Anda di halaman 1dari 11

TEORI KEPERAWATAN DAN FALSAFAH KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPUH : Ns.Haslinda Damansyah.,M.Kep

DI SUSUN

SRI YURNANINGSIH BELENETI

C01417201

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

T.A 2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkah dan
RahmatNya saya telah menyelesaikan tugas mata kuliah Falsafah keperawatan
tepat pada waktunya. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-
rekan saya, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi bisa terasi.

Dalam penyusunan makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan,


untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan
pembuatan makalah ini. Besar harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat
terutama bagi saya sendiri dan profesi perawat pada umumnya

i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................
PENDAHULUAN...............................................................................................................3
1. Latar Belakang...............................................................................................4
2. Tujuan Makalah.............................................................................................4
BAB II................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................................................5
1. Teori keperawatan........................................................................................ 6
2. Falsafa keperawatan ..................................................................................7
3. Teori Falsafah Keperawataenurut beberapa ahli Falsafah keperawatan.......8
PENUTUP..........................................................................................................................9
1. Kesimpulan....................................................................................................9
2. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

i
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan  suatu bentuk 
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya 
ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu
keperawatan  merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan
zaman.
Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang  kesehatan yang senantiasa
berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar  rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi
keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang sifatnya membantu
orang sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun
kadang – kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri,
hal ini dapat dilihat di beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih
bersifat vocasional belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang profesional.
1.2.T UJUAN Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui sumber teori untuk pengembangan teori teori Philosophy and Science of
Caring dari Jean Watson.

2. Mengetahui apa konsep umum dan definisi Philosophy and Scien of Caring dari Jean

3. Mengetahui Defini dari falsafah keperawatan

4. Mengetahui Konsep dan Defenisi Umum Model Keperawatan Jean Watson Jean

i
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sumber teori Watson berasal dari pengetahuan keperawatan tradisional dan karya-
karya dari Nightingale, Handerson, Krueter, dan Hall. Watson juga mengakui karya
Leininger dan Gadow merupakan latar belakang karyanya. Dalam hasil karyanya baru-
baru ini, Watson merujuk pada teori lainnya seperti Maslow, Heidegger, Ericson, Selye
dan Lazarus, dengan pengembangan kerangka kerja yang melukiskan secara terperinci
tentang ilmu pengetahuan dan kemanusian, menjelaskan kejadian-kejadian, eksistensial
dan orientasi spiritual. Teori Watson (1985) mungkin merupakan filosofi yang paling
complex dari teori-teori keperawatan saat ini. Hanya beliau seorang pembuat teori
keperawatan yang secara explisit mensupport konsep kejiwaan dan menekankan pada
dimensi spiritual dari eksistensi manusia. Watson menyatakan bahwa filosofinya
berorientasi pada existensi-phenomenologi, spiritual, dan bagian dari filosofi ketimuran.
Watson juga menggambarkan secara substansial tentang humanistik, existensial dan
psikologi transpersonal. Beberapa orang filosofer yang diketahui sebagai sumber oleh
Watson diantaranya : Hegel, Marcel, Whitehead, Kierkegaard, dan Teilhard de Chardin.
Watson lebih menekankan pada kualitas keharmonisan interpersonal, transpersonal,
empati, dan keramahan pandangan dari Carl Rogers, serta beberapa penulis psikologi
lain. Rogers merumuskan gagasannya mengenai perilaku manusia bahwa :“hanya klien
yang tahu betul terhadap rasa sakit yang dideritanya, seorang fasilitator hanya akan
memberikan petunjuk mengenai proses terapeutik dari keluhan klien”. Rogers juga
mengungkapkan bahwa dengan mengerti kondisi klien maka therapist akan mudah untuk
diterima oleh klien dan hal tersebut merupakan suatu langkah yang positif. 2. Konsep
Caring Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan
terhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti juga
science lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. Transpersonal Caring mengakui
kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring
yang konsentrik dari individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada planet
Bumi, pada alam semesta (Watson, 2004). Watson (1988) dalam George (1990)
mendefinisikan caring lebih dari sebuahexisestensial philosophy, ia memandang sebagai
dasar spiritual, baginya caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan
eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri,
tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam 6 diri, intuitif. Caring sebagai

