TAHUN 2021/2022
OLEH :
ARIF ZAENAL MUBAROK
NPM : 20510049
Kelemahan :
1) Perlu adanya kekuatan ekstra (negoisasi) dalam penyamaan persepsi, karena
semua unsur terlibat langsung dimungkinkan adanya persepsi yang berbeda.
2) Apabila guru tidak mempunyai pemahaman redesign kurikulum, pengembangan
akan tidak berjalan. Hal ini mensyaratkan Guru wajib memiliki kompetensi yang
expert dan profesional
3) Sumber daya yang belum memadai akan menjadi dalam penghambat
pengembangan kurikulum.
4) Adanya perbedaan kurikulum untuk satu sekolah dengan sekolah lainya
5) Adanya persaingan profil lulusan sekolah satu dengan lainya
6) Penggunaan otoritas masyarakat yang belum tentu memahami sepenuhnya
pengembangan kurikulum yang pada akhirnya akan menurunkan mutu
pendidikan.
7) Kesenjangan sumber daya pendidikan yang tajam dikarenakan perbedaan potensi
daerah yang berbeda-beda. Mengakibatkan kesenjangan mutu pendidikan serta
melahirkan kecemburuan sosial
8) tidak adanya standart penilaian yang sama sehingga sukar untuk
diperbandingkannya keadaan dan kemajuan suatu sekolah/ wilayah dengan
sekolah/ wilayah lainnya. Dan adanya kesulitan bila terjadi perpindahan siswa
kesekolah/ wilayah lain
c. Apa peran yang harus dilakukan sekolah pada desentralisasi kurikulum yang
sebelumnya tidak dilakukan? Jelaskan peran tersebut dalam kurikulum prototip
yang ditawarkan kemendikbudristekdikti!
Dengan desentralisasi kurikulum yang sebelumnya tidak dilakukan oleh satuan
pendidikan, maka sekolah siap mentransfer perubahan dengan peranya dalam
pengembangan kurikulum. Adanya partisipasi aktif dari semua warga sekolah
yakni kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha, dan peserta didik, untuk aktif dan
kreatif dalam pengembangan kurikulum yang telah direncanakan sendiri oleh
sekolah sesuai dengan potensi dan karakteristiknya. Dalam pengembangan
kurikulum yang
mencakup perencanaan, pengawasan proses implementasi dan pengawasan pasca
implementasi yang melibatkan semua warga sekolah.
1. Perencanaan
Perencanaan pengembangan kurikulum merupakan kegiatan untuk
menentukan langkah atau prosedur dan strategi dalam pengembangan kurikulum
yang di dalamnya meliputi kegiatan menentukan Tujuan pendidikan, Menseleksi
pengalaman belajar, Organisasi bahan kurikulum dan kegiatan belajar, dan
Evaluasi hasil kurikulum. Pada perencanaan kurikulum prototipe, merumuskan isi
kurikulum yang memuat seluruh materi dan kegiatan yang dalam bidang
pengajaran dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran yang : Berbasis
kompetensi, Pembelajaran yang fleksibel dan berkarakter Pancasila,
2. Pengorganisasian
Manajemen pengorganisasian kurikulum adalah berkaitan dengan semua tindakan
yang berhubungan dengan perincian dan pembagian semua tugas yang
memungkinkan terlaksana. Dalam manajemen pelaksanaan kurikulum bertujuan
supaya kurikulum dapat terlaksana dengan baik. Dalam hal ini manajemen
bertugas menyediakan fasilitas material, personal dan kondisi-kondisi supaya
kurikulm dapat terlaksana.
Pengorganisasian pembelajaran dimana satuan pendidikan mengatur
pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu. Pengorganisasian ini
termasuk pula mengatur beban belajar, mata pelajaran dan area belajar, kapan
mata pelajaran dan area belajar, serta bagaimana mata pelajaran dan area belajar
tersebut akan dihantarkan. Pengorganisasian pembelajaran juga meliputi
pengaturan mata pelajaran inti dan pilihan (tema-tema), program ekstrakurikuler
dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila yang dipelajari dalam satu tahun
ajaran :
a. Struktur kurikulum : 1) Intrakurikuler. muatan/mata pelajaran dan muatan
tambahan lainnya jika ada (mulok); 2) Projek penguatan profil Pelajar
Pancasila. Penjelasan tema dan pengelolaan projek pada tahun ajaran tersebut
Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul yang menjadi ciri khas dan selaras dengan
pencapaian tujuan satuan pendidikan.
b. Cara program-program tersebut dikelompokkan: Satuan pendidikan dengan
memilih cara pengelompokkan, secara tematik mata pelajaran dan kombinasi.
c. Pemetaan program, Pemetaan program-program tersebut dalam satu tahun
ajaran yang sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditetapkan. Satuan
pendidikan boleh memilih cara pemetaan yang sesuai dengan kebutuhan,
contoh: menggunakan kalender pendidikan atau program tahunan atau
program semester atau cara pemetaan yang lain :
Pembelajaran berbasis projek sebagai penguatan profil Pelajar Pancasila
menggunakan 20-30% dari waktu total pembelajaran.
Memecah tujuan dalam aktivitas-aktivitas yang akan dijalankan dalam
waktu tertentu; pertahun/ semester/ kuartal/ caturwulan/dll.
Membuat jadwal harian untuk lingkup kelas
3. Pelaksanaan
Dalam manajemen pelaksanaan kurikulum bertujuan supaya kurikulum dapat
terlaksana dengan baik. Dalam hal ini manajemen bertugas menyediakan fasilitas
material, personal dan kondisi-kondisi supaya kurikulm dapat terlaksana.
Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi tiga :
a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, yang ditangani langsung oleh kepala
sekolah. Selain dia bertanggung jawab supaya kurikulum dapat terlaksana di
sekolah, dia juga berkewajiban melakukan kegiatan-kegiatan yakni
menyusun kalender akademik yang akan berlangsung disekolah dalam satu
tahun, menyusun jadwal pelajaran dalam satu minggu, pengaturan tugas dan
kewajiban guru, pengaturan kegiatan PKL, Ko-Kurikuler, Ekstra Kurikuler
dan lain-lain yang berkaitan tentang proses untuk pencapaian tujuan
kurikulum yang dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah
b. Pelaksanaan kurikulum tingkat Program Keahlian, dibagi dan ditugaskan
kepada Ketua Program keahlian yang meliputi : Kegiatan Proses belajar
mengajar pada bidang konsentrasi, Penjadwalan Blok dan Teaching Factory
serta Kegiatan PKL
c. Pelaksanaan Kurikulum dikelas, yang dalam hal ini dibagi dan ditugaskan
langsung kepada para guru. Pembagian tugas ini meliputi:
1) Kegiatan dalam bidang proses belajar mengajar,
2) Pembinaan kegiatan ekstrakulikuler yang berada diluar ketentuan
kurikulum sebagai penunjang tujuan sekolah,
3) kegiatan bimbingan belajar yang bertujuan untuk mengembangkan
potensi yang berada dalam diri siswa dan membantu siswa dalam
memecahkan masalah
4. Pengendalian
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional dilakukan secara internal
oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh para pemimpin
satuan pendidikan dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan
peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara
bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan
pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan
Pemantauan kurikulum adalah pengumpulan informasi berdasarkan data yang tepat,
akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum dalam jangka waktu tertentu oleh
tim pengembang kurikulum untuk mengatasi permasalahan dalam kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum harus dipantau untuk meningkatkan efektifitasnya.
Pemantauan ini dilakukan supaya kurikulum tidak keluar dari jalur. Pemantauan
pelaksanaan kurikulum mulai dari perencanaan sampai mengevaluasinya.
Secara garis besar pemantauan kurikulum bertujuan untuk mengumpulkan seluruh
informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan
masalah, hambatan dalam pelaksanaan kurikulum dalam rangka peningkatan mutu.
Evaluasi dilaksanakan meliputi evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum
a) Evaluasi Pembelajaran, meliputi :
• Evaluasi terhadap program pembelajaran yang berlangsung di sekolah,
dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi tentang sejauh mana dan
bagaimana pembelajaran yang telah berjalan. Beberapa aspek yang
Pemantauan kurikulum memuat beberapa aspek, yaitu sebagai berikut :
ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) kelengkapan perangkat
pembelajaran oleh guru, (2) alur pembelajaran dan proses pembelajaran; (3)
persepsi peserta didik dalam proses belajar; (4) persepsi dunia kerja dalam
keterlibatan kurikulum; dan (5) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat
perkembangan peserta didik.
• Evaluasi terhadap program pembelajaran yang berlangsung di mitra dunia
kerja, dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi tentang
pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun siswa di dunia kerja dalam
bentuk magang dan PKL. Dengan demikian keterlibatan dunia kerja menjadi
penting dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
c) Kurikulum operasional dilakukan secara periodik, setiap kurun waktu 4 tahun
sekali untuk evaluasi visi, misi dan tujuan sekolah maupun program keahlian,
dan untuk pengorganisasian pembelajaran dilakukan secara rutin menjelang
tahun pelajaran baru.. Hal ini dilakukan sebagai upaya perbaikan
berkesinambungan dalam upaya mewujudkan impact sekaligus menjawab
kebutuhan industri.
Tujuan dari dilaksaakan pengendalian dan evaluasi pada pengembangan
kurikulum prototipe sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik, keterlibatan, kepuasan belajar, memberikan informasi kekuatan dari
program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional, sebagai
evaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan,
mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki dan mengukur
ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah.
Evaluasi merupakan sarana pemberian umpan balik pada kompetensi
mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta
didik serta kebutuhan dunia kerja.
Catatan:
Dikumpulkan paling lambat akhir minggu ini (6 Pebruari 2022) di Google Classroom pada
room yang selama ini dapakai.