Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah akan sangat bergantung pada kesiapan
Pemerintah Daerah dalam menata sistem pemerintahannya agar tercipta pembangunan
yang efektif, efesien, transparansi, dan akuntabel serta mendapat partisipasi dari
masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahannya.
Maka dalam penyelenggaraan pembangunan desa diperlukan pengorganisasian yang
mampu menggerakkan masyarakat untuk mampu berpatisipasi dalam melaksanakan
pembangunan desa serta melaksanakan administrasi pembangunan desa. Dengan demikian
diharapkan pembangunan dan pelaksanaan administrasi desa akan berjalan lebih rasional,
tidak hanya didasarkan pada tuntutan emosional yang sukar dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Pemerintahan Desa telah berkembang dalam berbagai bentuk, sehingga perlu
dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga
dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan
pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Secara lebih
operasional Undang-Undang Otonomi Daerah mengamanatkan, bahwa penyelenggaraan
pemerintahan diarahkan untuk memberikan kewenangan yang lebih luas kepada
Pemerintah Daerah dengan maksud meningkatkan pelayanan dan partisipasi aktif
masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan disegala bidang. Desa sebagai bagian dari
Pemerintah Daerah Kabupaten yang berhubungan langsung dengan masyarakat, tentunya
mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu, desa memiliki
wewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat dengan berpedoman
pada keanekaragaman, partisipasi otonomi asli, demokrasi dan pemberdayaan masyarakat.
Karena itu, Desa diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik, dan partisipasi
masyarakat dalam proses pelaksanaan pembangunan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang kami angkat ialah
“Bagaimana sistem administrasi pemerintahan di desa?”

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pemerintahan Desa


Desa merupakan pembagian wilayah administratif di Indonesia di
bawah kecamatan, yang dipimpin oleh  Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan
dari beberapa unit permukiman kecil. Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan
memerhatikan asal usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Pembentukan desa dapat berupa penggabungan beberapa desa, atau bagian desa yang
bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau
pembentukan desa di luar desa yang telah ada.
Desa memiliki pemerintahan sendiri. Pemerintahan Desa terdiri atas Pemerintah
Desa (yang meliputi Kepala Desa dan Perangkat Desa) dan Badan Permusyawaratan
Desa (BPD). Sebagaimana telah di jelaskan dalam peraturan pemerintah thn 2005 ayat 6
yang berbunyi bahwa pemerintahan desa adalah penyelenggaran desa dalam mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan NKRI.
Khusus berhubungan dengan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan
hak asal usul desa antara lain menetapkan peraturan desa, memilih pimpinan
pemerintahan desa, memiliki kekayaan sendiri, menggali dan menetapkan sumbersumber
pendapatan desa, menyelenggarakan gotong royong, dan lainlain. Penyelenggaraan
urusan pemerintahan desa yang menjadi kewenangan desa didanai dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa), bantuan pemerintah, dan bantuan pemerintah
daerah. Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah yang diselenggarakan oleh
pemerintah desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

2.2 Sistem Administrasi Pemerintahan Desa


Administrasi Desa menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI)
Nomor 2 Tahun 2006 adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi
mengenai penyelenggaraan pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Desa. Jenis dan

3
bentuk Administrasi Desa menurut peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun
2006:
a. Administrasi Umum adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
kegiatan pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Umum, terdiri dari:
1. Buku Data Peraturan Desa.
2. Buku Data Keputusan Desa.
3. Buku Data Inventaris Desa.
4. Buku Data Aparat Pemerintah Desa.
5. Buku Data Tanah milik Desa/Tanah Kas Desa.
6. Buku Tanah di Desa.
7. Buku Agenda.
8. Buku Ekspedisi.
b. Administrasi Penduduk adalah kegiatan pencatatan data dan informasi
mengenai penduduk dan mutasi penduduk pada Buku Administrasi Penduduk,
terdiri dari:
1. Buku Data Induk Penduduk Desa.
2. Buku Data Mutasi Penduduk Desa.
3. Buku Data Rekapitulasi Jumlah Penduduk Akhir Bulan.
4. Buku Data Penduduk Sementara.
c. Administrasi Keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi
mengenai pengelolaan keuangan desa pada Buku Administrasi Keuangan,
terdiri dari:
1. Buku Anggaran.
2. Buku Kas Umum.
3. Buku Kas Harian Pembantu.
4. Buku Kas Pembantu Pajak.
5. Buku Kas Pembantu Bank.

4
d. Administrasi pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi
pembangunan yang akan, sedang dan telah dilaksanakan pada Buku
Administrasi Pembangunan, terdiri dari:
1. Buku Rencana Pembangunan.
2. Buku Kegiatan Pembangunan.
3. Buku Inventaris Proyek.
4. Buku Kader-kader Pembangunan/Pemberdayaan masyarakat.
e. Administrasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah kegiatan
pencatatan data dan informasi mengenai BPD, terdiri dari:
1. Buku Data Anggota BPD.
2. Buku Data Keputusan BPD.
3. Buku Data Kegiatan BPD.
4. Buku Data Agenda BPD.
5. Buku Ekspedisi BPD.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul desa dan
kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa dapat berupa
penggabungan beberapa desa, atau bagian desa yang bersandingan, atau pemekaran dari
satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau pembentukan desa di luar desa yang telah ada.
Desa dapat diubah atau disesuaikan statusnya menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa
Pemerintah Desa bersama BPD dengan memperhatikan saran dan pendapat masyarakat
setempat.
Kebijakan perencanaan pembangunan desa merupakan suatu pedoman-pedoman dan
ketentuan-ketentuan yang dianut atau dipilih dalam perencanaan pelaksanakan
(memanage) pembangunan di desa yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan
penghidupan masyarakat sehingga dapat mencapai kesejahteraan bagi masyarakat.

3.2 Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera117-xKFz28c3ZzpVRBui7lplyEpUn.pdf
https://www.jogloabang.com/pustaka/administrasi-pemerintahan-
desahttps://repository.warmadewa.ac.id/254/2/bab1.pdf
http://www.keuangandesa.com/2017/04/struktur-organisasi-dan-administrasi-desa/

Anda mungkin juga menyukai