Anda di halaman 1dari 6

KASUS ETIKA BISNIS DALAM

DIMENSI EKONOMI
Bisnis Yang Beretika Harus Dilihat Dari Tiga Sudut Pandang Yaitu Ekonomi,
Hukum, Dan Moral

Dari sudut pandang ekonomi, bisnis yang baik


adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan
tanpa merugikan orang lain.
Dari sudut pandang hukum, bisnis yang baik
adalah bisnis yang tidak melanggar aturan-aturan
hukum
Dari sudut pandang moral, bisnis yang baik
adalah bisnis yang sesuai dengan ukuran-ukuran
moralitas.
CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS
Uniqlo adalah perusahaan yang berasal dari Jepang yang bergerak pada bidang perencanaan
produk, produksi, dan distribusi pakaian kasual. Uniqlo merupakan singkatan dari Unique
Clothing yang di dirikan oleh seorang pengusaha yang bernama Tadashi Yanai pada 7 Februari
1949. Perusaahan ini sudah sangat lama menekuni di bidang pakaian yang sudah terbukti
menghasilkan produk-produk yang berkualitas terbaik, selain itu perusahaan ini selalu
menghadirkan inovasi-inovasi terbaru yang banyak disukai oleh para konsumennya. Karena hal
itulah Uniqlo menjadi brand pakaian yang sangat besar di dunia.
Namun, terdengar kasus yang sangat kurang mengenakan yang dilakukan oleh perusahaan fashion
tersebut. Pelanggaran itu adalah pemutusan hubungan kerja secara sepihak tanpa adanya
informasi yang di berikan oleh pihak perusahaan kepada para pekerjanya. Selain itu mereka juga
tidak membayarkan gaji dan tidak memberikan pesangon kepada para pekerjanya yang telah di
putus kontrak kerjanya. Pemutusan kontrak terjadi terhadap sekitar 2000 orang yang mayoritas
adalah pekerja perempuan setelah penutupan  pabrik Jaba Garmindo yang sangat mendadak pada
tahun 2015. Jaba Garmanindo adalah pemasok utama pada Uniqlo.
Dampak dari pemutusan kontrak secara sepihak tersebut juga
di alami oleh pekerja yang berasal dari Indonesia yaitu Warni
dan Yayat. Keduanya merupakan pekerja dari Jaba
Garmindo yang tidak dibayarkan gajinya karena adanya
pemutusan kontrak oleh Uniqlo. Para pekerja tersebut
menuntut kepada Uniqlo agar memberikan kejelasan
terhadap gaji yang tidak di bayarkan kepada para
pekerjanya. Warni dan Yayat melakukan demo Bersama
perkerja lainya yang juga terkena pemutusan kontrak
tersebut di depan toko Uniqlo yang akan dibuka di Denmark.
Rencananya pembukaan itu akan di hadiri oleh pendiri dari
Uniqlo yaitu Tadashi  Yanai dan mereka akan menuntut untuk
di bayarkan gaji yang tidak diberikan oleh perusahaan
tersebut. Namun pihak Uniqlo tetap masih menolak untuk
membayarkannya.
Analisis Pelanggaran Etika Bisnis Oleh UNIQLO
Berdasarkan pada kasus tersebut, seharusnya PHK secara
sepihak tidak dilakukan. Jikalaupun harus terjadi maka harus
terdapat negosiasi kedua belah pihak (perusahaan dengan
karyawan). Dan jika hasil perundingan, mengharuskan karyawan
mengalami PHK maka perusahaan harus mampu memenuhi
segala kewajiban seperti memberikan tunjangan PHK dan
pesangon.
Dalam hal ini perusahaan telah melakukan pelanggaran etika
bisnis dilihat dari sudut pandang ekonomi, dimana perusahaan
telah melakukan pemutusan kerja secara sepihak dan tidak
memberikan gaji dan pesangon yang merupakan Hak pekerja.
Perusahaan juga telah melanggar prinsip etika bisnis saling
menguntungkan. Karena dalam hal ini pekerja sangat dirugikan.
SARAN

Etika dalam dunia kerja harus diperhatikan oleh perusahaan


agar tidak melakukan pelanggaran terhadap pekerja. Dan
perusahaan harus memperhatikan hak-hak pekerjanya,
pemerintah juga harus ikut andil dalam kasus-kasus yang
melanggar hak pekerja.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu
membuat peraturan yang menjadi jaminan agar para pekerja
merasa aman. Dan juga pemerintah melakukan tindakan-
tindakan terhadap perusahaan yang melakukan pelanggaran
terhadap pekerja dengan memberikan sanksi atau pun
bahkan bisa mencabut izin perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai