dalam Penggunaan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
1. Pengertian Etika dan Moral
• Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas.
• Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab (Kamus Besar Bahasa Indonesia, WJS
Poerwodarminto: 2003).
• Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “ethikos”, yang berarti
“timbul dari kebiasaan”. Etika merupakan satu set kepercayaan, standar
atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok, atau
masyarakat. Etika dan moral sangat diperlukan dalam menggunakan
perangkat teknologi informasi dan komunikasi.
• Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah. Moral menjadi
institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Aspek benar dan salah berhubungan
sangat erat dan terangkum dalam jenis norma hukum yang ada dalam masyarakat. Moral
dalam penggunaan teknologi komputer menuntun kepada tindakan yang tidak merugikan orang
lain, misalnya tidak menjiplak karya cipta baik secara langsung maupun tidak langsung.
• Di dalam norma hukum setiap orang atau individu wajib menjunjung tinggi hukum dan
mempunyai kesadaran hukum yang tinggi pula. Hukum akan mengatur tata kehidupan
masyarakat dan negara serta mengatur dan mengayomi kepentingan atau hasil karya seseorang
atau masyarakat sehingga akan tercapai tertib hukum dalam tata kehidupan masyarakat tersebut.
2. Aplikasi Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
• Etika dan moral harus mendapat perhatian yang utama dalam penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi, terutama dalam perangkat
lunak (software). Teknologi informasi dan komunikasi berorientasi pada
perangkat perangkatnya, yaitu komputer (sebagai hardware) dan
perkembangan software (sebagai perangkat lunak). Software merupakan hasil
dari pemikiran dan budidaya manusia. Di dalam teknologi informasi, perangkat
lunak atau program komputer ini lebih dihargai dari pada produk lainnya.
• Jika kita bicara software, maka ada kaitannya dengan masalah hakikat
dan kekuatan hukum kepemilikan. Dalam menciptakan suatu kepemilikan
atau suatu hasil karya yang baru, maka perlu mendapat perlindungan hukum
dari pembajakan maupun tindakan ilegal lainnya. Dalam hal ini ditekankan
kepada masalah berikut ini.
a. Hak cipta