Abstract – VPN is a network that connects local communications media through the public network. Studies on the
acceptance of the use of this system PT Duta Karimah Bekasi is one of the problems that exist at the moment because it is not
known for certain level of acceptance on the checkout day to day operations . Therefore, it is necessary to study the factors
that influence the acceptance of the use of the VPN system. This study adopted the UTAUT model developed by Venkates et al
(2003). The data sample used as many as 103 data taken from the questionnaire. The purpose of the study to determine the
factors that influence the acceptance of the use of a VPN and also look at the moderating effects of gender , education , and
experience in the acceptance of the VPN system . Data processing method using Structural Equation Modeling (SEM) with
AMOS 18.0 software. Research suggests a causal relationship performance expectancy (performance expectations) with User
Behavior (Behavior acceptance of use) is a significant causal relationship that occurs as much as 5.8 %. The study also
concluded that the effort expectancy (EE), Social Influence (SI), and facilitating conditions (FC) had no effect on user behavior.
Key Word: user behavior, performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions
penggunaan teknologi informasi yang dapat perusahaan mitra kerjanya yang berada di tempat
dijelaskan dengan UTAUT yang jauh. Perusahaan juga menggunakan Virtual
private network (VPN) karena ingin memberikan
Teknologi Informasi fasilitas kepada pegawainya (yang memiliki hak
Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada akses) yang ingin terhubung ke jaringan lokal milik
teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat perusahaan di manapun mereka berada. Dengan
lunak) yang digunakan untuk memproses dan Virtual private network (VPN) perusahaan dapat
menyimpan informasi, melainkan juga mencakup menggunakan jaringan lokal yang jangkauannya luas,
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi tidak bisa diakses oleh sembarang orang, tetapi hanya
(Widowati dan Achjari, 2004). Menurut Fauzi (2008) orang yang memiliki hak akses saja yang dapat
“Teknologi informasi (Information Technology-IT) terhubung ke jaringan lokal tersebut.
adalah teknologi yang memanfaatkan komputer Implementasi jaringan tersebut dapat juga dilakukan
sebagai perangkat utama untuk mengolah data dengan menggunakan leased line. Namun biaya yang
menjadi informasi yang bermanfaat”. Adapun dibutuhkan untuk membangun infrastuktur jaringan
menurut (Indrajit, 2000) mendefinisikan teknologi yang luas menggunakan leased line sangat besar. Di
informasi adalah suatu teknologi yang berhubungan sisi lain perusahaan ingin mengoptimalkan biaya
dengan pengolahan data menjadi informasi dan untuk membangun jaringan mereka yang luas. Oleh
proses penyaluran data/informasi tersebut dalam karena itu VPN dapat digunakan sebagai teknologi
batas-batas ruang dan waktu. alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang
luas dengan biaya yang relatif kecil, karena transmisi
data teknologi VPN menggunakan media jaringan
Sistem Informasi publik yang sudah ada (mis. internet).
Sistem informasi menurut (Sutedjo, 2002) dapat
didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling
Teori Dan Model Sistem Informasi Keperilakuan
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu Sistem informasi keperilakuan membahas aspek
kesatuan yang mengintegrasikan data, memproses perilaku (behavior) dari individual-individual dalam
dan menyimpan serta mendistribusikan informasi, hubungannya dengan sistem informasi. Sistem
dengan kata lain, sistem informasi merupakan informasi keperilakuan mempelajari bagaimana
kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi organisasi harus mengembangkan suatu teknologi
secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan informasi untuk mengarahkan perilaku-perilaku
membentuk aliran informasi yang akan mendukung individual-individual dalam berinteraksi dengan
pembuatan keputusan dan membuat kontrol terhadap sistem teknologi informasi tersebut untuk membantu
jalannya perusahaan. Sedangkan menurut (Wahyono, mencapai tujuan mereka. Sejak tahun 1980an,
2004) Sistem informasi merupakan pembangkit penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba
informasi. Dengan integrasi yang dimiliki mempelajari perilaku bagaimana dan mengapa
subsistemnya, sistem informasi akan mampu individual menggunakan sistem teknologi informasi.
