Anda di halaman 1dari 21

BAB 11 KOMPUTERISASI SISTEM SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT

Amalia Rizkita
002510132020
Kelas A11 (Konsentrasi Epidemiologi)

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


PASCASARJANA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
Outline Presentasi

1. Sistem Surveilans yang Ideal

2. Hambatan Sistem Surveilans

3. Perkembangan Teknologi Masa Depan

4. Manfaat Komputerisasi Sistem Surveilans

5. Pemanfaatan Ms. Excel dalam Surveilans Kesehatan Masyarakat

6 . SIG dalam Surveilans


Komputerisasi Sistem Surveilans Kesehatan Masyarakat
3

Sistem surveilans terutama untuk Dengan sistem surveilans yang surveilans yang baik dapat
penyakit menular merupakan hal kuat, angka kasus menurut orang, melakukan kewaspadaan dini
yang sangat krusial untuk tempat dan waktu dapat terhadap penyakit, dengan
memberikan informasi secara dimonitor yang baik, sehingga memonitor penyakit penyakit
sistematis dan terus menerus memberikan informasi yang yang berpotensi KLB
mengenai beban masalah adekuat bagi program
penyakit tertentu di suatu daerah. pencegahan dan penanggulan
penyakit

Januar, R. (2018). PENINGKATAN KOMPETENSI PETUGAS SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI KABUPATEN BANYUASIN. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 6(1), 524-530
Komputerisasi Sistem Surveilans Kesehatan Masyarakat
4

Kemajuan teknologi informasi terutama penggunaan komputerisasi


sangat menunjang pelaksanaan surveilans epidemiologi, sehingga
kecapatan dan ketepatan informasi yang dihasilkan dapat segera di akses
oleh pihak yang dapat melakukan tindakan pencegahan dan
pemberantasan dengan tepat, cepat dan manfaat surveilans segera
dirasakan

Januar, R. (2018). PENINGKATAN KOMPETENSI PETUGAS SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI KABUPATEN BANYUASIN. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 6(1), 524-530
Komputerisasi Sistem Surveilans Kesehatan Masyarakat
5
• Di Indonesia, pemerintah merilis aplikasi
Terobosan Baru surveilans masyarakat yang dikenal dengan
(Aplikasi) PeduliLindungi

• Digunkan untuk menangani penyebaran Covid-


19 antara lain untuk melakukan penelusuran,
Tujuan pelacakan, serta pemberian peringatan (tracing,
tracking, warning and fencing)

Januar, R. (2018). PENINGKATAN KOMPETENSI PETUGAS SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI KABUPATEN BANYUASIN. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 6(1), 524-530
Komputerisasi Sistem Surveilans Kesehatan Masyarakat
6

Ketidakakuratan
Adapun dalam proses penggunaan aplikasi
data
PeduliLindungi terdapat beberapa
permasalahan dihadapi sebagai berikut: Penyalahgunaan
data

Potensi kebocoran
data

Januar, R. (2018). PENINGKATAN KOMPETENSI PETUGAS SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI KABUPATEN BANYUASIN. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 6(1), 524-530
Komputerisasi Sistem Surveilans Kesehatan Masyarakat
7
1. Sistem Surveilans Ideal: Pengawasan Komprehensif
Kemajuan teknologi informasi terutama penggunaan komputerisasi sangat menunjang pelaksanaan surveilans epidemiologi,
sehingga kecapatan dan ketepatan informasi yang dihasilkan dapat segera di akses oleh pihak yang dapat melakukan tindakan
pencegahan dan pemberantasan dengan tepat, cepat dan manfaat surveilans segera dirasakan. Sistem surveilans yang ideal
diharapkan dapat menghasilkan, untuk semua penyakit dan cedera atau kategori lain yang dipilih data kuantitatif tentang
1. Kematian

