Anda di halaman 1dari 5

Selamat siang teman-teman semua, peserta webinar, salam hormat juga kepada narasumber

lainnya, singkatnya seluruh yang hadir pada webinar hari ini. perkenalkan nama saya
ferdinandus nu’u, asal Nagekeo NTT, di bagian Promosi Kesehatan di salah satu puskesmas di
nagekeo. Sy juga aktif bekerja sebagai freelancer desain grafis atau konten kreator di salah satu
klinik kesehatan di Nagekeo. Selain itu aktif juga di media social Instagram, untuk
memperkenalkan potensi-potensi wisata yang ada di Nagekeo. Teman- teman bisa cek di IG
saya @edin_nuu. Disitu teman-teman dapat melihat keindahan alam di Nagekeo, biasa menjadi
alternative untuk mencari destinasi pariwisata di NTT, selain di Labuan bajo yang terkenal itu, di
Nagekeo juga banyak destinasi pariwisata yang tak kalah bagusnya.
Terima kasih, mungkin itu saja perkenalannya, Saya di percaya sebagai Narasumber untuk
membagikan pengelaman atau apa yang saya tau tentang etika menghargai karya atau konten
orang lain di media social dari sudut padang seorang konten kreator.
Tentu kita tahu, bermain social media ada etikanya, apalagi menyangkut dengan konten-konten
yang ada di media social. Seperti mengomentari, membagikan, ataupun menggunakan konten
orang lain untuk konten kita sendiri di media social. Jadi kita harus berhati-hati karena konten
yang di buat oleh para konten creator itu di lindungi oleh uu hak cipta. Ada 4 hal yang harus kita
ketahui dalam etika menghargai karya atau konten orang lain di media social.
Yang pertama :
1. Memberikan saran dan kritikan
2. Bukan pelaku pembajakan karya orang lain
3. Meminta ijin sebelum menggunakan karya orang lain
4. Tidak menjiplak karya orang lain untuk membuat karya sendiri
Mungkin ini 4 hal yang krusial yang harus kita bahas dan kita ketahui dalam ber-sosial media.
Pertama, kita pahami dulu apa tujuan dari media social.

Media Sosial
Pengertian Media Sosial adalah media online (daring) yang dimanfaatkan sebagai sarana
pergaulan sosial secara online di internet. Di media sosial, para penggunanya dapat saling
berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking, dan berbagai kegiatan lainnya.

Tujuan Media Sosial


Seperti yang disebutkan pada definisi media sosial di atas, salah satu tujuannya adalah sebagai
media komunikasi alternatif bagi masyarakat. Berikut ini adalah beberapa tujuan menggunakan
media sosial secara umum:

1. Aktualisasi Diri
Bagi sebagian besar orang, media sosial merupakan tempat untuk aktualisasi diri. Mereka
menjunjukkan bakat dan keunikan di media sosial sehingga dapat dilihat banyak orang. Tidak
heran kenapa saat ini banyak artis berlomba-lomba untuk terkenal di media sosial mereka.

Contonya : mengeluarkan pendapat, membuat konten atau karya. Para konten creator itu
membuat karya, dan karya mereka di publikasikan di media social untuk memperkenalkan
karya-karya mereka pada masyarakat umum.
2. Membentuk Komunitas
Komunitas online sangat mudah ditemukan saat ini, baik itu di situs forum maupun di situs
social network lainnya. Media sosial menjadi wadah tempat berkumpulnya masyarakat online
yang memiliki minat yang sama untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi atau
pendapat.

Contohnya : Komunitas fotografi Indonesia, komunitas motor dll, mereka biasa saling berbagi
informasi di media social. Media social di gunakan sebagai wadah untuk berinteraksi, bertukar
pendapat seperti di wa, fb, ig, maupun platform lainya.

3. Menjalin Hubungan Pribadi


Media sosial juga berperan penting dalam aktivitas menjalin hubungan personal dengan orang
lain secara pribadi. Ada banyak sekali pengguna media sosial yang menemukan pasangan hidup,
sahabat, rekan bisnis, di media sosial.

Tentu teman-teman semua sudah tau yaa, sekarang kita bisa menjalin hubungan special dengan
seseorang lewat media social, apa itu berpacaran, menemukan pasangan, sahabat dan rekan
bisnis. Semua itu dapat kita lakukan lewat media social.

4. Media Pemasaran
Pengguna media sosial yang jumlahnya sangat banyak tentu saja menjadi tempat yang sangat
potensial untuk memasarkan sesuatu. Bisnis online yang banyak berkembang sekarang ini
banyak dipengaruhi oleh media sosial sebagai tempat promosi.

Poin ini yang sering dilakukan oleh para pelaku usaha, konten creator untuk memasarkan
produk, jualan atau hasil karya mereka kepada public. Produk atau karya itu dikemas
sedemikian rupa agar menarik para penggiat media social untuk membeli dan mengapresisasi
produk dan karya mereka.

Para pelaku usaha sekarang sudah sangat di mudahkan dalam memasarkan produk kepada
konsumen, sudah ada fb, istagarm, Lazada, yang memudahkan kita untuk menjual produk ke
orang lain. Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah kita mempunyai kemampuan untuk
menggunakan aplikasi tersebut atau tidak.
Perkembangan teknologi informasi tentunya membuat semua orang dapat mengakses dengan
mudah beragam konten yang tersebar di internet. Hal ini juga yang membuat para pembuat
konten semakin banyak dan beragam berkat kemajuan internet yang semakin cepat setiap saat.

Salah satu permasalahan yang dikeluhkan oleh para content creator adalah rendahnya apresiasi
dari masyarakat yang menikmati karya mereka. Mulai dari pembajakan, cacian, hingga stigma
negatif dari masyarakat kerap mereka dapatkan.

Karyanya sering di diambil tanpa sepengetahuan mereka, sekarang sering terjadi yang seperti
itu.

Nah, sebagai kaum millennial yang dapat memberikan contoh kepada orang lain dengan cara,
yang pertama :

1. Memberikan saran dan kritik yang membangun


Jika kamu menemukan sesuatu yang menurutmu adalah kekurangan dalam sebuah karya, kamu
bisa memberikan saran serta kritik yang sopan dan bersifat membangun bagi pembuat karya
tersebut.

Tentunya, sebelum memberikan saran atau kritik, kamu bisa memulai kata-katamu dengan
sejumlah kalimat bernada apresiasi positif terhadap karya tersebut. Dengan demikian, si
pembuat karya akan merasa senang karena kamu bisa memberikan pujian sekaligus kritikan
yang bisa meningkatkan kemampuannya.

Dalam meberikan komentar atau kritikan di media social harus yang bersifat membangun, kita
tidak boleh memberikan komentar yang negative seperti mencaci, merendahkan, atau
merusakan nama baik seseorang karena kita tau Bersama ada UU ITE yang membatasi kita
dalam bermain social media. Jika saja komentar kita di tanggapi serius, maka akan berhadapan
dengan hukum. Contohnya sekarang sudah banyak terjadi di mana-mana atas kasus
pencemaran nama baik yang dilakukan melalui media social.

2. Meskipun tidak meyukai karya tersebut, diam adalah salah satu ide yang tepat
Jika kamu tidak bisa memberikan saran atau kritikan ketika mengomsumsi karya orang lain,
sebaiknya kamu tidak perlu menjelek-jelekan buatan orang lain apalagi melabelinya dengan
sejumlah sebutan yang bersifat meredahkan martabat manusia.
Jika karya kita atau pendapat kita ingin di hargai maka hargailah karya orang lain, walaupun
karyanya menurut kita itu jelek atau kurang bagus, jelek menurut kita belum tentu jelek
menurut orang lain, oleh sebab itu kita harus berkomentar yang positif dalam artian
membangun agar si pembuat karya bisa memperbaiki karyanya yang lebih baik.

3. Bukan pelaku atau penikmat karya bajakan


Menikmati karya asli serta menghindari tindakan pembajakan merupakan salah satu bentuk
penghargaan kepada para konten kreator. Kamu juga tidak perlu berurusan dengan pihak yang
berwajib jika suatu saat tertangkap akibat melakukan tindakan pembajakan maupun
menggunakannya.

Selain itu, kamu bisa menikmati karya orang lain dari sumber aslinya atau sumber yang
terpercaya dan kredibel. Misalnya di channel YouTube pembuat karya, Spotify, JOOX, bioskop,
maupun di situs resminya.

Contohnya jika kita menonton sebuah film, kita nonton disitus-situs atau sumber resminya
mereka, dengan begitu kita memberikan keutungan kepada para creator film tersebut. Kalua
kita menonton di situs-situs bajakan berarti secara tidak langsung kita telah mendukung
tindakan pembajakan tersebut.

4. Meminta izin kepada pembuatnya jika ingin menggunakan karyanya


Agar terhindar dari tindakan pembajakan, kamu bisa mengajukan izin kepada pembuat karya
jika berniat untuk menggunakannya, baik untuk aktivitas komersial maupun individu.

Tentunya, kamu juga harus menghargai dan mematuhi apabila ada syarat yang diajukan oleh
mereka. Kamu juga bisa mencantumkan link sumber atau nama pembuat karya tersebut.

Pada dasarnya para Kreator besar, sperti fotografer terkenal, pemusik terkanal, desainer
ternama dll, karya-karya mereka itu biasanya sudah ada lebel hak ciptanya. Jadi karyanya itu di
lindungi oleh undang-undang hak cipta. Karena itu kita tidak bisa sembarang menggunakan
karya-karya mereka tanpa seijin pembuatnya. Jika tanpa sepengetahuan atau seijin pemilik hak
cipta, kita telah melanggar UU 28 tahun 2014 tentang hak cipta, konsekuensinya jika di proses
oleh pemegang hak cipta maka akan berhadapan dengan hukum.

Kreatif tidak bisa asal comot karya orang lain tanpa minta ijin pemiliknya atau mau memposting
konten yang bukan milik kita wajib menuliskan nama, atau link sumbernya tidak asal posting
saja, dengan kita menulis nama/link sumbernya, paling tidak kita telah memberikan apresiasi
kepada pemilik konten tersebut, karena membuat konten itu susah, butuh biayaya dan waktu
yang banyak dalam pembuatannya.

Contoh saya seorang penyanyi kondangan, saya di bayar untuk menyanyi di sebuah acara
kondangan. Lagu yang sy bawakan adalah lagu milik orang lain, misalnya lagunya judika. Saya
wajib meminta ijin terlebih dahulu kepada judika untuk membawakan lagunya, atau pemilik
kondangan wajib minta ijin terlebih dahulu kepada judika, karena kita telah menggunakan
karyanya judika dan kita di bayar. Kalau hanya sekdar menyanyi saja dan tidak menghasilkan
apa-apa itu sah-sah sj, tetapi kita di bayar dan kita menggunakan lagu orang lain, wajib
meminta ijin kepada si pembuat lagu tersebut.

5. Tidak menjiplak karya orang lain untuk membuat karya sendiri


Mencari inspirasi lewat karya orang lain memang hal yang sah-sah saja untuk dilakukan. Akan
tetapi, jika kita berniat membuat karya yang memiliki kemiripan atau sama dengan karya orang
lain, itu yang perlu kita hindari. lebih baik buat karyamu sendiri sekreatif mungkin hasil
pikiranmu sendiri. Ini yang sering terjadi di kalangan para konten creator, sudah malas ngedit,
browsing di internet, dawnload karyanya orang, di edit sedikit, setelah itu di publikasikan
sebagai karya sendiri. Ini yang perlu di hindari. Kalua ketauankan malu juga.

Nah, agar inspirasi karyamu semakin banyak, tentunya kita memerlukan berbagai informasi
dengan cepat dan tepat. Mencarinya lewat berselancar di internet merupakan salah satu solusi,
selain datang langsung ke pameran sebuah karya.

Di era modern sekarang, banyak sekali peluang usaha yang dapat di lakukan lewat media social.
Yang terpenting teman-teman punya kreatifitas untuk memanfaatka media yang ada. Misalnya
sekarang yang lagi tren itu bekerja sebagai seorang freelancer, banyak sekali yang dapat kita
lakukan sebagai seorang freelancer, seperti jadi freelancer desain grafis, freelancer di kantoran.
Banyak perusahan sekarang yang membutuhan jasa seorang desain grafis untuk pemasaran
atau promosi produk mereka. Jadi apakah kita punya skil untuk mengampil kesempatan itu atau
tidak.

Saya rasa sekarang banyak sekali peluang usaha melalu media social, tergantung dari kita mau
atau tidak.

itu saja pengelaman saya selama jadi konten creator di media social, mungkin ada kata-kata
yang kurang di pahami, saya mohon maaf, sekia dan terimakasi wasalam, waktu dan
kesempatan saya kembalikan ke moderator.

Anda mungkin juga menyukai