Pengetahuan Frekuensi Persentase


Baik 12 22,2
Cukup 18 33,3
Kurang 24 44,4
Jumlah 54 100

Tabel 4.6 dapat Hasil penelitian


diketahui bahwa pengetahuan diperoleh data sikap responden
responden tentang diet DM di Puskesmas Bontosunggu
sebagian besar kurang sebanyak Kota yang disajikan pada tabel
24 responden (44,4%). 4.7
c. Sikap penderita diabetes
mellitus di Puskesmas
Bontosunggu Kota

64 Jurnal Keperawatan Medikal Bedah . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 58-74


Tabel 4.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan sikap penderita diabetes
mellitus di Puskesmas Bontosunggu Kota Tahun 2020

Sikap Frekuensi Persentase


Tidak baik 30 55,6
Baik 24 44,4
Jumlah 54 100

Tabel 4.7 dapat Hasil penelitian


diketahui bahwa sikap diperoleh data kepatuhan diet
responden sebagian besar tidak responden di RSUD AM.
baik sebanyak 30 responden Parikesit Kalimantan Timur
(55,6%). yang disajikan pada tabel 4.8.
d. Kepatuhan diet diabetes
mellitus di RSUD AM.
Parikesit Kalimantan Timur

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kepatuhan diet diabetes


mellitus di Puskesmas Bontosunggu Kota Tahun 2020

Kepatuhan Frekuensi Persentase


Patuh 23 42,6
31 57,4
Tidak patuh
Jumlah 54 100

Tabel 4.8 dapat di RSUD AM. Parikesit


diketahui bahwa kepatuhan Kalimantan Timur
sebagian besar tidak patuh Hasil penelitian
sebanyak 31 responden terhadap 54 penderita diabetes
(57,4%). mellitus di RSUD AM.
Parikesit Kalimantan Timur
2. Analisis Bivariat menggunakan uji chi-square
a. Hubungan pengetahuan dengan diperoleh data hubungan yang
kepatuhan diet diabetes mellitus disajikan seperti tabel di bawah
ini :

Tabel 4.9 Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet diabetes mellitus di


Puskesmas Bontosunggu Kota Tahun 2020

Pengetahuan Kepatuhan Total % Pvalue


Patuh Tidak patuh
f % f %
Baik 8 66,7 4 33,3 12 100 0,003
Cukup 11 61,1 7 38,9 18 100
Kurang 4 16,7 20 83,3 24 100
Jumlah 23 42,6 31 57,4 54 100

Tabel 4.9 menunjukkan sebanyak 12 responden,


bahwa responden yang terdapat 8 responden (66,7%)
mempunyai pengetahuan baik patuh dan tidak patuh sebanyak
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus 65
Di RSUD Am Parikesit Kalimantan Timur
Herlena Essy Phitri, Widyaningsih
4 responden (33,3%). dapat disimpulkan ada
Responden yang mempunyai hubungan pengetahuan dengan
pengetahuan cukup sebanyak kepatuhan diet diabetes mellitus
18 responden, terdapat 11 di Puskesmas Bontosunggu
responden (61,7%) patuh dan Kota.
tidak patuh sebanyak 7 b. Hubungan sikap penderita
responden (38,9%). Sedangkan diabetes mellitus dengan
responden yang mempunyai kepatuhan diet diabetes mellitus
pengetahuan kurang sebanyak di Puskesmas Bontosunggu
24 responden, terdapat 20 Kota.
responden (83,3%) tidak patuh Hasil penelitian terhadap
dan patuh sebanyak 4 responden 54 penderita diabetes mellitus di
(16,7%). Puskesmas Bontosunggu Kota
Hasil uji Chi-Square menggunakan uji chi-square
dengan nilai statistik Chi diperoleh data hubungan yang
Square sebesar 11,966 dengan disajikan seperti tabel di bawah
pvalue = 0,003 (nilai ini :
probabilitas (p) < (0,05)),

Tabel 4.10 Hubungan sikap penderita diabetes mellitus dengan kepatuhan diet
diabetes mellitus di Puskesmas Bontosunggu Kota Tahun 2020

