Anda di halaman 1dari 10

MODUL 2

PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

Pendahuluan

Setelah kita mengetahui landasan konseptual komunikasi pembangunan, baik


secara teoritis maupun praktis, kini kita salami aspek-aspek komunikasi terkait
dengan perubahan dan pembangunan. Kerana studi ini menitikberatkan pada peran
komunikasi sebagai aspek pendukung dalam studi pembangunan, maka
pembahasannya diarahkan untuk mengenal lebih dekat konsep dan teori komunikasi
yang relevan dengan pembangunan. Untuk itu, diperlupakan upaya dari berbagai
pihak untuk menganalisis interelasi komunikasi dan perubahan, termasuk hambatan
dan kendala yang muncul baik itu menyangkut organisasi pesan, bentuk komunikkasi,
pemilihan media, maupun model komunikasi. Diakui oleh pakar komunikasi
pembangunan bahwa perubahan bisa jadi bukan disebabkan komunikasi dan juga
tidak selamanya tidak relevan dengan perubahan (Rogers, 1985 dalam Dilla,
2007:16).

2.1 Pentingnya Memahami Komunikasi


Memahami komunikasi ternyata bukan perkara sederhana. Banyak pakar
komunikasi memahami dan mendefinisikan komunikasi dari berbagai perspektif.
Berbagai makna tentang komunikasi terus berkembang hingga saat ini. Dari sekian
banyak definisi yang ada yang paling popular melihat komunikasi sebagai proses,
peristiwa, transsaksi simbolis. Ada yang lebih kritis lagi, komunikasi dimaknai
sebagai fenomena masyarakat yang tidak bias dihindari. Berbagai peristiwa yang kita
alami setiap hari banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh komunikasi. Melalui proses
komunikasi orang akan saling mengenal, menerima, dan memahami satu dengan yang

12
lain. Dengan komunikasi kita dapat membangun, memperluas, meningkatkan
hubungan atau relasi, termaksud untuk mencegah dan menghilangkan konflik dalam
masyarakat. Singkatnya dalam segala aspek kehidupan masyarakat komunikasi selalu
hadir sebagai pemberi informasi dan makna.
Begitu pentingnya komunikasi dalam kehidupan kita sehingga kita tidak dapat
berbuat tanpa komunikasi. Kita bias saling mengenal, berinteraksi dengan orang lain
den ligkungan social kita karena komunikasi. Bahkan dengan komunikasi kita bisa
mengenal diri kita sendiri dan orang lain. Sebaliknya, terlepas dari smeua itu, potensi
komunikasi yang kita meiliki sesungguhnya bisa menimbulkan kegagalan
berkomunikasi, hanya karena penafsiran yang keliru sehingga menimbulkan salah
pengertian dalam diri kita atau orang lain. Komunikasi menempati posisi dan fungsi
yang penting dalam kehidupan masyarakat.
Melihat latarbelakang di atas kita dapat menyadari sebuah kenyataan bahwa
sesungguhnya istilah komunikasi bukanlah sebuah kata, konsep, definisi atau
kumpulan teori sederhana yang tiba-tiba hadir dihadapan kita, melainkan fenomena
social masyarakat, yang melalui proses, kajian, telaah ilmiah, adaptasi, dan
dinamisasi keilmuan yang matang berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu social
yang mandiri. Kita dihadapkan pada perkembangan dan perubahan global yang tidak
menentu sehingga diperlukan penguasaan berbagai pengetahuan dan keterampilan
berkomunikasi untuk menghadapinya.

2.2 Mendefinisikan Komunikasi dan Pembangunan


Terdapat sejumlah asumsi yang berkembang tentang peranan komunikasi bagi
terjadinya suatu perubahan, baik pikiran, sikap, maupun tingkah laku individu dan
masyarakat. Hal ini bisa dipahami karena banyaknya pemaknaan yang memberikan
terhadap pengertian istilah komunikasi itu sendiri. Secara konseptual, keragaman
pemahaman dan pengertian istilah komunikasi berpengaruh pada penyusunan
kerangka rumusan dalam definisi komunikasi ilmu komunikasi sebagai sebuah

13
konsep yang utuh dan universal. Sedangkan secara pragmatis, keragaman definisi
yang ada, membawa konsejuensi pada penerapan dan pemanfaatan ilmu komunikasi
sebagai ilmu komunikasi yang mampu menganalisis, menafsirkan, dan menjelaskan
suatu fenomena social dalam masyarakat, komunikasi seringkali dihadapkan dengan
definisi-definisi yang bertentangan dan berbeda-beda.
Kesulitan memahami penegrtian, hakikat dan tujuan komunikasi, disebabkan
oleh perbedaan cara pandang para ahli komunikasi terhadap fenomena social. Untuk
itu, dibutuhkan tingkat analisis yang mendalam melalui pendekatan atau memilih
asumsi yang relevan. Gary Cronhite merumuskan empat asumsi pokok komunikasi
yang dapat membantu memahami komunikasi. Pertama, komunikasi adalah sebuah
proses. Kedua, komunikasi adalah pertukaran pesan. Ketiga, komunikasi adalah
interaksi yang sifat ganda. Pada konteks inilah komunikasi memiliki fungsi social :
mengarahkan orang atau kelompok berinteraksi social dengan tujuan tertentu.
Komunikasi mempunyai peranan dalam mengubah atau mencegah terjadinya
perubahan dalam stuktur social sebagimana tujuan komunikasi.
Beberapa pakar komunikasi seperti : C. Hovland, Janis dan Kelley, Forsdale,
Brent D. Ruben, dan Gearald R. Milller, secara umum sepakat mendefinisikan
komunikasi sebagai kegiatan mengirim dan mempengaruhi sebuah proses yang
berlangsung secara utuh kepada individu, kelompok dan organisasi melalui
mekanisme tertentu dengan dan memelihara system tertentu. Dengan semikian, dapat
dikatakan bahwa proses komunikasi adalah usaha persuasi yang dapat digunakan
dalam usaha-usaha perubahan dalam arti luas, termauk pembangunan. Hovland, Janis
dan Kelley berpendapat komunikasi adalah proses di mana individu mengirim
stimulus untuk mengubah tingkah laku orang lain. Menurut Forsdale, komunikasi
adalah suatu proses memberikan sinyal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara
ini suatu system dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Komunikasi adalah proses
pembentukan makna di antara dua orang atau lebih disampaikan oleh Stewart L.
Tubbs dan Sylvia Moss.

14
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat ditarik sebuah pamahaman sederhana
bahwa komunikasi dimaknai sebagai sebuah proses, peristiwa dan tindakan
mempengaruhi melalui pesan/makna secara senagaja. Jadi, komunikasi dapat
dipandang sebagai alat, sarana dalam melakukan suatu tujuan. Pengertian tersebut
menegaskan bahwa komunikasi selalu melibatkan manusia sebagai pelaku dan
pemeran tunggal dari produk system tertentu (nilai-nilai social budaya) dalam
masyarakat. Komunikasi berlangsung dalam fungsi yang diperankan individu
sehingga membentuk nilai-niali kolektivitas social yang dibangun berdasarkan
persamaan makna. Secara tidak langsung komunikasi berpengaruh atas perubahan
yang terjadi memerlukan dukungan dan intervensi komunikasi sehinggga perubahan
berlangsung seimbang dan bermafaat.
Perubahan berkaitan dengan jalinan symbol dan makna dalam pesan yang
dikomunikasikan dengan kesiapan orang-orang yang berkomunikasi untuk menerima
dan menata kembali konsepsi mereka, baik tentang dirinya, orang lain, maupun dunia.
Perubahan juga dimaknai sebagai proses transformasi simbolis pada mekanisme
pengertian, pemahaman, dan penerimaan suatu makna. Singkatnya, hubungan proses
komunikasi dan perubahan dalam diri individu, kelompok, dan masyarakat senantiasa
saling mempengaruhi dalam kondisi-kondisi tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Komunikasi memerlukan proses simnolik dan pemaknaan pesan.
2. Komunikasi melalui isi pesan dapat mempengaruhi, mengubah dan
membentuk konsepsi makna seseorang.
3. Komunikasi mempunyai potensi terhadap perubahan dalam diri individu,
kelompok dan masyarakat secara langsung atau pun tidak.
4. Perubahan yang terjadi akibat komunikasi sangat ditentukan oleh konstruksi
makna dan pengertian yang dimiliki.

15
2.3 Fungsi Komunikasi Bagi Perubahan
Disamping memahami eksistensi, urgensi, dan definisi komunikasi dalam
kehidupan, penting juga memahami beberapa fungsi komunikasi sebagai perubahan.
Secara umum fungsi komunikasi dapat dikatakan mamiliki domain kajian yang secara
subtantif sama, yakni tentang diri (self) dan social-kemasyarakatan. Dengan fungsi
inilah, kita dapat menusun tujuan-tujuan komunikasi yang kita lakukan.
William I. Gorden mengemukakan pendangan yang mewakili dari beberapa
fungsi komunikasi di antaranta : fungsi pertama, komunikasi social merupakan sarana
aktualisasi diri, eksistensi, dan melepaskan ketenagan kita. Secara implisit, fungsi ini
pun menjelaskan mengenai menajemen diri dan lingkungan social yang dapat kita
lakukan. Pada konteks ini, komunikasi dipandang sebagai mekanisme
menyosialisasikan dan mewariskan budaya masyarakart. Lewat komunikai kita dapat
berkerja sama dengan orang lain untuk dapat mencapai tujuan bersama.
Fungsi kedua, komunikasi ekspresif, biasanya dilakukan untuk menunjukan
keadaaan atau mengungkapkan ekspresi suka atau tidak suka terhadap sesuatu hal,
baik langsung oleh seorang maupun kelompok. Komunikasi ekspresi tidak
dimaksudkan untuk mempengaruhi orang lain, tetapi bisa saja terjadi. Banyak orang,
kelompok dan masyarakat menggunakan fungsi ini hanya untuk menunjukan
eksistensinya hingga dapat dilihat, didengar, dipahami, dimengerti apa yang
diinginkan atau dicita-citakan.
Fungsi ketiga, komunikasi ritual. Pada dasarnya komunikasi ritual
dimaksudlan untuk memelihara kestabilan, baik berupa norma, nilai maupun adat
istiadat tertentu dalam masyarakat. Pada konteks ini komunikasi digunakan secara
kolektif untuk melestarikan atau melanjutkan hal-hal yang terjadi kebiasaan seperti :
upacara panenn raya. Fungsi keempat, komunikasi instrumental. Pada fungsi ini
komunikasi dipahami sebagai tindakan persuasive yang berhubungan dengan hal-hal :
memberitahukan, membujuk, menerangkan atau menjelaskan, bahkan
membandingkan.

16
Secara umum oemahaman dan pemaknaan fungsi komunikasi melibatkan
dimensi isi dan dimensi hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Dimensi ini
berkenaan dengan pertukaran pesan atau informasi. Sedangkan dimensi hubungan,
berkenaan dengan bagaimana menggunakan informasi secara efektif dalam
berinteraksi, bersosialisasi dalam masyarakat dan Negara. Akhirnya dengan fungsi-
fungsi komunikasi itu, kita dapat meneropong, mengkaji, menelaah, menganalisis,
dan mengevaluasi setiap peristiwa, tindakan dan fenomena bagi terjadinya perubahan
yang kita inginkan. Bersamaan dengan itu, situasi dan konteks komunikasi menjadi
setting berkomunikasi akan menentukan dominasi bekerjanya fungsi-fungsi tersebut.

2.4 Tahap Perubahan Dalam Komunikasi


Setelah mengetuahui beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan
komunikaksi untuk perubahan, selanjutnya kita perlu juga mengetahui tahap-tahap
prubahan yang dimaksud dalam proses komunikasi terhadap pengambilan keputusan.
Suatu keputusan biasanya diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan
dan keinginan, yang oleh Assael disebut need arousal atau timbulnya kebutuhan.
Sehingga banyak orang memahami tahap ini sebagai tahap menyadari adanya
masalah. Untuk mempermudah memahami tahap-tahap pengaruh komunikasi
terhadap perubahan pada diri individu dalam masyarakat, lebih jelasnya dapat dilihat
pada skema model berikut :

17
Bagan 2.4
Model Bagan Pengaruh-pengaruh Komunikasi

Dimensi-demensi yang berhubungan Pergerakan menuju tindakan

KONATIF Tindakan
Bidang motivasi
Pesan-pesan merangsang atau
Mengarahkan keinginan pernyataan

AFEKTIF
Bidang emosi Pilihan
Pesan-pesan mengubah tingkah laku
Dan perasaan
Pengetahuan
KOGNITIF
Bidang pikiran/gagasan
Pesan-pesan menyediakan informasi
Dan kenyataan-kenyataan kesadaran

Sumber : R Lavidge dan G.A. Stainer (dalam Dilla 2007 : 35)

Pada model ini terdapat enam tahap perubahan, yakni : kesadaran,


pengetahuan, kesuskaan, pilihan, pernyataan dan tindakan. Enam tahap perubahan
tersebut merupakan pengaruh komunikasi yang dikelompokkan dalam tiga dimensi
yang harus dilalui oleh proses komunikaksi, yaitu : kognitif, efektif dan konatif.
Dimensi kognitif berakaitan dengan kesadaran dan pengetahuan yang kita perlu
ketahui, dimensi afektif berkaitan dengan sikap kita terhadap sesuatu menuju kepada
pilihan-pilihan, sedangkan dimensi konatif berkaitan dengan keadaan di mana kita
berada pada penentuan pengambilan keputusan (tingkah laku kita) terhadap sesuatu.
Melalui mekanisme proses yang bertahap, efektivitas pesan diorganisasi dan diberi
makna, sehingga akan menentukan dan membentuk rangkaian stuktur kesadaran kita
dalam mengambil keputusan yang tepat. Pada konteks ini, tersirat bahwa factor-faktor

18
actual pada diri individu berkaitan dengan ideal selalu menjadi suatu rujukan. Jika
kedia factor ideal lebih eksis dan dominan, pada saat itu akan timbul kesadaran dan
kesempatan melakukan perubahan terhadap objek yang dimaknai.
Pada komunikasi antarpribadi, proses komunikasi berlangsung secara tatap
muka, proses komunikasi juga mengikat mereka terlibat. Dan pada komunikasi
massa, proses komunikasi berlangsung satu arah, selain memiliki kemampuan
melipatgandakan penyebaran pesan komunikasi, komunikasi massa juga memiliki
daya mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang tak terbatas.

