Anda di halaman 1dari 8

AKUTANSI MANAJEMEN

Dosen : Nyoman Angga Pradipa,SE.,M.Si.,Ak.,CA

Kelompok : 3
Pemasaran D Malam
Nama Kelompok :
1. Gusti Ayu Tri Arnila Suci ( 1902612010919/10 )
2. Ni Putu Zelga Wahyuni ( 1902612010928/ 11)
3. Ni Luh Putu Ganda Sari ( 1902612010919 /12)
4. Ni Made Vera Wahyuni ( 1902612010943/13)
5. Ni Komang Diah Komala Yuliani ( 1902612010946/14)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI

DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2021
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

1. Menjelaskan konsep harga pokok variabel


2. Menjelaskan tujuan penentuan harga pokok variabel
3. Menjelaskan perbedaan variabel costing dengan full costing
4. Menjelaskan manfaat penentuan harga pokok variabel
5. Menjelaskan kelemahan dan kelebihan penentuan harga pokok variabel
1. Konsep Harga Pokok Variabel.
Variabel costing/ harga pokok merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
hanya memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel ke dalam harga pokok
produksi. Perhitungan harga pokok variabel sering disebut sebagai perhitungan biaya
langsung ( direct costing ) ataupun perhitungan biaya marginal ( marginal costing ).
Perubahan dalam produksi tidak memiliki pengaruh terhadap laba bersih operasional
ketika metode variabel costing digunakan. Perhitungan harga pokok variabel tidak dapat
digunakan untuk laporan eksternal dan laporan pajak. Meskipun demikian, metode
tersebut dapat digunakan untuk kepentingan internal dalam membuat perencanaan.
Pendekatan perhitungan harga pokok variabel berhubungan erat dengan konsep biaya –
volume – laba yang selalu diperhitungkan oleh manajer dalam perencanaan laba dan
pembuatan keputusan.

2. Tujuan Penentuan Harga Pokok Variabel.


Tujuan dari variabel costing atau penentuan harga pokok adalah untuk memenuhi
kepada pihak manajemen dalam mendapatkan informasi yang memiliki orientasi dalam
pengambilan keputusan jangka pendek, yaitu :
a. Pihak manajemen bisa mengetahui batas kontribusi yang berguna untuk
menentukan rencana besarnya laba melalui analisa hubungan biaya-volume-laba
dan untuk keputusan bagi pihak manajemen dalam pengambilan kebijaksanaan
jangka pendek.
b. Pihak manajemen menjadi dimudahkan dalam mengendalikan kondisi operasional
yang sedang berjalan, menetapkan penilaian dan melakukan pertanggung jawaban
terhadap departemen lainnya dalam suatu perusahaan.

3. Perbedaan Variabel Costing dengan Full Costing.

Variable costing merupakan suatu metode akuntansi yang bertujuan untuk


menghitung jumlah biaya total yang diperlukan untuk melakukan proses produksi suatu
produk seperti penghitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead
pabrik. Dengan begitu, jumlah total biaya bisa bergantung dengan volume produksi atau
jenis kegiatan produksi itu sendiri. Full costing merupakan suatu metode akuntansi yang
bertujuan untuk menunjukan harga pokok produk yang membebankan seluruh biaya
produksi seperti biaya tetap, biaya langsung, biaya variable, biaya tidak langsung,
investasi, dan biaya lainnya yang digunakan untuk keperluan proses produksi sebagai alat
untuk menghitung harga pokok produksi bisnis. Ada tiga perbedaan dari Variabel Costing
dengan Full Costing sebagai berikut ;

 Perhitungan Harga Pokok.


Perbedaan dari proses perhitungannya terletak dengan pemakaian beban
overhead. Beban overhead sendiri berarti biaya yang tidak termasuk biaya bahan
baku atau biaya tenaga kerja.
Full costing menggunakan beban overhead tetap yang berarti jumlah biayanya
tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan volume produksi, sedangkan
variable costing menggunakan beban overhead variable yang jumlah biayanya
akan sebanding dengan volume produksinya.

 Pelaporan Keuangan.

Jumlah biaya full costing akan dilaporkan ketika unit produk sudah terjual.
Sedangkan variable costing dapat dilaporkan, baik ketika produk sudah terjual
ataupun belum sehingga jumlah pendapatan perusahaan akan tetap berkurang.

 Biaya Per Periode.

Biaya per periode untuk full costing akan dianggap sebagai biaya yang tidak ada
kaitannya dengan keperluan biaya produksi, tetapi tidak akan mengurangi laba
perusahaan. Untuk variable costing akan dimasukkan sebagai biaya produksi.
4. Manfaat Penentuan Harga Pokok Variabel.
A. Manfaat Penentuan Harga Pokok Variabel Pihak Internal

N Keterangan Penjelasan
o
1 Perencanaan Perencanaan laba atau perencanaan operasi adalah rencana dari
Laba manajemen yang meliputi seluruh tahap dari operasi dimasa
yang  akandatang  untuk  mencapai  tujuan perusahaan  yang 
dibagi  dalam dua  jenis rencana, yaitu rencana  jangka pendek
dan jangka panjang. Variable Costing bermanfaat dalam
pembuatan rencana jangka pendek dengan memisahkan biaya
variable  dan tetap dalam  laporan rugi laba, sehingga
akan  diketahui Contribution

Analisis CVP merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk


perencanaan dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu analisis
CVP menekankan keterkaitan antara biaya, Kuantitas yang
terjual, dan harga , maka semua informasi keuangan perusahaan
terkandung di dalamnya. Analisis CVP dapat menjadi suatu alat
yang bermanfaat untuk mengindentifikasi cakupan dan besarnya
kualitas ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu
mencari pemecahannya.
Sumber : Buku Hansen & Mowen Edisi 7

2 Pembuatan Variable costing menyajikan data yang bermanfaat untuk


pembuatan keputusan jangka pendek. Dalam pembuatan
Keputusan
keputusan jangka pendek yang menyangkut mengenai perubahan
volume kegiatan, period costs tidak relevan karena tidak berubah
dengan adanya perubahan volume kegiatan. Variable costing
khususnya bermanfaat untuk penentuan harga jual jangka pendek
Sumber : Setiawan. 2009. Analisis Perilaku

Keputusan Taktis terdiri dari pemilihan di antara berbagai


alternative dengan hasil yang langsung atau terbatas . menerima
pesanan khusus dengan harga yang lebih rendah dari harga jual
normal untuk memenfaatkan kapasitas menganggur dan
meningkatkan laba tahun ini merupakan suatu contoh . jadi ,
beberapa keputusan taktis bersifat jangka pendek ; namun , harus
diperhatikan bahwa keputusan jangka pendek seringkali
mengandung konsekuen jangka panjang.
Sumber : Buku Hansen & Mowen Edisi 7

3 Pengendalia Variable costing menyediakan informasi yang lebih baik untuk


n Kegiatan mengendalikan period costs dibandingkan informasi yang
dihasilkan oleh full costing. Dalam full costing biaya overhead
pabrik tetap diperhitungkan dalam tarif biaya overhead pabrik
dan dibebankan sebagai unsur biaya produksi. Oleh karena itu
manajemen kehilangan perhatian terhadap period costs (biaya
overhead pabrik tetap) tertentu dapat dikendalikan. Didalam
variable costing, period costs yang terdiri biaya yang berperilaku
tetap dikumpulkan dan disajikan secara terpisah dalam laporan
rugi-laba sebagai pengurang terhadap laba kontribusi.

Discretionary fixed costs merupakan biaya yang berperilaku tetap


karena kebijakan manajemen. Biaya ini dalam jangka pendek
dapat dikendalikan oleh manajemen. Commited fixed costs
merupakan semua biaya yang tetap dikeluarkan, yang tidak dapat
dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi tujuan jangka panjang perusahaan. Dalam jangka
pendek commited fixed costs tidak dapat dikendalikan oleh
manajemen. Dengan dipisahkannya biaya tetap dalam kelompok
tersendiri dalam laporan rugi-laba variable costing, manajemen
dapat memperoleh informasi directionary fixed costs terpisah dari
commited fixed costs, sehingga pengendalian biaya tetap dalam
jangka pendek dilakukan oleh manajemen.
 Sumber : Setiawan. 2009. Analisis Perilaku

B. Manfaat Penentuan Harga Pokok Variabel Pihak Eksternal


No Keterangan Penjelasan
Penentuan Harga Pokok Metode variable costing tidak membebankan
Persediaan BOP tetap (fixed FOH) ke dalam harga pokok
produk, akan tetapi BOP tetap (fixed FOH)
langsung dibebankan ke dalam laba-rugi sebagai
biaya periode. Oleh karena itu produk yang
masih ada dalam persediaan atau belum terjual
hanya dibebani biaya produksi variabel atau
BOP tetap (fixed FOH) tidak melekat pada harga
pokok persediaan

Penentuan Harga Pokok Penentuan harga pokok penjualan ditunjukkan


Penjualan untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam
memperoleh informasi yang berorientasi pada
pengambilan keputusan jangka pendek.

1.Membantu manajemen untuk mengetahui batas


kontribusi (contribution margin) yang sangat
berguna untuk perencanaan laba melalui analisa
hubungan biaya-volume-laba (cost-profit-
volume)  dan untuk pengambilan keputusan
(decision making) yang berhubungan dengan
kebijaksanaan manajemen jangka pendek

2.Memudahkan manajemen dalam


mengendalikan kondisi-kondisi operasional yang
sedang berjalan serta menetapkan penilaian dan
pertanggungjawaban kepada departemen atau
divisi tertentu dalam perusahaan

5. Kelemahan dan Kelebihan Penentuan Harga Pokok Variabel


 Kelemahan Penentuan Harga Pokok Variabel
1) Biasanya dalam menerapkannya akan sangat kesulitan dalam membagi elemen
antara biaya variabel dengan biaya tetap.
2) Biasanya dalam membagi sifat elemen biaya variable dan biaya tetap akan terasa
sulit dilakukan pada variable costing dalam menentukan biaya.
3) Untuk pihak manajemen sangat penting ketika tetap harus melakukan pelaporan
keuangan laba rugi untuk keperluan eksternal, walaupun cara
mengimplementasikannya tidak sesuai dengan standar akuntansi.
4) Dalam penentuan laba dengan volume penjualan menggunakan variable costing
sangat cocok digunakan pada produk yang tidak bersifat musiman, jika ada
perusahaan menggunakannya pada produksi yang bersifat musiman pasti akan
mengalami kerugian besar.

 Kelebihan Penentuan Harga Pokok Variabel


1) Kelebihan Pertama, Dapat Menentukan Pengambilan Informasi Jangka
Pendek.
Adanya pihak manajemen dengan menggunakan variable costing, dapat
menentukan pengambilan keputusan dengan jangka pendek. Contoh ketika
menerima pesanan khusus dari pelanggan bisa ditentukan harga jualnya.
2) Kelebihan Kedua, Dapat Merencanakan Laba Jangka Pendek.
Dari pihak manajemen untuk mendapatkan suatu informasi laba dengan
jangka pendek, mengenai laba sebaiknya dilakukan perhitungan biaya yang
dipisahkan sesuai dengan perilaku dan perubahan volume produksi.
3) Kelebihan Ketiga, Dapat Mengendalikan Biaya.
Dengan adanya pihak manajemen sebaiknya sudah mengetahui biaya tetap
dari informasi laporan laba rugi. Sehingga pihak manajamen fokus terhadap
pengendalian biaya tetap.

Anda mungkin juga menyukai