Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu

Teori Manajemen dan Perilaku Organisasional

Implementasi Manajemen di Tempat Kerja

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI PUSKESMAS

disusun oleh :

Sulastri Marito Sormin

FAKULTAS BISNIS
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
2021
A. PENDAHULUAN

Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat dan

memiliki fungsi sebagai kontak pertama bagi rakyat dalam mendapatkan pelayanan

kesehatan. Sampai saat ini, mutu pelayanan di puskesmas, masih sering dikeluhkan oleh

masyarakat. Pelayanan di puskesmas juga masih dipahami sebagai permasalahan teknis

pengobatan dimana pelayanannya hanya melibatkan dokter, perawat dan petugas

kesehatan lainnya. Sebagai suatu organisasi pemerintah, puskesmas menerapkan

manajemen dalam setiap proses aplikasi kegiatan dan manajemen sumber daya manusia

merupakan salah satu yang diterapkan di puskesmas. Keberhasilan suatu puskesmas

dalam menjalankan programnya ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia

kesehatan yang seimbang antara tenaga pengobatan di satu pihak dengan tenaga promotif

dan preventif dipihak lain. Untuk itu, setiap kebijakan yang dijalankan harus didukung

dengan ketersediaan sumber daya manusia kesehatan (tenaga kesehatan) yang ada.

Menurut WHO (2006), tenaga kesehatan memberikan kontribusi hingga 80% dalam

keberhasilan pembangunan kesehatan. Karena tenaga kesehatan merupakan roda

penggerak dan pemberi pelayanan kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan upaya

penyediaan tenaga kesehatan yaitu melalui pendidikan dan pelatihan, serta perbaikan

kebijakan manajemen sumber daya manusia.

Menurut Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,

keberadaan puskesmas sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Namun demikian, selama ini

1
puskesmas dianggap belum sepenuhnya dapat memenuhi fungsinya dengan baik.

Puskesmas lebih identik dengan pelayanan kesehatan untuk masyarakat menengah ke

bawah. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan dan salah satu penentu

indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu wilayah, dituntut untuk mampu

meningkatkan mutu pelayanan kesehatannya.

Di sisi lain, dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga

Kesehatan Pasal 22, telah diamanatkan bahwa Pemerintah harus mengupayakan

ketersediaan tenaga kesehatan di setiap fasilitas kesehatan yang ada diwilayahnya dengan

memperhatikan aspek pemerataan, pemanfaatan, dan pengembangan. Hal ini

dikarenakan, keberadaan tenaga kesehatan sangat penting bagi keberhasilan

pembangunan kesehatan. Namun fakta masih adanya kekosongan tenaga kesehatan di

puskesmas bukan hanya karena tidak ada yang mau ditempatkan di puskesmas, tetapi juga

karena masih kurangnya perhatian pemerintah terhadap fasilitas yang mesti tersedia.

Kurangnya kompetensi tenaga kesehatan di puskesmas juga menjadi tantangan tersendiri

dalam manajemen sumber daya manusia kesehatan.

Dalam masa pandemi covid 19 yang sedang terjadi sekarang ini, puskesmas

membutuhkan tenaga untuk melakukan tracing (pelacakan) yang disebut dengan tracer.

Yang bertugas untuk membantu tenaga kesehatan yang ada di puskesmas agar dapat

melacak lebih banyak dan lebih luas lagi kasus-kasus covid 19 di lingkungan kerjanya.

2
B. PEMBAHASAN

1. Melakukan Persiapan dan Seleksi Tenaga Kerja

a. Persiapan

Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya

manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat

dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan akan pekerjaan yang lowong,

jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Faktor yang perlu diperhatikan dalam

melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru,

struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain.

Dalam kondisi pandemi covid 19 yang terjadi saat ini, banyak kegiatan yang harus

dilakukan tenaga kesehatan di puskesmas yang sebelumnya tidak pernah dilkakukan.

Sehingga puskesmas harus melakukan penambahan tenaga kesehatan untuk

mengerjakannya. Salah satunya adalah tenaga pelacak yang bertugas untuk melacak

kasus-kasus covid 19 yang terjadi agar segera dilakukan tindakan penanganan dan

pencegahan.

b. Rekrutmen Tenaga Kerja

Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat

pegawai,karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi

kebutuhan sumber daya manusia organisasi atau perusahaan. Dalam tahapan

ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan dan juga

spesifikasi pekerjaan.

Tugas sorang tenaga tracer yaitu melakukan pelacakan kasus covid 19 setiap hari

baik, melacak kontak erat dari setiap kasus, memberikan edukasi kepada kasus

konfirmasi dan juga kontak eratnya agar segera melakukan pemeriksaan serta tetap

3
menjalani isolasi mandiri. Dengan tugas tersebut, tenaga tracer diharuskan merupakan

lulusan di bidang kesehatan agar lebih efektif.

c. Seleksi Tenaga Kerja

Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari

sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Pelacak kontak (tracer) yang telah

melamar dipanggil untuk melakukan wawancara. Hasil wawancara tersebut

dikabarkan seminggu setelah kegiatan.

2. Pengembangan dan Evaluasi Karyawan

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai

pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu

pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli dibidangnya

masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada.

Pelacak kontak yang telah ditetapkan melakukan pelatihan secara online. Dalam

pelatihan tersebut tenaga tracer diperlengkapi dengan baik mengenai tugas dan

perannya, seperti :

- Cara berkomunikasi yang baik dan tidak meninggung pasien covid 19 dan

keluarganya

- Memberikan edukasi kepada masyarakat di sekitar pasien covid 19 agar tidak

mengucilkannya

- Melakukan pemantauan dan pemeriksaan pada pasien covid 19 dan kontak

eratnya.

Dalam setiap minggunya, tenaga tracer dan puskesmas selalu melakukan evaluasi

kegiatan yang telah dilakukan. Semua masalah dan kendala yang terjadi dalam

4
setiap kegiatan didiskusikan untuk mencari jalan keluar. Pelatihan dan

pengembangan juga diberikan kepada tenaga pelacak kontak jika diperlukan.

3. Kompensasi dan Tunjangan.

Kompensasi memberikan penghargaan pada karyawan atas pelaksanaan

pekerjaan melalui gaji, insentif, dan tunjangan. Insentif tenaga tracer diberikan per

bulan ditambah dengan tunjangan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja.

C. PENUTUP

Keberadaan puskesmas sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat.

Namun selama ini puskesmas dianggap belum sepenuhnya dapat memenuhi fungsinya

dengan baik karena mutu pelayanan di puskesmas masih sering dikeluhkan oleh

masyarakat. Berbagai masalah SDMK di puskesmas dapat berpengaruh pada beban kerja

dan pada akhirnya mutu pelayaan puskesmas meliputi: masalah ketersediaan tenaga

kesehatan termasuk jenis profesi tenaga kesehatan dan sebarannya, serta masalah

kompetensi yang meliputi pengetahuan, kemampuan atau keterampilan tenaga kesehatan

dalam menjalankan tugasnya.

Mananjemen sumber daya manusia di puskesmas sangat penting karena puskesmas

merupakan fasilitas kesehatan yang paling mendasar yang dapat dijangkau oleh

masyarakat. Sehingga perlu memiliki manajemen SDM yang baik yang dapat mengelola

tenaga kesehatan dan memberikan pelayanan terbaik. Pada akhirnya masyarakat memilih

puskesmas sebagai fasilistas pelayanan kesehatan bagi keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai