Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ILMU GIZI

“ DIET PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS”

Disusun oleh :

Kelompok 2 PPN B Tingkat 2

Nama Anggota Kelompok :

1. Arletha Doko 6. Indah Remuna Liunokas

2. Gregoriana E. U. A. P. Pinto 7. Maria Angelin Watileo

3. Jelarenco San De Jesus Seno 8. Putry M. Ly Dali

4. Maria Indrawati Nona Nowi 9. Herdi Yonatan Yami

5. Leliana Cruzcita Dangga Limu

Mata Ajaran : Ilmu Gizi


Kode MA : WAT D4.1.1.17 / 2 SKS = 2 C/ III (Tiga)
Disen Pembimbing : Yulianti K.Banhae,S.Kep.Ns.,MKes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat-Nya  sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah

ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah ILMU GIZI dengan judul “DIET PADA

IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS”.

Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas

mata kuliah ILMU GIZI dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri

kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya

makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan

membangun sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan

makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

1 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan...............................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN.................................................................................................................................3

2.1 Konsep Dasar Hiperemisis ................................................................................................3

2.2 Konsep Dasar Diet Hiperemisis………………………………………..


....................4

2.2.1 Pengertian.............................................................................................................5-7

2.2.2 Tujuan Diet Hiperemesis.......................................................................................7-9

2.2.3 Syarat Diet Hiperemesis .......................................................................................10

2.2.4 Macam Dan Indikasi pemberian Diet Hiperemesis..........................................11-20

2.2.5 Makanan Yang Dianjurkan Dan Yang Tidak Dianjurkan Bagi Ibu Dengan
Hiperemesis……………………………………………………………………………………

2.2.6 Cara Mencegah Hiperemesis Gravidarum………………………………………….

BAB III

PENUTUP.......................................................................................................................................21

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................21

3.2 Saran...............................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia selalu membutuhkan makan untuk dapat tetap bertahan hidup, pada keadaan

sehat kita makan agar dapat mempertahankan kesehatan dan tidak jatuh dalam keadaan sakit.

Manakala sudah terkena suatu penyakit kita juga memerlukan makanan untuk bisa sembuh

dari penyakit. Sebagian besar proses penyembuhan penyakit ditentukan dari faktor makanan

dan keadaan tubuh sebagai hasil konsumsi makanan. Bila dapat mempergunakan dan

mengatur makanan secara tepat, maka makanan akan membantu proses pemulihan penyakit

dan mencapai kesembuhan, sebaliknya apabila tidak diatur pola makannya, maka akan

menyebabkan bertambah parahnya penyakit sehingga tidak dapat mencapai kesembuhan

seperti yang diinginkan.

Masing-masing penyakit mempunyai karakter yang berbeda-beda sehingga pengaturan

makan atau diet pada masing-masing penyakit juga tidaklah sama. Pengaturan diet

tergantung dari patofisiologi penyakit dan fungsi zat gizi sehingga terjadi pemanfaatan

maksimal zat gizi yang terkandung pada makanan dalam mendukung fisiologi tubuh untuk

melawan penyakit.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu memahami dan menjelaskan tentang diet pada ibu hamil dengan hiperemesis

1.2.2 Tujuan Khusus

o Mahasiswa/I mampu memahami Konsep Dasar Hiperemesis

o Mahasiswa/I mampu memahami Konsep Dasar Diet Hiperemesi


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Hiperemesis

Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10 kali sehari

dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau

gangguan elektrolit, sehingga menganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin di

dalam kandungan ( Kadir et al,2019).

2.2 Konsep Dasar Diet Hiperemesis

2.2.1 Pengertian

Hiperemisis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan, muntah terjadi sampai

umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum

dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan

menurun, dan dehidrasi. Pengertian lain Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana

seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat

badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing.

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor

predisposisi yang diduga berkaitan yaitu Faktor adaptasi dan hormonal pada saat hamil, Faktor

Psikologis , Faktor Alergi . Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi

menjadi 3 tingkatan yaitu :1. Tingkat I (Ringan), 2. Tingkt II (Sedang), 3. Tingkat III (Berat).

2.2.2 Tujuan Diet Hiperemesis

1. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis ,

2. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
2.2.3 Syarat Diet Hiperemesis

Syarat-syarat diet hiperemesis adalah ;

1. Karbohidrat tinggi, yaitu 75% - 85% dari kebutuhan energi total,

2. Lemak rendah, yaitu kurang dari atau sama dengan 10 persen dari kebutuhan energi total,

3. Protein sedang, yaitu 10%-15% dari kebutuhan energi total ,

4. Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan

pasien, yaitu 7-10 gelas per hari,

5. Makanan mudah dicerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan sering dalam porsi

kecil,

6. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan selingan malam,

7. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan

kebutuhan gizi pasien .

2.2.4 Macam dan Indikasi Pemberian Diet Hiperemesis

Ada tiga macam diet hiperemesis, yaitu diet hiperemesis I, II, dan III.

1. Diet Hiperemesis I.

Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis berat. Makanan

hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak

diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya. Semua zat gizi pada makanan ini

kurang kecuali vitamin C, sehingga hanya diberikan selama beberapa hari saja.

2. Diet hiperemesis II

Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang , secara

berangsur mulai diberikan bersama makanan yang bernilai gizi tinggi, minuman masih tidak
diberikan bersama makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat

memenuhi kebutuhan gizi, kecuali kebutuhan energi.

3. Diet Hiperemesis III.

Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien dengan hiperemesiss ringan. Sesuai

dengan kesanggupan pasien, minum boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup

energi dan semua zat gizi.

2.2.5 Makanan Yang Dianjurkan Dan Yang Tidak Dianjurkan Bagi Ibu Dengan

Hiperemesis

Makanan yang dianjurkan bagi ibu Hiperemisis adalah sebagai berikut ; Roti

panggang, biskuit, krekers, buah segar, sari buah, Minuman botol ringan (coca-cola, fanta,

limun), sirop, kaldu tak berlemak, teh, dan kopi encer.

Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet Hiperemesis I, II, dan III adalah makanan

yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam, bahan makanan yang mengandung alkohol,

kopi, dan yang mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap).

2.2.6Cara Mengatasi Hiperemesis Gravidarum

 Memperbanyak istirahat untuk meredakan stres dan menghilangkan rasa lelah.

 Mengonsumsi makanan tinggi protein, rendah lemak, dan bertekstur halus agar mudah

ditelan dan dicerna.

 Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil, namun sering. Hindari makanan berminyak,

pedas, atau berbau tajam yang dapat memicu rasa mual.

 Memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi, dan mengonsumsi minuman

yang mengandung jahe untuk meredakan mual dan menghangatkan tubuh.


 Mengonsumsi suplemen kehamilan untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan zat besi selama

hamil.

 Menggunakan aromaterapi untuk mengurangi mual di pagi hari.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10 kali sehari

dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau

gangguan elektrolit, sehingga menganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin di

dalam kandungan. Ciri khas hiperemesis adalah penekanan karbohidrat kompleks terutama pada

pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan gorengan-gorengan untuk menekan

rasa mual dan muntah, sebaliknya di beri jarak dalam pemberian makan dan minum.Diet pada

hyperemesis bertujuan untuk menganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis

secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.

3.2 Saran

Ibu hamil mengalami Hipermesis gravidum sebaiknya melakukan diet hipermesis yang

bertujuan mengganti persedian glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur

memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup. Setelah muntah, sebaiknya hindari

untuk makan atau minum apapun sampai merasa baikan. Setelah sudah mampu mengontrol

muntah,bisa minum air putih sedikit demi sedikit terlebih dulu. Minum air putih secara bertahap,

mulai dari 1-2 sendok setiap 10 menit, dan kemudian ditingkatkan jumlahnya setiap 10 menit

berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adriana,L.(2011).hipermesis gravidum.phys.Rev.E,24.Retrieved from

http://ridum.umanizales.edu.co:8080/jspui/bitstream/6789/377/4/Munoz_Zapata_Adriana_Patrici

a_Articulo_2011.pdf

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum

Budiyanto,Agus Krisno.2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang:UMM Pres Beck, Mery. E. 2011.

Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica Dwijayanthi, Linda. 2011. Edisi 2 .

Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. EGC : Jakarta Gibson,R.S.1990. Principles of Nutitional

Assessment. New York : Oxford University Instalasi Gizi Perjan RS.Dr. Cipto Mangunkusumo

dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Ed. Almatsier S. Penuntun Diet Edisi Baru. 2004. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama Mahan,K.L and S. Escott-Stump. 2000. Krause’s Food, Nutrition and

Diet Therapy. Philadhelphia: WB Saunders Co, Ed 10 Sediaoetama, Ahmad Djaelani. 2004. Ilmu

Gizi I. Jakarta : Dian Rakyat. Sediaoetama, Ahmad Djaelani. 2006. Ilmu Gizi II. Jakarta : Dian

Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai