Anda di halaman 1dari 29

PENDAPAT HUKUM SEHUBUNGAN DENGAN

PERISTIWAPENGHINAAN PRESIDEN
SEBAGAI SIMBOL NEGARA MENGGUNAKAN
MURAL SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL
Kompetisi Legal Opinion
SOLIDASI 2021

Satriadjie Abdee Yossafa


Theresia Avilla Inez Sandresti
UNS A
Universitas Sebelas Maret
[2021]
SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

Legal Opinion : Andi Maulana Page 2


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

No. 01/SNP-LO/V/2021 Jakarta, 20 Agutus 2021

Kepada

Andi Maulana

Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3

Tangerang 12950 - Indonesia

Up. Yth: Bapak Andi Maulana


Seniman Mural
Perihal: Pendapat Hukum Sehubungan dengan Peristiwa Penghinaan Presiden
Menggunakan Mural Sebagai Media Kritik Sosial

Dengan hormat,
Kami Satriadjie and Partner (SNP) atas nama Marcelia Geanita, S.H., M.H., selaku
konsultan hukum yang bebas dan mandiri, telah ditunjuk oleh Andi Maulana berdasarkan
Surat Kuasa Penunjukan No. 10/V/SRT/2021 pada tanggal 15 Agustus 2021. Bersama
ini, SNP menyampaikan Pendapat Hukum terkait hal-hal yang dimaksud sebagai berikut:
I. Fakta Hukum
1. Bahwa bapak Andi Maulana yang merupakan seorang seniman seni rupa
melakukan aksi mural pada dinding kolong jembatan kereta, Jalan Pembangunan
1, Kelurahan Batujaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang dengan
bergambarkan wajah mirip Presiden Joko Widodo dengan mata tertutup dan
bertuliskan “404: not found”. Untuk selanjutnya, Bapak Andi Maulana disebut
Andi Maulana.
2. Bahwa Mural buatan Andi Maulana tersebut kemudian didatangi oleh Satpol PP
Kota Tangerang bidang Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan

Legal Opinion : Andi Maulana Page 3


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

Batuceper. Bahwa kedatangan SATPOL PP tersebut adalah untuk mengecat


ulang lukisan dengan menggunakan cat berwarna hitam untuk menghapus mural
tersebut. Bahwa karena adanya lukisan tersebut, Polres Tangerang Kota
melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku pembuatan mural;
3. Bahwa pada hari Jumat 13 Agustus 2021, Kepala Sub Bagian Humas Polres
Tangerang Kota yaitu Kompol Abdul Rachim menyatakan tindakan melukis
mural dengan gambar mirip Presiden Joko Widodo dengan mata tertutup dan
bertuliskan “404: Not Found” merupakan bentuk penghinaan terhadap lambang
negara;
4. Bahwa Andi Maulana ditangkap oleh pihak kepolisian untuk dilakukan
penyidikan dan ditetapkan sebagai Tersangka oleh penyidik Polres Tangerang
Kota akibat dari tindakan tersebut karena dianggap sebagai bentuk penghinaan
terhadap simbol negara;
5. Bahwa Andi Maulana mengakui melakukan mural tersebut dengan alasan untuk
mengkritik kinerja pemerintah dikarenakan banyak regulasi tidak sesuai yang
diberlakukan selama pandemi;
6. Bahwa tindakan melukis mural gambar mirip Presiden Joko Widodo dengan
mata tertutup dan bertuliskan “404: Not Found” yang dilakukan oleh Andi
Maulana tidak memiliki izin untuk melukis mural mirip Presiden Jokowi Widodo
di dinding tersebut;
II. Perumusan Isu Hukum
1. Apakah Perbuatan Membuat Mural Andi Maulana Merupakan Kebebasan
Berekspresi yang dilindungi oleh Hukum di Indonesia?
2. Apakah Kasus Pembuatan Mural Mirip Jokowi dalam Kasus Penghinaan Presiden
selaku Simbol Negara dapat dipidana?
3. Bagaimana upaya hukum yang dapat diajukan Andi Maulana untuk Memperoleh
Keadilan dan Kepastian Hukum?

