Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah ILMU GIZI dengan judul “DIET PADA
Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas
mata kuliah ILMU GIZI dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri
kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya
makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan
membangun sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan
1 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................................................3
2.2.1 Pengertian.............................................................................................................5-7
2.2.5 Makanan Yang Dianjurkan Dan Yang Tidak Dianjurkan Bagi Ibu Dengan
Hiperemesis……………………………………………………………………………………
BAB III
PENUTUP.......................................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................21
3.2 Saran...............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia selalu membutuhkan makan untuk dapat tetap bertahan hidup, pada keadaan
sehat kita makan agar dapat mempertahankan kesehatan dan tidak jatuh dalam keadaan sakit.
Manakala sudah terkena suatu penyakit kita juga memerlukan makanan untuk bisa sembuh
dari penyakit. Sebagian besar proses penyembuhan penyakit ditentukan dari faktor makanan
dan keadaan tubuh sebagai hasil konsumsi makanan. Bila dapat mempergunakan dan
mengatur makanan secara tepat, maka makanan akan membantu proses pemulihan penyakit
dan mencapai kesembuhan, sebaliknya apabila tidak diatur pola makannya, maka akan
makan atau diet pada masing-masing penyakit juga tidaklah sama. Pengaturan diet
tergantung dari patofisiologi penyakit dan fungsi zat gizi sehingga terjadi pemanfaatan
maksimal zat gizi yang terkandung pada makanan dalam mendukung fisiologi tubuh untuk
melawan penyakit.
1.2 Tujuan
Mampu memahami dan menjelaskan tentang diet pada ibu hamil dengan hiperemesis
Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10 kali sehari
dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau
2.2.1 Pengertian
Hiperemisis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan, muntah terjadi sampai
umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum
dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan
menurun, dan dehidrasi. Pengertian lain Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana
seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat
badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing.
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor
predisposisi yang diduga berkaitan yaitu Faktor adaptasi dan hormonal pada saat hamil, Faktor
Psikologis , Faktor Alergi . Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi
menjadi 3 tingkatan yaitu :1. Tingkat I (Ringan), 2. Tingkt II (Sedang), 3. Tingkat III (Berat).
2. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
2.2.3 Syarat Diet Hiperemesis
2. Lemak rendah, yaitu kurang dari atau sama dengan 10 persen dari kebutuhan energi total,
4. Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan
5. Makanan mudah dicerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan sering dalam porsi
kecil,
6. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan selingan malam,
7. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan
Ada tiga macam diet hiperemesis, yaitu diet hiperemesis I, II, dan III.
1. Diet Hiperemesis I.
hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak
diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya. Semua zat gizi pada makanan ini
kurang kecuali vitamin C, sehingga hanya diberikan selama beberapa hari saja.
2. Diet hiperemesis II
Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang , secara
berangsur mulai diberikan bersama makanan yang bernilai gizi tinggi, minuman masih tidak
diberikan bersama makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien dengan hiperemesiss ringan. Sesuai
dengan kesanggupan pasien, minum boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup
2.2.5 Makanan Yang Dianjurkan Dan Yang Tidak Dianjurkan Bagi Ibu Dengan
Hiperemesis
Makanan yang dianjurkan bagi ibu Hiperemisis adalah sebagai berikut ; Roti
panggang, biskuit, krekers, buah segar, sari buah, Minuman botol ringan (coca-cola, fanta,
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet Hiperemesis I, II, dan III adalah makanan
yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam, bahan makanan yang mengandung alkohol,
kopi, dan yang mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap).
Mengonsumsi makanan tinggi protein, rendah lemak, dan bertekstur halus agar mudah
Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil, namun sering. Hindari makanan berminyak,
Memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi, dan mengonsumsi minuman
hamil.
3.1 Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10 kali sehari
dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau
dalam kandungan. Ciri khas hiperemesis adalah penekanan karbohidrat kompleks terutama pada
pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan gorengan-gorengan untuk menekan
rasa mual dan muntah, sebaliknya di beri jarak dalam pemberian makan dan minum.Diet pada
hyperemesis bertujuan untuk menganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis
secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
3.2 Saran
Ibu hamil mengalami Hipermesis gravidum sebaiknya melakukan diet hipermesis yang
bertujuan mengganti persedian glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur
memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup. Setelah muntah, sebaiknya hindari
untuk makan atau minum apapun sampai merasa baikan. Setelah sudah mampu mengontrol
muntah,bisa minum air putih sedikit demi sedikit terlebih dulu. Minum air putih secara bertahap,
mulai dari 1-2 sendok setiap 10 menit, dan kemudian ditingkatkan jumlahnya setiap 10 menit
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ridum.umanizales.edu.co:8080/jspui/bitstream/6789/377/4/Munoz_Zapata_Adriana_Patrici
a_Articulo_2011.pdf
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum
Budiyanto,Agus Krisno.2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang:UMM Pres Beck, Mery. E. 2011.
Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica Dwijayanthi, Linda. 2011. Edisi 2 .
Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. EGC : Jakarta Gibson,R.S.1990. Principles of Nutitional
Assessment. New York : Oxford University Instalasi Gizi Perjan RS.Dr. Cipto Mangunkusumo
dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Ed. Almatsier S. Penuntun Diet Edisi Baru. 2004. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama Mahan,K.L and S. Escott-Stump. 2000. Krause’s Food, Nutrition and
Diet Therapy. Philadhelphia: WB Saunders Co, Ed 10 Sediaoetama, Ahmad Djaelani. 2004. Ilmu
Gizi I. Jakarta : Dian Rakyat. Sediaoetama, Ahmad Djaelani. 2006. Ilmu Gizi II. Jakarta : Dian
Rakyat.