Anda di halaman 1dari 5

Agen Sosiolalisasi

Nama: Verico Christian Jonathan


Kelas: X-MIPA

Agen sosial adalah pihak-pihak yang menjadi objek dari sosialisasi. Sosialisasi terbagi
menjadi 2 bagian yaitu sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi primer adalah sosialisasi
pertama yang kita dapatkan memiliki peran yang sangat penting bagi pemikiran, sikap dan
pandangan seseorang. Dan sosialisasi sekunder adalah sosialisasi yang mengajarkan banyak
nilai kehidupan dan kemasyarakatan dalam kesatuan tersebut. Hari ini saya akan
memberikan contoh dan penjelasan mengenai agen-agen sosialisasi dalam sosialisasi primer
dan sekunder.

A. Agen Sosiolalisasi Primer

Agen sosialisasi primer adalah agen sosialisasi yang kita sebut sebagai keluarga.
Keluarga menjadi penentu yang amat penting terhadap satu individu karena ia
mendapatkan nilai-nilai kehidupan dari yang dasar sampai ke pemahaman dan
kepercayaan. Keluarga sangat berperan penting karena bagaimana suatu keluarga
menanamkan sesuatu kepada individu tersebut, hal itu akan sangat menentukan
kedepannya dia akan menjadi seperti apa.
B. Agen Sosiolalisasi Sekunder

1. Teman
Teman adalah salah satu pengaruh besar terhadap pandangan dan
karakteristik kita. Teman adalah lingkungan yang bahkan terkadang
cenderung bisa lebih kita dengarkan ketimbang keluarga yang notabennya
agen sosialisasi primer. Baik buruknya perilaku kita, dan bagaimana kita
bersikap terhadap lingkungan akan sangat dipengaruhi oleh lingkup
pertemanan kita.

2. Sekolah
Sekolah adalah tempat pendidikan formal yang mayoritas didapatkan oleh
setiap manusia. Sekolah adalah tempat dimana kita dididik oleh guru kita dan
kita mendapatkan banyak nilai kehidupan dan kemasyarakatan. Lingkungan
sekolah mendorong kita untuk beradaptasi serta mengerti norma-norma
yang berlaku dengan secara eksplisit maupun instrinsik.
3. Kantor

Kantor adalah tempat masyarakat dewasa untuk bekerja dan menghabiskan


mayoritas waktunya di tempat itu. Terlepas sebagai orang dewasa yang
sudah memiliki pemikiran yang terbentuk dari balita, anak-anak, remaja dan
berakhir dewasa, kantor pun tetap berpengaruh penting dalam kehidupan
kita. Di kantor kita di wajibkan menuruti norma yang berlaku atau tidak ada
ganjaran yang harus di bayar yaitu ganjaran sosial. Lingkungan kantor yang
baik membawa perasaan yang baik dan lingkungan kantor yang buruk
membawa perasaan yang buruk juga. Maka dari hal itu, ada baiknya kita
sudah memiliki pendirian dan pemahaman sendiri sebelum menjejahkan kaki
di lingkungan kantor dengan berbagai macam orang yang menghabiskan
waktu bersama kita untuk bekerja sama dan bahkan berselisih.
4. Media Massa

Berita yang kita baca, informasi yang kita serap serta pemahaman baru yang
kita terima, itul berasal dari media massa. Media massa memberikan kita
berita yang selalu terbaharui setiap harinya sehingga itu sangat
mempengaruhi masyarakat. Contoh sederhananya ketika media massa
memberitakan bensin B10, pemberhentian ekspor bahan tambang mentah,
undang-undang cipta kerja, kenaikan harga bahan pokok dan lain-lainnya
pasti langsung di respon oleh masyarakat. Maka dari hal itu kita sebagai
masyarakat yang mendapatkan proses sosialisasi sekunder dari media massa
pintar untuk memilah informasi mana yang benar dan mana yang sekedar
hoax. Jika tidak kita akan menjadi hasil eksploitasi dari media massa yang
mendominasi.

5. Internet

Internet adalah proses sosialisasi yang sangat dinamis dan instant. Bayangkan
saja zaman dahulu nenek moyang kita perlu memukul kentongan,
menyalakan asap atau menggunakan daun lontar untuk melakukan proses
sosialisasi jarak jauh dan untuk mendapatkan informasi. Pada era informasi
ini menurut saya internet benar-benar sangat perlu di perhatikan
eksistensinya. Bahkan menurut saya dan pengalaman pribadi saya, ketimbang
agen-agen sosialisasi yang lain, saya menerima banyak dampak atas
pemahaman saya melalui internet. Hal ini benar-benar pedang bermata dua,
sehingga kita tidak bisa mengkritisasi dan mengapresiasi. Keluarga sebagai
agen sosialisasi pertama harus memperhatikan secara penuh apakah seorang
anak sudah siap untuk menggunakan internet. Bayangkan saja anak 10 tahun
yang baru di berikan akses Internet langsung terpapar cyberbulyying, hoax,
kecanduan game online, kecanduan sosial media, pornografi, rasisme, dan
lain-lain.

Kesimpulannya agen-agen sosialisasi masing-masing memiliki peranan penting dalam


pembentukan karakter suatu individu. Kita tidak bisa memberikan persentase atas agen-
agen sosial mana yang paling banyak memberikan dampak kepada pemahaman seseorang
karena setiap individu berbeda. Yang bisa kita lakukan sebagai masing-masing individu
adalah milikilah pemahaman dan ideologi sendiri agar kita tidak terhempas dan mengikuti
arus atas semua dampak yang kita terima dari semua agen sosialisasi tersebut. Galilah
pemahaman tersebut agar kita hidup sebagai seseorang yang punya pendirian. Dan ingat
pendirian tersebut harus sejalan dengan norma masyarakat dan moralitas yang kita pegang
bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai