Sistem pendidikan di Malaysia diatur oleh Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM). Pendidikan formal yang ada di Malaysia dimulai dari pra-sekolah. Pendidikan rendah, pendidikan menengah, pendidikan pra-universiti dan pengajian tinggi. Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah federal. Sistem pendidikan nasional meliputi pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi. Pada tahun 2004 pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah berada dibawah yuridis Kementerian Pendidikan. Sedangkan pendidikan tinggi merupakan tanggung jawab Kementerian Pendidikan Tinggi. Pendidikan Islam di Malaysia sudah dapat dikatakan maju, karena pemerintah sangat menekankan pendidikan Islam dan nilai moral sangat diperlukan untuk pembangunan masyarakatnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa universitas di Malaysia yang membuka program Islamic Studies seperti Internasional Islamic University of Malaysia (IIUM), University Malaya (UM), University Kebangsaan Malaysia (UKM), University Sains Malaysia (USM), Kolej University Islam Selangor (KUIS), dan lain sebagainya. Pendidikan di Malaysia pada dasarnya mengadopsi sistem dari negara Inggris sebab Malaysia merupakan salah satu negara bekas jajahan Inggris. Hal ini yang menyebabkan Malaysia maju di bidang pendidikan, di mana negara Inggris sangat memerhatikan pendidikan untuk negeri jajahannya. Tiga rahasia keberhasilan pendidikan di Malaysia yaitu: 1) mau belajar dari negara- negara lain yang lebih dulu maju; 2) mau mengalokasi anggaran pendidikan dalam jumlah yang cukup memadai; 3) membuat perencanaan jangka panjang yang sistematis dan dijalankan secara konsekuen. Malaysia memiliki beberapa jenjang dalam pendidikannya yakni: 1. Pendidikan Prasekolah (TADIKA, usia 4-6 Tahun) 2. Pendidikan Rendah (Bila di Indonesia SD sederajat) Sama halnya SD di Indonesia, Pendidikan Rendah di Malaysia ditempuh selama 6 tahun pada usia 7 hingga 12 tahun. 3. Pendidikan Menengah (Bila di Indonesia SMP – SMA sederajat) Sekolah Menengah di Malaysia dibagi 2 yaitu Sekolah Menengah Rendah dan Sekolah Menengah Tinggi yang berlangsung selama 5 tahun. Sekolah Menengah Rendah / SMP ditempuh selama 3 tahun, Menengah Tinggi / SMA hanya ditempuh selama 2 tahun. 4. Pendidikan Pra-Universiti (Bila di Indonesia kelas XII /3 SMA) Di Malaysia ada jenjang pendidikan setelah SMA dan sebelum perguruan tinggi. 5. Pengajian Tinggi Pengajian tinggi adalah Perguruan Tinggi, merupakan program pendidikan tinggi yang ada di Malaysia. Jenis-jenis Pengajian Tinggi meliputi: Universiti, Politeknik, Kolej, Diploma, Ijazah, Ijazah kehormat dan Kedoktoran. Tak hanya Indonesia yang memiliki jenis pendidikan seperti pendidikan akademik, pendidikan kejuruan, pendidikan vokasi, dan sebagainya. Malaysia pun memiliki beberapa jenis dalam sistem pendidikannya, antara lain: Sekolah Kebangsaan, Sekolah Kluster, Sekolah Jenis Kebangsaan: Sekolah Wawasan, Sekolah Agama Islam, Sekolah Bestari, Sekolah Teknik dan Vokasional, dan Sekolah Berasrama Penuh. B. Kebijakan Pendidikan di Malaysia Adapun kebijakan lainnya terhadap pendidikan Islam di Malaysia antara lain: 1. Sejak merdeka pada tahun 1957, ilmu pengetahuan agama Islam telah dijadikan sebagai kurikulum pendidikan nasional Malaysia. 2. Pada tahun 1975, berbagai langkah penting untuk memperkuat pendidikan Islam ditempuh oleh Departemen Pendidikan. 3. Pada tahun 1982, Perdana Menteri Mahathir Muhammad mengambil keputusan untuk menjalankan kebijakan penanaman nilai-nilai Islam di pemerintahan. 4. Tahun 1983, Departemen Pendidikan menyatakan bahwa nilai-nilai moral akan diajarkan kepada pelajar non muslim, sementara ilmu pengetahuan agama akan diajarkan kepada para pelajar muslim. Pendidikan di Malaysia bertujuan mengembangkan potensi individu secara menye luruh dan terpadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelektual, rohani, emosi, dan jasmani, berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Tujuan ini dimaksudkan agar dapat melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan negara. C. Pengembangan Kurikulum di Malaysia 1. Kurikulum Sebelum merdeka Sistem pendidikan yang terdapat di Tanah melayu semasa penjajahan Inggris adalah tidak bersifat nasionalis dan sekadar untuk membolehkan setiap anggota masyarakat untuk menjalankan fungsinya yang memang sudah tersedia dalam masyarakat. Contohnya anak- anak Melayu hanya dididik supaya mereka boleh menjadi petani yang lebih baik daripada ibu bapa mereka tetapi masih mengekalkan slot atau tempat mereka di dalam masyarakat 2. Kurikulum selepas kemerdekaan Perubahan dalam bidang latihan perguruan di Malaysia dapat ditinjau dari beberapa tempo, seperti: Tempo Razak (1955-1957), Tempo Rahman Talib (1960-1965), Tempo Aminuddin (1965-1970), Tempo sain dan matematik (1971-1981), dan Tempo reformasi (1982-1992). D. Pendidikan Islam di Malaysia Sejak merdeka pada 1957, ilmu pengetahuan Agama Islam telah dijadikan sebagai kurikulum pendidikan nasional di Malaysia, diberikan selama 120 menit per minggunya. Lalu pada 1975, berbagai langkah penting untuk memperkuat pendidikan Islam di negara ini telah ditempuh oleh Departemen Pendidikan. Pada 1982, Perdana Menteri Mahathir Muhammad mengambil keputusan untuk menjalankan kebijakan penanaman nilai-nilai Islam di pemerintahan. Dengan demikian peran Islam kian penting dalam negara pada 1983, Departemen Pendidikan menyatakan bahwa nilai-nilai moral akan diajarkan bagi pelajar non-Muslim, sementara itu ilmu pengetahuan agama akan diajarkan pada para pelajar Muslim