Legal Opinion : Andi Maulana Page 4


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

III. Penelusuran Bahan Hukum


1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak
Manusia
3. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan International
Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan Internasional tentang HakHak
Sipil dan Politik)
5. KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)
6. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 013-022/PUU-IV/2006 dan Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor: 31/PUU-XIII/2015
7. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Ketentraman,
Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
8. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
IV. Analisa Hukum
1. Perbuatan Andi Maulana Merupakan Bentuk dari Kebebasan Berekspresi
yang dilindungi oleh Hak Asasi Manusia dan Hukum Positif di Indonesia
- Paradigma Hak Asasi Manusia Terhadap Karya Seni Mural Sebagai
Bentuk Kebebasan Berekspresi
1) Bahwa berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, kebebasan berekspresi diatur didalam pasal 28E ayat (2) yang
menyatakan “Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya”. Merujuk pada
pasal tersebut dapat ditafsirkan bahwa negara telah menjamin kebebasan
dalam mengeluarkan pendapat bagi setiap warga negaranya.
2) Selanjutnya melalui Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum sesuai dengan uraian
Pasal 2 ayat (1) yang menjelaskan “Setiap warga negara, secara perorangan
atau kelompok menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan

Legal Opinion : Andi Maulana Page 5


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,


dan bernegara.” memberikan payung hukum bahwa Andi Maulana sebagai
warga negara yang secara perorangan mempunyai hak menyampaikan
pendapatnya sebagai perwujudan demokrasi. Bahwa Indonesia sendiri
merupakan negara yang menggunakan sistem pemerintahan demokrasi.
3) Lebih lanjut di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
1999 Tentang Hak Manusia dalam pasal 23 ayat (2) menyatakan bahwa
“Setiap orang bebas untuk mempunyai, mengeluarkan dan menyebarluaskan
pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melalui media
cetak maupun elektronik dengan memperhatikan nilai-nilai agama,
kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa.”, jaminan
atas kebebasan berekspresi secara rinci telah diatur dalam pasal tersebut, yang
mana Andi Maulana mempunyai hak untuk mengeluarkan pendapat sesuai
apa yang ada dalam hati nuraninya;
4) Diatur lebih dalam pada pasal 19 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005
tentang Pengesahan International Covenant on Civil and Political Rights
(Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik), memberikan
cakupan yang lebih spesifik terkait dengan jaminan hak dan kebebasan
berekspresi yang salah satunya dapat melalui media karya seni;
5) Mengacu pada kedalam fakta yang ada, bahwa disini Andi Maulana melukis
karya seni mural untuk menginterpretasikan apa yang ada dipikiran nya yang
mana hal tersebut merupakan sebuah bentuk dari implementasi tindakan yang
dilindungi oleh HAM dan undang-undang sehingga sudah menjadi hak
melekat seseorang untuk menggunakan karya seni sebagai bentuk
mengekspresikan diri dalam mencurahkan suatu pendapat dan pikiran. Mural
disini dapat berfungsi sebagai media kontrol dan kritik terhadap suatu
kebijakan yang dirasa tidak selaras dengan apa yang diharapkan, karena hal
tersebut merupakan suatu bentuk dari perwujudan demokrasi;
6) Lebih lanjut bahwa klien kami mengatakan bahwa yang menjadi dorongan
melukis mural tersebut adalah adanya kebijakan pemerintah yang dirasa

Legal Opinion : Andi Maulana Page 6


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

memberatkan masyarakat dan adanya korupsi selama masa pandemi Covid19


seperti yang dilakukan oleh Juliari Batubara dan Edhy Prabowo. Berdasarkan
fakta yang ada, selama pandemi pemerintah mengeluarkan beberapa
kebijakan seperti Omnibus Law, Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan
Masyarakat (PPKM). Berdasarkan data yang didapat dari Laporan Kinerja
yang dilakukan oleh Ombudsman Republik Indonesia terhadap tahun
anggaran 2020 bahwa terdapat penurunan persentase penyelesaian laporan
atau pengaduan masyarakat yang tidak mencapai target hanya dapat mencapai
sebesar 56,95% sedangkan targetnya sendiri adalah 70%.
7) Mural sebagai seni dapat dijadikan sebagai sarana yang ditujukan kepada
pemerintah dan masyarakat sebagai bentuk advokasi dan berfungsi sebagai
media komunikasi visual yang dapat menginterpretasikan dan
mengakomodasi hak-hak dan aspirasi masyarakat untuk menyuarakan suatu
keresahan yang dialami. Lebih lanjut, mural juga merupakan salah satu
bentuk propaganda sebagai alat untuk menggerakan masyarakat akan
kesadaran terhadap demokrasi dan kritik terhadap suatu kebijakan yang tidak
sesuai dengan kondisi di lapangan.
8) Dengan begitu, kritik sosial yang dilayangkan oleh Andi Maulana melalui
karya seni yaitu Mural mirip presiden Joko Widodo dengan mata tertutup
bertuliskan 404: Not Found bukan merupakan penghinaan melainkan hal
tersebut merupakan perwujudan kebebasan ekspresi yang klien kami lakukan
untuk mengejawantahkan keresahan yang dialami klien kami terhadap
kondisi konkrit yang ada di lapangan.
9) Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tindakan mural mirip Presiden
Joko Widodo dengan mata tertutup dan bertuliskan “404: Not Found”
yang dilakukan Andi Maulana adalah bentuk dari kebebasan
berekspresi yang dilindungi oleh HAM dan hukum positif di Indonesia
serta media untuk menyampaikan kritik sosial terhadap kebenaran di
lapangan sebagai bentuk advokasi dan propaganda.

Legal Opinion : Andi Maulana Page 7


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

2. Andi Maulana tidak dapat Dipidana oleh kasus Penghinaan Presiden karena
ketiadaan kesalahan sebagaimana unsur pasal 310 KUHP dan
ketidakrelevanan aturan Undang-Undang untuk Penghinaan Kepala
Negara di Indonesia
- Unsur-Unsur Pidana dalam Delik Penghinaan
1) Dalam KUHP Penghinaan tercantum pada Bab XVI. Pencemaran nama
baik (Penghinaan) diatur dan dirumuskan dalam Pasal 310 KUHP.
2) Dalam Pasal 310 KUHP tersebut dapat diketahui bahwa Unsur-unsur
Pencemaran Nama Baik atau Penghinaan adalah: 1) Dengan sengaja; 2)
Menyerang kehormatan atau nama baik; 3) Menuduh melakukan suatu
perbuatan; 4) Menyiarkan tuduhan supaya diketahui umum.. Sehingga jika
berdasarkan sumber hukum diatas, memberikan penegasan bahwasanya
Mural dianggap sebagai sebuah Penghinaan apabila sesuai dengan unsur-
unsur Penghinaan pada Pasal 310 KUHP.
3) Dengan demikian Mural Mirip Jokowi 404 ; Not Found yang diciptakan
oleh Andi Maulana tidak memenuhi keseluruhan unsur pidana pasal
penghinaan. Mural tersebut tidak disiarkan secara sengaja oleh Andi
Maulana untuk menghina atau menyerang Presiden melainkan untuk karya
seni berupa kritik sosial atas kejadian yang benar terjadi. Mural tersebut
tidak memperlihatkan bahwa Presiden sedang melakukan sesuatu
perbuatan yang secara eksplisit merujuk pada aktivitas kenegaraan, Mural
tersebut hanya memperlihatkan gambar lelaki yang ditutup matanya
dengan tulisan 404 : Not Found. Sehingga melihat fakta dan teknis
tersebut mural Mirip Jokowi 404: Not Found tersebut tidak memenuhi
unsur penghinaan sehingga bukan merupakan penghinaan
- Relevansi Penjatuhan Pidana untuk Kasus Kebebasan Berekspresi
Terhadap Kepala Negara

1) Bahwa jika pihak kepolisian menganggap Mural Mirip Jokowi 404 : Not
Found tersebut adalah Penghinaan kepada Simbol Negara atau kepada
Panglima Tertinggi Negara maka hal tersebut jelas adalah salah besar.

Legal Opinion : Andi Maulana Page 8


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

Berdasarkan Pasal 35 dan 36B UUD 1945 yang juga diatur dalam Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Simbol negara adalah Garuda
Pancasila, Bendera, Bahasa, serta Lagu kebangsaan. Sehingga Presiden
bukanlah simbol negara. Selain itu, Presiden merupakan sebuah jabatan
dan bukan sebuah Individu yang apabila terdapat kritik, pujian atau cacian
hal tersebut bukan merujuk kepada pribadi sebagai seorang presiden
melainkan kepada kinerja yang memegang jabatan presiden.1
2) Bahwa penjatuhan sanksi pidana terhadap kasus Penghinaan Presiden
sudah tidak relevan lagi diberlakukan di Indonesia, hal ini mengingat
bahwasanya berdasarkan Putusan MK No.013-022/PUU-IV/2006, MK
telah memutuskan bahwa Pasal 134, Pasal 136 bis, dan Pasal 137 KUHP
yang sebelumnya tergolong delik biasa, untuk penghinaan presiden telah
dicabut dari KUHP. Alasan Pencabutan Pasal Penghinaan Presiden ini
dikarenakan beberapa alasan konstitusionalis. Salah satunya adalah Pasal
134 KUHP yang melanggengkan simbol kolonialisme dimana terdapat
dominansi yang diberikan kepada pejabat negara sehingga bertentangan
dengan Pasal 27 ayat (1) atau asas persamaan kedudukan yang sama di
mata hukum antara warga negara biasa dengan presiden atau pejabat
publik lain. Selain itu Mahkamah Konstitusi juga beranggapan
bahwasanya pasal di atas akan menimbulkan ketidakpastian hukum dan
menekan asas kebebasan berekspresi atau menyatakan pendapat, hal ini
nantinya akan bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) dan Pasal 28F UUD
NRI Tahun 1945. Bahwa dengan dicabutnya Pasal 134, 136 bis dan 137
KUHP sebagai delik biasa maka Pasal Penghinaan Presiden tidak bisa
diberlakukan kembali, namun jika pihak kepolisian tetap menjatuhkan
pidana kepada Andi Maulana dengan Penghinaan Presiden hal tersebut

1 SIARAN PERS PSHK_5 Alasan Menolak Pasal Penghinaan Presiden dimasukkan kembali ke dalam
RKUHP.2021.https://pshk.or.id/publikasi/siaran-pers/5-alasan-menolak-pasal-penghinaan-
presidendimasukkan-kembali-ke-dalam-rkuhp/ Diakses pada tanggal 22 November 2021 pukul 15.30 WIB
2 Reza Fikri Febriansyah, 2018. Putusan MK & Rekriminalisasi Delik Penghinaan Jabatan. Hukum

Onlinehttps://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5a8277ef50485/putusan-mk-rekriminalisasi-
delikpenghinaan-jabatan?page=all Diakses pada tanggal 21 November 2021 Pukul 17.22

Legal Opinion : Andi Maulana Page 9


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

sama saja dengan melakukan pembangkangan konstitusi atas


pertimbangan hakim yang sudah diputus oleh Mahkamah Konstitusi.2
3) Bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 31/PUU-
XIII/2015 telah menegaskan bahwasanya Penghinaan kepada pejabat
publik sekalipun presiden merupakan delik aduan. Putusan Mahkamah
Konstitusi tersebut bersifat final dan mengikat serta telah menegaskan
bahwasanya persoalan penghinaan terhadap siapapun, tanpa terkecuali,
hanya dapat dilakukan berdasarkan suatu pengaduan dari korban.
Sehingga dalam hal ini Presidenlah orang yang berhak mengadu sendiri
atau memberikan kuasa kepada orang lain untuk melapor dugaan tindak
pidana penghinaan ke kepolisian. Sehingga aparat penegak hukum tak
dapat bergerak sendiri tanpa adanya aduan atau laporan dari presiden atau
orang yang diberikan kuasa.2
4) Sehingga menjatuhkan pidana kepada Andi Maulana terkait Penghinaan
Presiden sebagai simbol negara menggunakan media mural sudah tidak
relevan lagi dalam kondisi hukum dan konstitusionalisme di Indonesia.
Hal ini dikarenakan adanya pencabutan pasal Penghinaan Presiden dan
Pertimbangan Hakim Mahkamah Konstitusi yang menyebutkan
bahwasanya Pasal Penghinaan Presiden bertentangan dengan
UndangUndang Dasar Republik Indonesia khususnya Pasal Kebebasan
Berekspresi dan Pasal Persamaan Kedudukan di Hadapan Hukum,
sehingga Andi Maulana tidak perlu dipidana untuk kasus Penghinaan
Presiden.

2 Rofiq Hidayat, 2021. Hukum Online. Menghidupkan Pasal Penghinaan Presiden Dianggap Bentuk
Pembangkangan Konstitusi.
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt60c082973dae9/menghidupkanpasal-penghinaan-presiden-
dianggap-bentuk-pembangkangan-konstitusi?page=all Diakses pada tanggal 21 November 2021 Pukul
21.18

Legal Opinion : Andi Maulana Page 10


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

- Andi Maulana Tidak Dapat Dipidana Karena Kesalahan Penghinaan Presiden


Melainkan Hanya Pemberian Sanksi Administratif akibat membuat mural
tanpa izin di ruang publik
1) Bahwa sempat dikatakan jika Andi Maulana Melanggar izin sehingga hal
tersebut dijadikan sebagai alasan penangkapan dan dilakukan penyidikan
oleh Polres Tangerang Kota. Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Tangerang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Ketentraman, Ketertiban
Umum, dan Perlindungan Masyarakat yang tercantum di pasal 25 ayat (1)
huruf h terkait larangan mencoret atau menggambar pada bangunan
pemerintah tanpa izin. Selanjutnya diatur dalam 25 ayat (2), memuat
sanksi berupa a) teguran lisan; b) peringatan tertulis; c) kewajiban
membongkar sendiri dalam jangka waktu tertentu; d) pembongkaran; e)
sanksi administratif lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
2) Mengacu pada perda tersebut, Andi Maulana melakukan tindakan sebatas
pelanggaran ketertiban umum pada fasilitas publik dengan tanpa izin untuk
melukis mural terhadap bangunan pemerintah. Sehingga, tindakan
penangkapan dalam rangkaian penyidikan yang dilakukan oleh polres
Tangerang Kota adalah tindakan yang berlebihan.
3) Sehingga apabila merujuk pada substansi mural mirip Presiden Joko
Widodo dengan mata tertutup dan bertuliskan “404: Not Found” maka
kepolisian tidak bisa memproses Andi Maulana atas Penghinaan Presiden
akibat tidak ada relevansi hukum dan tidak terpenuhinya unsur pidana
Penghinaan. Hal ini dikarenakan perbuatan Andi Maulana dikategorikan
sebagai pelanggaran ketertiban umum pada fasilitas publik dengan tanpa
izin untuk melukis mural oleh sebab itu yang berwenang bukan lagi
kepolisian melainkan pihak pejabat Pemerintah Daerah Kota Tangerang
Selatan dengan pemberian sanksi administratif seperti yang disebutkan
diatas.
4)

Legal Opinion : Andi Maulana Page 11


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

3. Andi Maulana Dapat Melakukan Upaya Hukum berupa PraPeradilan untuk


Mendapatkan Hak Kepastian Hukum dan Keadilan Hukum.
- Penerapan Asas Ultimum Remedium sebagai bentuk untuk mendapatkan
Kepastian Hukum dan Keadilan Hukum.
1) Menurut pendapat Wirjono Prodjodikoro, ultimum remedium merupakan
norma-norma atau kaidah-kaidah dalam bidang hukum tata negara dan hukum
tata usaha negara harus pertama-tama ditanggapi dengan sanksi administrasi,
apabila sanksi administrasi dan sanksi perdata ini belum mencukupi untuk
mencapai tujuan meluruskan neraca kemasyarakatan maka baru diadakan
juga sanksi pidana sebagai pamungkas (terakhir) atau ultimum remedium.
Bahwa disini Andi Maulana telah dikenakan sanksi administratif berupa
penghapusan mural, maka dari itu tindakan Andi Maulana apabila diproses
secara pidana adalah berlebihan dan melanggar hak-hak Andi Maulana
sebagai warga negara.
- Meminta Upaya PraPeradilan
1) Diketahui bahwa telah terjadi penangkapan dan (penahanan) terhadap klien
kami Andi Maulana yang telah menimbulkan pengekangan terhadap
kebebasan berekspresi. Terhadap peristiwa tersebut, Andi Maulana dapat
mengajukan Praperadilan sebagaimana diatur didalam pasal 77 Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang mana Andi Maulana
dapat mengajukan gugatan praperadian atas sah tidaknya tindakan
penangkapan yang dilakukan tanggal 13 agustus 2021 dan dilakukan
penahanan terhadap Andi Maulana. Dalam kasus ini, pihak kepolisian telah
prematur dalam menetapkan Andi Maulana sebagai tersangka dikarenakan
tidak terbuktinya substansi mural yang dilukis tersebut bukan termasuk
kedalam kategori tindak pidana Penghinaan Presiden. Kemudian pelanggaran
yang dilakukan Andi Maulana merupakan bentuk pelanggaran terhadap
kepentingan umum yang sudah ditindaklanjuti sebelumnya oleh Pemerintah
Daerah berupa sanksi penghapusan mural.

