Anda di halaman 1dari 12

Lipid dan Membran

Putri Adhira Qania (14120210158)


Lipid merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam sel jaringan, tidak larut dalam air, larut
dalam zat pelarut non polar seperti (eter, kloroform, dan benzena). Lipid bersifat non polar atau hidrofolik.
Lipid berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung didalam aktivitas -aktivitas metabolisme.
Jenis lipida yang paling banyak adalah lemak atau triasilglisero, yang merupakan bahan bakar utama bagi
hampir semua organisme.
Lipida polar, adalah golongan lipida yang lain sebagai komponen utama membran sel, yaitu “tempat”
terjadinya reaksi metabolik. Membran melindungi sel dari lingkungan dan juga memungkinkan adanya
kompartemen kompartemen di dalam sel untuk aktivitas metabolik.
Membran mengandung banyak enzim penting dan sistem transport. Pada permukaan luar membran sel
terletak banyak sisi pengenalan atau reseptor yang berbeda beda, yang dapat mengenali sel lain, mengikat
hormon tertentu, dan merasakan berbagai isyarat lain dari lingkungan luar. Banyak sifat sifat membran sel
yang merupakan pencerminan kandungan pada polarnya.
Klasifikasi Lipid

Klasifikasi Lipid, terbagi dua yaitu :


1. Lipid sederhana yang terdiri atas Lipid netral (berfungsi sebagai simpanan energi), Lilin
(sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit dan rambut).
2. Lipid majemuk terdiri atas fosfolipid, asam Lemak, kolesterol.

Klasifikasi Lipid berdasarkan asalnya yaitu :


• Lemak nabati (berfungsi menurunkan kadar koleseterol) dan
• Lemak hewani (berfungsi memperlancar proses pencernaan).
Klasifikasi Lipid berdasarkan ikatannya yaitu :
Lemak dan Minyak yang berfungsi sebagai salah satu penyusun dinding sel dan bahan
biomolekul.

Klasifikasi Lipid berdasarkan kelas dari lemak yaitu :


• Asam lemak (berfungsi sebagai zat penyusun lemak tubuh),
• Gliserida netral (sebagai simpanan energi),
• Fosfolipid ( pengemulsian lipid di dalam saluran pencernaan),
• Sfingolipid ( sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf),
• Steroid (berfungsi sebagai hormone).
1. Asam Lemak Adalah Komponen Unit Pembangunan Hampir Semua Lipida
Asam lemak merupakan komponen penyusun lipid yang memiliki bentuk berupa kepala dan ekor.
Kepala asamlemak berupa gugus karboksil yang diberi nomor karbon 1 dan ekor berupa senyawa hidrokarbon
jenuh atau tak jenuh. Karbon setelah gugus karboksil diberi nomor 2, 3, 4 dan seterusnya. Asam lemak memiliki
karbon sekitar 4 sampai 36. Adanya ikatan rangkap pada rantai karbon penyusun asam lemak sering
dilambangkan dengan Δ (delta) yang diikuti dengan nomor karbon yang memiliki ikatan rangkap.
Asam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang rantai hidrokarbon pembentuknya tidak memiliki ikatan rangkap
sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap.
2. Gliserida (Gliserol/Triasilgliserol)
Triasilgliserol Adalah Ester Asam Lemak dari Gliserol
Lipida yang paling sederhana dan paling banyak mengandung asam lemak sebagai unit penyusun adalah
triasilgliserol, juga seringkali dinamakan lemak, lemak netral, atau trigliserida. Triasilgliserol adalah ester dari
alkohol gliserol dengan tiga molekul asam lemak . Triasilgleserol adalah komponen utama dari lemak
penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak tidak di jumpai pada
membran. Triasilgleserol terdapat dalam berbagai jenis, tergantung pada identitas dan letak ketiga komponen
asam lemak yang terikat dengan ikatan ester oleh gliserol.

Triasilgliserol Adalah Lipida Penyimpan


Triasilgliserol terutama berfungsi sebagai lemak penyimpan. Pada hampir semua sel hewan dan tumbuhan,
triasilgliserol terdapat sebagai tetes minyak mikrokospi, terdispersi dan teremulsi didalam sitosol dengan halus.
Pada adiposit atau sel lemak yaitu sel khusus pada jaringan pengikat hewan, sejumlah besar triasigliserol di
simpan sebagai tetes lemak, yang mengisi hampir seluruh volume sel

