Anda di halaman 1dari 9

NAMA: RAMA EKA FEBRIONO

NIM:210611609306

OFFERING:A

1)Konsep pendidikan jasmani

-Pendidikan jasmani menurut Rusli Lutan (2000:2) adalah fase dari program
pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman
gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak.Titik
perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia.

 -Pendidikan Jasmani ialah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas


jasmani yg dirancang buat menaikkan kebugaran jasmani, membuatkan
keterampilan motorik, pengetahuan serta sikap hidup sehat dan aktif,
perilaku sportif, dan kecerdasan emosi.4 Sep 2017

-Bucher (1983) Daur & Pangrazi (1989), dan Siedentop (1980) menyatakan
pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara
keseluruhan, yang merupakan bidang usaha yang memiliki tujuan pengembangan
penampilan melalui aktivitas fisik yang telah diseleksi dengan cermat untuk
memperoleh hasil secara

-Intisari pengertian pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan


dengan menggunakan gerak sebagai medianya yang dilakukan secara sistematis
untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan motorik, sikap, nilai-nilai
sosial, emosional dan intelektual.

-Melalui pendidikan jasmani, seseorang memiliki kesempatan untuk belajar


keterampilan gerak dan menampilkannya secara efisien untuk kebutuhan hidupnya
sehari-hari dan kegiatan di waktu luang. Siswa dapat mengembangkan dan
memelihara fungsi fisiologisnya melalui berbagai macam aktivitas jasmani

Kesimpulan: Pendidikan jasmani sebagai mata pelajaran wajib di sekolah sering


dikesampingkan perannya padahal penjas kaya akan tujuan pembelajaran di
dalamnya, dari sekian banyak tujuan pembelajaran tersebut tergabung dalam tiga
aspek yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun faktanya masih terdapat guru
penjas yang kurang berinovasi sehingga ketiga aspek tersebut tidak tercapai,
mereka masih menggunakan model yang dalam pembelajarannya terpusat kepada
guru

2) Konsep pendidikan olahraga

- Hakikat Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari


pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, ketrampilan berfikir kritis, keterampilan
sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat
dan no lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai pendidikan
nasional. (Depdiknas 2006: 131) pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
merupakan satu mata ajar yang diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu yang
merupakan salah satu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan
aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh dan
perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan
seimbang.

- Menurut Sukintaka (2000: 2)

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari


pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan mengembangkan kebugaran
jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi masyarakat dengan wahana dan
aktivitas jasmani.

- Wawan S. Suherman (2004: 23) Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan


adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif, kecerdasan
emosi.

-Menurut Engkos Kosasih (1992: 4) mengemukakan bahwa pendidikan Jasmani


olahraga dan kesehatan ialah pendidikan yang mengaktualisasikan Potensi aktivitas
manusia yang berupa sikap tindak dan karya untuk diberi Bentuk, isi dan arah
menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita Kemanusiaan. Dikemukakan
juga arti pendidikan jasmani didalam Depdiknas (2003: 6) Pendidikan Jasmani
merupakan proses pendidikan yang Memanfaatkan aktivitas jasmani dan
direncanakan secara sistematik bertujuan Untuk meningkatkan individu secara
organik, neuromuskuler, perseptual, Kognitif, sosial dan emosional.

- Nassir Rosyidi (1983: 10-11) pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan adalah
pendidikan yang mengaktualisasikan potensi aktivitas Manusia yang berupa sikap
tindak dan karya untuk diberi bentuk, isi, arah Menuju kebulatan kepribadiannya
sesuai dengan cita-cita kemanusiaan.

Kesimpulan : : Pendidikan jasmani sebagai mata pelajaran wajib di sekolah sering


dikesampingkan perannya padahal penjas kaya akan tujuan pembelajaran di
dalamnya, dari sekian banyak tujuan pembelajaran tersebut tergabung dalam tiga
aspek yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotor

3) Konsep ilmu keolahragaan

- Hakekat Olahraga Saat ini, masalah kesehatan pada individu sedang meningkat
karena kurang Olahraga dan aktivitas fisik, seperti mesin melakukan sebagian besar
pekerjaan, Yang membuat aktivitas tubuh penting secara individual. Di sisi lain,
lewat acara Olahraga, banyak orang terlibat dengan olahraga secara langsung atau
tidak Langsung, baik dengan aktif tampil atau dengan menonton olahraga. Secara
umum, Olahraga membantu individu menjaga kesehatan fisik dan mental mereka
dan Menjadi sumber kesenangan dan hiburan. Dari hal inilah bahwa dengan
melakukan Aktifitas fisik atau dengan kita berolahraga akan memberikan berbagai
manfaat bagi Tubuh kita (Suleyman Yildiz, 2012: 689

Secara sederhana olahraga dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun, dimanapun,


tanpa memandang dan membedakan jenis kelamin, suku, ras, dan lain sebagainya.

- Toho Cholik Mutohir (2007: 23) menjelaskan bahwa, hakekat olahraga adalah
sebagai refleksi kehidupan masyarakat suatu bangsa. Di dalam olahraga tergambar
aspirasi serta nilai-nilai luhur suatu masyarakat, yang terpantul melalui hasrat
mewujudkan diri melalui prestasi olahraga. Kita sering mendengar kata-kata bahwa
kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat tercermin dari prestasi olahraganya.
Harapannya adalah olahraga di Indonesia dijadikan alat pendorong gerakan
kemasyarakatan bagi lahirnya insan manusia unggul, baik secara fisikal, mental,
intelektual, sosial, serta mampu membentuk manusia seutuhnya.