2.5 Komunikasi dan Perubahan Masyarakat


Sebagaimana disepakati bahwa fungsi komunikaksi beserta aspek yang terkait
dapat menimbulkan perubahan dalam diri individu, maka sesungguhnya perubahan
pun dapat terjadi di dalam masyarakat. Peran komunikasi dalam perubahan
masyarakat adalah sebagai penggugah, pengarah, dan pengendali perubahan agar
perubahan tersebut tetap bermanfaat dan berlangsung secara teratur. Sementara,
perubahan dan dinamika sosail yang terus berlangsung dalam suatu masyarakat akan
berpenagruh pada perilaku komunikasi. Kedua hal menunjukan adanya hubunngan
yang saling terkait, yang kemudian mempengaruhi corak kehidupan masyarakat.
Munculnya gejala-gejala social dan fenomena komunikasi yang terjadi di
sekeliling kita sebagai akibat dari perubahan tersebut, merupakan bukti yang tak
terbantahkan untuk menjelaskan hubungan komunikai dan perubahan masyarakat.
Hubungan ini memberikan dampak yang sangat berbeda. Kemudian, permasalahan
yang muncul adalah apakah fenomena perubahan pada masyaraat akibat langsung
dari situasi komunikasi? Atau sebaliknya, apakah perubahan pada perilaku
komunikasi merupakan akibat perubahan dan dinamika masyarakat.
Hubungan perilaku komunikasi dan dinamika social masyarakat adalah
keniscayaan. Poetensi komunikaksi mempunyai peran kunci dalam memperkuat,
membentuk, dan mengubah masyarakat. Menyadari hal ini pakar ilmu komunikasi

19
dan ilmu social lainnya sepakat memanfaatkan komunikasi sebagai instrument, alat
atau pendekatan dalam menganalisis setiap gejala perubahan yang muncul. Sebagai
perbandingan, kini ilmu komunikasi, termasuk komunikasi pembangunan mulai
diaplikasikan dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan sehingga dirasa penting
dan perlu. Semua itu menunjukkan kepada kita bahwa peran dan fungsi komunikasi
semakin eksis ditengah perubahan yang terus berlangsung dan menakjubkan. Sebuah
contoh sederhana untuk menjelaskan posisi ini, revolusi teknologi informasi dan
komunikasi yang terjadi di dunia, terbukti berhasil memicu munculnya revolusi
perilaku social sekaligus perilaku komunikasi pada masyarakat.

Kesimpulan
Komunikasi mempunyai posisi yang penting dalam perubahan social dan
pembangunan. Dimana perubahan yang terjadi bermuara pada pembangunan. Pada
modul telah dijelaskan posisi komunikasi dalam kehidupan kita sebelum masuk pada
inti persoalan pembangunan. Berbagai persoalan pembangunan masyarakat yang
terjadi di Negara-negara berkembang, dianggap belum membawa masyarakat keluar
dari permasalahan, hanya karena aspek komunikasinya belum dikelola secara efektif.
Maka dari itu perlu fungsi komunikasi bagi perubahan adalah salah satu hal yang
perlu diperhatikan karena dari fungsi itu kita dapat mengetahui dari tahap mana
perubahan dalam komunikasi itu dilakukan dan seberapa jauh komunikasi
berpengaruh pada perubahan masyarakat.
Sebuah simpulan kecil bisa diambil bahwa setiap perilaku social yang
diperankan oleh individu ataupun masyarakat pada dasarnya merupakan produk
komunikasi yang berlangsung turun temurun dari generasi ke genarasi (Santoso
dalam Dilla 2007:41). Komunikasi pada batas ini merupakan proses yang fungsinya
memelihara, mengembangkan, menguatkan dan mewariskan nilai-nilai tertentu
menjadi norma kolektif masyarakat yang dianut bersama. Proses ini kemudian terus
berkembang membentuk masyarakat dengan segala nilai yang dianutnya. Karena itu,

20
memandang komunikasi dan masyarakat sebagai sesuatu yang terpisahkan adalah hal
yang keliru.

Pertanyaan Diskusi!
1. Sebutkanlah dan jelaskan fungsi komunikasi bagi perubahan!
2. Berikan argumenmu terkait komunikasi dan pengaruhnya pada perubahan di
dalam masyarakat sekarang! Berikan contoh agar dapat memperkuat
argumenmu itu.

21

Anda mungkin juga menyukai