2. Disabilitas

3. Biaya perawatan medis

4. Faktor risiko perilaku dan lingkungan

5. Sumber daya dan intervensi medis dan kesehatan masyarakat

Steutch, M. S. dan CRE. Principle and Practive of Public Health Surveilance. Oxford Univ Press. 2000
8
2. Sistem Surveilans Ideal (Pengawasan Respon Cepat)

• Sistem peringatan dini dan respon (EWARS) adalah program untuk menentukan penyakit
menular tertentu dari waktu kewaktu untuk memberikan sinyal ketika jumlah kasus
melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan, sehingga deteksi indikasi wabah lebih
cepat
• Surveilans untuk respon cepat memiliki tujuan yang berbeda dari yang diarahkan untuk
menilai tren dan hubungan jangka panjang seperti yang dijelaskan di atas. Respon cepat
mungkin memerlukan fokus pada kondisi kepentingan khusus. Sistem respons cepat
mungkin memerlukan penyadapan sumber data yang beragam, seperti catatan ruang gawat
darurat dan rumah sakit; farmasi, manufaktur makanan, atau data kualitas, dan melakukan
wawancara pribadi dengan individu yang dipilih.
• Penyelenggaraan surveilans kesehatan respon cepat sebagai tools dalam sistem
kewaspadaan dini dan respon terhadap wabah tersebut penting dilakukan.

SUHARMIDA, S., & Ainy, A. (2018). ANALISIS PELAKSANAAN EARLY WARNING ALERT AND RESPONSE SYSTEM (EWARS) DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA
PALEMBANG 2018 (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
9

Laporan tahunan membutuhkan waktu 2 tahun untuk diproses oleh juru tulis
Mengapa atau seperti grafik bahwa departemen kesehatan ternyata begitu mudah
komputerisasi? dengan komputer. Manfaat potensial berhubungan dengan kualitas dari data
dan laporan, jumlah data yang dapat diproses, dan kecepatan pemrosesan.
Pengiriman (penyalinan) catatan pengawasan ke situslain yang lebih mudah
adalah salah satu alasan mengapa laporan penyakit di 50 negara bagian
sudah terkomputerisasi.
10
3. Hambatan Sistem Surveilans

1. Catatan medis masih banyak yang menggunakan format dan pencatatan manual

2. Kurangnya pengakuan informasi tentang pasien

3. Masih kurangnya kesadaran semua pihak untuk mengontrol kualitas

4. Ketakutan masyarakat untuk melaporkan suatu penyakit ke pelayanan kesehatan

5. Perasaan yang meluas bahwa database mereka harus bersih sebelum orang lain dapat menggunakannya

6. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya surveilans dan rincian tugas seorang contact person

7. Surveilans aktif yang belum berjalan semestinya

Sabono, J. J., Isworo, A., & Ahmad, R. A. Sistem surveilans campak pada jejaring rumah sakit di Kota Magelang tahun 2017. Berita Kedokteran Masyarakat, 34(11), 1-3.
4. Perkembangan Teknologi Masa Depan
11
Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian juga mendorong perkembangan teknologi surveilans, peran
setiap individu dalam surveilans makin besar. Adapun harapan dalam komputerisasi sistem surveilans dapat meggunakan:
1. Perangkat penyimpanan berkapasitas tinggi

2. Jaringan Area Lokal dan Luas

3. Memanfaatkan Internet

4. Alat Pemrongraman Baru

5. Prosesor Berkapasita Tinggi Lebih Tinggi dan Lebih Banyak Memori

6. Video dan Komputer Terintegrasi

7. Suara dan Input Pena

Sejati, I. S. W., & Budaya, M. K. (2020). Meretas Kuasa Data, Merebut Ruang Digital Deteritorialisasi Kekuasaan Melalui Resistensi terhadap Surveillance Digital.
12
5. Manfaat Komputerisasi Sistem Surveilans

1. Memudahkan merancang formulir entry

2. Konseptual item entry data terstruktur dan mudah dianalisis

3. Mudah mengoreki/melakukan pengecekan kesalahan, membersihkan dan mengedit data

4. Mudah dalam menganalisis data

5. Memperlancar proses pengiriman data

6. Terjamin keamanan dan kerahasiaan data

7. Komputerisasi membantu diseminasi data dan mudah dillakukan pencadangan data

Steutch, M. S. dan CRE. Principle and Practive of Public Health Surveilance. Oxford Univ Press. 2000
6. Pemanfaatan Ms. Excel dalam Surveilans Kesehatan Masyarakat
13

Microsoft excel adalah salah satu alat yang dapat digunakan dalam
Ms. Excel dalam

penerapan komputerisasi sistem surveilans


Surveilans

Fungsinya antara lain untuk menghitung dan menganalisis data surveilans


kesehatan masyarakat

Agar data bisa diubah menjadi informasi yang akurat dan dapat digunakan
untuk program kesehatan

Rokhmayanti, R., Sofiana, L., Nuraisyah, F., & Asidik, A. Buku Petunjuk Pratikum Surveilans Kesehatan Masyarakat Semester Genap Tahun 2021/2022.
Kegunaan microsoft excel dalam surveilans kesehatan masyarakat: 14
1. Input data atau memasukan data surveilans kesehatan masyarakat
2. Menganalisis secara sederhana data surveilans kesehatan masyarakat. Analisis yang biasanya dilakukan untuk data
surveilans adalah analisis deskriptif, analisis distribusi frekuensi, dan analisis kecenderungan (trend penyakit)
3. Membuat grafik penyajian data surveilans kesehatan masyarakat
4. Pivot Table merupakan salah satu fitur dalam Ms. Excel yang digunakan dalam pengolahan data. Fitur ini pada
prinsipnya merupakan sarana untuk menghitung jumlah frekuensi data sel-sel dalam sheet dengan output berupa
tabel data frekuensi atau grafik. Pivot Table dalam analisis data surveilans dapat digunakan untuk menyajikan data
distribusi dan frekuensi

Rokhmayanti, R., Sofiana, L., Nuraisyah, F., & Asidik, A. Buku Petunjuk Pratikum Surveilans Kesehatan Masyarakat Semester Genap Tahun 2021/2022.
7. SIG dalam Surveilans 15

Pada tahun 1854, John Snow melakukan pemetaan kasus Kolera yang terjadi di
London, Inggris. Snow menggunakan titik peta untuk menggambarkan kluster kasus
kolera di sekitar pompa air dan menggunakan statistik untuk menggambarkan
hubungan antara kualitas sumber air dengan kasus kolera

Wijayanti, S. P. M., Octaviana, D., & Anandari, D. (2019). APLIKASI TEHNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENINGKATKAN SISTEM SURVEILANS PENYAKIT
MENULAR DI KABUPATEN BANYUMAS. Jurnal Abdimas, 22(2), 221-226.
7. SIG dalam Surveilans 16

(Pemetaan Kasus Kolera oleh John Snow)

Wijayanti, S. P. M., Octaviana, D., & Anandari, D. (2019). APLIKASI TEHNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENINGKATKAN SISTEM SURVEILANS PENYAKIT
MENULAR DI KABUPATEN BANYUMAS. Jurnal Abdimas, 22(2), 221-226.
7. SIG dalam Surveilans 17
Sistem Informasi Geografis memiliki peran penting dalam hal pengawasan, pengelolaan, dan
analisis penyakit serta menjadi alat penting untuk analisis dan visualisasi data epidemiologis.
Selain itu, tren dan korelasi akan sulit dipahami dengan cara tradisional. Pelayanan kesehatan
umum, penyakit, dan informasi apapun mengenai kesehatan dapat ditampilkan pada peta dan
dikorelasikan di antara banyak informasi seperti data lingkungan, elemen pelayanan
kesehatan, dan informasi sosial, sehingga dibuat alat pemantauan dan pengelolaan penyakit
dan program kesehatan

Wijayanti, S. P. M., Octaviana, D., & Anandari, D. (2019). APLIKASI TEHNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENINGKATKAN SISTEM SURVEILANS PENYAKIT
MENULAR DI KABUPATEN BANYUMAS. Jurnal Abdimas, 22(2), 221-226.
7. SIG dalam Surveilans 18

(Contoh Pemetaan Kasus dengan SIG)

Wijayanti, S. P. M., Octaviana, D., & Anandari, D. (2019). APLIKASI TEHNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENINGKATKAN SISTEM SURVEILANS PENYAKIT
MENULAR DI KABUPATEN BANYUMAS. Jurnal Abdimas, 22(2), 221-226.
7. SIG dalam Surveilans 19

Surveilans yang memakai metode GIS sangat penting dilakukan agar dapat
diperoleh gambaran penyakit yang mendekati kenyataan sebenarnya, sehingga
dapat dilakukan serangkaian pengobatan dan tindakan pencegahan lebih lanjut.
Hal ini akan sangat berguna bagi tercapainya kesehatan masyarakat.

Wijayanti, S. P. M., Octaviana, D., & Anandari, D. (2019). APLIKASI TEHNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENINGKATKAN SISTEM SURVEILANS PENYAKIT
MENULAR DI KABUPATEN BANYUMAS. Jurnal Abdimas, 22(2), 221-226.
DAFTAR PUSTAKA
1. Steutch, M. S. dan CRE. Principle and Practive of Public Health Surveilance. Oxford Univ Press. 2000
20
2. Sabono, J. J., Isworo, A., & Ahmad, R. A. Sistem surveilans campak pada jejaring rumah sakit di Kota Magelang tahun 2017. Berita Kedokteran Masyarakat,
34(11), 1-3.
3. Rokhmayanti, R., Sofiana, L., Nuraisyah, F., & Asidik, A. Buku Petunjuk Pratikum Surveilans Kesehatan Masyarakat Semester Genap Tahun 2021/2022.
4. Januar, R. (2018). PENINGKATAN KOMPETENSI PETUGAS SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI KABUPATEN BANYUASIN. Jurnal Pengabdian
Sriwijaya, 6(1), 524-530
5. Wijayanti, S. P. M., Octaviana, D., & Anandari, D. (2019). APLIKASI TEHNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENINGKATKAN
SISTEM SURVEILANS PENYAKIT MENULAR DI KABUPATEN BANYUMAS. Jurnal Abdimas, 22(2), 221-226.
6. Polak, F., Sumampouw, O. J., & Pinontoan, O. R. (2020). Evaluasi Pelaksanaan Surveilans Corona Virus Disease 2019 di Bandar Udara Internasional Sam
Ratulangi Manado tahun 2020. Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine, 1(3), 55-61.
7. Agustin, N. D., Aritonang, S., & Pane, M. (2020). ANALISIS SISTEM SURVEILANS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN UNTUK
ANTISIPASI SERANGAN SENJATA BIOLOGI DALAM RANGKA PERTAHANAN NEGARA. Teknologi Persenjataan, 1(2).
8. SUHARMIDA, S., & Ainy, A. (2018). ANALISIS PELAKSANAAN EARLY WARNING ALERT AND RESPONSE SYSTEM (EWARS) DI WILAYAH KERJA
DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG 2018 (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
9. Susanto, N., Pascawati, N. A., & Rusdewi, N. N. (2020). PERBEDAAN INDIKATOR REGISTRASI PADA SISTEM SURVEILANS DEMAM
BERDARAH DENGUE DI DINAS KESEHATAN PROVINSI DI YOGYAKARTA. In Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu (Vol. 2, No. 1, pp.
230-237).
10. Sejati, I. S. W., & Budaya, M. K. (2020). Meretas Kuasa Data, Merebut Ruang Digital Deteritorialisasi Kekuasaan Melalui Resistensi terhadap Surveillance
Digital.
Thank You!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai