Gambar 4.1
Peralatan Yang Diperlukan dalam Percobaan Hukum Hook
- Set statif
- Pegas
- Stop watch
- Meteran
- Beban
1
3. Pengantar dan Persiapan Percobaan
Bila sebuah benda diregangkan oleh gaya, panjang benda bertambah. Bila benda
masih berada dalam keadaan elastis (batas elastisnya belum terlampaui), pertambahan
panjang x sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda tersebut. Azas ini
berlaku juga untuk pegas heliks selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui. Azas
ini dapat dirumuskan dengan:
F = - k. x (4.1)
Dimana k adalah tetapan pegas.
Jika semua alat sudah disiapkan, lakukanlah langkah berikut:
a. Susunlah alat percobaan yang telah disiapkan seperti Gambar 4.2.
b. Pegas digantungkan dan diberi beban sebagai gayanya.
Catatan: Dalam percobaan ini digunakan W = m g, dimana W adalah berat beban
(N), m adalah massa (kg) dan g adalah percepatan gravitasi (g=9,72 m/dt2).
4. Langkah Percobaan
a. Gantungkan satu beban di bagian ujung bawah pegas. Nilai ini merupakan berat
beban awal (Fo) pegas, dan panjangnya merupakan panjang awal pegas (lo).
b. Ukur panjang awal pegas (lo). Agar tidak membingungkan, ukur panjang pegas
dari suatu titik tetap teratas (misalnya tepi bawah pasak pemikul) ke suatu titik tetap
terbawah (misalnya ujung bawah pegas).
c. Tambahkan beban terhadap beban awal. Penambahan beban ini merupakan F1.
Ukur panjang pegas (l1) seperti langkah b. Cari pertambahan panjangnya x1.
d. Lakukan penambahan beban dan pengukuran panjang pegas sampai 10 kali.
e. Setelah melakukan langkah d (dilakukan penambahan beban dan pengukuran
panjang pegas sampai sepuluh kali), lakukanlah langkah sebaliknya, yaitu
mengurangi beban pegas satu persatu dan mengukur panjang pegasnya.
f. Lakukan untuk pegas yang lain.
g. Catat semua data yang didapat dalam tabel kerja.
2
Pegas ke:………
No. F0….10 x0….10
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pegas ke:………
No. F10….0 x10….0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3
(a)
(b)
Gambar 4.2
Rangkaian Alat Dalam Percobaan Hukum Hook
(a) Foto Set Alat (b) Sketsa Set Alat
4
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Gambar 5.1
Set Alat Dalam Percobaan Gelombang Berdiri pada Tali
- Osilator
- Benang
- Papan landasan
- Beban gantung
- Katrol
3. Pengantar dan Persiapan Percobaan
Sepotong benang yang salah satu ujungnya diikatkan kuat-kuat dan salah satu
ujungnya ditarik, kemudian benang ini digetarkan dengan frekwensi sumber getar
yang tetap. Pada benang akan terbentuk gelombang berdiri hanya pada tegangan-
tegangan tertentu. Keadaan-keadaan ini dikatakan sebagai keadaan resonansi.
Hubungan antara frekwensi resonansi dengan tegangan dapat dituliskan sebagai
berikut:
f = n/2L √T/u
dimana f adalah frekwensi sumber getar
5
T adalah tegangan benang
L panjang gelombang yang terbentuk
n = 1, 2, 3, . . .
u = massa per satuan panjang benang.
Untuk melakukan percobaan ini, rangkailah alat-alat seperti gambar berikut.
4. Langkah Percobaan
Terlebih dahulu, rangkaikanlah alat-alat seperti gambar berikut:
Gambar 4.2
Rangkaian Set Alat Dalam Percobaan Gelombang Berdiri Pada Tali
6
c. Saat terbentuk gelombang berdiri dengan satu buah perut, catat tegangan tali, ukur
juga panjang gelombang yang terbentuk.
d. Lakukan hal yang sama untuk gelombang berdiri dengan dua perut, tiga perut dan
seterusnya.
e. Lakukan juga untuk tali yang lain.
Tabel pengamatan
u= g/m
No. Banyaknya Perut Tegangan Tali (N) Panjang Gelombang (m)
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
9
(a)
(b)
Gambar 6.1
Set Tangki Riak
(a) Foto Set Alat (b) Sketsa Alat
10
(a)
(b)
(d)
Gambar 6.2
Berbagai Variasi Penghalang Gelombang
11
12