oleh:
NIM : 19210032
Fakultas Teknik
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Contoh Kasus Hak Cipta dan Regulasi di
Bidang Telekomunikasi” tepat waktu. Makalah “Analisis Contoh Kasus Hak Cipta dan
Regulasi di Bidang Telekomunikasi” ini disusun guna memenuhi tugas “Hukum dan Etika
Profesi”. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Hak Cipta dan Regulasi di Bidang Telekomunikasi
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata
kuliah matematika diskrit. Tugas yang telah telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
1. Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hak Terkait itu adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan hak
eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau lembaga penyiaran.
Ciptaan yang dapat dilindungi antara lain buku, program komputer, pamflet,
perwajahan (layout) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain. Ceramah,
kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu. Alat peraga yang dibuat untuk
kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks.
Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim. Seni rupa dalam
segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung,
kolase, dan seni terapan. Arsitektur. Peta. Seni Batik. Fotografi. Terjemahan, tafsir, saduran,
bunga rampai, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.
Analisis Kasus
Lagu “Ya Ya Ya” yang diciptakan serta di populerkan oleh band “GIGI” merupakan
sebuah karya seni dalam sebuah lagu yang telah memiliki hak cipta (Pasal 12 ayat 1, UUHC
Tahun 2002). Pemegang hak cipta lagu tersebut pastilah di pegang oleh “GIGI” beserta
managementnya yang telah di beri hak cipta oleh si pencipta lagu (sesuai dengan UUHC
tahun 2002, Pasal 1). Film “Toilet 105” jelas telah melanggar hak cipta karena menggunakan
lagu “Ya Ya Ya” secara komersial sebagai theme song tanpa izin penggunaan dari pemegang
hak cipta. (sesuai dengan UUHC tahun 2002, Pasal 2 ,point 2). Oleh Karena hal tersebut
hendaknya selaku pihak multivision haruslah meminta maaf kepada pihak management
“GIGI” serta mengurus izin penggunaan lagu tersebut kepada pemegang hak cipta. Jika tidak
ada niat baik dari pihak multivision, pastilah pihak “GIGI” melalui label rekamannya akan
menuntut hukuman pidana sesuai dengan undang- undang yang berlaku.
C. Analisis Contoh Kasus Regulasi di bidang Telekomunikasi
Contoh kasus Hilangnya Pulsa Telepon Seluler
(Studi Kasus Putusan No.485/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel).
Pada bulan Juli sampai Oktober tahun 2011, ada suatu peristiwa hukum yang
berkaitan dengan telekomunikasi dan teknologi informasi yang membutuhkan penyelesaian
sengketa oleh hukum. Konsumen atau pengguna jasa telekomunikasi (handphone)
mengeluhkan adanya pulsa yang dimiliki pengguna mengalami “Penyedotan” dan berkurang
secara tiba-tiba tanpa diketahui oleh pengguna.
Analisis Kasus
Pengguna adalah pelanggan dan pemakai (Pasal 1 Ayat (11) UU No. 36 tahun 1999 tentang
Telekomunikasi). Sedangkan pelanggan adalah perseorangan, badan hukum, instansi
pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi atau jasa telekomunikasi
berdasarkan kontrak (Pasal 1 Ayat (9) UU No. 36 tahun 1999).
Beberapa bentuk penyelesaian sengketa yang ditempuh oleh pihak penyedia jasa
telekomunikasi untuk menyelesaikan masalah, antara lain yaitu melakukan deaktivasi
langganan layanan konten premium, pembayaran ganti rugi berupa pulsa kepada pelanggan
yang dirugikan akibat penyedotan pulsa melalui langganan konten premium dari pihak
operator telekomunikasi, maupun tindakan penyelidikan kasus penyedotan pulsa yang
dilakukan oleh pihak Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia (POLRI).
D. Referensi
https://www.dgip.go.id/
https://id.m.wikipedia.org/
https://www.kompas.com/