Anda di halaman 1dari 2

Kebebasan” masyarakat di Indonesia

Sebagai manusia, kita pasti memiliki suatu hak dan kebebasan untuk memilih, menyatakan,
dan mempertimbangkan segala sesuatu yang ada disekitar kita. Media eletronik maupun
media sosial kini menjadi salah satu sarana dalam menyalurkan berbagai informasi dan tentu
ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk berpendapat dan berekspresi sesuai dengan apa
yang dirasakan, dialami, ataupun dinikmati masing – masing individu.

Media sosial memberikan dampak terhadap masing – masing individu, namun dampak
tersebut dapat bersifat positif maupun negatif tergantung dari tiap – tiap individu. Jika
seseorang mampu memanfaatkan media sosial dengan bijak dan benar, maka akan sangat
bermanfaat dan bahkan dengan media sosial dapat menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai
jual ataupun orang tersebut bisa dibayar seperti contohnya dengan menjadi seorang model
yang memiliki akun Instagram, maka orang tersebut akan bekerja dengan mengunggah foto –
foto miliknya ke media sosial berupa Instagram yang nantinya jika foto tersebut menarik
maka akan dibayar oleh orang yang menyukai atau memang sebelumnya telah bekerjasama
dengan model tersebut.

Kebebasan berekspresi adalah salah satu wuiud dari hak asasi manusia. Kebebasan
berekspresi tidak bisa dilepaskan dari kebebasan mencari, menerima, dan berbagi informasi.
Akan tetapi, meskipun setiap orang dapat mencari, menerima, dan berbagi informasi, tetap
ada beberapa jenis informasi yang dilarang ataupun dibatasi. Misalnya seperti pornografi,
kemudian penyebaran nama baik, serta informasi yang didalamnya mengandung hasutan
yang dapat menjatuhkan seseorang.

Kebebasan berekspresi, termasuk kebebasan berpendapat merupakan salah satu hak paling
mendasar dalam kehidupan bernegara. Hal ini tertulis dalam Undang-undang No. 9 Tahun
1998 pasal 1 ayat (1) tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di muka umum yang
berbunyi “Kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk
menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung
jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku”. Kemerdekaan
berpikir dan mengeluarkan pendapat tersebut juga diatur dalam perubahan keempat Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 28 E ayat (3) yang berbunyi “Setiap
orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”.

Dengan adanya era digitalisasi terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di


Indonesia. Tetapi perlu diingat, hal itu hanya akan tercapai jika teknologi yang ada dapat
ditempatkan dan difungsikan sebagaimana mestinya. Jangan sampai dengan adanya teknologi
yang memudahkan berbagai kegiatan ataupun kebutuhan manusia, justru merampas
kebebasan manusia baik dari segi privasi, keamanan, sosial, maupun dari ekonomi.
Daftar Pustaka

Itshen. (2020, April 5). Tantangan Digitalisasi, Meningkatkan Kesejahteraan Atau Menyandera
Kebebasan? ITS News. Retrieved November 26, 2022, from
https://www.its.ac.id/news/2020/04/06/tantangan-digitalisasi-meningkatkan-kesejahteraan-atau-
menyandera-kebebasan/

UU No. 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum [JDIH bpk ri].
(n.d.). Retrieved November 26, 2022, from https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45478/uu-no-
9-tahun-1998

Wartaekonomi.co.id. (2022, July 19). Ada Rekam jejak digital, Perhatikan Kebebasan Berekspresi di
internet. Republika Online. Retrieved November 26, 2022, from
https://sindikasi.republika.co.id/berita/rf8u521217000/ada-rekam-jejak-digital-perhatikan-
kebebasan-berekspresi-di-internet

Anda mungkin juga menyukai