Lilin adalah Ester Asam Lemak Dengan Alkohol Berantai Panjang


Lilin adalah ester asam lemak berantai panjang yang jenuh dan tidak jenuh dengan alkohol berantai panjang .
Pada vertebrata, lilin, disekresi oleh kelenjar kulit sebagai kulit pelindung untuk membuat kulit bersifat fleksibel,
berminyak dan tidak tembus air.
Lilin di bentuk dan di pergunakan dalam jumlah besar pada kehidupan laut, terutama pada organisme
plankton yang menggunakan lilin sebagai bentuk penyimpanan utama dari bahan bakar penghasil kalori.
Karena beberapa ikan paus, ikan kembung, ikan salem dan banyak spesies laut lain mengkonsumsi
plankton dalam jumlah besar, lilin merupakan makanan utama dan lipida penyimpan pada rantai sumber
sumber laut.

3. Fosfolipida Adalah Komponen Utama Lipida Membran


Golongan ini berbeda dari triasilgliserol karena mempunyai satu atau lebih gugus “kepala” dengan
polaritas tinggi selain ekor hidro karbonnya. Karena itulah golongan ini sering di sebut lipida polar. Lipida
membran yang paling banyak adalah fospolida. Fospolida berfungsi terutama sebagai unsur struktural
membran dan tidak pernah di simpan dalam jumlah banyak. Seperti tersirat dalam namanya, golongan
lipida ini mengandung fosfor dalam bentuk gugus asam fosfat. Fosfolipida utama yang di temukan pada
membran adalah fosfogliserida .
Senyawa induk fosfogliserida adalah asam fosfatidat yang tidak memiliki kepala alkohol.
Pada umumnya lipida membran adalah senyawa ampifatik sedangkan lipida penyimpan, triasilgliserol
dan lilin tidak bersifat demikan.
Fosfogliserida mengalami hidrolisis jika di panaskan dengan asam atau basa, untuk menghasilkan
komponen unit penyusunnya : asam lemak, gliserol, asam fosfat, dan alkohol bagian kepala.
Senyawa ini dapat juga di hidrolisasi secara enzimatik oleg berbagai jenis fosfolipase yang
mengkatalisa hidrolisis ikatan spesifik pada molekul fosfogliserida.
4. Spingolipid Juga Komponen Membran
Spingolipid, kelas kedua terbesar lipida membran, juga mempunyai kepala yang bersifat polar dan dua ekor non
polar, tetapi senyawa ini tidak mengandung gliserol. Spingolipid tersusun atas satu molekul alkohol amino berantai
panjang spingosin atau satu di antara senyawa turunannya dan suatu alkohol polar pada bagian kepala.
Spingosin adalah senyawa induk dari sejumlah alkohol amino berantai panjang yang di temukan pada beberapa
spingolipid. Terdapat tiga sub kelas spingolipid : spingomielin, serebrosida, dan gangliosida. Spingomielin
mengandung fosfat tetapi serebrosida dan gangliosida tidak.

5. Steroida adalah Lipida yang Tersabunkan dengan Fungsi Khusus


Terdapat dua kelas utama lipida yang tidak tersabunkan, steroid dan terpen.
Steroid merupakan komponen penting membran. Steroida adalah molekul kompleks yang larut di dalam lemak
dengan empat cincin yang saling bergabung steroid yang paling banyak adalah stero, yang merupakan steroid
alkohol. Kolesterol dan senyawa turunan ester nya, dengan lemak nya yang berantai panjang adalah komponen
penting dari plasma lipoprotein dan dari membran sel sebelah luar.
Kolesterol merupakan steroida penting, bukan saja karena merupakan komponen membran tetapi juga karena
merupakan pelopor biosentik umum untuk steroida lain termasuk hormon steroida dan garam empedu.
Kolesterol berlimpah dalam otak dan jaringan saraf lainnya, dengan mencerminkan pentingnya fungsi membran di
dalam jaringan jaringan ini. Sebagai lipida membran kolesterol terdapat di dalam membran organisme tingkat
tinggi, tetapi tidak terdapat di dalam membran membran bakteri dan mitokondria.
Pada manusia kolestrol diperoleh secara langsung dari makanan dan juga dibiosintesa dari asetat
melalui skualena didalam limpa. Jumlah seluruh kolestrol dalam darah tergantung pada sebagian besar
makanan, umur dan kelamin. Hormon steroida merupakan suatu klas steroida yang mengeluarkan
aktivitas fisiologik yang hebat dalam jumlah-jumlah amat sedikit. Mereka dimasukkan ke dalam tiga
kelompok penting : progestin, hormon kelamin dan hormon selaput otak adrenal. Semua hormon steroida
ini bekerja dengan mengatur umgkapan gene-gene khusus dalam kromosom : yaitu mereka memulai atau
menghalang-halangi biosintesa protein-protein khusus.

Biosintesis lipid
Selain lemak makanan, penyimpanan lemak yang disimpan dalam jaringan adiposa adalah salah satu
sumber energi utama bagi organisme hidup. Triasilgliserol, membran lipid dan kolesterol dapat
disintesisoleh organisme melalui berbagai jalur.
1. Biosintesis lipid membran
Ada dua kelas utama lipid membran: gliserofosfolipid dan sfingolipid. Meskipun banyak lipid membran berbeda
disintesis dalam tubuh kita, jalur berbagi pola yang sama. Langkah pertama adalah mensintesis tulang belakang
(sfingosin atau gliserol), langkah kedua adalah penambahan asam lemak ke tulang belakang untuk membuat
asam fosfatidat. Asam fosfatidat selanjutnya dimodifikasi dengan perlekatan kelompok kepala hidrofilik yang
berbeda ke tulang punggung. Biosintesis lipid membran terjadi pada membran retikulum endoplasma.
2. Biosintesis trigliserida
Asam fosfatidat juga merupakan prekursor untuk biosintesis trigliserida. Asam fosfatidat fosfotase mengkatalisis
konversi asam fosfatidat menjadi diasilgliserida, yang akan dikonversi menjadi triasilgliserida oleh
asiltransferase. Biosintesis trigliserida terjadi dalam sitosol.
3. Biosintesis asam lemak
Sintesis asam lemak terjadi di dalam membran retikulum endoplasmik dan di katalisis melalui suatu set aktivitas
enzimatik yang berbeda.
4. Biosintesis kolesterol
Kolesterol dapat dibuat dari asetil-KoA melalui jalur beberapa langkah yang dikenal sebagai jalur isoprenoid.
Kolesterol sangat penting karena mereka dapat dimodifikasi untuk membentuk berbagai hormon dalam tubuh
seperti progesteron. Sebanyak 70% biosintesis kolesterol terjadi di sitosol sel hati.

Karateristik Lipida

Istilah lipida menunjuk ke zat zat yang dapat di ekstrasi dari materi hidup dengan menggunakan pelarut
hidrokarbon seperti ligroin, benzena, etil ete, atau klorofom.
Protein, karbohidrat, dan asam nukleat pada dasarnya tidak larut dalam pelarut pelarut non polar ini .
Kesimpulan bahwa lipida larut dalam lemak barangkali merupakan satu satunya penyamarataan
tentang lipida yang dapat di tarik, karena mereka menunjukkan keanekaragaman baik fungsional
maupun struktural dalam batas batas yang besar.

Fungsi Lipid
Fungsi lipid adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentuk sel, sumber asam
lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang
dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.
Referensi

[1] Prof., D. P. Soedigdo & Dr.Muhammad, W. K. (1985). Biokimia : Metabolisme energi, karbohidrat & lipid.
Penerbit ITB Bandung.
[2] Maggy Thenawijaya. (1982). Dasar Dasar Biokimia (Principles Of Biochemistry). PT. Erlangga.
[3] Suryono, S. M. (2009). Biokimia Hormon. Nuha Medika.
[4] Kurniawati, P., & Ranowati, R. (2017). Lipid. Metabolisme Biokimia Jilid 1, 45–56.
[5] Imamah, S., & Muti’ah, R. (2020). Proses Mekanisme Pengontrolan Sintesis Lipid. Prosiding Seminar
Nasional Sains Dan Teknologi Terapan, 3(1), 565–571.
[6] Mamuaja, C. F. (2017). Lipida. Unsrat Press, 1–132.
[7] Gurr, M. I., & James, A. T. (1980). Lipid Biochemistry: An Introduction. Lipid Biochemistry: An
Introduction. https://doi.org/10.1007/978-94-009-5907-1
[8] Page, D. S. (1997). Prinsip Prinsip Biokimia. Penerbit Erlangga.
[9] Johan, A. (n.d.). Buku Ajar Biokimia Struktur dan Fungsi Membran Sel: Bintang Pustaka - Google Books.
Retrieved February 6, 2022, from
https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Biokimia_Struktur_dan_Fungsi_M/sbomEAAAQBAJ?hl
=id&gbpv=1&dq=lipid+membrane+andrew+johan&printsec=frontcover
[10] Ohlroggeav’, J., & Browseb, J. (1995). Lipid Biosynthesis. In The Plant Cell (Vol. 7). American Society of
Plant Physiologists. https://academic.oup.com/plcell/article/7/7/957/5985048
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai