Anda di halaman 1dari 53

By: Dedi Irawandi

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.J DENGAN

DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS TIPE 2 + GANGREN DIGITI PEDIS

DEXTRA DI RUANG E2 RSPAL Dr. RAMELAN SURABAYA

DISUSUN OLEH :
ERLYNA MAULIDAH
NIM. 192.0013

PEMBIMBING INSTITUSI :
YOGA KERTAPATI, M.Kep.,Sp.Kep.Kom

PEMBIMBING RUANGAN :
DUL MAJID, S Kep.Ns,M.Kep

PRODI D3 KEPERAWATAN
STIKES HANGTUAH SURABAYA
2022
By: Dedi Irawandi

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa Medis Diabetes Mellitus


Tipe 2 + Gangren Digiti Pedis Dextra ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas
praktik klinik KTI D-III Keperawatan pada stase Keperawatan Medikal Bedah di
Ruang E2 RSPAL Dr.Ramelan Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 17
januari – 22 januari 2022 oleh mahasiswa D-III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hang Tuah Surabaya.

Surabaya, 17 Januari 2022

MENGETAHUI

PEMBIMBING INSTITUSI : PEMBIMBING RUANGAN :

YOGA KERTAPATI, M.Kep.,Sp.Kep.Kom DUL MAJID, S Kep.Ns,M.Kep


By: Dedi Irawandi

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Waktu pengkajian : 17-01-2022/09.00 Waktu MRS : 14-01-2022
Ruang/ kelas : E2/5C No RM : 685XXX
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus Tipe 2 + Gangren Digiti Pedis
Dextra

1. Identitas
Nama : Tn.J
Suku Bangsa : Tiong Hoa
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMP
Umur : 74 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Budha
Pgg jwb : Anak
Status : Menikah
Alamat : Jl.Kupang Krajan, Surabaya

2. Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri dibagian kakinya yang


terdapat luka di jari keempat kaki kanan.

Riwayat Penyakit Sekarang : Pada tanggal 14-01-2022 Pasien datang ke


RS.William Booth untuk berobat dan memeriksakan keadaan kakinya,
sesampainya disana pasien menuju ke poli klinik, dipoli klinik pasien
didiagnosa medis oleh Dokter terkena penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 +
Gangren Digiti Pedis Dextra dan pasien sudah diberikan perawatan luka di
poli klinik RS.William Booth, lalu dokter bedah membuat surat rujukan ke
RSPAL Dr. Ramelan Surabaya, pada jam 15.19 pasien tiba Di RSAL Dr.
Ramelan pasien masuk ke UGD dan dilakukan swab PCR + Antigen
dengan Hasil Negatif, lalu dilakukan pengambilan darah sebanyak 2 kali
di lengan kanan dan kiri, pemeriksaan jantung, pemeriksaan Rontgen
thorax, cek darah lengkap, dan dilakukan pemasangan infus, lalu Dokter
Penyakit Dalam mengirim dan merawat inapkan pasien ke ruang E2.

Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien memiliki riwayat Hipertensi

Riwayat Kesehatan Keluarga: istri pasien memiliki riwayat Hipertensi


dan Diabetes Mellitus
By: Dedi Irawandi
By: Dedi Irawandi

Genogram :

= Perempuan = pasien

= Laki-laki = garis keturunan

= Serumah = Garis perkawinan

= Sudah Meninggal
By: Dedi Irawandi

Riwayat alergi: tidak ada alergi makanan maupun obat-obatan

3. Observasi dan Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum : baik
Kesadaran : komposmentis
Tanda-Tanda vital
TD : 155/77 mmHg
Nadi : 90x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,1 ̊ C
Antropometri
TB : 172 cm
BB SMRS : 69 Kg
BB Stlh MRS : 69 Kg

4. B1 Pernafasan (Breath)
Bentuk Dada : normo chest
Pergerakan : tidak ada nafas tertinggal, gerakan toraks kanan dan
kiri simetris
Otot bantu nafas tambahan : tidak ada penggunaan otot bantu nafas
tambahan
Irama nafas : reguler Kelainan : tidak ada
Pola nafas : eupnea, normal melalui hidung tidak memakai masker
oksigen
Taktil/ Vocal fremitus: normal
Suara nafas : vesikuler
Suara nafas tambahan: tidak ada
Sesak nafas : tidak ada
Batuk : tidak ada
Sputum : tidak ada
Sianosis : tidak sianosis
Kemampuan akativitas: aktivitas sehari-hari pasien dibantu oleh
keluarga
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah Keperawatan

5. B2 Kardiovaskuler (Blood)
Ictus cordis : teraba
Irama jantung: normal, lub-dup
Nyeri dada : tidak ada
Bunyi jantung: S1 dan S2 normal (lup-dup) tidak ada suara tambahan
(S3 dan S4)
Bunyi jantung tambahan: tidak ada
CRT : >3 Detik
Akral : Dingin
Oedema : tidak ada
Hepatomegali: tidak ada
Perdarahan : tidak ada
By: Dedi Irawandi

Masalah Keperawatan: Perfusi Perifer tidak Efektif (SDKI,


D.0009)

6. B3 Persarafan (Brain)
GCS Eye : 4 Verbal : 5 Motorik: 6
Total: 15
Refleks Fisiologis
Biceps: normal Triceps: normal Patella: normal
Refleks Patologis:
Kaku Kuduk : negatif
Bruzinski I: negatif
Bruzinski II: negatif
Kernig: negatif

Nervus Kranial
NI : normal, tidak ada gangguan penciuman
NII : penglihatan kabur
NIII : reaksi cahaya langsung positif
NIV : reflek akomodasi positif
NV : normal, kontraksi otot kuat
NVI : normal, pergerakan bola mata lancar
NVII : normal, sensorik dan motorik berfungsi dengan baik
NVIII : normal,suara terdengar sama keras antara kiri dan kanan
NIX : normal, otot-otot faring berkontraksi
NX : normal, palatum mole simetris
NXI : normal, atrofi otot sternocleidomastoideus
NXII : normal, lidah menonjol keluar dan terletak di garis tengah
Nyeri Kepala : tidak ada
Paralisis : tidak ada

Penciuman
Bentuk Hidung
Septum : normal, terletak persis ditengah, memisahkan
bagian kiri dan kanan hidung menjadi dua saluran dengan ukuran yang
sama
Polip : tidak ada
Kelainan : tidak ada
Wajah & penglihatan
Mata : simetris kiri dan kanan
Kelainan : penglihatan buram
Pupil : isokor
Refleks : normal, membesar ketika berada ditempat
gelap atau Mengecil ketika terkena cahaya
Konjungtiva : anemis
Gangguan : tidak ada
Skelera : anikhterik
Visus :-
By: Dedi Irawandi

Pendengaran
Telinga : simetris kiri dan kanan
Kelainan : tidak ada
Kebersihan : tidak ada serumen
Gangguan : tidak ada
Alat bantu : tidak ada
Lidah
Kebersihan : tidak ada beslag
uvula : normal, tidak ada radang, simetris
Palatum : normal, tidak pucat
kesulitan telan: tidak ada
Afasia : tidak ada gangguan bahasa
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

7. B4 Perkemihan (Blader)
Kebersihan : cukup bersih
Ekskresi : kuning jernih
Kandung Kemih: tidak ada distensi
Nyeri Tekan : tidak ada
Eliminasi uri SMRS frek: 4-5 x/hari
Jumlah : 1.100 cc/hari
Warna: kuning jernih
Eliminasi uri MRS frek:
jumlah : 1.100 cc/hari
Warna: kuning jernih
Alat bantu : tidak ada
Gangguan: tidak ada
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

8. B5 Pencernaan (Bowel)
Mulut : mulut pasien Bersih, tidak berbau
Membra mukosa: kering
Gigi/ gigi palsu: tanggal semua
Faring : tidak ada radang
Diit (makan&minum) SMRS: makan pasien Teratur ,nafsu makan
stabil

Diit di RS diit : nasi tim Frekuensi: 3x/hari


Nafsu makan : baik
Muntah : tidak Mual: tidak
Jenis : tim NGT: tidak terpasang
Porsi : ½ porsi
Frekuensi Minum: 2 liter/hari
Jumlah: ±1500 cc/hari Jenis: -
By: Dedi Irawandi

Abdomen Bentuk perut : Tidak tegang, kenyal


Peristaltik: 30x/menit
Kealianan Abd: tidak ada
Hepar : tidak ada pembesaran
Lien : ukuran normal, bunyi timpani
Nyeri abdomen: tidak ada
Rectum dan anus
Hemoroid: tidak ada
Eliminasi alvi SMRS
Frekuensi: 2 hari sekali
Warna: kuning kecoklatan
Konsistensi: lunak
Eliminasi alvi MRS
Frekuensi: 2 hari sekali
Warna: kuning kecoklatan
Konsistensi: lunak Colostomi: tidak ada stoma
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

9. B6 Muskuluskeletal & Integumen (Bone)


Rambut dan kulit kepala
Skabies: tidak ada
Warna kulit: putih pucat
kuku: kuku kaki dan kuku tangan kotor, pertumbuhan
kuku normal
Turgor kulit: menurun skor 2 (skor 1-5)
Lain-lain : terdapat luka di sela sela kaki dan jari
keempat kaki kanan mengalami nekrosis, kulit kering, pasien
mengatakan kaki kanan bagian jari yg berwarna hitam nyeri,
P : Nyeri hilang timbul
Q : cekot-cekot
R : nyeri dikaki kanan bagian jari keempat
S : skala nyeri 5
T : setiap saat
ROM: rentang gerak normal

5555 5555
Kekuatan Otot:
4444 5555

Deformitas: tidak ada


Fraktur: tidak ada
Lain-lain: tidak ada
Masalah Keperawatan: Kerusakan Integritas Jaringan
(SDKI,D.0129) , Nyeri Akut (SDKI,D.0077) , perfusi perifer tidak
efektif (SDKI,D.0009)
By: Dedi Irawandi

10.Endokrin
Pembesaran KGB : tidak ada
Hiperglikemia : iya
Hipoglikemia : tidak
DM : iya, HbA1C : 9,5 % (normalnya : <5,7 ;
Prediabetes : 5,7 – 6,4 ; Diabetes : >=6,5) GDA : 264
Masalah Keperawatan: Ketidakstabilan kadar glukosa
darah (SDKI,D.0027)

11.Seksual Reproduksi
Menstruasi terakhir : -
Masalah menstrusi : -
Pap smear terakhir : -
Pemeriksaan payudara/ testis sendiri tiap bulan :-
Masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit :-
Masalah Keperawatan:Tidak ada masalah keperawatan

12.Kemampuan Perawatan Diri


Aktivitas SMRS MRS
Mandi 3 3
Berpakaian/ dandan 3 3
Toileting/ eliminasi 3 3
Mobilitas di tempat tidur 3 3
Alat bantu berupa 3 3
Berjalan 3 3
Niak Tangga 3 3
Berbelanja 3 3
Memasak 3 3
Pemeliharaan rumah 3 3
Berpindah 3 3

Keterangan
Skor 1: Mandiri
2: Alat bantu
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung/ tdk mampu
Masalah Keperawatan: Gangguan Mobilitas fisik
(SDKI,D.0054)
By: Dedi Irawandi

13.Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Tgl pemeriksaan: 16-01-2022

No Jenis Hasil (satuan) Nilai Normal (satuan)


Pemeriksaan
1 Leukosit 14,06 10 ̂ 3/µL 4,00 – 10,00 10 ̂ 3/µL
2 Neutrofil# 12,25 10 ̂ 3/µL 2,00 – 7,00 10 ̂ 3/µL
3 Neutrofil% 87,30% 50,0 – 70,0%
4 Limfosit# 0,75 10 ̂ 3/µL 0,80 – 4,00 10 ̂ 3/µL
5 Limfosit% 5,30% 20,0 – 40,0%
6 Hemoglobin 13,30 g/dL 13 – 17 g/dL
7 Hematokrit 38,60% 40,0 – 54,0%
8 Eritrosit 4,70 10 ̂6/µL 4,00 – 5,50 10 ̂6/µL
9 PCT 0,248 10 ̂ 3/µL 1,08 – 2,82 10 ̂ 3/µL
10 HbA1C 9,5% Normal : <5,7
Prediabetes : 5,7 – 6,4
Diabetes : >=6,5
By: Dedi Irawandi

Photo : Tanggal 17-01-2022 saat dilakukan perawatan luka


Gangren

Lain-lain : Hasil foto thorax AP : Aorta dan mediastinum tidak


melebar, trakea ditengah, COR : besar dan bentuk normal
Pulmo : tak tampak infiltrate, corakan bronchovaskuler baik, sinus
costophrenicus dan diafragma baik, tulang dan soft tissue baik.
Kesan : tak tampak kelainan
Terapi/ Tindakan Lain-lain: Tgl : 14-01-2022 tindakan pengambilan
darah vena dl,kk,fh, pemasangan plug dengan medi ut ukuran 20
terpasang ditangan kanan
By: Dedi Irawandi

Obat yg telah diberikan : Tgl: 14-01-2022

N Nama Obat Dosis Rute Indikasi


o
1 Infus NS 14 tpm IV sebagai penggantian
cairan yang hilang.
2 Injeksi ceftriaxone 3x1 gram IV untuk mengatasi infeksi
yang disebabkan oleh
bakteri gram acteria
maupun gram positif.
3 Infus 3x500 mg IV Untuk mengobati infeksi
metronidazole yang disebabkan oleh
trichomonal vaginitis,
dan acterial vaginosis
(infeksi Gardnerella
vaginalis).
4 Novorapid 3x6 U SC
Novorapid mengandung
insulin, yang digunakan
untuk mengurangi
tingkat gula darah tinggi
pada orang dewasa,
remaja dan anak-anak yg
menderita diabetes
mellitus.
5 PO Paracetamol 3x500 mg Oral
Anti nyeri dari skala
ringan sampai sedang

Surabaya, 17 Januari 2022

Ttd mahasiswa perawat


By: Dedi Irawandi

B. Analisa Data (Diagnosa Keperawatan)

No Data (Symptom) Penyebab Masalah


(Etiologi) (Problem)
1. Ds : - Pasien mengatakan Agen Pencedera Nyeri Akut
nyeri dikaki kanan fisik (Abses) (SDKI,D.0077)
bagian jari keempat

Do :
- Pasien tampak
meringis
- pasien tampak sulit
tidur
P : Nyeri hilang timbul
Q : cekot-cekot
R : nyeri dikaki kanan
bagian jari keempat
S : skala nyeri 5
T : setiap saat
- kaki kanan jari
keempat tampak
berwarna hitam, disela-
sela jari terdapat pus
dan berbau
- TTV :
TD : 155/77 mmHg
Nadi : 90x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,1 ̊ C
By: Dedi Irawandi

2.
Neuropati Kerusakan
Ds : - perifer Integritas
Do : Jaringan
- jari keempat kaki (SDKI,D.0129)
kanan pasien mengalami
nekrosis
- tampak kerusakan
lapisan kulit di jari-jari
kaki kanan pasien
- nyeri
- terdapat pus,darah dan
bau
- terlihat bengkak dan
kemerahan
- HbA1C : 9,5% (Normal :
<5,7 ; Prediabetes : 5,7 –
6,4 ; Diabetes : >=6,5)
- Leukosit : 14,06 10 ̂
3/µL
- Neutrofil# : 12,25 10 ̂
3/µL (normalnya : 2,00 –
7,00 10 ̂ 3/µL)
- Neutrofil% : 87,30%
(normalnya : 50,0 –
70,0%)
- TTV :
TD : 155/77 mmHg
Nadi : 90x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,1 ̊ C

3. Ds : pasien mengatakan Hiperglikemia perfusi perifer


nyeri dikaki kanan tidak efektif
bagian jari jarinya (SDKI,D.0009)
Do :
- jari keempat kaki
kanan pasien mengalami
nekrosis
- CRT >3 detik
- Akral teraba dingin
- warna kulit pucat
- Turgor kulit menurun
- HbA1C : 9,5% (Normal :
<5,7 ; Prediabetes : 5,7 –
6,4 ; Diabetes : >=6,5)
- GDA : 265
By: Dedi Irawandi

- TTV :
TD : 155/77 mmHg
Nadi : 90x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,1 ̊ C
- Leukosit : 14,06 10 ̂
3/µL
- Neutrofil# : 12,25 10 ̂
3/µL
- Neutrofil% : 87,30%
- Limfosit# : 0,75 10 ̂
3/µL
- Limfosit% : 5,30%
- Hemoglobin : 13,30
g/dL
- Hematokrit : 38,60%
- Eritrosit : 4,70 10 ̂6/µL
4. Gangguan Ketidakstabilan
- PCT : 0,248 10 ̂ 3/µL
toleransi Kadar Glukosa
Ds : - glukosa darah Darah
Do : (SDKI,D.0027)
- HbA1C : 9,5% (Normal :
<5,7 ; Prediabetes : 5,7 –
6,4 ; Diabetes : >=6,5)
- GDA : 265
- mulut kering
5. - haus meningkat Nyeri Gangguan
- pasien tampak lesu mobilitas fisik
(SDKI,D.0054)
Ds : pasien mengatakan
nyeri pada kaki kanan
saat bergerak.
Do :
- terlihat kaki kanan
terbalut perban dan saat
dilakukan perawatan
luka, terlihat kaki kanan
pasien bagian jari
keempat mengalami
nekrosis
- fisik pasien lemah
By: Dedi Irawandi

Prioritas Masalah

Masalah Tanggal
No Paraf
Keperawatan ditemukan teratasi
1 Nyeri Akut b.d Agen 17-01-2022 17-01-2022 EM
Pencedera fisik
(Abses)
(SDKI,D.0077)
2 Kerusakan Integritas 17-01-2022 Belum EM
Jaringan b.d Teratasi
Neuropati perifer
(SDKI,D.0129)
3 17-01-2022 Belum EM
perfusi perifer tidak
efektif b.d Teratasi
Hiperglikemia
(SDKI,D.0009)
4 17-01-2022 Belum EM
Ketidakstabilan teratasi
Kadar Glukosa Darah
b.d gangguan
toleransi glukosa
darah (SDKI,D.0027)
5. 17-01-2022 Belum EM
Gangguan mobilitas teratasi
fisik b.d Nyeri
(SDKI, D.0054)
By: Dedi Irawandi
By: Dedi Irawandi

C. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan Kriteria


No Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1 Nyeri Akut b.d Agen Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
Pencedera fisik asuhan keperawatan (I.08238)
(Abses) selama 3x24 jam, maka Observasi Observasi
(SDKI,D.0077) nyeri pasien berkurang. - identifikasi lokasi - untuk mengetahui
Dengan Kriteria Hasil : nyeri, lokasi nyeri,
1. Keluhan nyeri karakteristik, karakteristik, durasi,
menurun (skor durasi, frekuensi, frekuensi,
5) Kualitas, intensitas Kualitas,intensitas
2. Meringis nyeri nyeri
menurun (skor - identifikasi skala - untuk mengetahui
5) nyeri skala nyeri
3. Kesulitan tidur - identifikasi factor - untuk mengetahui
menurun (skor yg memperberat factor yg
5) dan memperingan memperberat dan
4. Tekanan darah nyeri memperingan nyeri
menurun - monitor efek - untuk mengetahui
( normalnya samping dan memantau efek
120/80 mmHg) penggunaan samping penggunaan
analgetik analgetik
Terapeutik Terapeutik
- Berikan teknik - teknik
nonfarmakologis nonfarmakologis
untuk mengurangi untuk mengurangi
rasa nyeri (teknik rasa nyeri (teknik
relaksasi tarik relaksasi tarik nafas
nafas dalam) dalam)
- fasilitasi istirahat - agar pasien dapat
tidur beristirahat
Edukasi Edukasi
- Jelaskan - agar pasien
penyebab nyeri mengetahui
- jelakan strategi penyebab nyeri
meredakan nyeri - agar pasien
- anjurkan mengetahui strategi
menggunakan meredakan nyeri
analgetik secara - agar tidak
tepat menimbulkan
- ajarkan tekknik komplikasi yg tidak
nonfarmakologis diharapkan
untuk mengurangi - teknik
rasa nyeri nonfarmakologis
Kolaborasi untuk mengurangi
- Kolaborasi rasa nyeri
By: Dedi Irawandi

pemberian Kolaborasi
analgetik. - untuk mengurangi
rasa nyeri

Pencegahan Observasi
Infeksi (I.14539) - untuk mengetahui
Setelah dilakukan Observasi tanda dan gejala
2 asuhan keperawatan - monitor tanda infeksi local dan
Kerusakan Integritas selama 3x24 jam,maka dan gejala infeksi sistemik
Jaringan b.d kerusakan integritas local dan sistemik Terapeutik
Neuropati perifer kulit teratasi. Dengan Terapeutik - untuk mencegah
(SDKI,D.0129) Kriteria Hasil : - berikan kulit dari infeksi
1. Kerusakan perawatan kulit - untuk mencegah
jaringan pada area luka infeksi
menurun (skor - cuci tangan Edukasi
5) sebelum dan - agar pasien
2. Kerusakan sesudah kontak mengetahui tanda
lapisan kulit dengan pasien dan dan gejala infeksi
menurun (skor lingkungan pasien - untuk menjaga
5) Edukasi kebersihan tangan
3. Nyeri menurun - jelaskan tanda dan mencegahnya
(skor 5) dan gejala infeksi dari infeksi
4. Kemerahan - ajarkan cara - agar daya tahan
menurun (skor mencuci tangan tubuh pasien
5) dengan benar meningkat
5. Nekrosis - anjurkan - agar pasien tidak
menurun (skor meningkatkan dehidrasi
5) asupan nutrisi Kolaborasi
6. Perdarahan - anjurkan - agar daya tahan
menurun (skor meningkatkan tubuh pasien
5) asupan cairan meningkat
7. Bengkak
menurun (skor
5)
8. HbA1C normal
(Normal : <5,7 ;
Prediabetes : 5,7
– 6,4 ; Diabetes :
>=6,5)
9. Tekanan darah
menurun
(normalnya :
120/80 mmHg)
Perawatan
sirkulasi (I.02079)
By: Dedi Irawandi

Observasi
Setelah dilakukan - Periksa sirkulasi
tindakan keperawatan perifer (pengisian Observasi
3 selama 3x24 jam, maka kapiler, warna, - untuk mengetahui
perfusi perifer tidak perfusi perifer kembali suhu) sirkulasi perifer
efektif b.d efektif. Dengan Kriteria - identifikasi factor (pengisian kapiler,
Hiperglikemia Hasil : risiko gangguan warna, suhu)
(SDKI,D.0009) 1. CRT normal perifer (diabetes, - untuk mengetahui
(normalnya <2 hipertensi) factor risiko
detik) - monitor gangguan perifer
2. Akral membaik ( kemerahan, nyeri, (diabetes, hipertensi)
skor 5) bengkak pada - untuk memantau
3. Pengisian ekstremitas kemerahan, nyeri,
kapiler Terapeutik bengkak pada
membaik (skor - lakukan ekstremitas
5) pencegahan Terapeutik
4. Turgor kulit infeksi - untuk mencegah
membaik (skor - lakukan infeksi
5) perawatan kaki - agar kaki dan kuku
5. Warna kulit dan kuku pasien terawat
pucat menurun - lakukan hidrasi - untuk memenuhi
(skor 5) Edukasi kebutuhan cairan
6. Nyeri - anjurkan pasien
ekstremitas berolahraga rutin Edukasi
menurun (skor - anjurkan - agar sirkulasinya
5) menggunakan lancar
7. Tekanan darah obat penurun - untuk menurunkan
sistoik diastolic tekanan darah tekanan darah
membaik (skor
5)
8. HbA1C normal
(HbA1C normal
(Normal : <5,7 ;
Prediabetes : 5,7
– 6,4 ; Diabetes :
>=6,5) Manajemen
Hiperglikemia
Setelah dilakukan (I. 03115)
asuhan keperawatan Observasi
selama 3x24 jam, maka - identifikasi
kadar glukosa darah kemungkinan Observasi
stabil. Dengan Kriteria penyebab - untuk mengetahui
Hasil : hiperglikemi kemungkinan
4. - monitor kadar
- HbA1C (Normal : penyebab
<5,7 ; Prediabetes : 5,7 glukosa darah hiperglikemia
Ketidakstabilan Kadar - monitor tanda - untuk memantau
– 6,4 ; Diabetes : >=6,5)
Glukosa Darah b.d dan gejala kadar glukosa darah
- GDA normal
By: Dedi Irawandi

Gangguan toleransi (normalnya : <200 hiperglikemia - untuk memantau


glukosa darah mg/dL) (polyuria, tanda dan gejala
(SDKI,D.0027) - mulut kering polifagia, hiperglikemia
menurun (skor 5) kelemahan, (polyuria, polifagia,
- rasa haus menurun malaise, kelemahan,
(skor 5) pandangan kabur, malaise,pandangan
- lesu menurun (skor 5) sakit kepala) kabur, sakit kepala)
Terapeutik Terapeutik
- Berikan cairan - untuk mengganti
infus NS 14 tpm cairan yg hilang
- konsultasi - untuk menangani
dengan medis jika hierglikemia
tanda dan gejala Edukasi
hiperglikemia - karena orang
tetap ada atau penderita diabetes
memburuk tidak boleh olahraga
Edukasi saat kadar gula darah
- Anjurkan >250 mg/dL
monitor kadar - agar kadar glukosa
glukosa darah darah tetap stabil
secara mandiri - untuk melancarkan
- Anjurkan sirkulasi
kepatuhan Kolaborasi
terhadap diet dan Kolaborasi
olahraga - untuk mengontrol
Kolaborasi gula darah
Kolaborasi - untuk mengganti
- Kolaborasi cairan pasien yang
pemberian insulin hilang
By: Dedi Irawandi
By: Dedi Irawandi

D. Implementasi Keperawatan

No Waktu Waktu Catatan Perkembangan


Tindakan TT TT
Dx (Tgl & jam) (Tgl & jam) (SOAP)
1 17-01-2022 mengobservasi EM 17-01-2022 EM
08.00 1. mengidentifikasi lokasi nyeri, 11.00 S : Pasien mengatakan nyerinya
karakteristik, durasi, frekuensi, sudah mulai berkurang saat
Kualitas, intensitas nyeri diberikan teknik nafas dalam dan
Hasil : meminum obat anti nyeri
- lokasi di kaki kanan bagian jari O:
keempat dan sela-sela jari kaki - Pasien terlihat lebih rileks setelah
- luka kemerahan, bengkak, terdapat diberikan teknik nafas dalam
pus dan nekrosis. - pasien terlihat tidur dengan
- nyeri hilang timbul tenang dan nyaman
08.05
2. mengidentifikasi skala nyeri - tidak ada efek samping dari
08.07 Hasil : skala nyeri 5 (sedang) penggunaan analgetik
3. mengidentifikasi factor yg - terpasang infus NS 14 tpm
memperberat dan memperingan A : Masalah sudah teratasi
nyeri P : intervensi 1 – 11 tetap
Hasil : memperberat nyeri ketika dianjutkan hingga pasien benar-
dibuat berjalan dan memperingan benar pulih.
nyeri setelah minum obat anti nyeri
08.10 yaitu paracetamol secara oral.
4. memonitor efek samping
penggunaan analgetik
Hasil : pasien tidak mengalami efek
samping penggunaan analgetik
By: Dedi Irawandi

08.15 Terapeutik
5. memberikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (teknik relaksasi tarik
nafas dalam)
Hasil : setelah diajarkan teknik tarik
nafas dalam, rasa nyeri yg dialami
pasien berkurang dan pasien
08.26
terlihat lebih rileks.
6. memfasilitasi istirahat tidur
Hasil : pasien bisa tidur dengan
09.00 tenang
mengedukasi
7. menjelaskan penyebab nyeri
Hasil : pasien terlihat antusias
dalam mendengarkan penjelasan
09.05 dari perawat terkait penyebab
nyerinya
8. menjelaskan strategi meredakan
nyeri
Hasil : pasien mengerti terkait
09.10
tentang strategi meredakan nyeri yg
diajarkan oleh perawat
9. menganjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
09.20 Hasil : pasien mengatakan iya dan
selalu menggunakan analgetik
secara tepat
By: Dedi Irawandi

10. mengajarkan teknik


nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
10.00 Hasil : mengajarkan teknik napas
dalam dan pasien mau mengikuti
Kolaborasi
11. mengkolaborasikan pemberian
2. EM 17-01-2022 EM
17-01-2022 analgetik. 12.00
Hasil : pasien meminum obat anti
08.05 nyeri sesuai resep dokter.

S : pasien mengeluh lukanya nyeri


mengobservasi dan bengkak
1. memonitor tanda dan gejala O:
infeksi local dan sistemik - luka tertutup perban
09.15 Hasil : luka mengalami - pasien terbaring di kasur
pembengkakan, kemerahan, - pasien terlihat gelisah
terdapat nekrosis, terdapat pus dan - tidak ada rembesan cairan
nanah. Diperban
09.30 Terapeutik - terpasang infus NS 14 tpm
2. memberikan perawatan kulit A : Masalah belum teratasi
pada area luka P : Intervensi 1-7 dilanjutkan
Hasil : luka diperban sehingga tidak hingga pasien benar-benar pulih.
ada cairan yg merembes
3. mencuci tangan sebelum dan
09.35
sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
By: Dedi Irawandi

09.40
mengedukasi
4. menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
Hasil : pasien antusias dalam
mendengarkan penjelasan perawat
09.46 5. mengajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
Hasil : pasien kooperatif dan mau
mengikuti cara mencuci tangan
09.55
dengan benar yg diajarkan oleh
perawat
6. menganjurkan meningkatkan
3. asupan nutrisi EM 17-01-2022 EM
17-01-2022 Hasil : pasien mengatakan iya akan 13.00
meningkatkan asupan nutrisinya
08.07 7. menganjurkan meningkatkan
asupan cairan
S:-
Hasil : pasien banyak minum
O:
- pasien tampak pucat
mengobservasi - akral teraba dingin
1. memeriksa sirkulasi perifer - CRT >3 detik
08.17 (pengisian kapiler, warna, suhu) - Suhu : 36,1 ̊ C
Hasil : - TD : 155/60 mmHg
- CRT >3 detik - RR : 20x/menit
- warna kulit pucat - Suhu : 36,2 ̊ c
- akral teraba dingin - terpasang infus NS 14 tpm
By: Dedi Irawandi

- suhu 36,1 ̊ C A : masalah belum teratasi


2. mengidentifikasi factor risiko P : intervensi 1-7 tetap dilanjutkan
gangguan perifer (diabetes, hingga pasien benar-benar pulih
hipertensi)
Hasil :
08.25 - factor risiko : diabetes dan
hipertensi
- TTV :
TD : 155/77 mmHg
Nadi : 90x/menit
RR : 20x/menit
09.15 Suhu : 36,1 ̊ C
3. memonitor kemerahan, nyeri,
bengkak pada ekstremitas
Hasil : saat dilakukan perawatan
09.15 luka terlihat kaki kanan pasien
mengeluarkan nanah, kemerahan,
nyeri, bengkak.
Terapeutik
4. melakukan pencegahan infeksi
Hasil : melakukan penggantian
09.16
balutan luka dengan kasa dan
09.19 balutan steril dengan teknik steril.
5. melakukan hidrasi
Hasil : pasien terpasang cairan infus
NS 14 tpm
EM 17-01-2022
4. 17-01-2022 14.00 EM
By: Dedi Irawandi

09.00 mengedukasi
6. menganjurkan berolahraga rutin
Hasil : pasien mengatakan iya
7. menganjurkan menggunakan obat S : pasien mengatakan sering
penurun tekanan darah kencing dan sering merasa haus
Hasil : pasien meminum obat O:
amlodipin sesuai resep dokter - pasien terpasang infus NS 14 tpm
09.28 - pasien terlihat pucat dan lemah
Observasi - mulut kering
1. mengidentifikasi kemungkinan - TTV :
penyebab hiperglikemi TD : 155/60
Hasil : N : 82x/menit
09.38 - HbA1C : 9,5% (Normal : <5,7 ; S : 36,2 ̊ C
Prediabetes : 5,7 – 6,4 ; Diabetes : RR : 20x/menit
>=6,5) - GDA : 265
- GDA : 265 - HbA1C : 9,5% (Normal : <5,7 ;
2. memonitor kadar glukosa darah Prediabetes : 5,7 – 6,4 ; Diabetes :
Hasil : >=6,5)
- HbA1C : 9,5% (Normal : <5,7 ; A : Masalah belum teratasi
09.45 Prediabetes : 5,7 – 6,4 ; Diabetes : P : intervensi 1-7 tetap dilanjutkan
>=6,5) hingga pasien benar-benar pulih
- GDA : 265
3. memonitor tanda dan gejala
09.46
hiperglikemia (polyuria, polifagia,
10.18 kelemahan, malaise, pandangan
kabur, sakit kepala)
Hasil : pandangan kabur, malaise,
pasien mengatakan sering kencing
By: Dedi Irawandi

Terapeutik
10.30 4. memberikan infus NS 14 tpm
Hasil : pasien terpasang infus NS 14
tpm
mengedukasi
1. 5. menganjurkan monitor kadar 17-01-2022
17-01-2022 glukosa darah secara mandiri DY 21.00 DY
14.00 6. menganjurkan kepatuhan
terhadap diet dan olahraga
14.45
Hasil : pasien patuh terhadap
dietnya S:-
Kolaborasi O : TTV
15.00 7. mengkolaborasikan pemberian TD : 158/77
insulin N : 90x/menit
Hasil : telah diberikan insulin 30 Suhu : 36,2 ̊ C
menit sebelum makan RR : 20 x/menit
- terpasang infus NS 14 tpm
- pasien tampak sedang beristirahat
15.03 1. melakukan timbang terima dinas A : Masalah belum teratasi
pagi P : intervensi tetap dilanjutkan
- rawat luka setiap hari hingga pasien benar-benar pulih
15.10 Hasil : luka terdapat nekrosis,
bernanah, terdapat pus darah,
15.30 berbau
2. memvalidasi ke pasien secara
langsung serta memastikan
pemberian infus tepat
Hasil : pemberian infus diberikan
By: Dedi Irawandi

dengan tepat menggunakan NS 14


tpm
3. mengobservasi keluhan pasien
Hasil : pasien mengeluh nyeri pada
16.00 kaki kanannya bagian jari-jari
4. membantu pemenuhan
kebutuhan ADL pasien
5. mengobservasi TTV dan keluhan
16.30 pasien
Hasil : TTV :
TD : 157/79 mmHg
16.50 N : 90x/menit
S : 36,2 C
̊
RR : 20x/menit
- pasien mengeluh kaki kanannya
17.00 nyeri (skala sedang : 5)
6. memotivasi pasien untuk
beribadah dan berdoa
Hasil : pasien mengatakan selalu
17.15 berdoa meminta kesembuhan
kepada tuhan.
7. membantu personal hygiene
Hasil : membantu pasien ke kamar
mandi
8. memberikan terapi injeksi
novorapid 14 Ui SC
Hasil : pasien kooperatif dengan
dilakukannya terapi injeksi
By: Dedi Irawandi

9. memberi diet pasien dan terapi


18.15 oral paracetamol 500 mg
Hasil : pasien mematuhi diet dan
18.30 terapi pemberian obat
10. medampingi dr.David (PPDS
19.20 TKV) visite
20.00 - KIE pasien dan keluarga untuk
tindakan pro mutilasi digiti 4 dan
20.15 debridement di OK
- pasien setuju inform concent (+)
- cek lab melengkapi
20.30
- TAO
rabu/kamis/jumatdaftarkan ke
21.15 OK
- swab PCR ulang
21.30 11. mengambil darah vena untuk
cek lab KK,FH
21.45 12. memberikan posisi dan
lingkungan yg nyaman
22.00 13. membantu mobilisasi pasien
1. 23.00 14. menginjeksi ceftriaxone 1 gr IV, 18-01-2022
Metronidazole 500 mg IV DY 07.00 DY
15. mengobservasi reaksi
18-01-2022 pemberian terapi
01.00 Hasil : tidak ada reaksi alergi obat
02.30 16. mengobservasi keluhan pasien
04.00 Hasil : pasien mengeluh nyeri pada
kaki bagian kanan S : pasien mengeluh kaki kanannya
By: Dedi Irawandi

04.15 17. mengobservasi keluhan pasien nyeri di bagian jari keempatnya


Hasil : pasien tidak ada keluhan O : TTV :
18. memastikan pengaman tempat TD : 156/78 mmHg
04.20 tidur terpasang dengan aman. N : 90x/menit
19. memberi posisi dan lingkungan S : 36,5 ̊ C
04.30 yang nyaman RR : 20x/menit
20. memastikan infus jalan lancer - pasien mengeluh nyeri kaki
21.mengobservasi istirahat pasien kanannya dan bengkak
A : Masalah belum teratasi
P : tetap melanjutkan intervensi

22. mengobservasi istirahat pasien


23. mengobservasi istirahat pasien
05.00 24. menginjeksi metronidazole 500
mg ceftriaxone 1 gram
05.30 25. mengobservasi reaksi
pemberian terapi
05.50 Hasil : tidak ada reaksi alergi
06.00 26. mengobservasi pasien untuk
beribadah dan berdoa
06.00 27. mengobservasi TTV dan Keluhan
pasien
TTV :
06.15 TD : 156/78 mmHg
N : 90x/menit
S : 36,5 ̊ C
06.30 RR : 20x/menit
- pasien mengeluh nyeri kaki
By: Dedi Irawandi

07.00 kanannya dan bengkak


28. membantu personal hygiene
pasien
29. mereview teknik distraksi dan
relaksasi
30. menginjeksi novorapid 14 ui sc
31. memberi diet pasien dan terapi
1. paracetamol 500 mg EM 18-01-2022 EM
32. mengobservasi reaksi 11.00
pemberian terapi paracetamol 500
mg
18-01-2022 33. mengobservasi reaksi
08.00 pemberian terapi
Hasil : tidak ada reaksi alergi
34. membantu pemenuhan
kebutuhan ADL pasien S : Pasien mengatakan nyerinya
35. timbang terima dengan dinas sudah mulai berkurang saat
pagi diberikan teknik nafas dalam dan
meminum obat anti nyeri
O:
- Pasien terlihat lebih rileks setelah
08.05 diberikan teknik nafas dalam
- pasien terlihat tidur dengan
08.07 tenang dan nyaman
- tidak ada efek samping dari
penggunaan analgetik
- terpasang infus NS 14 tpm
A : Masalah sudah teratasi
By: Dedi Irawandi

mengobservasi P : intervensi 1 – 11 tetap


08.10 1. mengidentifikasi lokasi nyeri, dianjutkan hingga pasien benar-
karakteristik, durasi, frekuensi, benar pulih.
Kualitas, intensitas nyeri
Hasil :
- lokasi di kaki kanan bagian jari
08.15 keempat dan sela-sela jari kaki
- luka kemerahan, bengkak, terdapat
pus dan nekrosis.
- nyeri hilang timbul
2. mengidentifikasi skala nyeri
Hasil : skala nyeri 5 (sedang)
3. mengidentifikasi factor yg
08.26 memperberat dan memperingan
nyeri
Hasil : memperberat nyeri ketika
dibuat berjalan dan memperingan
09.00 nyeri setelah minum obat anti nyeri
yaitu paracetamol secara oral.
4. memonitor efek samping
penggunaan analgetik
Hasil : pasien tidak mengalami efek
09.05
samping penggunaan analgetik
Terapeutik
5. memberikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
09.10 rasa nyeri (teknik relaksasi tarik
nafas dalam)
By: Dedi Irawandi

Hasil : setelah diajarkan teknik tarik


nafas dalam, rasa nyeri yg dialami
pasien berkurang dan pasien
09.20 terlihat lebih rileks.
6. memfasilitasi istirahat tidur
Hasil : pasien bisa tidur dengan
tenang
mengedukasi
10.00 7. menjelaskan penyebab nyeri
Hasil : pasien terlihat antusias
2. dalam mendengarkan penjelasan EM 18-01-2022 EM
dari perawat terkait penyebab 12.00
nyerinya
8. menjelaskan strategi meredakan
18-01-2022 nyeri
Hasil : pasien mengerti terkait
08.05 tentang strategi meredakan nyeri yg
diajarkan oleh perawat
9. menganjurkan menggunakan S : pasien mengeluh lukanya nyeri
analgetik secara tepat dan bengkak
Hasil : pasien mengatakan iya dan O:
selalu menggunakan analgetik - luka tertutup perban
09.15 secara tepat - pasien terbaring di kasur
10. mengajarkan teknik - pasien terlihat gelisah
nonfarmakologis untuk mengurangi - tidak ada rembesan cairan
rasa nyeri Diperban
09.30 Hasil : mengajarkan teknik napas - terpasang infus NS 14 tpm
dalam dan pasien mau mengikuti
By: Dedi Irawandi

Kolaborasi A : Masalah belum teratasi


11. mengkolaborasikan pemberian P : Intervensi 1-7 dilanjutkan
09.35 analgetik. hingga pasien benar-benar pulih.
Hasil : pasien meminum obat anti
nyeri sesuai resep dokter.
09.40

mengobservasi
1. memonitor tanda dan gejala
infeksi local dan sistemik
Hasil : luka mengalami
09.46
pembengkakan, kemerahan,
terdapat nekrosis, terdapat pus dan
nanah.
09.55 Terapeutik
2. memberikan perawatan kulit
pada area luka
Hasil : luka diperban sehingga tidak
ada cairan yg merembes
3. mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
mengedukasi
4. menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
Hasil : pasien antusias dalam
mendengarkan penjelasan perawat
By: Dedi Irawandi

3. 5. mengajarkan cara mencuci tangan 18-01-2022 EM


dengan benar EM 13.00
Hasil : pasien kooperatif dan mau
mengikuti cara mencuci tangan
18-01-2022 dengan benar yg diajarkan oleh
perawat
08.07 6. menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Hasil : pasien mengatakan iya akan
meningkatkan asupan nutrisinya S : pasien mengeluh lukanya nyeri
7. menganjurkan meningkatkan dan bengkak
asupan cairan O:
08.17 Hasil : pasien banyak minum - luka tertutup perban
- pasien terbaring di kasur
- pasien terlihat gelisah
- tidak ada rembesan cairan
Diperban
- terpasang infus NS 14 tpm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1-7 dilanjutkan
hingga pasien benar-benar pulih.

08.25
By: Dedi Irawandi

mengobservasi
09.15 1. memeriksa sirkulasi perifer
(pengisian kapiler, warna, suhu)
Hasil :
- CRT >3 detik
09.15 - warna kulit pucat
- akral teraba dingin
- suhu 36,1 ̊ C
2. mengidentifikasi factor risiko
09.16
gangguan perifer (diabetes,
09.19 hipertensi)
Hasil :
4. - factor risiko : diabetes dan 18-01-2022
hipertensi EM 14.00 EM
- TTV :
TD : 155/77 mmHg
18-01-2022 Nadi : 90x/menit
09.00 RR : 20x/menit
Suhu : 36,1 ̊ C
3. memonitor kemerahan, nyeri,
bengkak pada ekstremitas
Hasil : saat dilakukan perawatan
luka terlihat kaki kanan pasien
mengeluarkan nanah, kemerahan, S : pasien mengatakan sering
09.28
nyeri, bengkak. kencing dan sering merasa haus
Terapeutik O:
4. melakukan pencegahan infeksi - pasien terpasang infus NS 14 tpm
Hasil : melakukan penggantian - pasien terlihat pucat dan lemah
By: Dedi Irawandi

balutan luka dengan kasa dan - mulut kering


09.38 balutan steril dengan teknik steril. - TTV :
5. melakukan hidrasi TD : 158/67
Hasil : pasien terpasang cairan infus N : 90x/menit
NS 14 tpm S : 36,2 ̊ C
mengedukasi RR : 20x/menit
6. menganjurkan berolahraga rutin - GDA : 265
Hasil : pasien mengatakan iya - HbA1C : 9,5% (Normal : <5,7 ;
09.45
7. menganjurkan menggunakan obat Prediabetes : 5,7 – 6,4 ; Diabetes :
penurun tekanan darah >=6,5)
Hasil : pasien meminum obat A : Masalah belum teratasi
09.46 amlodipin sesuai resep dokter P : intervensi 1-7 tetap dilanjutkan
hingga pasien benar-benar pulih
10.18
Observasi
1. mengidentifikasi kemungkinan
penyebab hiperglikemi
Hasil :
10.30 - HbA1C : 9,5% (Normal : <5,7 ;
Prediabetes : 5,7 – 6,4 ; Diabetes :
>=6,5)
- GDA : 265
2. memonitor kadar glukosa darah MA
1. Hasil : 18-01-2022 MA
- HbA1C : 9,5% (Normal : <5,7 ; 21.10
Prediabetes : 5,7 – 6,4 ; Diabetes :
>=6,5)
18-01-2022 - GDA : 265
By: Dedi Irawandi

14.05 3. memonitor tanda dan gejala


hiperglikemia (polyuria, polifagia,
kelemahan, malaise, pandangan
kabur, sakit kepala)
Hasil : pandangan kabur, malaise,
pasien mengatakan sering kencing
Terapeutik
4. memberikan infus NS 14 tpm S:-
14.10 Hasil : pasien terpasang infus NS 14 O : TTV
tpm TD : 158/77
mengedukasi N : 90x/menit
14.15 5. menganjurkan monitor kadar Suhu : 36,2 ̊ C
15.00 glukosa darah secara mandiri RR : 20 x/menit
6. menganjurkan kepatuhan - terpasang infus NS 14 tpm
15.30 terhadap diet dan olahraga - pasien tampak sedang beristirahat
Hasil : pasien patuh terhadap A : Masalah belum teratasi
16.20 dietnya P : intervensi tetap dilanjutkan
Kolaborasi
16.30 7. mengkolaborasikan pemberian
insulin
16.50 Hasil : telah diberikan insulin 30
menit sebelum makan
17.00

18.00

18.30
By: Dedi Irawandi

19.00
1.Melakukan timbang terima
19.20 dengan dinas pagi
20.00 - Tiap hari cek BSN : 108 2JPP ; 229 MN
- rawat luka setiap hari
20.15 - tunggu hasil kultur pus, kultur
darah 19-01-2022 MN
21.00 - besok swab pcr 07.00
- cardio (+)
- Anastesi (+)
2. memvalidasi ke pasien langsung
21.15 serta memastikan pemberian infus
tepat
21.30
3. mengobservasi keluhan pasien
4. membantu pemenuhan
21.45
kebutuhan ADL pasien
22.00 5. mengobservasi TTV dan keluhan
23.00 pasien
6. memotivasi pasien untuk
S : pasien mengeluh kaki kanannya
beribadah dan berdoa
nyeri di bagian jari keempatnya
19-01-2022 7. membantu personal hygiene O : TTV :
01.30 pasien
TD : 156/78 mmHg
8. memberikan terapi injeksi
N : 90x/menit
novorapid 14 Ui SC
S : 36,5 ̊ C
04.00 9. memberi diet pasien dan terapi
RR : 20x/menit
oral paracetamol 500 mg
- pasien mengeluh nyeri kaki
04.15 10. memotivasi pasien untuk
kanannya dan bengkak
beribadah dan berdoa
By: Dedi Irawandi

04.30 11. memberikan posisi dan A : Masalah belum teratasi


lingkungan yg nyaman P : tetap melanjutkan intervensi
04.45 12. memotivasi pasien untuk
beribadah dan berdoa
05.00 13. membantu mobilisasi pasien
05.45 14. menginjeksi ceftriaxone 1 gr IV,
metronidazole 500 mg IV EM
06.00 15 mengobservasi reaksi pemberian
terapi (tidak ada reaksi alergi)
1. 16. melakukan timbang terima 19-01-2022
dengan dinas malam 11.00 EM
06.30

17. mengobservasi keluhan pasien


Hasil : pasien tidak ada keluhan
19-01-2022 18. memastikan pengaman tempat
08.00 tidur terpasang dengan aman.
19. memberi posisi dan lingkungan
yang nyaman
20. memastikan infus jalan lancer
21.mengobservasi istirahat pasien

S : Pasien mengatakan nyerinya


22. mengobservasi k/u
sudah mulai berkurang saat
pasienpasien tampak istirahat
08.05 diberikan teknik nafas dalam dan
tidur
meminum obat anti nyeri
23. memberikan injeksi ceftriaxone
O:
By: Dedi Irawandi

08.07 1 gr, metamizole 1 amp - Pasien terlihat lebih rileks setelah


24. mengingatkan pasien untuk diberikan teknik nafas dalam
beribadah dan berdoa - pasien terlihat tidur dengan
25. membantu pemenuhan tenang dan nyaman
kebutuhan ADL pasien - tidak ada efek samping dari
26. melakukan observasi ttv dan penggunaan analgetik
keluhan pasien - terpasang infus NS 14 tpm
08.10
27. cek BSN atik : 241 A : Masalah sudah teratasi
28. memberikan injeksi novorapid P : intervensi 1 – 11 tetap
4ui sc dianjutkan hingga pasien benar-
29. memberikan diit makan pagi benar pulih.
08.15 dan terapi oral
- paracetamol 500 mg
- ISDN 5mg
30. mengobservas keluhan pasien
Hasil : pasien tidak ada keluhan.

08.26
mengobservasi
1. mengidentifikasi lokasi nyeri,
karakteristik, durasi, frekuensi,
09.00 Kualitas, intensitas nyeri
Hasil :
- lokasi di kaki kanan bagian jari
keempat dan sela-sela jari kaki
09.05 - luka kemerahan, bengkak, terdapat
By: Dedi Irawandi

pus dan nekrosis.


- nyeri hilang timbul
2. mengidentifikasi skala nyeri
Hasil : skala nyeri 5 (sedang)
09.10 3. mengidentifikasi factor yg
memperberat dan memperingan
nyeri
Hasil : memperberat nyeri ketika
09.20 dibuat berjalan dan memperingan EM
nyeri setelah minum obat anti nyeri
yaitu paracetamol secara oral.
4. memonitor efek samping
penggunaan analgetik
Hasil : pasien tidak mengalami efek
2. 10.00 samping penggunaan analgetik 19-01-2022 EM
Terapeutik 12.00
5. memberikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (teknik relaksasi tarik
nafas dalam)
Hasil : setelah diajarkan teknik tarik
19-01-2022
nafas dalam, rasa nyeri yg dialami
08.05
pasien berkurang dan pasien
terlihat lebih rileks.
6. memfasilitasi istirahat tidur
Hasil : pasien bisa tidur dengan
tenang
mengedukasi
By: Dedi Irawandi

09.15 7. menjelaskan penyebab nyeri S : pasien mengeluh lukanya nyeri


Hasil : pasien terlihat antusias dan bengkak
dalam mendengarkan penjelasan O:
dari perawat terkait penyebab - luka tertutup perban
09.30 nyerinya - pasien terbaring di kasur
8. menjelaskan strategi meredakan - pasien terlihat gelisah
nyeri - tidak ada rembesan cairan
Hasil : pasien mengerti terkait Diperban
09.35
tentang strategi meredakan nyeri yg - terpasang infus NS 14 tpm
diajarkan oleh perawat A : Masalah belum teratasi
9. menganjurkan menggunakan P : Intervensi 1-7 dilanjutkan
09.40 analgetik secara tepat hingga pasien benar-benar pulih.
Hasil : pasien mengatakan iya dan
selalu menggunakan analgetik EM
secara tepat
10. mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
09.46 rasa nyeri
Hasil : mengajarkan teknik napas
3. dalam dan pasien mau mengikuti 19-01-2022 EM
Kolaborasi 13.00
09.55 11. mengkolaborasikan pemberian
analgetik.
Hasil : pasien meminum obat anti
nyeri sesuai resep dokter.

19-01-2022
By: Dedi Irawandi

08.07 mengobservasi
1. memonitor tanda dan gejala
infeksi local dan sistemik
Hasil : luka mengalami
pembengkakan, kemerahan,
terdapat nekrosis, terdapat pus dan
nanah.
08.17 S : pasien mengeluh lukanya nyeri
Terapeutik dan bengkak
2. memberikan perawatan kulit O:
pada area luka - luka tertutup perban
Hasil : luka diperban sehingga tidak - pasien terbaring di kasur
ada cairan yg merembes - pasien terlihat gelisah
3. mencuci tangan sebelum dan - tidak ada rembesan cairan
sesudah kontak dengan pasien dan Diperban
lingkungan pasien - terpasang infus NS 14 tpm
mengedukasi A : Masalah belum teratasi
4. menjelaskan tanda dan gejala
08.25 P : Intervensi 1-7 dilanjutkan
infeksi
hingga pasien benar-benar pulih.
Hasil : pasien antusias dalam
mendengarkan penjelasan perawat
5. mengajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
Hasil : pasien kooperatif dan mau
09.15 mengikuti cara mencuci tangan
dengan benar yg diajarkan oleh
perawat
6. menganjurkan meningkatkan
09.15 asupan nutrisi
By: Dedi Irawandi

Hasil : pasien mengatakan iya akan EM


meningkatkan asupan nutrisinya
7. menganjurkan meningkatkan
09.16 asupan cairan
Hasil : pasien banyak minum
09.19

mengobservasi
4. 19-01-2022 EM
1. memeriksa sirkulasi perifer
14.00
(pengisian kapiler, warna, suhu)
Hasil :
- CRT >3 detik
- warna kulit pucat
- akral teraba dingin
- suhu 36,1 ̊ C
19-01-2022 2. mengidentifikasi factor risiko
09.00 gangguan perifer (diabetes,
hipertensi)
Hasil :
- factor risiko : diabetes dan
hipertensi
- TTV :
TD : 155/77 mmHg
09.28
Nadi : 90x/menit S : pasien mengatakan sering
RR : 20x/menit kencing dan sering merasa haus
Suhu : 36,1 ̊ C O:
3. memonitor kemerahan, nyeri, - pasien terpasang infus NS 14 tpm
By: Dedi Irawandi

bengkak pada ekstremitas - pasien terlihat pucat dan lemah


09.38 Hasil : saat dilakukan perawatan - mulut kering
luka terlihat kaki kanan pasien - TTV :
mengeluarkan nanah, kemerahan, TD : 158/67
nyeri, bengkak. N : 90x/menit
Terapeutik S : 36,2 ̊ C
4. melakukan pencegahan infeksi RR : 20x/menit
Hasil : melakukan penggantian EM - GDA : 265
09.45
balutan luka dengan kasa dan - HbA1C : 9,5% (Normal : <5,7 ;
balutan steril dengan teknik steril. Prediabetes : 5,7 – 6,4 ; Diabetes :
5. melakukan hidrasi >=6,5)
09.46 Hasil : pasien terpasang cairan infus A : Masalah belum teratasi
NS 14 tpm P : intervensi 1-7 tetap dilanjutkan
10.18 mengedukasi hingga pasien benar-benar pulih
6. menganjurkan berolahraga rutin
Hasil : pasien mengatakan iya
1. 7. menganjurkan menggunakan obat 19-01-2022
21.00 EM
penurun tekanan darah
10.30 Hasil : pasien meminum obat
amlodipin sesuai resep dokter

19-01-2022
14.05
By: Dedi Irawandi

Observasi
1. mengidentifikasi kemungkinan
penyebab hiperglikemi
Hasil :
- HbA1C : 9,5% (Normal : <5,7 ;
14.10 Prediabetes : 5,7 – 6,4 ; Diabetes : S:-
>=6,5) O : TTV
- GDA : 265 TD : 158/77
14.15 N : 90x/menit
2. memonitor kadar glukosa darah
15.00 Suhu : 36,2 ̊ C
Hasil :
- HbA1C : 9,5% (Normal : <5,7 ; RR : 20 x/menit
15.30 - terpasang infus NS 14 tpm
Prediabetes : 5,7 – 6,4 ; Diabetes :
>=6,5) - pasien tampak sedang beristirahat
16.20 A : Masalah belum teratasi
- GDA : 265
3. memonitor tanda dan gejala P : intervensi tetap dilanjutkan
16.30
hiperglikemia (polyuria, polifagia,
16.50 kelemahan, malaise, pandangan
kabur, sakit kepala)
17.00 Hasil : pandangan kabur, malaise,
pasien mengatakan sering kencing
18.00 Terapeutik
4. memberikan infus NS 14 tpm
18.30 Hasil : pasien terpasang infus NS 14
tpm
19.00 mengedukasi
5. menganjurkan monitor kadar
19.20 glukosa darah secara mandiri
20.00 6. menganjurkan kepatuhan
By: Dedi Irawandi

terhadap diet dan olahraga


20.15 Hasil : pasien patuh terhadap
dietnya
21.00 Kolaborasi
7. mengkolaborasikan pemberian
21.15 insulin
Hasil : telah diberikan insulin 30
21.30 menit sebelum makan
21.45

22.00 1.Melakukan timbang terima


23.00 dengan dinas pagi
- Tiap hari cek BSN : 108 2JPP ; 229
- rawat luka setiap hari
- tunggu hasil kultur pus, kultur
darah
- besok swab pcr
- cardio (+)
- Anastesi (+)
2. memvalidasi ke pasien langsung
serta memastikan pemberian infus
tepat
3. mengobservasi keluhan pasien
4. membantu pemenuhan
kebutuhan ADL pasien
5. mengobservasi TTV dan keluhan
pasien
By: Dedi Irawandi

6. memotivasi pasien untuk


beribadah dan berdoa
7. membantu personal hygiene
pasien
8. memberikan terapi injeksi
novorapid 14 Ui SC
9. memberi diet pasien dan terapi
oral paracetamol 500 mg
10. memotivasi pasien untuk
beribadah dan berdoa
11. memberikan posisi dan
lingkungan yg nyaman
12. memotivasi pasien untuk
beribadah dan berdoa
13. membantu mobilisasi pasien
14. menginjeksi ceftriaxone 1 gr IV,
metronidazole 500 mg IV
15 mengobservasi reaksi pemberian
terapi (tidak ada reaksi alergi)
16. melakukan timbang terima
dengan dinas malam
17. mengobservasi keluhan pasien
Hasil : pasien tidak ada keluhan
18. memastikan pengaman tempat
tidur terpasang dengan aman.
19. memberi posisi dan lingkungan
yang nyaman
20. memastikan infus jalan lancer
By: Dedi Irawandi

21.mengobservasi istirahat pasien

Anda mungkin juga menyukai