Agen sosial adalah pihak-pihak yang menjadi objek dari sosialisasi. Sosialisasi terbagi
menjadi 2 bagian yaitu sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi primer adalah sosialisasi
pertama yang kita dapatkan memiliki peran yang sangat penting bagi pemikiran, sikap dan
pandangan seseorang. Dan sosialisasi sekunder adalah sosialisasi yang mengajarkan banyak
nilai kehidupan dan kemasyarakatan dalam kesatuan tersebut. Hari ini saya akan
memberikan contoh dan penjelasan mengenai agen-agen sosialisasi dalam sosialisasi primer
dan sekunder.
Agen sosialisasi primer adalah agen sosialisasi yang kita sebut sebagai keluarga.
Keluarga menjadi penentu yang amat penting terhadap satu individu karena ia
mendapatkan nilai-nilai kehidupan dari yang dasar sampai ke pemahaman dan
kepercayaan. Keluarga sangat berperan penting karena bagaimana suatu keluarga
menanamkan sesuatu kepada individu tersebut, hal itu akan sangat menentukan
kedepannya dia akan menjadi seperti apa.
B. Agen Sosiolalisasi Sekunder
1. Teman
Teman adalah salah satu pengaruh besar terhadap pandangan dan
karakteristik kita. Teman adalah lingkungan yang bahkan terkadang
cenderung bisa lebih kita dengarkan ketimbang keluarga yang notabennya
agen sosialisasi primer. Baik buruknya perilaku kita, dan bagaimana kita
bersikap terhadap lingkungan akan sangat dipengaruhi oleh lingkup
pertemanan kita.
2. Sekolah
Sekolah adalah tempat pendidikan formal yang mayoritas didapatkan oleh
setiap manusia. Sekolah adalah tempat dimana kita dididik oleh guru kita dan
kita mendapatkan banyak nilai kehidupan dan kemasyarakatan. Lingkungan
sekolah mendorong kita untuk beradaptasi serta mengerti norma-norma
yang berlaku dengan secara eksplisit maupun instrinsik.
3. Kantor
Berita yang kita baca, informasi yang kita serap serta pemahaman baru yang
kita terima, itul berasal dari media massa. Media massa memberikan kita
berita yang selalu terbaharui setiap harinya sehingga itu sangat
mempengaruhi masyarakat. Contoh sederhananya ketika media massa
memberitakan bensin B10, pemberhentian ekspor bahan tambang mentah,
undang-undang cipta kerja, kenaikan harga bahan pokok dan lain-lainnya
pasti langsung di respon oleh masyarakat. Maka dari hal itu kita sebagai
masyarakat yang mendapatkan proses sosialisasi sekunder dari media massa
pintar untuk memilah informasi mana yang benar dan mana yang sekedar
hoax. Jika tidak kita akan menjadi hasil eksploitasi dari media massa yang
mendominasi.
5. Internet
Internet adalah proses sosialisasi yang sangat dinamis dan instant. Bayangkan
saja zaman dahulu nenek moyang kita perlu memukul kentongan,
menyalakan asap atau menggunakan daun lontar untuk melakukan proses
sosialisasi jarak jauh dan untuk mendapatkan informasi. Pada era informasi
ini menurut saya internet benar-benar sangat perlu di perhatikan
eksistensinya. Bahkan menurut saya dan pengalaman pribadi saya, ketimbang
agen-agen sosialisasi yang lain, saya menerima banyak dampak atas
pemahaman saya melalui internet. Hal ini benar-benar pedang bermata dua,
sehingga kita tidak bisa mengkritisasi dan mengapresiasi. Keluarga sebagai
agen sosialisasi pertama harus memperhatikan secara penuh apakah seorang
anak sudah siap untuk menggunakan internet. Bayangkan saja anak 10 tahun
yang baru di berikan akses Internet langsung terpapar cyberbulyying, hoax,
kecanduan game online, kecanduan sosial media, pornografi, rasisme, dan
lain-lain.