-Menurut Giriwijoyo (2005: 30) mengatakan bahwa olahraga adalah serangkaian


gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk
meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Kusmaedi (2002: 1) menyatakan bahwa
kata olahraga berasal dari:

1) Disport, yaitu bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

2) Field Sport, kegiatan yang dilakukan oleh para bangsawan yang terdiri

dari kegiatan menembak dan berburu

3) Desporter, membuang lelah

4) Sport, pemuasan atau hobi

5) Olahraga, latihan gerak badan untuk menguatkan badan, seperti berenang, main
bola, agar tumbuh menjadi sehat.

- Jane Ruseski (2014: 396 ) mengatakan dengan berolahraga atau melakukan


aktifitas fisik yang teratur dapat mengurangi resiko penyakit kronis, mengurangi
stress dan depresi, meningkat kesejahteraan emosional, tingkat energi, kepercayaan

Kesimpulan: Paparan mengenai dimensi kajian ilmu keolahragaan ini baru bersifat
garis besar dan relatif disederhanakan. Isi paparan merupakan benang merah atau
butir-butir kesamaan yang diambil dari konsep-konsep keilmuan keolahragaan yang
telah dikembangan oleh para ahli dari berbagai negara.

4) Konsep Olahraga kesehatan

-Menurut konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan


bahwa

sehat adalah kesejahteraan jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas
dari penyakit,
cacat maupun kelemahan. Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera
seutuhnya).

Pada hakikatnya semua lembaga pemerintah maupun swasta, yang membina


maupun yang

menggunakan sumber daya manusia yang bergerak dibidang apapun, sadar


maupun tidak sadar ,

dalam kegiatannya selalu terkandung tujuan memelihara / membina mutu sumber


daya manusia.

Pembinaan mutu sumber daya manusia ini tujuan utamanya yaitu meningkatkan
derajat

kesejahteraan dan produktifitas mereka untuk menuju kesejahteraan paripurna.

Pengacu kepada tiga aspek diatas yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial maka,
berikut

adalah kegiatan kegiatan yang dapat mengacu untuk meningkatkan kesejahteraan


paripurna Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan jasmaniah dilakukan dengan
upaya untuk

meningkatkan derajat sehat dinamis (sehat dalam gerak) melalui berbagai bentuk
olahraga,

khususnya olahraga kesehatan,

Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rohaniah dilakukan dengan upaya dan


menyadarkan

posisi dirinya dalam hubungan dengan Al Khalik beserta seluruh ciptaannya di alam
semesta ini,

sehingga mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi menyelenggarakan interaksi


yang dapat

melestarikan lingkungan dengan sebaik baiknya disertai percaya diri yang tinggi
namun rendah

hati.
3. Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dapat juga diperoleh melalui
kegiatan

olahraga kesehatan yang memang dilakukan secara berkelompok. Berkelompok


merupakan

rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, oleh karena


masing masing

individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada


olahraga akan

sangan mencairkan kelakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status


intelektual dan

kondisi sosio-ekonomi para pelakunya.

B. Kesehatan Olahraga

Kesehatan olahraga adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk


meningkatkan

derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat
statis) tetapi juga

sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas

kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk


keperluan rekreasi

dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat. Kesehatan olahraga meningkatkan


derajat Sehat

Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi
tidak pasti

sebaliknya. Gemar berolahraga dapat mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat.
Malas

berolahraga dapat mengundang penyakit. Tidak berolahraga hanya menelantarkan


diri.
Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan Duniawi, sering
menyebabkan

orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai
penyakit nonC. Konsep Kesehatan Olahraga

Konsep kesehatan olahraga adalah Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30
menit

tanpa henti), ade kuat, massal, mudah, murah, dan meriah (bermanfaat dan aman).
Massal yaitu

Ajang silaturahim, ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial, Jadi kesehatan
olahraga

membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya
sesuai

konsep Sehat WHO. Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu (10-30 menit
tanpa

henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam hal olahraganya berbentuk berjalan, maka
intensitas

berjalannya hendaknya seperti orang yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai
dengan

kemampuan masing-masing.

Kesehatan olahraga dapat dilaksanakan secara massaal misalnya : jalan cepat atau
lari

lambat (jogging), senam aerobik, senam pernafasan dan olahraga-olahraga massaal


lain yang

sejenis. Senam aerobik sangat baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi
dan otot-otot

tubuh, di samping juga merangsang otak untuk berpikir, karena Peserta harus
memperhatikan
dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu berubah tanpa pola, sehingga
gerakan-

gerakannya tidak dapat dihafalkan. Bila Peserta sudah hafal, maka rangsangan
terhadap proses

berpikir menjadi berkurang.D. Ciri Umum Olahraga Kesehatan

Olahraga yang dianjurkan untuk keperluan untuk keperluan kesehatan adalah


aktivitas

Gerak raga dengan intensitas yang setingkat di atas intensitas gerak raga yang
biasa dilakukan

Untuk keperluan pelaksanaan tugas kehidupan sehari hari. Oleh karena itu olahraga
mempunyai

Dosis olahraganya masing masing.

Berikut adalah ciri umum olahraga kesehatan secara teknis-fisiologik yaitu :

1. mudah, sehingga dapat diikuti oleh orang kebanyakan dan seluruh peserta
padaUmumnya (missal)

2. sub maksimal dan homogen (faktor keamanan), bukan gerakan-gerakan


maksimal Atau gerakan ekplosip maksimal.
3. dari satuan-satuan gerak yang dapat(secara sengaja) dibuat untuk menjangkau
seluruh sendi dan otot, serta dapat dirangkai untuk menjadi gerakan kontinyu (tanpa
henti)

4.Bebas stress (non kompetitif = tidak untuk dipertandingkan)

5. 2-5x/ minggu (minimal 2x/minggu).

6. mencapai intensitas antara 65-80 % denyut nadi maksimal (DMN) sesuai umur.
DNM

Anda mungkin juga menyukai