disusun oleh :
FAKULTAS BISNIS
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
2021
A. PENDAHULUAN
memiliki fungsi sebagai kontak pertama bagi rakyat dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan. Sampai saat ini, mutu pelayanan di puskesmas, masih sering dikeluhkan oleh
manajemen dalam setiap proses aplikasi kegiatan dan manajemen sumber daya manusia
kesehatan yang seimbang antara tenaga pengobatan di satu pihak dengan tenaga promotif
dan preventif dipihak lain. Untuk itu, setiap kebijakan yang dijalankan harus didukung
dengan ketersediaan sumber daya manusia kesehatan (tenaga kesehatan) yang ada.
Menurut WHO (2006), tenaga kesehatan memberikan kontribusi hingga 80% dalam
penggerak dan pemberi pelayanan kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan upaya
penyediaan tenaga kesehatan yaitu melalui pendidikan dan pelatihan, serta perbaikan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
1
puskesmas dianggap belum sepenuhnya dapat memenuhi fungsinya dengan baik.
bawah. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan dan salah satu penentu
ketersediaan tenaga kesehatan di setiap fasilitas kesehatan yang ada diwilayahnya dengan
puskesmas bukan hanya karena tidak ada yang mau ditempatkan di puskesmas, tetapi juga
karena masih kurangnya perhatian pemerintah terhadap fasilitas yang mesti tersedia.
Dalam masa pandemi covid 19 yang sedang terjadi sekarang ini, puskesmas
membutuhkan tenaga untuk melakukan tracing (pelacakan) yang disebut dengan tracer.
Yang bertugas untuk membantu tenaga kesehatan yang ada di puskesmas agar dapat
melacak lebih banyak dan lebih luas lagi kasus-kasus covid 19 di lingkungan kerjanya.
2
B. PEMBAHASAN
a. Persiapan
manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat
jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Faktor yang perlu diperhatikan dalam
melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru,
Dalam kondisi pandemi covid 19 yang terjadi saat ini, banyak kegiatan yang harus
mengerjakannya. Salah satunya adalah tenaga pelacak yang bertugas untuk melacak
kasus-kasus covid 19 yang terjadi agar segera dilakukan tindakan penanganan dan
pencegahan.
ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan dan juga
spesifikasi pekerjaan.
Tugas sorang tenaga tracer yaitu melakukan pelacakan kasus covid 19 setiap hari
baik, melacak kontak erat dari setiap kasus, memberikan edukasi kepada kasus
konfirmasi dan juga kontak eratnya agar segera melakukan pemeriksaan serta tetap
3
menjalani isolasi mandiri. Dengan tugas tersebut, tenaga tracer diharuskan merupakan
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari
sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Pelacak kontak (tracer) yang telah
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu
pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli dibidangnya
Pelacak kontak yang telah ditetapkan melakukan pelatihan secara online. Dalam
pelatihan tersebut tenaga tracer diperlengkapi dengan baik mengenai tugas dan
perannya, seperti :
- Cara berkomunikasi yang baik dan tidak meninggung pasien covid 19 dan
keluarganya
mengucilkannya
eratnya.
Dalam setiap minggunya, tenaga tracer dan puskesmas selalu melakukan evaluasi
kegiatan yang telah dilakukan. Semua masalah dan kendala yang terjadi dalam
4
setiap kegiatan didiskusikan untuk mencari jalan keluar. Pelatihan dan
pekerjaan melalui gaji, insentif, dan tunjangan. Insentif tenaga tracer diberikan per
C. PENUTUP
Namun selama ini puskesmas dianggap belum sepenuhnya dapat memenuhi fungsinya
dengan baik karena mutu pelayanan di puskesmas masih sering dikeluhkan oleh
masyarakat. Berbagai masalah SDMK di puskesmas dapat berpengaruh pada beban kerja
dan pada akhirnya mutu pelayaan puskesmas meliputi: masalah ketersediaan tenaga
kesehatan termasuk jenis profesi tenaga kesehatan dan sebarannya, serta masalah
merupakan fasilitas kesehatan yang paling mendasar yang dapat dijangkau oleh
masyarakat. Sehingga perlu memiliki manajemen SDM yang baik yang dapat mengelola
tenaga kesehatan dan memberikan pelayanan terbaik. Pada akhirnya masyarakat memilih