Anda di halaman 1dari 2

Nama : Annisa Almagfirah

NIM : E011181023

Analisis Kebijakan Publik

Proses Alur Pembuatan Kebijakan Publik

(Pengantar Kebijakan Publik, William N. Dunn)

Analisis kebijakan publik merupakan suatu ilmu sosial terapan yang memanfaatkan
berbagai metode dan teknik untuk menghasilkan informasi yang relevan dengan kebijakan.
Analisis seperti ini sangat diperlukan dalam implementasi pengambilan keputusan di sektor
publik. Seiring dengan bertambahnya masalah yang dihadapi oleh masyarakat, kebutuhan akan
analisis kebijakan dalam proses pembuatan kebijakan publik pun semakin meningkat.

Alur Pembuatan Kebijakan Publik :

1. Penyusunan Agenda
Fase penyusunan agenda merupakan sebuah tahapan yang sangat strategis di dalam
realitas kebijakan publik. Jika sebuah isu berhasil mendapatkan status sebagai masalah
publik dan mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu tersebut berhak
mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain.
2. Formulasi Kebijakan
Masalah yang telah dibahas dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para
pembuat kebijakan. Masalah-masalah tersebut didefinisikan untuk kemudian dicari
pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai
alternative atau pilihan kebijakan yang ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu
masalah untuk masuk ke dalam agenda kebijakan, dalam tahap perumusan kebijakan
masing-masing alternative bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil
untuk memecahkan masalah.
3. Adopsi Kebijakan
Adopsi dilakukan untuk memberikan otorisasi pada proses dasar pemerintahan. Jika
tindakan adopsi dalam suatu masyarakat diatur oleh kedaulatan rakyat, warga Negara
akan mengikuti arahan pemerintah. Namun warga Negara Indonesia harus percaya bahwa
tindakan pemerintah yang sah dan mendukung. Di mana melalui proses ini masyarakat
belajar untuk mendukung pemerintah.
4. Implementasi Kebijakan
Kebijakan yang telah di adopsi dan diambil oleh birokrat administrasi yang
memobilisasikan sumberdaya finansial dan anggaran yang ada. Jadi jika kita ingin
menilai atau memantau suatu implementasi kebijakan, sumber daya yang berkualitas dan
kemampuan yang professional dengan bentuk pengalaman yang mereka lakukan, dengan
itu bisa memberikan dampak yang besar terhadap suatu kebijakan.
5. Penilaian / Evaluasi Kebijakan
Secara umum penilaian kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut
estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi, dan dampak.
Dalam hal ini, evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, penilaian
kebijakan tidak hanya dilaksanakan pada tahap akhir saja, melainkan dilaksanakan di
dalam selurub alur tahapan kebijakan. Maka dari itu, penilaian kebijakan bisa meliputi
tahap perumusan masalah-masalah kebijakan, program-program yang diusulkan untuk
menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi, maupun tahap dampak dari kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai