Anda di halaman 1dari 6

Sifat – Sifat Indeks Tanah

PENGERTIAN TANAH
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran)
mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain
dari bahan-bahan organic yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan
zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat
tersebut.

Ilmu Mekanika Tanah (Soil Mechanics):


Adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat fisik dari tanah dan
kelakukan massa tanah tersebut bila menerima bermacam-macam gaya.

Ilmu Rekayasa Tanah (Soil Engineering)


Merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip mekanika tanah dan problema
praktisnya.

1. JENIS DAN UKURAN PARTIKEL TANAH


Tanah berasal dari pelapukan kimia / fisik pada pada batuan. Yang hal itu sangat
mempengaruhi perilaku engineeringnya.
Tanah merupakan campuran dari partikel-partikel yang terdiri dari salah satu/
seluruh jenis berikut :
a. Berangkal (boulder) : batuan yang besar (> 250 mm – 300 mm)
b. Kerikil (gravel) : 5 mm – 150 mm
c. Pasir (sand) : 0,0074 mm - 5 mm. Mulai dari pasir kasar sampai dengan
pasir halus.
d. Lanau (silt) : 0,002 mm – 0,0074 mm
e. Lempung (clay) : < 0,002 mm dan kohesif
f. Koloid : partikel mineral yang diam

2. SIFAT-SIFAT KHUSUS PADA TANAH


 Tingkat empiris tinggi dan lebih berseni disbanding ilmu lain. Pada jarak yang
berbeda sifat-sifat tanah bisa berbeda.
 Tanah adalah material yang heterogen.
 Tanah adalah material yang non linear.
 Tanah adalah material yang tidak konservatif, yaitu mempunyai memori apabila
pernah dibebani. Hal ini sangat mempengaruhi engineering properties tanah.
Dengan mengenal dan mempelajari sifat-sifat tersebut, keputusan yang diambil
dalam perancangan akan lebih ekonomis. Karena sifat-sifat tersebut maka penting
dilakukan penyelidikan tanah (soil investigation) yang terdiri dari : Uji
laboratorium dan uji lapangan.
Soil investigation dilakukan untuk tiap lokasi proyek yang akan didirikan struktur
bangunan. Soil investigation yang dilakukan biasanya terdiri dari :
Pengujian lapangan :
1. Sondir
2. Bor dan SPT (Standart Penetration Test)
Pada uji pengeboran juga dilakukan pengambilan sampel tanah untuk diuji di
laboratorium antara lain : kadar air, kepadatan tanah dan sebagainya.

3. TEKSTURE TANAH dan KARAKTERISTIK LAIN PADA TANAH


 Teksture adalah bagian solid / padat pada massa tanah terdiri secara primer
dari partikel mineral & bahan organik dalam ukuran yang bervariasi dan
jumlahnya bervariasi.
 Teksture tanah tergantung pada ukuran relatif dan bentuk partikel. Gravel atau
sand lebih kasar daripada silt dan clay.
 Pada tanah berbutir kasar, teksture mempunyai hubungan erat dengan perilaku
engineering. (Merupakan dasar dari klasifikasi tanah)
 Untuk tanah berbutir halus , pengaruh yang penting adalah kehadiran air.

Tabel 1.1. Teksture dan Karekteristik Lain pada Tanah


Nama Tanah Gravel, Sand Silt Clay
Berbutir kasar Berbutir halus Berbutir halus
Grain size Butiran tampak Butiran tunggal Butiran tunggal
mata tidak tampak mata tidak tampak
mata
Non kohesif Non kohesif
Karakteristik Non plastis Non plastis Kohesif
Berbutir Berbutir Plastis

Relatif tidak
Pengaruh air penting (kecuali :
pada perilaku material Penting Sangat Penting
engineering berbutir, lepas
dengan
pembebanan
dinamis)
Pengaruh
distribusi
ukuran butir Penting Relatif tidak Relatif tidak
pada perilaku penting penting
engineering

4. KOMPOSISI TANAH DAN HUBUNGAN ANTAR FASE


 Tiap massa tanah terdiri dari kumpulan partikel padat dengan rongga di
antaranya.
 Rongga dapat diisi air udara, sebagian air dan udara.
 Partikel tanah padat adalah butiran tanah padat dengan mineral yang berbeda-
beda.
Penyajian ketiga komponen tanah tersebut dapat digambarkan dalam diagram
fase , sebagai berikut :

 Perbandingan Volumetric
Vv
1. void ratio e, e ,0<e<~
Vs
sands : 0,4 s/d 1,0
clays : 0,3 s/d 1,5
Vv
2. porositas n , n x100% , 0 < n < 100%
Vt
e n
n dan e
1 e 1 n

Vw
3. Derajat kejenuhan S, S x100%
Vt
Tanah kering, S = 0%
Jika pori berisi jenuh air, S = 100%
 Perbandingan Massa

Mw
Kadar air w, w  x100%
Ms
Perhitungan kadar air dihitung di laboratorium (ASTM D : 2216(1980 ))

 Perbandingan yang menghubungkan sisi Volumetric dan sisi Massa

Densitas/ kepadatan ρ
Mt Ms  Mw
 
Vt Vt
Ms Mw
s  w 
Vs Vw

Besar ρ akan tergantung bagaimana air tejadi dalam rongga, dan berbeda pada tiap-
tiap jenis tanah. Ada 3 harga ρ yang berguna dalam mekanika tanah.
Ms
Dry density/ kepadatan kering : d  
Vt
Ms  Mw
Saturated density/ kepadatan jenuh :  ( Va = 0, S= 100%)
Vt
Submerged density/ kepadatan tercelup : ρ’= ρsat – ρw

Referensi:
1. Braja M.Das, Noor Endah, Indrasurya B Mochtar, Mekanika Tanah (Prinsip-
prinsip Rekayasa Geoteknis), jilid 1, Erlangga
2. Craig . R.F, Budi Susilo, Mekanika Tanah, Erlangga1989
3. Holtz & WD Kovacs, An Introduction to Geotechnical Engineering.
4. Joseph E.Bowlesh, Physical and Geotechnical Properties of Soils, McGraw
Hill,1984

Anda mungkin juga menyukai