PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah laboratorium IPA. Lebih dari itu laboratorium IPA adalah komponen yang
sains IPA dengan cara mencari pengetahuan tentang alam secara sistematis
dan sikap ilmiah peserta didik, yang bermuara pada pembelajaran Work-Based
yang baik agar dapat mencapai tujuan yang direncanakan dan mengacu kepada
Visi dan Misi UPTD SMPN 21 Barru. Penyusunan program yang baik dan
IPA ke depan. Hal ini mendukung tingkat keberhasilan program yang ingin
dicapai sekaligus memberikan tingkat kertercapaian Visi dan Misi UPTD SMPN
21 Barru.
1
B. Dasar Pemikiran
1. Pasal 12 ayat (1) dan pasal 30 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
C. Tujuan
1. Sebagai salah satu media untuk pencapaian Visi dan Misi Sekolah
Barru
2
3
B. Penataan Alat dan Bahan
Penataan alat dan bahan praktik IPA sangat tergantung kepada fasilitas
yang ada di laboratorium dan kepentingan pemakai laboratorium. Fasilitas yang
dimaksud dalam hal ini adalah adanya ruang penyimpanan khusus (gedung) ruang
persiapan dan tempat-tempat penyimpanan seperti lemari, kabinet dan rak-rak.
Untuk menata alat dan bahan praktik IPA ada beberapa hal yang
perludikerjakan terlebih dahulu, yaitu pekerjaan sebagai berikut:
1. Membersihkan ruang Laboratorium beserta tempat-tempat penyimpanan alat
dan bahan yang tersedia, misalnya lemari, laci, dan rak
2. Mendata data dan memeriksa alat dan bahan dalam hal macamnya, jumlahnya,
sifat fisiknya, harganya, dan sebagainya.
3. Mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan kelompok mata pelajaran
(Fisika, Biologi, Kimia) atau sesuai dengan katalog yang dirujuk
Penataan alat adalah proses pengaturan alat dilaboratorium agar tertata
dengan baik. Dalam menata alat tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam
penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan. Keteraturan penyimpanan
dan pemeliharaan alat itu, tentu memerlukan cara tertentu agar petugas
laboratorium dengan mudah dan cepat dalam pengambilan alat untuk keperluan
praktikum, juga ada kemudahan dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya.
Dengan demikian penataan alat laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut
tersusun secara teratur, indah dipandang, mudah dan aman dalam pengambilan
dalam arti tidak terhalangi atau mengganggu peralatan lain, terpelihara identitas
dan resesi alat serta terkontrol jumlahnya dari kehilangan dan kerusakan.
Di laboratorium terdapat berbagai macam fasilitas umum laboratorium
maupun peralatan. Beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan di dalam
penataan alat terutama cara penyimpanannya, diantaranya adalah :
a. Fungsi alat, apakah sebagai alat ukur ataukah hanya sebagai penyimpanan alat
saja
b. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian
c. Keperangkatan
d. Nilai/harga alat
4
e. Kuantitas alat termasuk kelangkaannya
f. Sifat alat termasuk kepekaan terhadap lingkungan
g. Bahan dasar penyusunan alat
h. Bentuk dan ukuran alat
i. Bobot/berat alat
Pada praktisnya untuk melakukan penataan/penyimpanan alat tidak dapat
digunakan secara mutlak menurut fungsinya saja atau menurut kecanggihan dan
sifatnya saja. Cara terbaik disarankan mengkombinasikan diantara aspek-aspek
tersebut. Ketidakmutlakan dalam menerapkan aspek di atas dalam menentukan
penataan alat sangat nampak sekali dalam mata pelajaran sains lainnya seperti
kimia dan biologi. Dalam laboratorium IPA penataan alat selama ini seringkali
dikelompokkan atas dasar jenis bahannya seperti alat-alat terbuat dari kaca, kayu,
besi, dan seterusnya. Dan penataan alat-alat kimia dan biologi berdasarkan
kegunaannya saja.
Kembali pada sembilan aspek di atas, suatu alat ada yang memiliki satu
fungsi dan yang multi fungsi. Misalnya buret, hanya dapat digunakan untuk
mengukur volum zat cair saja, sedangkan pH meter dapat digunakan untuk
mengukur pH dan juga mV. Tentu kalau penyimpanan alat mengacu atas dasar
fungsi alat, maka akan diperoleh jumlah kelompok alat yang relatif banyak sesuai
konsep-konsep kimia yang harus dipelajari. Oleh karena itu pengelompokan
berdasarkan fungsi alat cukup kita bagi menjadi alat yang berfungsi sebagai alat
ukur dan bukan alat ukur tentunya penyimpanan alat ukur harus ditempatkan pada
wadah/tempat khusus yang dapat menjaga keamanan komponen alat yang
memberi informasi kuantitas dan ketelitian pengukuran.
Berkaitan dengan alat laboratorium IPA sekolah, neraca 4 lengan,
mikroskop dan buret dapat dikategorikan sebagai alat yang mahal harganya. Oleh
karena itu alat seperti ini harus menjadi pertimbangan pertama dalam
penyimpanan dan penataannya dibandingkan dengan peralatan lainnya.
Nilai atau harga alat laboratorium harus diketahui oleh petugas/pengelola
laboratorium, setidaknya dapat menilai mana alat yang mahal dan mana alat yang
lebih murah. Alat yang mahal harus disimpan pada tempat yang lebih aman atau
5
pada ruangan/lemari yang terkunci. Sementara alat yang tidak begitu mahal dapat
disimpan pada rak atau tempat terbuka. Akan tetapi jika tempat atau lemari
jumlahnya mencukupi, maka semua alat laboratorium dapat tersimpan dengan rapi
dan tidak terkena debu dan kelembaban air sehingga tidak cepat rusak karena alat
laboratorium yang sering terkena debu dan uap air akan cepat rusak.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan penataan alat
adalah kuantitasnya. Alat canggih tertentu akan mahal harganya, sehingga
kuantitasnnya rendah dan termasuk alat langkah. Alat langkah diperlukan
pengamanan yang lebih baik, misalnya disimpan dalam lemari atau ruangan yang
terkunci. Demikian alat yang jumlahnya cukup banyak biasanya alat tersebut
frekuensi penggunaannya cukup tinggi dan melibatkan banyak pengguna. Oleh
karena itu penyimpanan alat ini harus ditempatkan pada lemari besar dan berada
pada lokasi yang tidak banyak rintangan yang mengganggu sirkulasi peminjaman
atau pengembalian dari pengguna. Cara lain, penyimpanan alat yang jumlahnya
banyak dilakukan dengan mendistribusikan pada lemari-lemari pengguna yang
dilengkapi kunci.
Alat yang peka terhadap kelembaban terutama di daerah dingin sekalipun
alat tersebut disimpan dalam lemari secara tertutup, besar kemungkinan alat
tersebut akan ditumbuhi jamur. Lensa objektif dan okuler pada mikroskop cepat
berjamur di daerah lembab. Cara mencegah pengaruh kelembaban ini adalah
dengan memasang listrik pada lemari penyimpanan. Mikroskop harus selalu
disimpan dalam petinya yang dilengkapi absorber silika gel. Demikian pula
neraca ohauss peka sekali terhadap adanya getaran. Keberadaan getaran akan
menyulitkan dalam pengukuran, dan akibatnya hasil pengukuran menjadi tidak
akurat. Oleh karena itu neraca ohaus harus disimpan pada meja permanen.
Dengan diketahuinya bahan dasar dari suatu alat kita dapat menentukan
atau mempertimbangkan cara penyimpanannya. Alat yang terbuat dari logam
tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas atau porselen. Jadi alat
seperti kaki tiga harus dikelompokkan dengan statif atau klem tiga jari karena
ketiganya memiliki bahan dasar yang sama yaitu logam.
6
Belumlah cukup hanya dengan memperhatikan bahan dasar dari alat,
namun penyimpanan alat yang memiliki bahan dasar yang sama harus ditata
kembali. Jika tempat penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari adalah
menggunakan lemari rak, maka tahapan rak untuk kaki tiga harus berbeda dengan
tahap rak klem tiga jari, akan tetapi kedua tahap rak harus berdekatan.
Dengan memperhatikan bahan dasar alat pula, peralatan yang terbuat dari
logam umumnya memiliki bobot lebih tinggi dari peralatan yang terbuat dari gelas
atau plastik. Oleh karena itu dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot
benda juga perlu diperhatikan.
Dari uraian yang telah dikemukakan, yang menjadi kunci dalam
melakukan penyimpanan dan penataan alat laboratorium dengan baik dan lancar,
adalah tempat atau ruang khusus (wadah/lemari) dan karakteristik dari masing-
masing alat. Karakteristik dari suatu alat dinamakan spesifikasi alat. Setiap alat
laboratorium harus dibuatkan spesifikasinya, yaitu informasi-informasi yang
memberikan gambaran tentang suatu alat sehingga dari ciri tersebut secara
spesifik alat itu terbedakan dari alat lain. Alat sederhana tentunya memiliki
spesifikasi lebih sederhana dari alat rumit. Spesifikasi alat ini harus dimuat daam
kartu alat, dimana setiap alat harus memiliki atu kartu.
Literatur alat laboratorium dikenal dengan nama katalog. Di dalam katalog
itu terhimpun secara lengkap tentang informasi tentang spesifikasi alat hingga
harganya
7
2. Kartu stok
3. Kartu permintaan/peminjaman alat/bahan
4. Buku catatan harian
5. Kartu alat/bahan yang rusak
6. Kartu reparasi
7. Format label
Buku lainnya yang dapat melengkapi perangkat administrasi di atas antara
lain:
1. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS
2. Program semester kegiatan
3. Jadwal penggunaan laboratorium
4. Jurnal penggunaan laboratorium
D. Pengadministrasian Ruangan
Ruangan-ruangan laboratorium yang akan diadministrasikan diantaranya
adalah:
1. Ruang praktikum
2. Ruang persiapan
3. Ruang penyimpanan/gudang alat
8
h. Bak cuci/wastafel u. Lampu
i. Meja praktikum v. Kipas angin
j. Buku-buku materi w. Sound sistem
k. Termometer ruangan x. Sapu/kemoceng
l. Penuntun praktikum y. Keset
m. Tempat sampah
9
G. Tata Tertib Laboratorium IPA
1. Siswa tidak dibenarkan masuk ke dalam laboratorium tanpa izin guru
pembimbing
2. Siswa melaksanakan praktikum sesuai dengan jadwal
3. Siswa masuk laboratorium dengan tertib dan melepas alas kaki
4. Siswa tidak diperkenankan membawa makanan atau minuman dalam bentuk
apapun ke dalam laboratorium
5. Siswa wajib menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan laboratorium
6. Siswa menempati tempat yang sudah ditentukan sesuai kelompok kerja
7. Alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum
8. Jika ada alat-alat yang rusak siswa segera melaporkan kepada guru
pembimbing
9. Jika terjadi kecelakaan dalam praktikum segera melaporkan kepada guru
pembimbing
10. Setelah melakukan praktium, siswa harus mengembalikan alat/bahan ke
tempat semula dalam keadaan bersih
11. Kerusakan atau kehilangan alat yang terjadi akibat kelalaian siswa, maka
siswa atau kelompok kerjanya harus menggantinya
12. Ruangan laboratorium harus dalam keadaan bersih setelah selesai kegiatan
13. Siswa yang tidak mengindahkan tata tertib dapat diberi sanksi dikeluarkan
dari laboratorium
10
BAB III
kelompok orang, barang atau unit tertentu tentang laboratorium IPA untuk
sekelompok orang atau petugas dan sumber daya lain untuk melaksanakan suatu
rencana atau program guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
1. Kepala Sekolah
laboratorium IPA
11
Tugas Waka Urusan Sarana dan Prasarana :
4. Kepala Laboratorium
laboratorium
perbaikan alat
5. Koordinator Laboratorium
12
6. Guru Mata Pelajaran IPA
digunakan
7. Laboran
Tugas Laboran :
b. Mengatur penyimpanan dan pendataan alat dan bahan yang ada dalam
laboratorium
laboratorium
praktikum
perlengkapannnya
13
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM IPA
UPTD SMPN 21 BARRU KAB. BARRU
PENANGGUNGJAWAB
KEPALA SEKOLAH
ZAINAL ABIDIN, S.Pd, M.Pd
WAKA UR.
SARANA PRA
USMAN NUR,S.Pd
KEPALA
LABORATORIUM
SRIRAHAYU RUSDI
KOORDINATOR KOORDINATOR
FISIKA BIOLOGI DAN KIMIA
- -
PRAKTIKAN
SISWA
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
ini diharapkan menjadi solusi dalam menyiasati besarnya tanggung jawab yang
program kerja ini sebagai agenda rutin UPTD SMPN 21 Barru, diharapkan nilai-
nilai sains yang telah dipelajari oleh siswa tidak hanya sekedar menjadi
kehidupan sehari-hari
B. Saran
Laboratorium IPA sebagai sarana sumber belajar yang nyata untuk siswa
sebaiknya tidak hanya dikelola oleh Kepala Laboratorium saja tetapi juga
diperlukan seorang laboran yang siap setiap saat membantu guru IPA dalam
laboratorium, sehingga ruangan selalu dalam keadaan bersih dan siap pakai
15