Anda di halaman 1dari 9

“ANALISIS RISIKO KESEHATAN DARI PARTICULATE MATTER (PM10)

YANG DAPAT DIHIRUP DI BEIJING”

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan

Dosen Pengajar:

Ridcho Adrian Am, AMD., SKM., MKM

Disusun oleh :

Kelompok 1

Mohamad Ulinnuha Hilma (1913251006)

Ricka Lusiana Elfrida (1913251016)

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN

INSTITUT KESEHATAN INDONESIA

JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpah kan rahmat, hidayah-Nya kepada penulis, sehingga berkat Dia lah penulis
dapat menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) Analisis Risiko Kesehatan
Lingkungan ini dengan semaksimal mungkin.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen Mata
Kuliah, yaitu Bapak Ridcho Adrian Am, AMD., SKM., MKM. dalam rangka untuk
mencapai target belajar. Dalam kesempatan ini pula, penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi membantu penulis dalam
penyusunan makalah.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan permohonan


maaf, apabila dalam makalah ini terdapat kekeliruan, karena sebagai manusia biasa
kami pun tak pernah luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Juli 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Polusi udara merupakan masalah dunia yang sangat memprihatinkan


karena risiko kesehatan yang ditimbulkan berkaitan dengan individu. Hal itu
dapat diperburuk dengan semakin berkembangnya kehidupan masyarakat
yang ditandai dengan adanya urbanisasi, industrialisasi, ditambah lagi dengan
pertumbuhan populasi yang sangat cepat. WHO mencatat, sekitar tujuh juta
orang meninggal dunia pada 2021 disebabkan karena polusi udara. Sekitar
200.000 kematian terjadi hingga tahun 2016 yang disebabkan oleh kegiatan
industri berat, konstruksi dan transportasi.
Perkembangan industri dan ekonomi yang pesat menyebabkan China
menghadapi berbagai masalah pencemaran lingkungan. Salah satunya yang
paling umum adalah pencemaran udara. Particulate Matter (PM 10) merupakan
polutan udara primer yang menyebabkan masalah kesehatan pada masyarakat
China.
Beijing merupakan kota dibagian China yang memiliki populasi
penduduk terpadat di dunia yang menghadapi masalah pencemaran
lingkungan serius akibat Particulate Matter (PM 10). Laporan dari Badan
Perlindungan Lingkungan Kota Beijing bahwa konsentrasi rata-rata
Particulate Matter (PM10) per-tahun adalah 0,121 mg/m3 yang disebabkan oleh
pembangunan perluasan kota yang berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan ilmiah ini


dirumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah penilaian risiko terhadap
paparan Particulate Matter (PM10) bagi manusia ?”
1.3 Manfaat

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa saja risiko yang
ditimbulkan Particulate Matter (PM10) apabila terpapar pada manusia.

1.4 Tujuan

1. Untuk menambah wawasan pembaca mengenai penilaian risiko paparan


Particulate Matter (PM10) terhadap manusia.
2. Sebagai pedoman untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap paparan
Particulate Matter (PM10) pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Particulate Matter (PM10)

Particulate matter atau polusi partikel merupakan campuran partikel


padat dan tetesan cairan yang ditemukan di udara, contohnya yaitu debu, asap,
jelaga, kotoran. Beberapa jenis partikel memiliki ukuran yang yang besar
dan cukup gelap untuk dilihat dengan mata telanjang, beberapa jenis partikel
lainnya memiliki ukuran sangat kecil sehingga perlu menggunakan mikroskop
elektron untuk dapat mendeteksinya.
Particulate matter terbagi menjadi dua, yaitu :

- PM10 merupakan partikel yang dapat oleh manusia dengan memiliki


diameter yang umumnya 10 mikrometer atau lebih kecil,
- PM2.5 merupakan partikel halus dengan diameter yang 2,5 mikrometer
atau lebih kecil.

Sumber particulate matter dapat berasal dari lokasi konstruksi, jalan


yang belum beraspal, ladang, dan asap hasil kebarakan atau cerobong asap.
Partikel ini terbentuk di atmosfer karena adanya reaksi kompleks bahan kimia
antara sulfur dioksida dan nitrogen oksida.

2.2 Identifikasi Bahaya

Partikulat dapat terhirup dan dapat menyebabkan masalah kesehatan pada


manusia yang serius, terutama beberapa jenis partikulat yang memiliki
ukuran sangat kecil yaitu itu kurang dari 10 mikrometer, atau disebut dengan
partikulat halus. Partikulat halus ini dapat masuk ke saluran pernafasan
bahkan hingga masuk ke paru-paru dan sistem aliran darah manusia.

- Dampak pada Kesehatan Manusia


Kesehatan manusia dapat terganggu akibat menghirup polusi partikel
seperti gejala penyakit pernafasan contohnya iritasi saluran
pernafasan, batuk, kesulitan bernafas, detak jantung yang tidak teratur,
serangan jantung, penurunan fungsi paru-paru hingga asma parah,
bronkitis kronis dan bronkitis akut, bahkan terjadi kematian dini pada
manusia dengan gejala penyakit jantung atau paru-paru.
- Dampak pada Lingkungan
Polusi partikel juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan diantaranya mengganggu jarak pandang akibat adanya
kabut, dapat menyebabkan danau dan sungai menjadi asam, merusak
nutrisi dalam tanah dan daerah aliran sungai, merusak hutan dan
tanaman pertanian hingga dapat mempengaruhi keanekaragaman
ekosistem, dapat menodai dan merusak benda-benda budaya seperti
patung dan monumen, serta dapat berkontribusi terhadap terjadinya
efek hujan asam.

2.3 Analisis Eksposure dan Analisis Dosis Respon

Penilaian dose-response dalam kajian risiko merupakan penentuan dari


hubungan antara besarnya kontak (dosis) dari pembawa bahaya kimia,
biologis atau fisik dengan tingkat keparahan dan/atau frekuensi yang
dihubungkan dengan respon (efek) negatif yang ditimbulkan. Partikulat yang
terhirup akan berdampak pada kesehatan jika rata-rata yang dihirup oleh
manusia per tahunnya yaitu 20 g/m3. Masyarakat yang tinggal di wilayah
Delta, Sungai Mutiara jika terpapar polusi partikulat tinggi dapat
menyebabkan penyakit kardiovaskular dengan adanya peningkatan kunjungan
gawat darurat di rumah sakit.

2.4 Karakterisasi Risiko Kesehatan

Particulate Matter (PM10) pada konsentrasi tertentu dapat


menyebabkan berbagai masalah kesehatan, khususnya pada sistem pernafasan.
WHO menetapkan jumlah PM10 yang dapat dihirup manusia rata-rata per
tahunnya yaitu 20 g/m3. Seseorang akan menunjukkan gejala pada
kesehatannya jika menghirup polusi partikel dengan kadar yang sudah
ditetapkan. Dampak yang ditimbulkan dapat dikategorikan dalam tiga
tingkatan bahaya yaitu kematian, penyakit saluran pernafasan dan
kardiovaskular.
Dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat menghirup Particulate
Matter (PM10) sangat berkaitan dengan kondisi fisik masyarakat dan kondisi
iklim setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Delta Sungai
Mutiara memiliki tingkatan konsentrasi Particulate Matter (PM 10) sangat
tinggi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan tingkat lanjut. Untuk
menghindari dampak negatif dari polusi partikel perlu memantau setiap hari
mengenai tingkat kualitas udara untuk melindungi diri dan mengingatkan
orang lain saat polusi udara mencapai level yang berbahaya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Polusi partikel adalah campuran partikel padat dan tetesan cairan yang
ditemukan di udara. Polusi partikel memiliki beberapa jenis ukuran, seperti
PM10 dan PM2,5. Bentuk partikel yang sangat halus lebih berbahaya bagi
kesehatan manusia karena dapat masuk ke saluran pernafasan hingga paru-
paru dan sistem aliran darah. Selain berdampak pasda kesehatan manusia
particulate matter juga dapat bedampak pada lingkungan. Polusi partikel yang
berlebihan di lingkungan dapat merusak benda-benda budaya, mengganggu
jarak pandang, hingga dapat berkontribusi dalam terjadinya efek hujan asam.
Upaya menghindari dampak negatif dari polusi partikel pada kesehatan
manusia yaitu perlu melakukan pemantauan setiap hari mengenai tingkat
kualitas udara untuk melindungi diri dan mengingatkan orang lain saat polusi
udara mencapai level yang berbahaya bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

United States Environmental Protection Agency. 2021. Particulate Matter (PM)


Pollution. United States Government. USA.

Xu, L. Y., H. Yin, dan X. Dong Xie. 2014. Health Risk Assessment of Inhalable
Particulate Matter in Beijing Based on the Thermal Environment. International
Journal of Environmental Research and Public Health (11) 12368-12388.

Anda mungkin juga menyukai