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat
dan akurat sesuai dengan manajemen yang
Model Penerimaan Pemakai
membutuhkannya. Menurut Asmani (2011) “sistem Beberapa teori dan model dari sistem informasi
informasi adalah segala cara untuk menyimpan data”. keperilakuan adalah sebagai berikut:
Dengan demikian, teknologi informasi mengacu pada 1. Teori tindakan beralasan (theory of reasoned
teknologi yang digunakan untuk menyimpan data. action atau TRA) oleh Fishbein dan Ajzen (1975).
Dengan adanya kemajuan di segala bidang, segala 2. Model penerimaan teknologi (technology
macam cara untuk menyimpan data tersebut bisa acceptance model atau TAM) oleh Davis et al.
dilakukan dengan komputer, atau yang biasa dikenal (1989).
sebagai komputerisasi. Data adalah istilah yang 3. Teori perilaku rencanaan (theory of planned
digunakan untuk menunjukkan angka, huruf, atau behavior atau TPB) oleh Ajzen (1991)
tulisan. Sedangkan informasi adalah data yang telah 4. Teori perencanaan perilaku didekomposisis
diproses atau diolah. Jadi, data tidak memiliki arti (decomposed theory of planned behavior) oleh
sama sekali sebelum diproses. “Data yang sudah Taylor dan Todd (1995).
diproses dan memiliki arti inilah yang disebut 5. Teori gabungan TAM dan TPB oleh Taylor dan
informasi” (Heppy Kurniawati dan Hariyanti dalam Todd (1995).
Asmani, 2011).
6. Model pemanfaatan komputer personal (model of
PC utilization atau MPCU) oleh Thompson et al.
Virtual Private Network (VPN) (1991).
VPN merupakan suatu jaringan komunikasi lokal 7. Teori kognitif social (social kognitive theory atau
yang terhubung melalui media jaringan publik. SCT) oleh Compeau dan Higgins (1995).
Infrastruktur publik yang paling banyak digunakan 8. Teori gabungan penerimaan dan penggunaan
adalah internet. Perusahaan perusahaan besar teknologi (unified theory of acceptance and use of
biasanya menggunakan Virtual private network technology) oleh Venkatesh et al. (2003).
(VPN) untuk memperluas jaringan bisnisnya. Dengan
memanfaatkan Virtual private network (VPN)
perusahaan tetap dapat menghubungkan jaringan
lokal (private) antar kantor cabang dengan
Unified Theory of Acceptance and Use of Menurut Santoso (2007), SEM adalah teknik statistik
Technology (UTAUT) multivariat yang merupakan kombinasi antara
Model Unified Theory of Acceptance and Use of analisis faktor dan analisis regresi (korelasi), yang
Technology (UTAUT) merupakan teori yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan antar
berpengaruh dan banyak diadopsi untuk melakukan variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antar-
penelitian penerimaan pengguna (user acceptance) indikator dengan konstruknya, ataupun hubungan
terhadap suatu teknologi informasi. UTAUT yang antar konstruk. Menurut pendapat lain SEM adalah
dikembangkan oleh Venkates et al. (2003). merupakan gabungan dari dua metode statistik yang
menggabungkan fitur-fitur yang berhasil dari delapan terpisah yaitu analisis faktor (factor analysis) yang
teori penerimaan teknologi terkemuka menjadi satu dikembangkan di bidang psikologi/psikometri dan
teori. Kedelapan teori terkemuka yang disatukan di model persamaan simultan (Simultaneous Equation
dalam UTAUT adalah Theory of Reasoned Action Modeling) yang dikembangkan di bidang
(TRA), Innovation Diffusion Theory (IDT), ekonometrika (Ghozali, 2004).
technology acceptance model (TAM), motivational Structural Equation Modeling (SEM) merupakan
model (MM), theory of planned behavior (TPB), suatu teknik statistik yang mampu menganalisis
combined TAM and TPB, model of PC utilization variabel laten, variabel indikator dan kesalahan
(MPCU), dan social cognitive theory (SCT). pengukuran secara langsung. Dengan menggunakan
Model UTAUT yang dikembangkan menghasilkan SEM, memungkinkan untuk dapat mengalisis
empat faktor utama dan empat faktor moderator yang hubungan antara varibel laten dengan variabel
dapat mempengaruhi penerimaan pengguna yaitu indikatornya, hubungan antara variabel laten yang
faktor Harapan kinerja (performance expectancy), satu dengan variabel laten yang lainnya, juga dapat
Harapan usaha (effort expectancy), Pengaruh sosial diketahui besarnya kesalahan pengukuran. Selain
(social influence), dan kondisi-kondisi pemfasilitasi dapat menganalisis hubungan kausal searah, SEM
(facilitating conditions). Empat moderator kunci pada juga dapat menganalisis hubungan dua arah yang
model UTAUT adalah jenis kelamin (gender), usia seringkali muncul dalam ilmu sosial dan perilaku.
(age), pengalaman (experince), dan kesukarelaan Ada beberapa program komputer untuk mengestimasi
penggunaan (voluntariness of use). Venkatesh et al. model pada model persamaan struktural yaitu
(2003) mendefinisikan harapan kinerja sebagai program Lisrel, Amos, Eqs, Sas Proc Calis dan
sejauh mana seorang individu percaya bahwa Statistica-Sepath (Ghozali, 2004).
menggunakan IS akan membantu dia untuk mencapai
tujuan dalam kinerja kerja, dan harapan usaha sebagai Analysis of Moment Structure (AMOS)
tingkat kemudahan terkait dengan penggunaan IS. AMOS (Analysis of Moment Structure) merupakan
Mereka mendefinisikan pengaruh sosial sebagai salah satu program atau software yang digunakan
sejauh mana seorang individu merasakan bahwa untuk mengestimasi model pada model persamaan
orang lain yang penting percaya ia harus struktural (Structural Equation Modeling). AMOS
menggunakan IS baru, dan kondisi-kondisi mengimplementasikan pendekatan yang umum untuk
pemfasilitasi sebagai sejauh mana seorang individu analisa data pada model persamaan struktural yang
percaya bahwa infrastruktur organisasi dan teknis menjelaskan analisa struktur kovarians, atau causal
yang ada untuk mendukung penggunaan IS. Lebih modeling. Pendekatan ini meliputi kasus khusus
penting lagi, kinerja harapan, harapan usaha, banyak teknik konvensional terkenal, mencakup
pengaruh sosial, dan kondisi memfasilitasi telah model linier yang umum dan analisis faktor umum.
ditemukan untuk menjadi penentu signifikan Dengan menggunakan Amos maka perhitungan rumit
terhadap minat perilaku / digunakan dalam dalam SEM akan jauh lebih mudah dilakukan
pengaturan wajib (Venkatesh et al., 2003). dibandingkan dengan menggunakan perangkat lunak
Gambar 1. UTAUT Model (Venkatesh et al., 2003) lainnya. Selain itu penggunaan Amos akan
mempercepat dalam membuat spesifikasi, melihat
serta melakukan modifikasi model secara grafik
dengan menggunakan tool yang sederhana.
sekitarnya, sedangkan outlet-outlet lainnya tersebar di H2 : Diduga Effort Expectancy (EE) berpengaruh
berbagai Modern Market (Supermarket) seperti Giant, secara signifikan terhadap perilaku
Hero, LotteMart, FoodMart, HyperMart, Frestive, dan penerimaan penggunaan sistem VPN.
lain sebagainya yang tersebar di seluruh Indonesia. H3 : Diduga Social Influence (SI) berpengaruh
Adapun struktur organisasi PT Duta Karimah terlihat secara signifikan terhadap perilaku
pada gambar berikut ini, penerimaan penggunaan sistem VPN.
H4 : Diduga Facilitating Condition (FC)
berpengaruh secara signifikan terhadap
perilaku penerimaan penggunaan sistem VPN.
H5 : Diduga signifikansi perilaku penerimaan
penggunaan sistem VPN yang disebabkan
harapan kinerja (Performance Expectancy)
dipengaruhi oleh keragaman perbedaan jenis
kelamin (Gender).
H6 : Diduga signifikansi perilaku penerimaan
penggunaan sistem VPN yang disebabkan
harapan usaha (Effort Expectancy)
dipengaruhi oleh keragaman perbedaan jenis
kelamin (Gender).
H7 : Diduga signifikansi perilaku penerimaan
penggunaan sistem VPN disebabkan pengaruh
sosial (Social Influence) dipengaruhi oleh
keragaman perbedaan jenis kelamin (Gender).
H8 : Diduga signifikansi perilaku penerimaan
penggunaan sistem VPN yang disebabkan
kondisi yang memfasilitasi (Facilitating
Gambar 2. Struktur Organisasi PT Duta Karimah Conditions) dipengaruhi oleh keragaman
perbedaan jenis kelamin (Gender).
H9 : Diduga signifikansi perilaku penerimaan
Kerangka Pemikiran penggunaan sistem VPN yang disebabkan
Pada penelitian ini, model yang dipakai kinerja harapan (Performance Expectancy)
mengadopsi model yang dikembangkan oleh dipengaruhi oleh keragaman perbedaan
Venkates et al. (2003) dengan pengalaman.
menggabungkan/memodifikasi dari model-model H10 : Diduga signifikansi perilaku penerimaan
penelitiannya sebelumnya yang relevan. Gambar 2.14 penggunaan sistem VPN yang disebabkan
berikut ini menunjukkan kerangka konsep penelitian kinerja usaha (Effort Expectancy) dipengaruhi
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan oleh keragaman perbedaan pengalaman.
pengguna sistem VPN yang akan diuji. H11 : Diduga signifikansi perilaku penerimaan
penggunaan sistem VPN yang disebabkan
pengaruh sosial (Social Infuluence)
dipengaruhi oleh keragaman perbedaan
pengalaman.
H12 : Diduga signifikansi perilaku penerimaan
penggunaan sistem VPN yang disebabkan
kondisi memfasilitasi (Facilitating Condition)
dipengaruhi oleh keragaman perbedaan
pengalaman.
H13 : Diduga signifikasi perilaku penerimaan
penggunaan sistem VPN yang disebabkan
harapan kinerja (Performance Expectancy)
Gambar 3. Kerangka Konsep Pemikiran dipengaruhi oleh keragaman perbedaan
pendidikan.
H14 : Diduga signifikasi perilaku penerimaan
Hipotesis penggunaan sistem VPN yang disebabkan
Hipotesis umum yang dijadikan aspek adalah: harapan usaha (Effort Expectancy)
a. Diduga model penelitian yang diajukan didukung dipengaruhi oleh keragaman perbedaan
oleh fakta di lapangan. pendidikan.
b. Diduga penerimaan dan penggunaan teknologi H15 : Diduga signifikasi perilaku penerimaan
sistem VPN dipengaruhi oleh perbedaan gender, penggunaan sistem VPN yang disebabkan
pendidikan, dan pengalaman. pengaruh sosial (Social Influence) dipengaruhi
Hipotesis khusus yang dijadikan aspek adalah: oleh keragaman perbedaan pendidikan.
H1 : Diduga Performance Expectancy (PE) H16 : Diduga signifikasi perilaku penerimaan
berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan sistem VPN yang disebabkan
perilaku penerimaan penggunaan sistem VPN. kondisi memfasilitasi (Facilitating Condition)
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan model UTAUT yang
dimodifikasi untuk mengetahui tingkat penerimaan
pengguna dalam menggunakan teknologi sistem
VPN, faktor faktor yang mempengaruhi serta
pengaruh perbedaan gender, pendidikan dan
pengalaman terhadap penerimaan dan penggunaan
teknologi sistem VPN. Metode penelitian ini
menggunakan metode studi kasus yang bertujuan
untuk memberikan gambaran yang lebih mendalam
dan lengkap dari subyek yang akan diteliti. Teknik
pengambilan data dalam penelitian ini adalah survei
dengan cara memberikan kuesioner kepada
responden. Fakta yang ada didapatkan dari hasil
kuesioner yang diisi oleh responden. Metode
penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif
karena sifatnya yang menjelaskan fenomena yang
diteliti.
Analisis data dalam penelitian menggunakan analisis
model measurement/pengujian model (validitas dan
reliabilitas) kemudian dilanjutkan dengan structural
measurement atau Structural Equation Modeling
(SEM) yang merupakan pengujian hubungan antara
variabel dan pengujian hipotesis. Data pada penelitian
ini diolah dengan menggunakan program SPSS dan
AMOS.
Populasi Dan Sampel
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini
Variabel Penelitian adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini
Variabel penelitian terdiri atas 4 (empat) konstruk adalah pengguna Teknologi Sistem VPN di PT Duta
eksogen dan 1 (satu) konstruk endogen. Konstruk Karimah. Adapun sampel yang digunakan dalam
eksogen disebut dengan variabel independen yang penelitian ini berjumlah 103 orang yang terdiri atas
tidak diprediksi atau tidak dipengaruhi oleh variabel kasir yang ada pada outlet atau gerai gerai cabang PT
yang lain. Variabel eksogen penelitian ini terdiri atas Duta Karimah.
Kinerja Harapan (performance expectancy), Kinerja Proses pemilihan sampel yang digunakan pada
Usaha (effort expectancy), Pengaruh Sosial (social penelitian ini menggunakan metode non random
influence), Kondisi Yang Memfasilitasi (facilitating sampling artinya jenis sampel yang diambil tidak
condition). Sedangkan konstruk endogen atau disebut dipilih secara acak. Sampel dipilih dengan
variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi menggunakan convenience sampling untuk memilih
atau yang menerima akibat adanya variabel sampel sesuai keinginan peneliti dengan alasan
independen. Variabel endogen penelitian ini terdiri sampel yang mudah didapatkan. Teknik pengambilan
atas Perilaku Penerimaan dan Penggunaan (use sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
behavior). Untuk variabel moderating dalam purposive sampling. Menurut (Sekaran, 2003)
penelitian ini adalah Gender, Pendidikan, dan analisis SEM membutuhkan sampel paling sedikit 5
Pengalaman. Konstruk dan indikator yang akan kali jumlah variabel indikator yang digunakan.
diteliti, diuraikan dalam tabel berikut ini. Teknik maximum likelihood estimation (ML)
membutuhkan sampel berkisar antara 100-200
sampel atau menggunkan perbandingan 5 observasi
untuk setiap parameter yang diestimasi, artinya jika
dalam pengembangan model melibatkan 10
parameter, maka sampel minimal yang harus
digunakan sebanyak 50.
kuesioner dianalisa untuk menguji hipotesis yang hubungan kausalitas. Kuatnya hubungan kausalitas
diajukan pada tahap awal penelitian ini. antar variabel yang diajukan bukan terletak pada
b. Metode Studi Kepustakaan (Literature) metode analisis yang dipilih, melainkan terletak pada
Untuk mendapatkan data atau fakta yang bersifat justifikasi secara teoritis dalam mendukung analisis.
teoritis guna mendukung penelitian ini, digunakan
studi kepustakaan. Data didapat dengan cara
mempelajari literatur-literatur, jurnal-jurnal Rancangan Diagram Jalur (Path Diagram)
penelitian, bahan kuliah dan sumber-sumber atau
bahan lain yang berhubungan dengan materi dari
penelitian ini, yang hasilnya merupakan data
sekunder untuk dijadikan sebagai bahan referensi
yang dapat mendukung penelitian yang
dilakukan.
Instrumen Penelitian
Performance expectany, Effort expectancy, Social
influence, Facilitating conditions, merupakan
variabel independen diukur dengan menggunakan
skala interval atau semantic differential. Penelitian ini
mengunakan instrumen kuesioner yang dibuat
dengan cara closed questions agar responden dapat
dengan mudah menjawab kuesioner. Kuesioner pada
penelitian ini dibuat dengan menggunakan skala
semantic differential.