Legal Opinion : Andi Maulana Page 12


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

2) Lebih lanjut, bahwa dalam hal ini Andi Maulana telah ditetapkan oleh pihak
kepolisian sebagai tersangka. Maka dari itu, sesuai dengan ketentuan pasal 79
KUHAP, Andi Maulana berhak mengajukan pemeriksaan tentang sah atau
tidaknya suatu penangkapan atau penahanan kepada Ketua Pengadilan Negeri
dengan menyebutkan alasannya. Pengajuan Praperadilan tersebut juga
termasuk, maka apabila Andi Maulana mengalami kerugian, klien kami dapat
memintakan rehabilitasi akibat tidak sahnya penangkapan atau penahanan
sesuai dengan pasal 81 KUHAP.
3) Upaya Praperadilan tersebut dapat diajukan ke Pengadilan Negeri Tangerang
Kelas I A Khusus di mana Andi Maulana bertempat tinggal (berdomisili)
sesuai dengan Pasal 84 (1) KUHAP bahwasanya Pengadilan negeri
berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak pidana yang dilakukan
dalam daerah hukumnya. Dalam hal ini lokasi lukisan Mural Mirip Jokowi
404 Not Found juga berada di kawasan Tangerang Selatan tepatnya di Bawah
Jembatan Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Batujaya, Kecamatan Batuceper.
V. Kesimpulan dan Rekomendasi Hukum
1. Tindakan melukis Mural Mirip Jokowi 404 ; Not Found bukan merupakan
Penghinaan Presiden melainkan merupakan bentuk kebebasan berekspresi dalam
bentuk media karya seni yang dilindungi oleh hukum yaitu Undang-Undang dan
Hak Asasi Manusia.
2. Andi Maulana tidak dapat dipidana karena penghinaan presiden. Hal ini
dikarenakan Mural Mirip Jokowi 404 ; Not Found tersebut tidak memenuhi Unsur
Pidana Penghinaan. Selain itu Penjatuhan Pidana bagi Penghinaan Presiden sudah
tidak relevan mengingat tidak ada hukum yang mengakomodir lagi dan seharusnya
Andi Maulana cukup diberikan sanksi administratif karena hanya melakukan
Pelanggaran Ketertiban Umum pada Fasilitas Publik.
3. Upaya Hukum yang dapat dilakukan Andi Maulana adalah mengajukan Pra
Peradilan dan meminta polisi menerapkan Asas Ultimum Remedium dalam
menindaklanjuti kasus pembuatan mural sebagai kegiatan/aksi perusakan fasilitas

Legal Opinion : Andi Maulana Page 13


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

publik dan bukan penghinaan Presiden sehingga yang berkewajiban memberikan


sanksi adalah Pemerintahan Daerah.
II. Penutup dan Tanda Tangan
Demikian Pendapat Hukum ini kami buat untuk dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan hukum yang sebaik-baiknya. Atas Perhatiannya, kami ucapkan
terima kasih.
Tangerang Selatan, 20 Agustus 2021
Hormat Kami, Kuasa Hukum

Marcelia Geanita, S.H., M.H.,

Legal Opinion : Andi Maulana Page 14


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

LAMPIRAN
ASUMSI DAN KUALIFIKASI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Lampiran 1.
1.1.Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 8 Tahun 2019
Tentang Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

Legal Opinion : Andi Maulana Page 15


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

1.2.Bukti Mural berupa Kritik Sosial yang dianggap sebagai Penghinaan Presiden dan
Mural setelah diberikan sanksi adminitratif berupa Penghapusan

Gambar 1. Mural Mirip Joko Widodo 404: Not Found

Gambar 2. Mural Mirip Joko Widodo 404: Not Found setelah


dihapus

Legal Opinion : Andi Maulana Page 16


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

1.3.Data yang diperoleh Ombudsman RI 2020

Gambar 3. Tabel Realisasi Kerja Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020

Asumsi dan Kualifikasi


1. Pendapat Hukum ini diberikan berdasarkan analisis dan interpretasi kami
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan kami tidak diwajibkan untuk
mengadakan revisi perubahan atas pendapat kami sebagai akibat dari perubahan
atau penambahan hukum Negara Republik Indonesia yang dilakukan setelah
tanggal surat ini
2. Seluruh kterangan dan informasi, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan yang
dipergunakan dalam rangka menyusun Pendapat Hukum ini yang disampaikan
oleh Andi Maulana kepada kami baik berupa kronologis peristiwa yang meliputi
informasi-informasi lainya adalah benar.
3. Pendapat Hukum ini diberikan kepada Andi Maulana sehubungan dengan
permasalahan yang sebagaimana telah diuraikan di atas dan tidak dimksudkan

Legal Opinion : Andi Maulana Page 17


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

untuk diberikan kepada pihak lain untuk keperluan apapun tanpa adanya
persetujuan terlebih dahulu dari kami.

Legal Opinion : Andi Maulana Page 18


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Buku/ Jurnal
Bima Guntara, " Legitimasi Penyebaran Informasi Yang Memiliki Muatan Penghinaan
Dan/Atau Pencemaran Nama Baik Dalam Pasal 310 Kuhp Dan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik" Jurnal RechtVinding , Vol 4,
No 2, 2017
Prodjodikoro, Wirjono. Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia. Jakarta: Rafika
Aditama.2003
R. Herlambang Perdana Wintaraman dkk. Kebebasan Berekspresi di Indonesia: Hukum,
Dinamika, Masalah, dan Tantangannya. Jakarta : ELSAM, 2016

Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar 1945
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1998 tentang Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Internet
SIARAN PERS PSHK_5 Alasan Menolak Pasal Penghinaan Presiden dimasukkan
kembali ke dalam RKUHP.2021.https://pshk.or.id/publikasi/siaran-pers/5-
alasanmenolak-pasal-penghinaan-presiden-dimasukkan-kembali-ke-dalam-rkuhp/
Diakses pada tanggal 22 November 2021 pukul 15.30 WIB
Reza Fikri Febriansyah, 2018. Putusan MK & Rekriminalisasi Delik Penghinaan
Jabatan. Hukum Online https://www.hukumonline.com/berita/baca/l
t5a8277ef50485/putusan-mkrekriminalisasi-delik-penghinaan-jabatan?page=all
Diakses pada tanggal 21 November 2021 Pukul 17.22
Rofiq Hidayat, 2021. Hukum Online. Menghidupkan Pasal Penghinaan Presiden

Legal Opinion : Andi Maulana Page 19


SATRIADJIE & PARTNER’S
LAW FIRM
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia

Dianggap Bentuk Pembangkangan Konstitusi.


https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt60c082973dae9/menghidupkanpasal-
penghinaan-presiden-dianggap-bentuk-pembangkangan-konstitusi?page=all
Diakses pada tanggal 21 November 2021 Pukul 21.18

Legal Opinion : Andi Maulana Page 20


FAKULTAS HUKUM
LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA
SOLIDASI 2021
Sekretariat: Jalan Taman Siswa No. 158. Phone (0274) 377043 – 3791, Yogyakarta 55151
sms center: 085325729144 e-mail: solidasifhuii2021@gmail.com

Lampiran 3. Format Daftar Riwayat Hidup Peserta

Daftar Riwayat Hidup Peserta

Nama : Satriadjie Abdee Yossafa


Nomor Induk Mahasiswa : E0019388
Tempat Tanggal Lahir : Gunung Kidul, 28 Maret 2001
Alamat : Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, No. 130 Mulyosari,
RT 03/RW 02 Baleharjo, Wonosari,
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
No. Telepon/ HP : 0895324036328
Email : abdeeyossafa@student.uns.ac.id
Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum/ S1 Ilmu Hukum
Semester/Angkatan : Semester 5/ 2019

Karya Ilmiah yang pernah dibuat


1. Optimalisasi Undang-Undang No.19 Tahun 2016 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik UU ITE Sebagai Perlindungan Hukum Bagi UMKM
Berbasis E-Commerce Cybercrime Berupa Penipuan Digital. ( Finalis
KOMPETISI ESSAI NASIONAL JUSTICIA BUSSINNES WEAK FH UGM
Tahun 2021
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

DELEGASI FH UNS
,PESERTA LEGAL OPINION SOLIDASI 2021
Surakarta, 12 November 2021
Delegasi

( SATRIADJIE ABDEE YOSSAFA)


FAKULTAS HUKUM
LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA
SOLIDASI 2021
Sekretariat: Jalan Taman Siswa No. 158. Phone (0274) 377043 – 3791, Yogyakarta 55151
sms center: 085325729144 e-mail: solidasifhuii2021@gmail.com

Lampiran 3.Format Daftar Riwayat Hidup Peserta

Daftar Riwayat Hidup Peserta

Nama : Theresia Avilla Inez Sandresti


Nomor Induk Mahasiswa : E0019406
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 10 September 2001
Alamat : Jalan Cempaka No. 2 Gebalan RT 05. R02,
Jurangombo Utara, Magelang Selatan, Jawa Tengah
No. Telepon/ HP : 089623871268
Email : theresiainez09@student.uns.ac.id
Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum/ S1 Ilmu Hukum
Semester/Angkatan : Semester 5/ 2019

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :


1. Teba Telaah Program Bening Kekasihku (Buku Nikah, Ganti KK, KTP)
Sebagai Reformasi Administrasi Kependudukan di Kota Surakarta
Menyambut Revolusi Industri 4.0 (Juara 4 LKTIN Islamic Law Fair FH
Universitas Diponegoro Tahun 2019)
2. Optimasi Kolaborasi Mahasiswa Melalui D3 (Donasi,Data,Daftar) Guna
Meningkatkan Pemasaran Pedagang Kaki Lima Pada Transformasi Ekonomi
Digital Di Masa Pandemi. (Juara 2 LKTIN Olimpiade Ekonomi Nasional
Universitas Negeri Malang Tahun 2020)
3. Optimalisasi Undang-Undang No.19 Tahun 2016 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik UU ITE Sebagai Perlindungan Hukum Bagi UMKM
Berbasis E-Commerce Cybercrime Berupa Penipuan Digital. ( Finalis
KOMPETISI ESSAI NASIONAL JUSTICIA BUSSINNES WEAK FH UGM
Tahun 2021
FAKULTAS HUKUM
LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA
SOLIDASI 2021
Sekretariat: Jalan Taman Siswa No. 158. Phone (0274) 377043 – 3791, Yogyakarta 55151
sms center: 085325729144 e-mail: solidasifhuii2021@gmail.com

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

DELEGASI FH UNS
,PESERTA LEGAL OPINION SOLIDASI 2021

Surakarta, 12 November 2021


Delegasi

( THERESIA AVILLA INEZ SANDRESTI )


FAKULTAS HUKUM
LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA
SOLIDASI 2021
Sekretariat: Jalan Taman Siswa No. 158. Phone (0274) 377043 – 3791, Yogyakarta 55151
sms center: 085325729144 e-mail: solidasifhuii2021@gmail.com

Lampiran 4. Formulir Pendaftaran

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA KOMPETISI LEGAL OPINION


SOLIDASI 2021 FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Nama Asal Universitas : Universitas Sebelas Maret (UNS)


Alamat : Jl. Ir. Sutami No. 36, Kentingan, Kecamatan Jebres,
Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126

Data Pribadi
(1) Delegasi
Nama Lengkap : Satriadjie Abdee Yossafa
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Nomor Induk Mahasiswa : E0019388
Nomor Telepon/HP : 0895324036328

F
FAKULTAS HUKUM
LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA
SOLIDASI 2021
Sekretariat: Jalan Taman Siswa No. 158. Phone (0274) 377043 – 3791, Yogyakarta 55151
sms center: 085325729144 e-mail: solidasifhuii2021@gmail.com

Lampiran 4. Formulir Pendaftaran

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA KOMPETISI LEGAL OPINION


SOLIDASI 2021 FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Nama Asal Universitas : Universitas Sebelas Maret (UNS)


Alamat : Jl. Ir. Sutami No. 36, Kentingan, Kecamatan Jebres,
Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126
Data Pribadi
(2) Delegasi

Nama Lengkap : Theresia Avilla Inez Sandresti


Jenis Kelamin : Perempuan
Nomor Induk Mahasiswa : E0019406
Nomor Telepon/HP : 089623871268
F
FOTO 3X4
1. Satriadjie Abdee Yossafa

2. Theresia Avilla Inez Sandresti

Anda mungkin juga menyukai