Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

BEKAM MENURUT HADIS NABI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah

Metodologi Penelitian Hadits

Oleh:

NAMA : Febri Rahma Despi

NIM : 4219001

Dosen Pembimbing:

Nofri Andy. N, MA. Hum

PROGRAM STUDI ILMU HADIS

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an secara harfiyah bisa dimaknai sebagai “Bacaan yang sempurna”,
merupakan suatu nama pilihan dari Allah yang sungguh tepat. Al-Qur’an merupakan
sebuah dokumen bagi semua ummat Nabi Muhammad SAW, di sisi lain kitab ini juga
merupakan petunjuk bagi ummat manusia (Hudal linnas). Oleh sebab itulah, tak ayal
jika ummat Islam menyebutnya selain sebagai pedoman hidup, juga merupakan
dokumen serta petunjuk bagi ummat Islam sedunia. Selain al-Qur’an yang sering
dijadikan sebagai dokumen dan petunjuk bagi perjalanan hidup di dunia adalah al-
Hadits yang merupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Sebagai
sumber ajaran Islam yang kedua, hadits seringkali dijadikan rujukan dalam berbagai
aspek kehidupan karena itu hadits nabi SAW.

Bekam sangat dianjurkan bagi orang yang sakit. Metode yang dikenal dengan
istilah detoksifikasi itu merupakan salah satu cara mengeluarkan darah kotor dengan
disedot atau vacum menggunakan alat khusus dan steril. Dalam pandangan Islam,
seperti dikutip laman piss-ktb, metode bekam sangat dianjurkan bahkan sebagian
ulama menganggapnya sunah. Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya pengobatan
paling ideal yang kalian gunakan adalah bekam. (H.R Bukhari dan Muslim)
Namun, bekam sebaiknya tidak dilakukan rutin karena dikhawatirkan bisa
membahayakan tubuh. Selain itu, pastikan jarum atau alat yang digunakan untuk
bekam sudah steril dan dilakukan oleh orang yang ahli metode bekam.1

Hadis disebut juga dengan sunnah, hadis membahas tentang aturan-aturan,


petunjuk yang berkaitan dengan kehidupan akhirat, tetapi hadis juga membahas
tentang urusan keduniawian, misalnya hadis-hadis tentang pengobatan. Rasulullah
menjelaskan bahwa sesungguhnya penyakit yang diderita oleh seseorang, niscaya
memiliki obat. Maka dari itu Rasulullah menganjurkan kepada ummatnya berobat,
dan salah satu pengobatan itu ialah Bekam. Sebagaimana sabda Rasulullah saw :

1
https://jateng.inews.id/berita/terapi-bekam-pengobatan-sunah-nabi-untuk-usir-beragam-penyakit

2
ُ‫ َح َّدثـَنَا َمرْ َوانُ بْن‬، ‫ث‬ ِ ‫س َأبُو ال َح‬
ِ ‫ار‬ َ ُ‫ َأ ْخب َرنا َ س َُر ْي ُج بْنُ يُون‬،‫َّح ِيم‬ ِ َ‫َح َّدث‬
ِ ‫ني ُم َح َّم ُد بْنُ َع ْب ِد الر‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ َّ‫ َع ِن الن‬، ‫س‬
َ ِّ ‫بي‬ ٍ ‫ َع ِن اب ِْن َعبَّا‬،‫ير‬ ِ َ‫الم اَأل ْفط‬
ٍ َ‫ ع َْن َس ِعي ِد ب ِْن ُجب‬، ‫س‬ ٍ ‫ُش َج‬
ٍ ‫ ع َْن َس‬،‫اع‬
‫ُأ‬
‫تي ع َِن‬ ِ ‫ َوَأنَا َوأ ْنهَى َّم‬،‫َار‬
ٍ ‫ َأوْ َكيَّ ٍة بِن‬، ‫ َأوْ شَرْ بَ ِة َع َس ٍل‬،‫ في شَرْ طَ ِة محْ َج ٍم‬:‫في ثَالَثَ ٍة‬
ِ ‫ الشِّ فَا ُء‬: ‫قَا َل‬
‫( ال َك ِّي ) رواه البخاري‬

Artinya: “Berkata kepada saya Muhammad bin Abdurrahim, memberi kabar


kepada kami Surayj bin Yunus Abu al-Haris, berkata kepada kami Marwan bin
Syujaj, dari Salim al-Aftas dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas. dari Nabi saw.
bersabda : “Obat itu terdapat pada tiga hal, pada Sayatan pembekam, atau meminum
madu, atau alat penyetrikaan (sundutan api), dan aku melarang umatku dari
penyetrikaan.”” (HR. Bukhari)

َ ‫َح َّدثـَنَا يَحْ ي َى بْنُ َأي‬


ِ ‫ َح َّدثـَنَا ِإس ْم‬:‫ قَالُوا‬،‫ َو َعلِ ُّي بْنُ حُجْ ٍر‬،‫ َوقـُتـَيـْبَةُ بْنُ َس ِعي ٍد‬، ‫ُّوب‬
‫اعي ُل‬
َ‫يـ َ ْعنُونَ ا ْبن‬
ِ‫ احْ ت ََج َم َرسُو ُل هللا‬: ‫ال‬ َ َ‫َّام؟ فـَق‬
ِ ‫ب الحْ ج‬ِ ‫ ع َْن َك ْس‬، ‫ك‬ ٍ ِ‫ ُسِئ َل َأنَسُ بْنُ َمال‬: ‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫ ع َْن ح ُم ْي ٍد‬،‫َج ْعفَ ٍر‬
،ُ‫ َو َكلَّ َم َأ ْهلَه‬،‫َين ِم ْن طَ َع ٍام‬
ْ ‫صا ع‬ َ ِ‫ فََأ َم َـر لَهُ ب‬،َ‫ َح َج َمهُ َأبُو طَيـْبَة‬،‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ
ُ‫ضعُواـ َع ْنه‬
َ ‫فـ َ َو‬
‫ َأوْ هُ َو ِم ْن َأ ْمثَ ِل د ََواِئ ُك ْم‬،ُ‫َاويـْتُْـم بِ ِه الحْ َجا َمة‬ َ ‫ِإ َّن َأ ْف‬: ‫ َوقَا َل‬،‫اج ِه‬
َ ‫ض َل َما تَد‬ ِ ‫ِم ْن َخ َر‬
(‫)رواه مسلم‬

Artinya : Bercerita kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaybah bin Sa’id dan
Ali bin Hajr, berkata kepada kami Ismail Ya’nun bin Ja’far, dari Humaid, Ia berkata :
Annas bin Malik pernah ditanya tentang pekerjaan membekam, maka Ia berkata :
“Rasulullah saw. Pernah berbekam dan yang membekam beliau adalah Abu Thaibah,
beliau memerintahkan agar Abu Taibah diberi dua sha’ makanan dan berbicara
kepada keluarganya, maka mereka membebaskan pajaknya. Kemudian beliau
bersabda : ”Sebaik-baik obatyang kamu gunakan untuk berobat adalah berbekam atau
berbekam adalah obat yang paling baik bagimu." (HR. Muslim)
Al-Hijamah adalah metode terapi klasik yang kini kembali muncul dan
menjadi tren. Pelatihan bekam dan prakteknya menarik minat banyak dokter
setelahkajian-kajian ilmiah diberbagai negara di dunia membuktikan efektifitas
metode terapi klasik ini dalam mengobati dan memperingan berbagai keluhan

3
penyakit. Khususnya karena bekam memiliki kedudukan istimewa dalam tradisi
pengobatan Nabi hingga beliau memberi keistimewaan dalam banyak hadis.
Nabi saw. Mengakui dan merekomendasikan berbekam sebagai salah satu
teknik pengobatan yang baik. Karena itulah Rasulullah saw. Bersabda, “Sebaik-baik
seorang hamba adalah tukang bekam, karena ia mengeluarkan darah kotor,
melenturkan otot kaku, dan mempertajam pandangan mata orang yang dibekamnya.”
Di Indonesia pada saat sekarang ini juga banyak sekali bermunculan
pengobatan hijamah (bekam) ini. Mereka mengatakan bahwa hijamah (bekam) adalah
merupakan pengobatan cara Nabi, pengobatan yang merupakan sunnah Nabi,
mungkin karena banyak sekali hadits-hadits yang mebahas tentang hijamah (bekam)
ini. Mereka ingin menghidupkan kembali sunnah Nabi yang sudah lama ditinggalkan
oleh umat Islam.
Melihat fenomena di atas penulis sangat tertarik untuk meneliti hijamah
(bekam) ini. Yaitu berkaitan dengan pemahaman hadits-hadits tentang hijamah
(bekam), kemudian penulis fokuskan kepada pemahaman terhadap Hadits-hadits
tentang hijamah. Di Atas pertimbangan dan alasan di atas penulis menyusun proposal
ini dengan judul, "BEKAM MENURUT HADITS NABI SAW. (STUDI TEMATIK
HADITS)".