i
esensi dari keperawatan berarti juga pertanggungjawaban hubungan antara perawat-klien,
dimana perawat membantu partisipsi klien, membantu memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan kesehatan. Teori human caring yang dikembangkan oleh Watson antara
tahun 1975-1979, hanya berkisar pada sepuluh carative factors sebagai suatu kerangka
untuk memberikan suatu bentuk dan focusterhadap fenomena keperawatan. Watson
menganggap istilah “factors” terlalu stagnant terhadap sensibilitasnya di masa kini. Ia
pun kemudian menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan
arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah “clinical caritas” dan “caritas processes”,
yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan ara perkembangan teorinya (Watson,
2004). 3. Asumsi Dasar Science Of Caring Pada bukunya yang pertama, Nursing
situasi yang menegangkan agar proses belajar-mengajar ini berjalan lebih efektik
menemukan kekuatan atau keberanian untuk menghadapi kehidupan dan kematian.

2.2 Konsep dan Defenisi Umum Model Keperawatan Jean Watson Jean Watson lahir
pada tahun 1940, dia adalah Bachelor on Science dalam Keperawatan, Master of Science
dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari University of Colorado Danver, serta
PhD dalam Educational Psychology. Watson adalah pengarang banyak artikel,
chapter/tulisan -singkat dalam buku, dan buku lainnya. Hasil penelitiannya adalah
tentang manusia dan rasa kehilangan. Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam
keperawatan adalah “Human Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus
utama dalam keperawatan adalah pada faktor care/perhatian pada perawatan yang asalnya
dari humanistic perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan. Dalam
keperawatan juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dansistem nilai, serta
menggunakan seni perawatan yang baik. Teori Jean Watson ini ternyata merupakan salah
satu dari kebutuhan manusia dalam merawat pasien. Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami
bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan
antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain. Berdasarkan dari empat
kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhlukyang
sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai
kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta
spiritual.Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :

1. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan hanya


secara inter- personal.

i
2. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat
memuaskan Kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan

3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah


perbaikan bagi individu, serta keluarga.

4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja,
tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang

2.3 Falsafa keperawatan

Definisi Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi mengenai
sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam
semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta,
2003). Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan
esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.

Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan


manusia bio-psiko-sosial-spiritual (Erfandi, 2009). Falsafah adalah keyakinan terhadap
nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan dan menjadi pandangan
hidup. Falsafah menjadi ciri utama suatu komunitas, berskala besar maupun kecil, salah
satunya adalah profesi keperawatan. Berdasarkan pengertian falsafah tersebut dapat
dikatakan bahwa falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai
keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan baik
terhadap individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Keyakinan terhadap nilai
keperawatan harus menjadi pegangan setiap perawat (Asmadi, 2008). Falsafah
keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki perawat sebagai kerangka dalam
berfikir, pengambilan keputusan dan bertindak yang diberikan pada klien dalam rentang
sehat sakit, yang memandang manusia sebagai mahluk yang holistic, yang harus dipenuhi
kebutuhan biologi, psikologi, social, cultural dan spiritual melalui upaya asuhan
keperawatan yang komprehensif, sistematis, logis, dengan memperhatikan aspek
kemanusiaan bahwa setiap klien berhak mendapatkan perawatan tanpa membedakan
suku, agama, status social dan ekonomi (WIRA, 2012).

Filsafat keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan


esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan.

i
Pendapat lain tentang filsafat keperawatan adalah suatu ilmu yg mempalajari tentang cara
berfikir seorang perawat dalam menghadapi pasiennya tentang kebenaran dan
kebijaksanaan sehingga tingkat kesejahteraan dan kesehatan pasien dapat meningkat.
Ilmu keperawatan jika dilihat dari sudut pandang filsafat akan dapat muncul pertanyaan-
pertanyaan antara lain pertanyaan ontologi (apa ilmu keperawatan), pertanyaan
epistemologi
(bagaimana lahirnya ilmu keperawatan ) dan pertanyaan aksiologi (untuk apa ilmu
keperawatan itu digunakan) (Aan, 2012). Falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran
yang harus dimiliki perawat sebagai kerangka dalam berfikir, pengambilan keputusan dan
bertindak yang diberikan pada klien dalam rentang sehat sakit, yang memandang
manusia sebagai mahluk yang holistic, yang harus dipenuhi kebutuhan biologi, psikologi,
social, cultural dan spiritual melalui upaya asuhan keperawatan yang komprehensif,
sistematis, logis, dengan memperhatikan aspek kemanusiaan bahwa setiap klien berhak
mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku, agama, status social dan
ekonomi.Perbedaan falsafah keperawatan dengan falsafah dari disiplin ilmu lainnya.
Falsafah keperawatan memandang manusia secara holistic sehingga harus dipenuhi
kebutuhannya secara utuh/ holistic dan komprehensif juga. Hal ini tidak ditemukan pada
falsafah profesi yang lain. Esensi keperawatan memandang bahwa pasien adalah mitra
yang selalu aktif dalam pelayanann mkesehatan (Ikrimah, 2011).
2.4.Teori Falsafah Keperawataenurut beberapa ahli Falsafah keperawatan menurut
beberapa ahli sebagai berikut :
1. Roy (Mc Quiston, 1995) Memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial yang
merupakan dasar bagi kehidupan yang baik. Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang
berorientasi kepada praktik keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan yang ditujukan
untuk memberikan pelayanan kepada klien.
2. Florence Nightingale (Modern Nursing) Melihat penyakit sebagai proses pergantian
atau perbaikan reparative proses. Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat
membantu proses perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien. 5. Martha Rogers, 1970
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi
penderita sakit serta penyandang cacat. (Ikrimah, 2011)
3. Betty Neuman Newman menggunakan pendekatan manusia utuh dengan memasukkan
konsep holistik, pendekatan sistem terbuka dan konsep stresor. Sistem klien terdiri dari
lima variabel yang beriteraksi: a. Fisiologi; struktur tubuh dan fungsi

i
b. Psikologi: proses mental dan hubungan
c. Sosiokultural: kombinasi fungsi sosiol dan kulkural
d. Perkembangan: proses perkembangan manusai
e. Spiritual: keyakinan spiritual 
4. Martha Rogers, 1970 Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk
mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan
penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat. (Ikrimah, 2011)

i
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sumber-sumber teori Watson berasal dari pengetahuan keperawatan tradisional


dan karyakarya dari Nightingale, Handerson, Krueter, dan Hall. Watson juga mengakui
karya Leininger dan Gadow merupakan latar belakang karyanya Jean Watson tentang
asuhan keperawatan berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktivitas keperawatan
yang berhubungan dengan aspek humanistic dari kehidupan (Watson 1979;
MarrinerTomey,
keperawatan,sehingga mampu berperan baik dalam melaksanakan kewajibannya sebagai
seorang perawat. Dengan adanya ilmu pengetahuan manusia dapat berinteraksi dan
bersosialisasi dengan baik di masyarakat. Tanpa adanya pemeliharaan / perawatan diri,
manusia juga akan sakit dan tidak akan dapat memenuhi kebutuhan. Maka dari itu
manusia di tuntut untuk mencaga kesehatan dan pencegahan penyakit.

i
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A. dan Alimul A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika. Soemantri I. (2006). Konsep Dasar Keperawatan. Bandung: Stikes A.
Yani Press. http://irmanthea.blogspot.com/2011/08/teori-jean-watson_23.html?m=1
https://www.academia.edu/36240745/TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWA
TAN_JEAN_WATSON

Anda mungkin juga menyukai