Anda di halaman 1dari 2

Nama : Annisa Almagfirah

NIM : E011181023

Analisis Kebijakan Publik (Tugas II)

Forecasting Tingkat Kemiskinan pada Tahun 2019 - 2021 di Indonesia

Forecasting atau peramalan yaitu aktivitas memprediksi atau memperkirakan


apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama.
Peramalan memiliki tujuan untuk memprediksi prospek ekonomi dan aktivitas usaha
dan juga pengaruh lingkungan kepada prospek tersebut. Peramalan sendiri dapat
menjadi dasar untuk suatu rencana jangka pendek mengengah ataupun jangka
panjang sebuah perusahaan atau suatu organisasi.

Dalam kesempatan ini kami mengambil contoh forecasting yaitu mengenai


angka kemiskinan di Indonesia. Kemiskinan merupakan keadaan saat ketidak-
mampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat
berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan.

Banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan. Maka


dari itu, forecasting cukup penting bagi pemerintah untuk mengetahui suatu rencana
jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bapak Suharso Monoarfa


perkirakan angka atau tingkat jumlah penduduk miskin di Indonesia di tengah
Pandemik Covid-19 akan meningkat sekitar 3,9 juta orang dibandingkan pada bulan
September 2019. Bapak Suharso Monoarfa mengatakan pada September 2019,
tingkat kemiskinannya yakni 9,22% atau sekitar 24,79 juta orang di Indonesia.
“Intervensi perlindungan sosial yang telah dilaksanakan mampu menekan
jumlah penduduk miskin baru menjadi 1,2 - 2,7 juta dibandingkan dengan bulan
September 2019, mudah-mudahan secara rasio masih bisa satu digit,” kata Kepala
Bappenas dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (22/6). 

Untuk itu, outlook di tahun 2020 tanpa intervensi diperkirakan meningkat


hingga 10,63% atau sekitar 28,7 juta orang atau penduduk miskin di Indonesia.
Sedangkan, outlook 2020 dengan intervensi perkiraannya berada di angka 9,7%
sampai 10,2%  atau 26,2  sampai 27,5 juta orang. 

“Tingkat kemiskinan untuk sementara meningkat pada akhir tahun 2020 yaitu
9,7% - 10,2%,” Jelasnya. Untuk itu, di tahun 2021 mendatang, dengan adanya
reformasi sosial dan perbaikan data penerima bansos, tingkat kemiskinan ditargetkan
dapat mencapai 9,2% - 9,7%, atau bisa dikatakan menurun dari sebelumnya.

Hal tersebut justru menjadi tugas bagi pemerintah dan juga partisipasi dari
masyarakat sendiri. Sumbangan yang cukup pun sangat diperlukan bagi keluarga
yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan ekonominya.

DAFTAR PUSTAKA

Artikel : Kontan.co.id (https://nasional.kontan.co.id/news/bappenas-ramal-tingkat-


kemiskinan-di-tahun-2021-sekitar-92-sampai-97)

Anda mungkin juga menyukai