Oleh :
Nama : William Gilbert Killa
NIM : 2003050029
Kelas :A
Prodi : Ilmu Komunikasi
PEMATERI 1
literasi digital
pengertian literasi digital menurut lis hermiyanto adalah ketertarikan, sikap dan kemampuan
individu menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk mengakses, mengelola,
mengintergrasikan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dan membangun pengetahuan
baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif
dalam masyarakat
digital skill
digital safety
digital culture
digital ethics
Hoax
Konsekuensi = hoax
PEMATERI 2
Internet telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat di Indonesia saat ini data menunjukkan
tingkat pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun .
Berkaitan dengan peningkatan tersebut terjadi peningakatan kasus pidana yang terpengaruhi
oleh internet
Undang undang republik Indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang
undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dipersepsikan
sebagai cyberlaw di Indonesia
PEMBAHASAN
Undang undang republik Indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang
undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik terdiri dari 13 bab
dan 54 pasal terdiri dari beberapa bagian yang dirangkum sebagai berikut :
Informasi elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi
tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, elektronic data
interchange (EDI), surat elektonik, telegram, teleks, telecopy, atau sejenisnya, huruf,
tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah di olah yang memiliki arti
atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
Informasi dokumen dan tanda tangan elektronik : tanda tangan elektronik memiliki
kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan konvesional
Perbuatan yang dilarang (cybercrime) dijelaskan pada Bab VII (pasal 27-37)
Penyelesaian sengketa : setiap orang dapat mengajukan gugatan terhadap pihak yang
menyelenggarakan sistem elektronik dan/atau menggunakan teknologi informasi yang
menimbulkan kerugian atau secara perwakilan terhadap pihak yang
menyelenggarakan sistem elektronik yang berakibat merugikan masyarakat, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Peran pemerintah dan peran masyarakat : pemerintah melindungi kepentingan umum
dari segala jenis gangguan sebagai akibat penyalahgunaan informasi elektronik dan
transaksi elektronik yang menggangu ketertiban umum, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undang.
Penyelidikan
PENUTUP
terjadinya kasus tindak pidana juga di pengaruhi oleh internet. UU ITE merupakan undang
undang yang dibuat untuk menindak lanjuti penggunaan internet dan teknologi informasi
sebagai sarana bertransaksi dan berkomunikasi secara elektronik.
Undang undang republik Indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang
undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik diharapkan bisa
mengatur segala macam urusan dunia internet, termasuk di dalamnya memberikan hukuman
terhadap pelaku
PEMATERI 3
TUJUAN PENELITIAN
tujuan untuk menganalisis karakteristik membuat konten, pemilihan media, dan adaptasi
content creator di era digital dalam membangun hubungan virtual dengan audience
METODE PENELITIAN
Etnografi pr dan model ippar
Pendekatan kualiatif dan paradigma kontruktivisme
Objek dan subjek
Wawancara secara online
Teknik purposive samping
PEMILIHAN MEDIA
High, populer, hits dan banyak penggunanya
KESIMPULAN
Insight meliputi: kategori konten dan ciri khas, yang kedua Program strategic
meliputi : tema, hastag dan caption, yang ketiga Program implementation : kreativitas,
tampilan dan talent.
content creator memilih media yang high, populer, hits dan banyak penggunanya.
Memilih media ini penting bagi content creator karena seorang content creator dapat
termotivasi agar membuat konten yang lebih baik lagi dan juga mendapatkan peluang
untuk eksis.
upaya-upaya yang dilakukan oleh content creator untuk beradaptasi meliputi
menuangkan ide-idenya, mengambil peluang dalam digital marketing dan memiliki
konten-konten yang positif. Content creator juga membangun hubungan secara virtual
dengan audience melalui konten yang dibuat. Hubungan virtual dilakukan dengan
membalas komentar, live streaming serta membalas pesan masuk di DM, dengan
begitu audience akan memberikan dukungan kepada content creator melalui
peningkatan views, like, comment, share dan pesan sebagai model IPPAR action and
reputation.
PEMATERI 4
MEDIA SOSIAL
Hasil yang diperoleh menunjukkan pentingnya literasi digital yang memberikan dampak
positif bagi
pengetahuan
pemahaman
keterampilan menggunakan media sosial
SESI 2
PEMATERI 1
Implementasi Digital Ethic Dalam Menghadapi Arus Informasi Di Era Konvergensi Media
PEMATERI 2
Anggie Prischila Antonius
Sosial Media : A Digital Skill Of Communication
PENDAHULUAN
Trend kedai kopi
Berdasarkan data bps 2018 ada sebanyak 11.001 kedai kopi penyedia makanan dan minuman
di Indonesia
Dan terdapat 1178 usaha kuliner baik warung, restaurant, maupun kafe di kota kupang
berdasarkan data bps 2018-2020
Pandemi
APBN 2020 mengalami kerugian sebesar 6,27%
PHK oleh perusahaan dan lain sebagainya
Trend kpop dan sosmed
Indonesia peringkat ke IV dunia untuk pengemar kpop terbanyak pada 2019-2020
Pengguna instagram 2020 mencapai 62,9 juta di Indonesia
METODOLODI PENELITIAN
Penelitian kualitatif
Pendekatan literatur review
Teori new media
Penelitian kualitatif : mengeksplo masalah sosial dan manusia
Literatur review : rangkuman dan ulasan mengenai topik pembahasan dari berbagai sumber
yang berkaitan
New media theory :
pandangan interaksi sosial berkaitan dengan ciri media yang terbuka dan fleksibel serta
dinamis
pandangan integrasi sosial dalam kaitannya dengan relasi yang dibangun oleh sesama
manusia melalui media
KESIMPULAN
Kafe kopi chuseyo kupang telah menerapkan kemampuan digital yang ditunjukan oleh
adanya penggunaan sosial media sebagai strategi komunikasi pemasaran untuk melakukan
promosi dalam upaya menarik minat beli masyarakat. Selain itu adannya event yang
berkaitan dengan para idol yang diselanggarakan menjadi daya tarik tersendiri dengan
tawaran menarik bagi para konsumen
PEMATERI 3
Cyber Bulling Di Media Sosial (Analisis Isi Kualitatif Komentar Dalam Akun Intragram)
PENDAHULUAN
Penggunaan media sosial saat ini memiliki dampak dalam kehidupan sosial, salah satu
dampaknya adalah dampak negatif yakni cyberbullying yang seringkali kita temui dalam
media sosial
Cyber bullying sendiri merupakan salah satu tindakan perundungan dalam media maya
dengan menggunakan media eletronik, seperti pencemaran nama baik, mengirim pesan teks
berupa ancaman, ujaran kebencian, menuliskan komentar- komentar kasar dan frontal yang
dapat menyinggung korban.
salah satu media yang sering digunakan untuk melakukan tindakan cyberbullying adalah
media sosial instagram. Salah satunya seperti yang dialami oleh Rahmawati Kekeyi dalam
kolom komentar akun instagram pribadinya yakni
@Rahmawat ikekeyiputricantikka23.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena pendekatan penelitian ini relevan
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini karena ingin bentuk-bentuk interaksi
melihat tindakan cyberbullying yang dalam kolom komentar akun
@Rahmawatikekeyiputricantikka23.
adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi
kualitatif konvensional oleh Hsieh dan Shannon, yang mana untuk mengungkapkan jenis
jenis cyberbullying dan juga mendeskripsikan bentuk-bentuk interaksi sosial dan integrasi
sosial yang terdapat dalam kolom komentar akun instagram
@Rahmawatikekeyiputricantikka23
HASIL PENELITIAN
Jenis-Jenis Cyberbullying
pada dasarnya. Jenis jenis cyberbullying yang ditemukan adalah jenis cyberbullying jenis
flaming dan harassment
Interaksi Sosial
Interaksi sosial yang terjadi dalam kolom komentar akun instagram
@Rahmawatikekeyiputricantikka23 adalah interaksi sosial asosiatif kerja sama dan interaksi
sosial disosiatif pertentangan
Integrasi Sosial
Integrasi sosial yang terjadi dalam kolom komentar akun instagram
@Rahmawatikekeyiputricantikka23 adalah para pengikut akun instagram tersebut saling
terintegrasi
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis-jenis cyberbullying yang
terdapat dalam kolom komentar akun instagram @Rahmawatikekeyiputricantikka23 adalah
flaming dan harassment. Yang kedua ditemukan bahwa terjadi interaksi sosial dan integrasi
sosial dalam kolom komentar akun instagram
PEMATERI 4
METODE PENELITIAN
Kualitatif
Wawancara mendalam
Observasi online
Pendekatan fenomenologi
Apa dan bagaimana fenomena tersebut di alami
Teknik analisis data : fenomenologi dan analisis resepsi
Tahap awal – horizonalization – cluster of meaning – deskripsi esensi
Penelitian ini melihat bagaimana penggunaan pseudonym di second account instagram dalam
kehidupan generasi milenial dalam perspektif etika digital.
Menjalin hubungan dengan orang lain adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.
Setiap pribadi dituntut agar dapat menyesuaikan diri dalam lingkungannya. Agar dapat
beradaptasi setiap orang membutuhkan keterampilan sosial salah satunya adalah dengan
keterampilan sosial self disclosure yang memiliki pengaruh dalam komunikasi interpersonal.
Salah satu media sosial yang dapat digunakan sebagai media self disclosure adalah second
account instagram yang dapat digunakan untuk menampilkan diri seseorang yang berbeda
dengan akun utama penggunanya. Tren ini diikuti oleh kelima narasumber penelitian antara
tahun 2019 – 2020 dalam pembuatannya
Berdasarkan data dari kelima narasumber penelitian ini orang-orang yang terpercaya menjadi
followers dan following second accountnya adalah teman terdekat dan keluarga. Pengaturan
privasi oleh ke empat narasumber adalah terkunci agar tidak dapat diakses oleh orang lain.
Dari kelima narasumber penelitian tidak ada satu pun yang menggunakan username berkaitan
dengan nama asli mereka. Feedback yang didapatkan dari followers dan following
pseudonym
second account ke lima narasumber cenderung lebih sedikit likes dan komentarnya. Hal ini
dikarenakan jumlah followers dan following mereka juga sedikit. Tetapi berbeda tanggapan
yang didapatkan di second account ini, mereka mendapatkan support dari followers dan
following, sharing berbagai hal yang sedang dibahas, dan juga berbagi tips melalui direct
message
Pengalaman ke lima narasumber penelitian ini dalam penggunaan pseudonym account sangat
beragam, beberapa merasa terhindar dari rasa insecure dan juga menghindari orang-orang
yang toxic di lingkungannya yang tidak begitu dekat temuan data dalam penelitian ini
mengungkapkan kegiatan sef disciosure yang dilakukan oleh narasumber menggunakan
pseudonym second account. hal-hal yang dirahasiakan atau disemibunyikan kepada orag lain,
dapat dibagikan kepada orang-orang terpercaya saja yang lelah dipilih oleh narasumber untuk
dibagıkan informasi mengenai dirinya. Berdasarkan temuan data, orang orang terpercaya dari
ke lima narasumber penelitian adalah teman terdekat dan keluarga saja yang diberi akses
mengetahui pseudonym second account instagram miliknya. Beberapa hal mengenai diri yang
bersifat rahasia yang dibagikan di pseudonym occount kelima narasumber diantaranya adalah
foto atau video bersama pasangan, foto atau video pribadi tanpa hijab, foto atau video idol
korea, video tiktok, random quotes dan curatan hati. narasumber mengaku merasa lebih bebas
mengunggah konten apapun di second account nya dikarenakan hanya berisikan orang-orang
terpercaya untuk mengakses akunnya.
Begitu juga dengan penggunaan pseudonym second account instagram sebagai media self
diclosure yang digunakan oleh generasi milenial di daerah istimewa yogyakarta, bukan
digunakan Sebagal media yang mengungkapkan sisi “gelap” diri seseorang saja akan tetapi
juga sebagai wadah keterbukaan diri terhadap orang lain. Penggunaan pseudonym dalam
second account instagram terjadi pergeseran fungsi dimana mana samaran yang biasanya
digunakan untuk menutupi identitas diri, di second account instragram di fungsikan sebagai
media self disclosure dengan mengunggah konten foto ataupun video mengenai diri sendiri di
akun tersebut. Penggunaan pseudonym account dalam fenomena ini juga tidak disalah
gunakan oleh ke lima narasumber dalam penelitian ini dimana semua dari mereka memahami
etika digital dalanm menggunakan pseudonym account dengan pertimbangan konten yang
diunggah tetap menggunakan foto atau video pribadi sehingga tidak akan mengunakan akun
tersebut untuk hal-hal yang melanggar etika digital karena tetap menjaga identitas diri yang
terpampang di pseudonym account tersebut.
KESIMPULAN