Anda di halaman 1dari 2

Apakah mural sesuai dengan undang undang ?

kenapa mural tersebut di larang/dihapus ?


Kenapa pembuat nya sampai dicari ?
kita semua setuju bahwa mural adalah sarana komunikasi bagi masyarakat dan di atur dalam
undang undang
soal mural
kenapa mural itu dihapus padahal itu adalah kebebasan masyrakat untuk mengkritik
pemerintah
dan kenapa sampai pembuatnya di cari ?

amandemen undang undang dasar tahun 2020 yang menyatakan bahwa


“setiap orang berhak untuk mengembang pribadi dan lingkungan sosial nya, serta berhak
mencari, memperoleh, memliki, menimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis media yang tersedia”
saya mulai dari kata “menggunakan segala jenis media yang tersedia”
pertanyaan nya apakah dalam hal ini mural itu termasuk di dalamnya dan jika ia maka apakah
ada aturan atau batasan dalam penggunaannya ?
ia mural termasuk di dalamnya tapi ada aturan yang mengawasi soal mural misal saja hukum
peraturan daerah (perda) no. 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum (daerah dki)
dan perda pemkab pasuruan nomor 2 tahun 2017. perda itu melarang corat-coret di sarana
umum.(tempat mural dipaksa sehat di negara yang sakit) jadi ini adalah dasar
penghapusannya dan juga kasat pol pp kabupaten pasuruan bakti jati permana menyebut
mural itu digambar di bangunan milik PT KAI. Dan pembuat mural disebut Bakti tidak
mempunyai izin untuk menggambar mural itu.
arti misalnya mural dijadikan sebagai sarana kritik maka sebenarnya itu adalah hal yang bisa
saja di lakukan tapi harus dengan ijin dalam hal adalah keperdataan atau ijin administratif
pemilik dari medium tempat di mana mural dan grafiti berada.
berbeda jika mural tersebut di buat di tembok atau dinding milik sendiri itu bebas saja. tapi
tetap harus di lihat konteks nya
intiya begini membuat mural untuk mengkritik atau apa pun itu selagi konteknya tidak
melanggar aturan dan sudah mendapatkan ijin. Maka itu sah saja karena juga di atur dalam
UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM. karena Penghapusan dan ancaman kriminalisasi
terhadap pembuat mural/grafiti adalah tindakan represi dan pembungkaman terhadap ekspresi
dan aspirasi masyarakat.
Kenapa sampai pembuat muralnya dicari ?
"Beberapa pihak bilang bahwa pembuat mural sudah izin yang punya bangunan. Tapi kami
cek ke KAI, tak ada permintaan izin," terang Bakti.

Saat ini Satpol PP tengah mencari siapa pembuat viral itu. Jika ketemu, Bakti berjanji akan
membinanya.
"Kalau ketemu, kami bisa kasih pembinaan. Bahasa kita, pemda, Pol PP punya kewajiban
membina masyarakat. Artinya kalau mau kritis (menyampaikan kritik) salurannya kan sudah
ada,"
jadi berdasarkan pernyataan kasat pol pp kabupaten pasuruan bakti jati permana maka alasan
di cari pelakunya untuk dibina

REFERENSI
https://www.beritasatu.com/megapolitan/152756/jokowi-mural-tidak-langgar-perda-tibum
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5682512/heboh-dihapusnya-mural-dipaksa-sehat-
di-negara-yang-sakit-pembuatnya-dicari.

Anda mungkin juga menyukai