B. Rumusan Masalah
Dari gambaran di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana memahami hadits-hadits tentang hijamah (bekam)?
2. Bagaimana pandangan ulama terhadap bekam?

C. Tujuan
Berawal dari judul, latar belakang dan permasalahan tersebut, maka tujuan peneliti
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hadits-hadits tentang hijamah (bekam) dan memahami pesan
moral hadits tentang hijamah (bekam).
2. Untuk mengetahui pandangan ulama terhadap bekam.

D. Kajian Teori

4
Berbekam adalah mengeluarkan darah dari permukaan kulit melalui sebuah
alat khusus. Hal ini merupakan metode pengobatan yang sangat dianjurkan di dalam
agam Islam. Saat Nabi Muhammad melakukan Isra' dan Mi'raj, Nabi tidak hanya
menerima `wahyu' solat wajib (fardhu), tetapi juga mendapat perintah dari malaikat.
Sebuah perintah dan wasiat yang sangat menakjubkan. Namun pada kenyataannya,
umat Islam belum banyak  melakukan pengobatan dengan cara bekam. Padahal jika
diteliti secara medis konvensional (modern), bekam yang dperintahkan oleh Nabi
Muhammad banyak mengandung manfaat.2

Dalam teori pengobatan modern, dikenal adanya titik-titik bekam yang tidak
berbeda dengan titik pijat. Dalam teori tersebut, terungkap bahwa tubuh manusia
terdiri atas 12 saluran utama dan empat saluran tambahan yang semuanya
mengandung unsur magnet. Selama unsur itu bekerja dengan baik, tanpa ada halangan
sedikit pun, orang tersebut berada dalam kondisi kesehatan yang prima. Namun, jika
terjadi penyumbatan pada saluran ini, muncul masalah-masalah di beberapa bagian
tubuh.
Sebagai contoh, penyakit liver mempunyai titik-titik tertentu yang juga
memiliki karakteristik tertentu pula. Demikian pula dengan penyakit jantung dan
penyakit-penyakit yang lainnya. Jika terjadi sesuatu pada titik-titik tertentu, harus
dilakukan tindakan yang sesuai. Oleh karena itu, Rasulullah mengajarkan umatnya
untuk melakukan pembekaman pada titik-titik tersebut untuk menjaga kesehatan.
Ali bin Abi Thalib berkata, ''Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dengan
perintah berbekam pada titik al-akhdain (urat leher) dan al-kahil (pundak).'' (Al
Dailami). Riwayat lain dari Shuhaib, Rasulullah bersabda, ''Berbekamlah di tengah
tengkuk karena hal itu dapat menyembuhkan 72 macam penyakit.''
Aiman bin Abdul Fattah dalam Keajaiban Thibbun Nabawi: Bukti Ilmiah dan
Rahasia Kesembuhan dalam Metode Pengobatan Nabawi menjelaskan, berdasarkan
hasil tim laboratorium yang mengadakan penelitian darah yang keluar dari titik-titik
bekam, ada beberapa hasil yang didapatkan. Pertama, terapi bekam melindungi dan
sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan. Kedua, proses bekam
membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi.
Ketiga, kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1100). Satu hal

2
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2011/08/18/ingin-sehat-sebaiknya-lakukan-bekam-3-kali-
sebulan

5
yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada dalam tubuh
tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan sehingga dapat membentuk sel-sel
muda yang baru. Keempat, kandungan sel darah merah atau sel darah putih dalam
darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil
mengeluarkan semua kotoran, sisa, dan endapan darah sehingga mendorong kembali
aktifnya seluruh sistem dan organ tubuh.

Ada beberapa hadis yang menyebut motivasi melakukan bekam. Diantaranya


sebagai sebagai berikut; Dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas –radhiyallahu’anhum-,
dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam,

‫َار َوَأ ْنهَى ُأ َّمتِي َع ِن ْال َك ّي‬


ٍ ‫ال ِّشفَا ُء فِي ثَالثَ ٍة شَرْ بَ ِة َع َس ٍل َوشَرْ طَ ِة ِمحْ َج ٍم َو َكيَّ ِة ن‬

Kesembuhan itu ada pada tiga hal : minum madu, sayatan pisau bekam, dan terapi
besi panas (Kay). Namun aku melarang umatku melakukan Kay. (HR. Bukhori)

Beliau juga bersabda,


‫ِإ َّن َأ ْمثَ َل َما تَدَا َو ْيتُ ْم بِ ِه ْال ِح َجا َمةُ َو ْالفَصْ ُد‬

“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijaamah
(bekam) dan al-fashdu (venesection).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat yang lain, dari Ibnu ‘Abbas, sesungguhnya setiap kali Nabi
shallallahu’alaihi wasallam melewati sekumpulan Malaikat pada waktu mi’raj, pada
malaikat itu selalu berpesan, “Hendaknya engkau membiasakan diri melakukan al-
hijaamah.” Beliau juga mengatakan, “Jibril memberitahu padaku bahwa hijaamah
merupakan pengobatan paling bermanfaat bagi manusia”.

Mengingat berbekam adalah perkara mubah, maka padanya berlaku aturan hukum
mubah. Diantaranya, amalan mubah bisa berubah menjadi amalan ibadah yang
berpahala, karena niat.
Syekh Prof. Dr. Sulaiman Al Ruhaili –hafidzohullah– memberikan keterangan,

6
‫ ومعنى أمر اإلرشاد أن مصلحة فيها دنيويةـ‬،‫وأما هي ليست أمر العبادة واألمر الوارد فيها هي أمر اإلرشاد‬
‫ إذا الحجامة من حيث هي ليست عبادة والمصلحة فيها دنيوية ؛ صحة الجسد‬،‫وليست تعبدية‬

“Berbekam tidak tergolong perkara ibadah. Perintah yang terdapat dalam hadis,
adalah pesan Irsyadi. Yang dimaksud pesan Irsyadi: manfaat yang terkandung adalah
manfaat duniawi, bukan manfaat berupa ibadah. Maka berbekam secara asalnya,
adalah perkara non ibadah. Karena maslahat yang terkandung di dalamnya adalah
maslahat duniawi, berupa kesembuhan.”

‫ الوجه األول تصديق المالئكة وتصديق النبي صلى هللا عليه وسلم في‬: ‫لكن يمكن أن يتقرب بها العبد بوجهين‬
‫ إذا نوى اإلنسان بفعل العادي أن‬،‫نفعها والوجه الثاني أن يتنشط بها للعبادة ألن الحجامة مما يتنشط بها اإلنسان‬
‫يتنشط بها للعبادة فإنه يؤجر على هذا‬

“Namun berbekam bisa bernilai ibadah melalui dua sisi berikut :


1. Membenarkan pesan Malaikat dan Nabi shallallahu’alaihi wasallam tentang
kemanfaatannya
2. Diniatkan agar fisik energik dalam melakukan ibadah. Jika seorang meniatkan
amalan mubah untuk menguatkan fisiknya melakukan ibadah, maka menjadi bernilai
pahala.”

Para ulama berbeda pendapat tentang bekam, yaitu sebagai berikut:


1. Ada yang menyatakan sunah jika dibutuhkan. Sehingga bekam bukan hanya
aktivitas berobat, tapi juga tergolong aktivitas ibadah. Pendapat ini dipegang oleh
Syekh Abu Ishaq Al Huwaini.
2. Ada yang menyatakan bukan amalan sunah, tapi hanya aktivitas mubah. Karena
bekam bukan perkara ibadah, tapi murni perkara non ibadah/duniawi. Ulama yang
memilih pendapat ini, diantaranya syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin,
syaikh Abdul Muhsin Al-Badr, syaikh Shalih Al-Fauzan, Abdul Aziz bin
Abdullah Ar Rajihi, Syaikh Abdurrahman bin Nashir al Barrak.3

E. Metodologi Penelitian

3
https://konsultasisyariah.com/36112-apakah-berbekam-termasuk-sunah.html

7
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode kepustakaan
untuk pengumpulan data yang bersumber dari literatur, baik primer maupun
sekunder.

Anda mungkin juga menyukai