BIJAK BERSOSMED:
Sadarkah kamu? Perkembangan teknologi semakin hari kian membawa masyarakat untuk bisa
berkomunikasi dengan berbagai jenis sosial media lho! Sayangnya, penggunaan sosial media yang tidak
disertai dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam berkomunikasi menyebabkan
banyak sekali kasus pelanggaran hukum maupun etika yang terjadi dalam bersosial media. Padahal,
sosial media yang diibaratkan sebagai pisau bermata dua seharusnya bisa menjadi pengingat masyarakat
tentang pentingnya memahami etika bersosial media dan membentuk kebiasaan “bijak dalam bersosial
media”.
Bicara soal bijak dalam bersosial media, dalam KBBI kata “bijak” berarti selalu menggunakan akal
budinya. Jika dikaitkan dalam bersosial media, dapat pula diartikan sebagai tata cara bertindak dan
mengambil keputusan yang tepat/baik dalam bersosialisasi di dunia maya.
Main sosmed kan hak semua orang? Sosmed juga tempatnya kita untuk have fun. Terus kenapa masih
harus diatur? Eitss, jangan salah! Walaupun sosial media bebas digunakan oleh siapapun, kita tetap
harus memperhatikan etika dalam menggunakannya loh. Mungkin, kita memang memiliki kebebasan
untuk mengunggah apapun yang kita mau. Tetapi, kita juga harus selalu memperhatikan apakah konten
yang kita unggah itu pantas atau tidak di mata publik. Tidak selamanya hal-hal yang kita anggap sepele
juga sepele bagi orang lain. Bisa saja itu memicu ketakutan dan keresahan. Alangkah baiknya konten
yang kita posting adalah sesuatu yang baik dan tidak menyinggung pihak manapun. Ingat, apapun yang
telah masuk ke sosial media bisa menjadi jejak digital, loh. Jadi, tidak ada salahnya kita memilih jalan
untuk lebih bijak dalam bersosial media ya.
Menjaga etika dalam berkomunikasi tidak hanya dilakukan dalam kehidupan nyata, loh. Namun,
menjaga etika juga perlu kamu lakukan ketika menggunakan sosmed. Jangan sampai ketikan yang kita
buat menyakiti hati seseorang yaa!
Dengan adanya sosmed membuatmu lebih mudah dalam mencari teman dan membangun koneksi
bahkan dari seluruh penjuru dunia. Dengan kemudahan yang diberikan ini tentu kamu harus lebih bijak
lagi dalam memilih teman di sosmed. Mengenal teman baru di dunia maya memang bukanlah hal yang
mudah karena kamu belum pernah bertemu secara langsung sehingga membutuhkan waktu dan proses
yang cukup lama untuk mengenal pola pikirnya.
Kamu perlu mempertimbangkan mana hal yang layak dikonsumsi publik dan tidak. Meskipun ada fitur
privasi yang bisa kamu pakai, tetap saja memang sebaiknya ada hal-hal yang nggak perlu kamu unggah
di sosmed seperti masalah pribadi dan kehidupan pribadimu. Kamu akan susah mengenali siapa yang
benar-benar peduli atau hanya sekedar penasaran dengan masalahmu. Jadi, alangkah baiknya untuk
membicarakan masalah dengan orang-orang terdekatmu.
Sebelum kamu ingin membagikan informasi entah itu dalam bentuk foto, video, atau tulisan, ingat untuk
mencantumkan sumber asli konten tersebut agar tidak melanggar hak cipta dan pastikan kebenaran
berita dengan cross check ke sumber lainnya ya!
. Tetap waspada
Maka hati-hati ketika menerima ajakan atau tawaran dari orang yang mencurigakan dan gak kamu kenal
di sosmed. Jangan mudah tergiur, lebih baik cari tahu dulu kebenarannya. Hal ini untuk mencegah tindak
penipuan bahkan penculikan yang bisa saja berawal dari sosmed.
Dos
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan sosial media, yaitu:
1. Menjaga norma dan etika dalam menggunakan sosial media.
2. Menggunakan tutur kata yang baik dalam memberikan tanggapan atau komentar.
Don’ts
Namun, dalam bersosial media juga hendaknya kita tidak melakukan beberapa hal. Hal-hal yang tidak
seharusnya dilakukan dalam bersosmed yaitu:
4. Mengunggah hal-hal yang sifatnya terlalu pribadi karena jejak digital akan selalu ada
Dampak positif
Dengan bersosial media, kita dengan mudahnya dapat berinteraksi dengan siapa saja tanpa mengenal
batasan ruang dan waktu.
Dalam hal bersosial media, sosial media sendiri menjadi wadah baru dalam mengekspresikan atau
mengungkapkan suatu pendapat secara bebas.
Kecanggihan teknologi membuat siapapun dapat memperoleh informasi dengan cepat, bahkan
informasi dari berbagai belahan dunia manapun.
Dampak negatif
Bersosial media secara tidak langsungdapat dapatmenjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
Sering kali karena asik bermain sosial media, kita cenderung mengabaikan orang-orang yang ada di
sekitar. Disamping itu, orang biasanya akan jadi malas untuk bertemu dengan orang lain secara
langsung.
Tanpa sadar, kita intens menggunakan sosial media setiap harinya. Hal ini telah menjadikan kita
ketergantungan dengan sosial media dan pada akhirnya jadi kecanduan internet, loh.
Dalam bersosial media, tidak jarang orang-orang memposting kehidupan pribadi mereka. Mulai dari
pencapaian atas karir, pendidikan, status ekonomi, dll. Bahkan, ketika melihat orang yang lebih cantik
atau ganteng pun kita bisa merasa insecure.
Dengan mudahnya akses pada berita yang dapat dijangkau oleh siapapun dan kapanpun, kita juga
menjadi jauh lebih rawan terpapar berita bohong, loh. Apalagi terkadang rasa malas mencari kebenaran
menghinggapi sehingga sulit mendapat berita yang terjamin kredibilitasnya.
Nah, jadi sudah paham kan sama dampak negatif dan positif dari penggunaan sosial media? Kita harus
pintar-pintar ya membawa diri dalam berselancar di dalamnya. Kalau terpeleset sedikit, bisa besar
akibat fatalnya. Yuk, lebih aware dan berhati-hati dalam menggunakan sosial media. Bak pisau tajam
bermata dua, kita harus berhati-hati dalam bersikap karena jangan lupa jejak media sangat menakutkan
loh!
Sumber
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan T. R. I.
(n.d.). KBBI. Retrieved July 4, 2022, from https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bijak
Iswanto, H. F., Anggraeni, R., Kartikasari, R., Bahij, A. T. B., & Kadarwati, S. (2021). Pelatihan Bijak
Bermedia Sosial sebagai Upaya Pendidikan Karakter pada Remaja. Jurnal Abdimas, 25(2), 197–206.
https://doi.org/10.15294/abdimas.v25i2.32993
Raharja, I. F. (2019). Bijak Menggunakan Media Sosial di Kalangan Pelajar Menurut Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Jurnal Selat, 6(2), 235–246.
https://doi.org/10.31629/selat.v6i2.1437.