Anda di halaman 1dari 2

Evaluasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Jendral Sudirman Lumajang.

Evaluasi kurikulum dalam kontek pengembangan kurikulum merupakan kegiatan yang tidak
dapat dipisahkan dari pengembangan kurikulum itu sendiri. Oleh karena itu, setiap lembaga
pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah, sampai ke perguruan tinggi melakukan evaluasi
kurikulum, termasuk di dalamnya SMA Jendral Sudirman Lumajang. SMA Jendral Sudirman
Lumajang sebagai lembaga pendidikan melakukan evaluasi kurikulum terhadap seluruh
kurikulum yang ada. Evaluasi kurikulum yang dilaksanakan di SMA Jendral Sudirman Lumajang
dilakukan pada tiap-tiap akhir tahun. Hal ini diketahui dari informasi yang di sampaikan oleh
Drs. Muhajir sewaktu di
wawancarai di kantor kepala sekolah mengatakan:

"Evaluasi kurikulum kami lakukan tiap tahun, tepatnya akhir tahun ajaran. Evaluasi kurikulum ini
mencakup seluruh kurikulum yang ada di sekolah kami, termasuk di dalamnya kurikulum PAI."

Bapak Ludy Hanur. SE selaku waka kurikulum juga menyampaikan pendapatnya yang senada
dengan kepala sekolah, beliau waktu di wawancarai mengatakan:

"Evaluasi kurikulum vang dilakukan di sekolah ini pelaksanaannya pada akhir tahun dan
evaluasi kurikulum PAI merupakan bagian dari kegiatan evaluasi kurikulum ini, karena tidak
mungkin ketika kami melakukan evaluasi kurikulum hanya mengevaluasi kurikulum PAI saja.
Jadi sekali sekolah melakukan evaluasi kurikulum diakhir tahun, itu sudah meliputi seluruh
kurikulum yang ada di sekolah kami"

Wawancara di atas memberikan pemahaman bahwasannya evaluasikurikulum yang dilakukan


di SMA Jendral Sudirman Lumajang dilakukan setahun sekali yaitu diakhir tahun ajaran.
Evaluasi kurikulum dilakukan terhadap kurikulum PAI dan semua kurikulum yang di SMA
Jendral Sudirman Lumajang.

Evaluasi kurikulum PAI di SMA Jendral Sudirman Lumajang di arahkan pada program
pengembangan kurikulum PAI dan pelaksanaan kurikulum PAI. Evaluasi program
pengembangan kurikulum PAI yang di evaluasi meliputi kegiatan ekstrakurikuler kurikulum PAL,
program aswaja/ke-NU-an, dan program bahasa arab. Schubungan dengan hal ini Drs. Muhajir
yang notabene lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) ini menjelaskan:

"Program pengembangan kurikulum PAI di sekolah kami ini berupa program Aswaja/ke-NU-an,
program bahasa arab, dan kegiatan ekstrakurikuler kurikulum PAI, setiap kali melakukan
evaluasi kurikulum, kami melakukan evaluasi terhadap program pengembangan kurikulum PAI.
Evaluasi program pengembangan kurikulum PAI yang kami lakukan setiap tahunnya tidak
membawa perubahan yang signifikan terhadap ketiga program tersebut. Sayat katakan
demikian karena lembaga ini founding fathernya notabene alumni pesantren, dalam hal ini
khususnya K.H. Amak fadholi, selaku pendiri Yayasan Jendral Sudirman yang berfaham
keagamaan Ahlus Sunnah Waljamaah versi Nahdlatul Ulama (NU). dan saya beserta guru-guru
yang ada di yayasan ini mempunyai faham yang sama dengan beliau, jadi aswaja/ke-NU-an
selalu di jadikan program dari pengembangan kurikulum PAI. Kemudian tentang bahasa arab,
bahasa arab juga selalu menjadi program pengembangan kurikulum PAL, ini dilakukan karena
dalam pembelajaran PAI sumber utamanya al-Qur-an dan cara memahami al-Qur-an adalah
dengan bahasa arab. Sehubugan dengan evaluasi program pengembangan kurikulum PAL,
kami tidak membicarakan apakah aswaja/ke-NU-an dan bahasa arab akan di ganti dengan wasi
kurikulum program yang lain, akan tetapi pada pelaksaan evaluasi PAI. kami membicarakan
metode dan sarana dan prasara yang dapat mempercepat pencapaian kompetensi terhadap
kedua program pegembangan tersebut. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler PAl yang biasanya
sudah dilaksanakan tidak ada yang di buang akan tetapi dalam mengevaluasi kegiatan.
ekstrakurikuler PAI selalu diusahakan kegiatan-kegiatan yang baru meskipun setiap tahunnya
tidak mesti ada kegiatan yang baru."

Dari wawancara ini dapat diambil kesimpulan bahwasannya evaluasi program pengembangan
kurikulum yang meliputi kegiatan ekstrakurikuler kurikulum PAI, program aswaja/ke-NU-an, dan
program bahasa arab tidak banyak membahas keberadaan ketiga program tersebut akan tetapi
lebih terfokus pada bagaimana cara dan sarana dan prasaran yang dapat mendukung
percepatan pencapaian program-program tersebut.

Selain evaluasi terhadap program pengembangan kurikulum PAI, evaluasi juga dilakukan
terhadap pelaksanaan kurikulum. Sasaran evaluasi pelaksanaan kurikulum meliputi proses
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Bapak Ludy Hanur, SE mengungkapkan:

"Sewaktu dilaksanakannya evaluasi kurikulum, di bahas evaluasi proses pembelajaran dan


evaluasi terhadap evaluasi pembelajaran. Pembahasan terhadap evaluasi pembelajaran
berkisar tentang pemakaian metode yang dapat mempercepat pencapain prestasi belajar
siswa, jadi kami mencari solusi kira-kira metode apakah yang paling tepat untuk terapkan.
Singkat cerita, ternyata semua guru sepakat mete Namun metode yang paling tepat
pelaksanaan praktek juga adalah kurang metode praktek. maksimal karena keterbatasan
sarana dan prasarana, dalam hal ini sekolah belum dilengkapi dengan lab. bahasa. Oleh karena
itu sekolah selalu mengusahakan untuk meminimalisir kelemahan-kelemahan tersebut. sebut.
sedangkan evaluasi terhadap evaluasi pembelajaran PAI, dilakukan dengan melihat kuantitas
evaluasi pembelajaran PAI. Apakah evaluasi pembelajaran PAI sudah menyeimbangkan
kuantitas evaluasi pembelajaran pada ranah kontnitif, afektif dan psikomotornya."

Wawancara di atas memberikan pemahaman bahwa evaluasi kurikulum PAI di SMA Jendral
Sudirman Lumajang meliputi dua hal yaitu evaluasi program pengembangan kurikulum PAI dan
evaluasi pelaksanaan kurikulum PAL. Evaluasi program pengembangan kurikulum PAI
diarahkan pada tiga program yaitu kegiatan ekstrakurikuler kurikulum PAL, program aswaja/ke-
NU-an, dan program bahasa arab, sedangkan evaluasi pelaksanaan kurikulum PAI diarahkan
pada proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran kurikulum PAL

Anda mungkin juga menyukai