KONSEP TEORI
A. Pengertian Lansia
Lanjut usia didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya
kerentanan terhadap berbagai penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya mobilitas
dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia Lansia merupakan
seseorang yang berusia 60 tahun keatas baik pria maupun wanita, yang masih aktif
beraktivitas dan bekerja ataupun mereka yang tidak berdaya untuk mencari nafkah sendiri
sehingga bergantung kepada orang lain untuk menghidupi dirinya . Secara umum
seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan
suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Lansia
adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap konsisi stress fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan
berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan
secara individual
C. Konsep Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan
manusia, komunikasi menjadi suatu fenomena terbentuknya suatu masyarakat yang
terintegrasi oleh informasi. Dimana setiap individu-individu dalam kehidupan
bermasyarakat itu sendiri saling berbagi informasi untuk mencapai tujuan bersama.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberi tahu atau membentuk mengubah sifat, pendapat, atau perilaku baik
langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media. Masalah utama dalam
komunikasi adalah bahwa arti yang diterima oleh seseorang mungkin bukanlah apa yang
dimaksudkan oleh pengirimnya. Pengirim dan penerima adalah dua orang yang hidup
dalam dunia yang berbeda. Beberapa hal dapat terjadi dan mengganggu pesan yang lewat
diantara mereka. Kebutuhan dan pengalaman orang cenderung untuk mewarnai apa yang
mereka lihat dan dengar. Pesan-pesan yang tidak ingin mereka dengar ditekan, sementara
yang lainnya diperbesar, yang tercipta dalam lingkungan yang sempit atau terganggu dari
kenyataan yang sebenarnya.
1. Teknik Asertif
Asertif adalah sikap dapat menerima, memahami pasangan bicara dengan menunjukkan
sikap peduli, sabar untuk mendengarkan dan memperhatikan ketika pasangan bicara agar
maksud komunikasi atau pembicaraan dapat dimengerti.
2. Responsif
Berespon artinya bersikap aktif, tidak menunggu permintaan bantuan dari klien. Sikap
aktif dari petugas kesehatan ini akan menimbulkan perasaan tenang bagi pasien.
3. Fokus
Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap konsisten terhadap materi komunikasi
yang diinginkan.
4. Supportif
Sikap ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri klien lansia sehingga lansia tidak merasa
menjadi beban bagi keluarganya, dengan demikian diharapkan klien menjadi termotivasi
untuk mandiri dan dapat berkarya sesuai kemampuannya. Dukungan diberikan baik
secara materiil maupun moril.
5. Klarifikasi
Terkadang klien lansia mengalami perubahan yang merepotkan dan kekanak – kanakan.
Perubahan ini perlu disikapi dengan sabar dan ikhlas agar perawat tidak menjadi jengkel
dan tetap tercipta komunikasi yang terapeutik dan juga tidak menimbulkan kerusakan
hubungan antara klien dengan perawat.
DAPUS :
1. Kemenkes RI. 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Bulletin Jendral.
Jakarta.
2. Sitanggang YF, Frisca S, Sihombing RM, dkk. Keperawatan Gerontik. Yayasan Kita
Menulis. 2021.
3. Balitbang Kemenkes RI. 2016. Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS. Balitbang
Kemenkes RI. Jakarta.
4. Anjaswarni. 2016. Komunikasi dalam keperawatan. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan, diakses
dari http://www.depkes.go.id/, tanggal 30 April 2019
5. Christy Lydia. 2014. Komunikasi antar pribadi pada orangtua lanjut usia di panti rumah doa
kanaan. Journal “Acta Diurna” Volume III. No.2