Anda di halaman 1dari 1

Dalam hal ini, pelaksana reklamasi di Jakarta merencanakan dibentuknya 17 pulau buatan seluas 5

ribu hektare di Teluk Jakarta.

Megaproyek reklamasi Teluk Jakarta bukanlah hal baru dalam rencana perkembangan
pembangunan Ibu Kota. Namun pada kenyataannya proyek reklamasi ini justru menimbulkan
berbagai masalah. Permasalahan reklamasi di Jakarta tak hanya mengenai masalah lingkungan.
Legalitas izin bangunan tujuh belas pulau tersebut ternyata juga bermasalah. Kontroversi proyek
reklamasi tujuh belas pulau di Pantai Utara Jakarta salah satunya dipengaruhi oleh kusutnya elemen-
elemen hukum yang terlibat . Dalam pelaksanaannya, telah terjadi pelanggaran prosedur dan
kewenangan terhadap proyek reklamasi ini. Pelanggaran tersebut berupa penerbitan izin reklamasi
diluar kewenangan, penerbitan izin reklamasi tanpa adanya rencana zonasi, penerbitan izin
reklamasi tanpa didasarkan kepada Kajian Lingkungan Hidup Strategis(KLHS), penerbitan izin
reklamasi tanpa mengikuti prosedur perizinan lingkungan hidup serta pelanggaran terhadap
prosedur hukum terbitnya reklamasi.

Dari penjabaran di atas, disimpulkan bahwa membuat perencanaan sekelas reklamasi Pantai
Utara Teluk Jakarta membutuhkan proses yang rumit dan penuh dengan ratusan peraturan yang
ada. Celakanya, beberapa peraturan tersebut tumpang tindih dan bertolak belakang. Pihak yang
seharusnya bertanggung jawab dalam urusan reklamasi pun berpindah-pindah. Padahal seharusnya
sudah jelas dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan disebutkan
bahwa reklamasi Pantura Teluk Jakarta tidak hanya berurusan pada tujuh belas pulau di Teluk
Jakarta, tetapi juga Tangerang yang diam-diam mulai menjalankan reklamasi. Oleh karena itu, sudah
seharusnya pihak pemerintah mengakui bertanggung jawab dan berkesempatan mengendalikan
kisruh reklamasi ini. Yang perlu diingat adalah lembaga-lembaga yang terlibat perlu melihat dan
mengkritisi kembali kesengkarutan peraturan-peraturan yang telah disahkan dan tinggal menunggu
keputusan menteri atas lanjutnya proses reklamasi ini.

Anda mungkin juga menyukai