Sikap Kepatuhan Total % Pvalue


Patuh Tidak patuh
f % f %
Tidak baik 8 26,7 22 73,3 30 100 0,018
Baik 15 62,5 9 37,5 24 100
Jumlah 23 42,6 31 57,4 54 100

Tabel 4.10 diabetes mellitus dengan


menunjukkan bahwa responden kepatuhan diet diabetes mellitus
yang mempunyai sikap tidak di RSUD AM. Parikesit
baik sebanyak 30 responden, Kalimantan Timur.
sebagian besar tidak patuh
sebanyak 22 responden (73,3%) B. Pembahasan
dan patuh sebanyak 8 1. Analisis Univariat
responden (26,7%). Sedangkan a. Karakteristik Responden
responden yang mempunyai 1) Umur
sikap baik sebanyak 24 Hasil penelitian
responden, sebagian besar diperoleh data rata-rata
patuh sebanyak 15 responden umur responden adalah
(62,5%) dan tidak patuh 37,11 tahun, dengan
sebanyak 9 responden (37,5%). standard deviasi 4,773.
Hasil uji Chi-Square Umur reponden termuda
dengan nilai statistik Chi adalah umur 46 tahun dan
Square sebesar 5,613 dengan tertua adalah 49 tahun.
pvalue = 0,018 (nilai Risiko diabetes akan
probabilitas (p) < (0,05)), meningkat dengan
dapat disimpulkan ada bertambahnya usia,
hubungan sikap penderita terutama diatas 40 tahun,

66 Jurnal Keperawatan Medikal Bedah . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 58-74


serta mereka yang kurang laki-laki sebanyak 37
gerak badan, massa ototnya responden (68,5%). Smith
berkurang, dan berat (2001) menyebutkan bahwa
badannya makin bertambah. faktor-faktor resiko yang
Hasil penelitian ini sesuai dapat menyebabkan
dengan teori Smeltzer & terjadinya diabetes mellitus
Bare (2001) usia tua adalah ciri perseorangan.
beresiko mengalami Ciri perseorangan yang
diabetes karena kemampuan mempengaruhi timbulnya
tubuh pada usia tua terjadi diabetes mellitus adalah
penurunan fungsi pankreas umur, jenis kelamin, dan
akibatnya fungsi pankreas ras. Pada umumnya
untuk bereaksi terhadap kebiasaan hidup seseorang
insulin menurun. Glukosa laki-laki dengan konsumsi
dalam darah secara normal gula, kegemukan atau
bersikulasi dalam jumlah makan berlebihan, stres atau
tertentu di dalam darah. ketegangan jiwa, kebiasaan
Oleh karena ketidakmapuan merokok, minum alkohol
pankreas untuk bekerja dan obat-obatan sehingga
maka dapat mengakibatkan akan memicu terjadinya
kenaikan kadar glukosa diabetes mellitus.
dalam darah. 3) Pendidikan
Hasil penelitian juga Hasil penelitian
diketahui usia responden diperoleh data pendidikan
termuda adalah 27 tahun. responden sebagian besar
Usia tersebut sudah pendidikan dasar dan
mengalami diabetes karena pendidikan menengah
jenis diabetes responden masing-masing sebanyak 23
adalah DM tipe 1. Menurut responden (42,6%).
American Diabetes Pendidikan merupakan hal
Association (ADA) tahun yang sangat penting, karena
2009, penderita diabetes pendidikan mempengaruhi
mellitus tipe I mewarisi pola pikir seseorang tentang
kecenderungan genetik, ini sesuatu hal yang nantinya
ditemukan pada individu akan berpengaruh dalam
yang memiliki tipe HLA pengambilan suatu
(human leucocyt antigen) keputusan tertentu. Menurut
tertentu. Resiko meningkat Notoatmodjo (2005)
20 kali pada individu yang semakin tinggi tingkat
memiliki tipe HLA DR3 pendidikan, semakin besar
atau DR4. Penyebab dari pengetahuan dan semakin
diabetes mellitus tipe I mudah mengembangkan
dimungkinkan karena pengetahuan dan teknologi
kombinasi faktor genetik, yang berdampak pada
imunologi, dan mungkin peningkatan kesejahteraan
pula karena faktor seseorang
lingkungan. 4) Pekerjaan
2) Jenis Kelamin Hasil penelitian
Hasil penelitian diperoleh data responden
diperoleh data jenis kelamin sebagian besar bekerja
responden sebagian besar sebanyak 47 responden

Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus 67
Di RSUD Am Parikesit Kalimantan Timur
Herlena Essy Phitri, Widyaningsih
(87,0%). Nursalam (2001) Saleh Banjarmasin, responden
menyebutkan bahwa yang mempunyai pengetahuan
pekerjaan adalah kesibukan gizi dengan kategori sedang
yang harus dilakukan sebesar 35,3%.
terutama untuk menunjang Pengetahuan responden
kehidupannya dan yang kurang ditunjukkan
kehidupan keluarganya. dengan responden yang tidak
Seseorang yang mempunyai mengerti gejala diabetes
pekerjaan yang penting dan mellitus. Menurut Mansjoer
memerlukan aktifitas akan (2001), gejala penyakit diabetes
mengganggu seseorang mellitus yaitu banyak makan
dalam memenuhi kebutuhan (polifagia), banyak kencing
dietnya (poliuria), banyak minum
5) Lama DM (polidipsi). Penderita akan
Hasil penelitian mengalami peningkatan berat
diperoleh data lama DM badan yang cenderung naik
responden rata-rata adalah karena pada saat ini jumlah
2,78 tahun, dengan standard insulin masih mencukupi, bila
deviasi 1,208. Lama DM keadaan tersebut diatas tidak
responden paling rendah segera diobati, maka akan
adalah umur 1 tahun dan timbul gejala yang disebabkan
paling lama adalah 6 tahun. oleh kemunduran kerja insulin
Semakin lama responden dan tidak lagi polifagia,
menderita diabetes mellitus polidipsia, poliuria (3P) lagi
maka responden akan melainkan hanya 2P saja yaitu
mempunyai pengetahuan nafsu makan mulai berkurang
dan pengalaman yang dan kadang- kadang disusul
paling baik dalam hal diet dengan mual, banyak minum,
sehingga akan patuh banyak kencing, mudah capek
terhadap diet yang atau lelah, berat badan turun
dianjurkan. Menurut dengan cepat (5-10 kg dalam
Sukmadinata (2009) waktu 2-4 minggu).
seseorang yang lama Pengetahuan yang
menderita penyakit akan kurang baik ditunjukkan dengan
mampu merespon penyakit responden yang belum mengerti
tersebut dengan rajin tanda kadar gula darah dibawah
mengikuti pengobatan. normal yaitu lemas, pucat,
b. Pengetahuan penderita diabetes gemetar, merasa lapar, jantung
mellitus di Puskesmas berdebar-debar dan keringat
Bontosunggu Kota berlebih. Responden
Hasil penelitian menganggap bahwa kadar gula
diketahui bahwa pengetahuan tinggi merupakan kelebihan
responden tentang diet diabetes gula dalam tubuh yang
mellitus sebagian besar kurang disebabkan oleh sering
baik sebanyak 24 responden mengkonsumsi makanan yang
(44,4%). Hasil penelitian ini manis.
didukung oleh penelitian Pengetahuan yang
Rusimah (2020) yang kurang pada responden
melakukan penelitian tentang dikarenakan pendidikan
pengetahuan gizi penderita DM responden sebagian besar SMA
di RSUD Dr H Moch Ansari sebanyak 23 responden

68 Jurnal Keperawatan Medikal Bedah . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 58-74


(42,6%). Semakin tingginya pengetahuan penderita diabetes
tingkat pendidikan maka mellitus baik, maka sikap
diharapkan akan semakin luas terhadap diet diabetes mellitus
pula pengetahuan responden semestinya dapat mendukung
serta semakin mudah dan terhadap kepatuhan diet diabetes
cepat pula untuk menerima mellitus itu sendiri.
berbagai informasi dari Sikap merupakan reaksi
berbagai media khususnya atau respon yang masih tertutup
tentang gizi dan kaitannya dari seseorang terhadap stimulus
dengan kesehatan. Hal ini atau obyek. Suatu sikap belum
didukung oleh teori Santoso tentu akan diwujudkan dalam
(2004), tingkat pendidikan bentuk suatu tindakan. Untuk
berpengaruh pada pengetahuan terwujudnya sikap agar menjadi
yang dimiliki seseorangf. suatu perbuatan nyata,
Semakin tinggi tingkat diperlukan faktor pendukung
pendidikan yang pernah atau suatu kondisi yang
ditempuh maka semakin mudah memungkinkan, antara lain
dalam menyerap informasi adalah fasilitas. Seorang
baru. Pendidikan dapat penderita DM yang telah berniat
ditempuh melalui jalur formal untuk makan sesuai dengan
maupun non formal. rencana makan yang telah
c. Sikap penderita diabetes dibuatnya sendiri, kadang-
mellitus di RSUD AM. kadang keluar dari jalur tersebut
Parikesit Kalimantan Timur karena situasi di rumah atau
Hasil penelitian kantor yang tidak mendukung.
diketahui bahwa sikap penderita Bila semua
diabetes mellitus terhadap diet perilaku positif telah
sebagian besar tidak baik dilaksanakan, tentunya
sebanyak 30 responden penderita DM tersebut dapat
(55,6%). Hasil penelitian ini dimasukkan ke dalam kelompok
didukung oleh penelitian penderita DM dengan kepatuhan
Angelina (2009), yang tinggi. Sebagai dampak dari
menunjukkan bahwa sikap kepatuhan adalah terkendalinya
pasien penderita diabetes diabetes. (Basuki, 2004).
mellitus di RSUD Temanggung
sebagian besar tidak Sikap responden yang
mendukung sebanyak 45%. tidak baik ditunjukkan dengan
Menurut Effendi (2010), sikap responden yang tidak
sikap penderita diabetes mendukung dengan diet
mellitus sangat dipengaruhi diabetes mellitus. Menurut
oleh pengetahuan, dalam hal ini (Almatsier, 2009), diet adalah
pengetahuan penderita tentang terapi utama pada diabetes
penyakit diabetes mellitus mellitus, maka setiap penderita
sangatlah penting karena semestinya mempunyai sikap
pengetahuan ini akan membawa yang positif (mendukung)
penderita diabetes mellitus terhadap diet agar tidak terjadi
untuk menentukan sikap, komplikasi, baik akut maupun
berpikir dan berusaha untuk kronis. Jika penderita tidak
tidak terkena penyakit atau mempunyai sikap yang positif
dapat mengurangi kondisi terhadap diet diabetes mellitus,
penyakitnya. Apabila maka akan terjadi komplikasi

Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus 69
Di RSUD Am Parikesit Kalimantan Timur
Herlena Essy Phitri, Widyaningsih
dan pada akhirnya akan dikonsumsi secara berlebihan
menimbulkan kematian, untuk akan meningkatkan kadar gula
mempertahankan kualitas hidup darah pasien. Pada pasien
dan menghindari komplikasi diabetes melitus tidak
dari diabetes mellitus tersebut, dianjurkan mengkonsumsi gula
maka setiap penderita harus yang berlebihan. Makanan
menjalankan gaya hidup yang tersebut harus dihindari karena
sehat yaitu menjalankan diet kadar gula akan masuk ke dalam
diabetes mellitus dan olahraga aliran darah dengan
yang teratur. cepat, sehingga dapat
d. Kepatuhan diet diabetes mellitus menyebabkan kenaikan gula
di Puskesmas Bontosunggu darah secara tiba-tiba. Penderita
Kota dianjurkan menggunakan gula
Hasil penelitian khusus diabetes ke dalam
diketahui bahwa kepatuhan makanan dan minuman sebagai
sebagian besar tidak patuh pengganti gula.
sebanyak 31 responden (57,4%). Ketidakpatuhan
Hasil penelitian ini sama seperti penderita DM dalam penelitian
penelitian Winda (2006) di ini karena faktor kesibukan
RSUD Salatiga yang dalam bekerja. Semua
menunjukkan hanya 42% pasien responden masih bekerja dan
yang patuh menjalankan sebagian besar bekerja swasta.
diet diabetes mellitus sedangkan Responden yang sibuk bekerja
sebanyak 58% pasien tidak tidak bisa memperhatikan
patuh. kebutuhan makanan yang
Menurut Siregar (2006), dianjurkan. Akibatnya penderita
penderita diabetes mellitus tidak patuh terhadap diet yang
seharusnya menerapkan pola dianjurkan. Menurut Siregar
makan seimbang untuk (2006), ketidakpatuhan pasien
menyesuaikan kebutuhan terhadap diit dipengaruhi
glukosa sesuai dengan motivasi yang kurang dari
kebutuhan tubuh melalui pola pasien. Pasien merasa malas dan
makan sehat. Namun bosan dengan menu diabetes
tampaknya kepatuhan pasien melitus yang sesuai aturan.
terhadap prinsip gizi dan
perencanaan makan merupakan
salah satu kendala pada pasien 2. Analisis Bivariat
diabetes. Penderita diabetes a. Hubungan pengetahuan dengan
banyak yang merasa tersiksa kepatuhan diet diabetes mellitus
sehubungan dengan jenis dan di Puskesmas Bontosunggu
jumlah makanan yang Kota
dianjurkan. Hasil penelitian
Ketidakpatuhan menunjukkan ada hubungan
penderita diabetes mellitus pengetahuan dengan kepatuhan
ditunjukkan dengan pasien yang diet diabetes mellitus di
tidak menggunakan gula khusus Puskesmas Bontosunggu Kota.
penderita DM. Responden juga Hasil penelitian ini sejalan
masih makan pagi, siang dan dengan penelitian Maemunah
sore dengan porsi yang sama (2010) yang menyimpulkan ada
banyaknya. Menurut Almatsier hubungan yang bermakna antara
(2009), jumlah kalori yang tingkat

70 Jurnal Keperawatan Medikal Bedah . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 58-74


pengetahuan dengan Hasil penleitian ini didukung
kepatuhan menjalankan terapi oleh penelitian Hanifah (2020)
diet diabetes mellitus di terhadap 13 responden
Puskesmas Mranggen I menunjukkan bahwa belum ada
Kabupaten Demak. responden yang melakukan
Hasil penelitian ini pengaturan makan sesuai jumlah
sesuai dengan pendapat energi, jenis makanan, dan
Notoatmodjo (2003), yang jadwal makan yang dianjurkan.
menyatakan bahwa perilaku Faktor predisposisi
baru terutama pada orang ketidakpatuhan diet penderita
dewasa dimulai pada domain DM adalah kurang pengetahuan
kognitif dalam arti subjek tahu mengenai diet DM tipe 2,
terlebih dahulu terhadap kurang kepercayaan terhadap
stimulus yang berupa materi efektivitas diet, dan sikap tidak
objek diluarnya menimbulkan mendukung mengenai diet DM
respon batin dalam bentuk tipe 2.
sikap. Akhirnya rangsangan Sikap merupakan salah
yakni objek yang telah satu faktor yang mempengaruhi
diketahui dan disadari kepatuhan menjalankan diet
sepenuhnya tersebut akan hipertensi. Ketidakpatuhan
menimbulkan respon lebih jauh terhadap diit pada penerita DM
lagi yaitu berupa tindakan menjadi salah satu faktor risiko
terhadap stimulus atau objek. memperberat terjadinya
Pengetahuan merupakan gangguan metabolisme tubuh
langkah awal dari seseorang sehingga berdampak terhadap
untuk menentukan sikap dan keberlangsungan hidup
perilakunya. Jadi tingkat penderita diabetes mellitus.
pengetahuan akan sangat Ketidakpatuhan diit akan
berpengaruh terhadap menyebabkan kadar gula darah
penerimaan suatu program. pada penderita DM menjadi
Berdasarkan penelitian tidak terkendali yang akibatnya
ini menunjukkan bahwa dapat menyebabkan terjadinya
pengetahuan merupakan salah berbagai komplikasi dan
satu faktor yang mempengaruhi memperpendek harapan hidup
kepatuhan diet sehingga (Carpenito, 2000).
pemberian informasi yang Hasil penelitian ini
mendalam tentang diabetes menunjukkan responden yang
mellitus sangat penting untuk memiliki sikap yang tidak baik
dilakukan agar pengetahuan cenderung tidak mematuhi diet
responden meningkat. sedangkan responden yang
b. Hubungan sikap penderita mempunyai sikap baik sebagian
diabetes mellitus dengan besar mematuhi diet yang
kepatuhan diet diabetes mellitus dianjurkan oleh dokter.
di RSUD AM. Parikesit Responden yang mendukung
Kalimantan Timur. bahwa diet hipertensi harus
Hasil penelitian dilakukan untuk mencegah
menunjukkan ada hubungan komplikasi diabetes melitus
sikap penderita diabetes maka responden akan mematuhi
mellitus dengan kepatuhan diet diet diabetes dengan
diabetes mellitus di RSUD AM. mengurangi jumlah garam
Parikesit Kalimantan Timur.

Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus 71
Di RSUD Am Parikesit Kalimantan Timur
Herlena Essy Phitri, Widyaningsih
dalam makanan dan minuman bisa meningkatkan kepatuhan diet
yang dikonsumsi. pada penderita DM.
2. Bagi Rumah Sakit
C. Keterbatasan Penelitian Sebaiknya rumah sakit
Penilaian kepatuhan diet hanya menyediakan media pendidikan
berdasarkan kuesioner, sehingga kesehatan bagi penderita DM
peneliti tidak mengetahui diet penderita seperti leaflet, lembar balik yang
diabetes melitus yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk
dilakukan oleh responden. penyuluhan kesehatan khusunya
. tentang diet bagi penderita diabetes
KESIMPULAN DAN SARAN mellitus .
A. Kesimpulan 3. Bagi Perawat
1. Umur responden rata-rata adalah Perawat sebaiknya meningkatkan
37,11 tahun, jenis kelamin sebagian perannya dalam memberikan
laki-laki sebanyak 37 responden asuhan keperawatan dengan
(68,5%), pendidikan responden memberikan penyuluhan tentang
sebagian besar pendidikan dasar dan diit DM, dan kolaborasi ahli gizi
pendidikan menengah masing- untuk konseling tentang diet bagi
masing sebanyak 23 responden penderita DM.
(42,6%), pekerjaan responden
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
sebagian besar bekerja sebanyak 47
Peneliti selanjutnya sebaiknya
responden (87,0%) dan lama DM
melakukan penelitian tentang
responden rata-rata adalah 2,78
kepatuhan diit DM bagi penderita
tahun.
DM dengan pengambilan data yang
2. Pengetahuan responden tentang DM
lebih lengkap melalui observasi
sebagian besar kurang sebanyak 24
langsung kebiasaan diit pasien
responden (44,4%).
3. Sikap responden tentang DM DAFTAR PUSTAKA
sebagian besar tidak baik sebanyak
30 responden (55,6%) Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur
4. Kepatuhan diet responden sebagian Penelitian: Suatu Pendekatan
besar tidak patuh sebanyak 31 Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta:
responden (57,4%)
PT Rineka Cipta.
5. Ada hubungan pengetahuan dengan
kepatuhan diet diabetes mellitus di
Arsana, M.P. (2009). Pengaruh
Puskesmas Bontosunggu Kota
penyuluhan gizi terhadap
(pvalue=0,003)
kepatuhan diet pasien diabetes
6. Ada hubungan sikap penderita
mellitus di poli gizi RSU Dr.
diabetes mellitus dengan kepatuhan
Saiful Anwar Malang. Skripsi:
diet diabetes mellitus di Puskesmas
Tidak dipublikasikan.
Bontosunggu Kota (pvalue=0,018)
Azwar, Saifuddin (2009). Sikap Manusia
B. Saran
Teori Dan Pengukuranya.
1. Bagi Responden
Responden sebaiknya mencari Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
informasi tentang diet DM baik dari
American Diabetes Association. (2009).
media massa, internet, atau
Diagnosis and Classification of
mengikuti penyuluhan untuk Diabetes Mellitus. Diabetes Care.
meningkatkan pengetahuan agar

72 Jurnal Keperawatan Medikal Bedah . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 58-74


Bilous. (2002). Seri Kesehatan Bimbingan PERKENI. (2002). Konsensus
Dokter pada Diabetes. Jakarta: Pengelolaan dan Pencegahan
Dian Rakyat. Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Indonesia, Jakarta: Kongres
Effendi. (1999). Dasar-Dasar Persadia.
Keperawatan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Penerbit Setyani. (2007). Hubungan Antara
Buku Kedokteran EGC. Pengetahuan Dan Sikap Tentang
Diabetes Mellitus Dengan
Depkes. (1999). Perawatan Penyakit Kepatuhan Dalam Melaksanakan
Dalam dan Bedah. Depkes. Diet Pada Pasien Diabetes
Jakarta. Mellitus Di BRSD RSU RAA
Soewondo Kabupaten Pati. Skripsi
Hidayat, A., & Azis Alimul. (2009). Riset : Tidak dipublikasikan.
Keperawatan Penulisan Ilmiah. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika. Soegondo. (2002). Penatalaksanaan
Diabetes Mellitus Terpadu,
Ivan Hoesada. (2005). Penyembuhan Jakarta: Fakultas Kedokteran
Diabetes Mellitus. University Universitas Indonesia .
Press. Surabaya.
Soegondo. (2002). Farmakoterapi Pada
Mansjoer. (2001). Kapita Selekta Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus
Kedokteran, Edisi 3. Jakarta: Tipe 2. Dalam : Sudoyo, A.W., ed. Buku
Media Aesculapius. FKUI. Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi
ke
Maulana, M. (2009). Mengenal Diabetes 4. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Mellitus : Panduan Praktis Universitas Indonesia, 1860-1863.
Menangani Penyakit Kencing
Manis. Jogjakarta: Penerbit Kata Suyono. (2004). Penatalaksanaan
Hati. Diabetes Mellitus Terpadu,
Jakarta: Fakultas Kedokteran
Misnadiarly. (2006). Diabetes Mellitus : Universitas Indonesia.
Ulcer, Infeksi, Gangren, Jakarta:
Penerbit Popular Obor. Sabri, Luknis & Hastono. (2010). Statistik
kesehatan, Edisi 1., Jakarta : Raja
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Grafindo Persada.
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Setiadi. (2008). Konsep – konsep penulisan
Medika riset keperawatan, Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Niven. (2002). Psikologi Kesehatan.
Jakarta: EGC Sugiyono. (2005). Stastistik Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2002).
Metodologi Penelitian Kesehatan, Tandra, H. (2008). Segala sesuatu yang
Cetakan II, Edisi Revisi, Rineka harus anda ketahui tentang
Cipta, Jakarta. Diabetes : Panduang Lengkap
Nurhasan. (2000). Kiat Melawan Mengenal dan Mengatai Diabetes
Penyakit. Pustaka Pelajar. dengan Cepat dan Mudah. Jakarta
Jogjakarta. : Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama.

Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus 73
Di RSUD Am Parikesit Kalimantan Timur
Herlena Essy Phitri, Widyaningsih
Waspadji, S. (1999). Diabetes mellitus di
Indonesia, Dalam : Aru W, dkk,
editors, Ilmu Penyakit Dalam,
Jilid III, Edisi 4., Jakarta: FK UI.

74 Jurnal Keperawatan Medikal Bedah . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 58-74

Anda mungkin juga menyukai