Metode Analisis
Analisis statistik deskriptif adalah analisis dengan
cara mengubah data mentah menjadi bentuk yang
lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tujuan Gambar 4. Diagram Jalur
analisis ini dimaksudkan untuk menjelaskan profil
demografis responden serta tingkat generalisasi Konversi Diagram Jalur Ke Persamaan
model yang dihasilkan serta memberikan gambaran Struktural
data berupa rata-rata, standar deviasi, variance, 1. Konversi persamaan-persamaan struktural
maksimum, minimum, kurtosis atau puncak distribusi (structural equations)
data, dan skewness atau kemencengan distribusi data Persamaan ini dirumuskan untuk menyatakan
tentang indikator-indikator variabel Ekspektansi hubungan kausalitas antar berbagai konstruk
Kinerja (Performance Epectancy), Ekspektansi dengan membentuk model pengukuran variabel
Usaha (Effort Expectancy), Pen garuh Sosial (Social laten eksogen dan endogen, bentuk persamaannya
Influence), Kondisi-kondsi memfasilitasi antara lain;
(Facilitating Conditions), dan Perilaku UB = 11 PE + 12 EE + 13 SI + 14FC +
Menggunakan (Use Behavior) yang diperoleh dari d1
data responden yang beridentitas jenis kelamin laki- 2. Persamaan Spesifikasi Model Pengukuran
laki dan perempuan, pendidikan, dan pengalaman. (Measurement Model)
Analisis InferentialTeknik penelitian yang digunakan Merupakan persamaan yang menyatakan
untuk menganalisa data dan menguji hipotesis pada hubungan antara konstruk laten eksogen maupun
penelitian ini menggunakan Confirmatory Factor endogen dengan variabel-variabel indikatornya,
Analysis (CFA) dan Maximum Likehood Estimation dan juga menyatakan korelasi antar konstruk yang
pada SEM (Structure Equation Model). Tujuan utama dihipotesakan. Bentuk persamaan indikator
analisis inferential dengan menggunakan SEM adalah variabel laten eksogen dan indikator variabel
untuk memperoleh model yang plausible (masuk akal) laten endogen antara lain :
atau fit (sesuai atau cocok) dengan masalah yang performance expectancy (PE)
sedang dikaji dalam penelitian ini, dan juga PE1 = λ11 PE + e1
mengetahui hubungan kausal antar variabel dependen PE2 = λ21 PE + e2
dan independen yang di bangun. PE3 = λ31 PE + e3
Kerangka Kerja PE4 = λ41 PE + e4
Pengembangan Model Berbasis Teori PE5 = λ51 PE + e5
Tujuan pengembangan model berbasis teori ini effort expectancy (EE)
adalah untuk mengembangkan sebuah model yang EE1 = λ12 EE + e6
mempunyai justifikasi (pembenaran) yang kuat EE2 = λ22 EE + e7
secara teoritis, dan untuk mendukung upaya analisis EE3 = λ32 EE + e8
terhadap suatu masalah yang menjadi obyek EE4 = λ42 EE + e9
penelitian. Model yang dikembangkan SEM EE5 = λ52 EE + e10
(Structural Equation Modeling) berdasarkan social influence (SI)
Pembahasan
Pengujian Model Berbasis Teori
Penelitian ini meliputi beberapa variabel yaitu berupa
variabel eksogen dan variable endogen serta variable
moderating. Variabel eksogen berupa Performance
Expectancy (PE), Effort Expectany (EE), Social Tabel. 5. Uji Validasi Variabel EE
Influence (SI), Facilitating Conditions (FC), dengan
jumlah indikator berjumlah 19 indikator. Variabel
endogen berupa Use Behavior (UB) dengan
melibatkan 5 indikator. Hubungan kausal antara
variabel eksogen dan endogen diperlihatkan pada
gambar berikut ini,
Uji Asumsi
Uji asumsi model dilakukan untuk mengetahui
apakah data yang digunakan telah memenuhi asumsi-
asumsi SEM. Asumsi-asumsi yang harus
diperhatikan dalam uji asumsi ini adalah:
- Ukuran sampel
Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam SEM
adalah minimum 100 sampel. Jumlah data sampel
Pada pengujian reliabilitas ini dilakukan uji (lampiran 2) dalam penelitian ini sebanyak 103
reliabilitas gabungan. Pendekatan yang dianjurkan sampel.
adalah dengan mencari nilai besaran Construct - Uji normalitas
Reliability dan Variance Extracted dari masing- Asumsi normalitas sebaran data harus dipenuhi agar
masing variabel laten dengan menggunakan data dapat dioleh lebih lanjut dalam SEM
informasi pada loading factor dan measurement Berdasarkan penilaian normalitas (Assesment of
error. Hasil uji reliabilitas gabungan adalah sebagai Normality) yang disajikan pada tabel Assesment of
berikut. Normality (lampiran 6), terlihat secara univariate
Tabel 9. Uji Reliabilitas bahwa nilai c.r. secara keseluruhan berada pada
kisaran nilai yang direkomendasikan yaitu antara -
2.58 sampai dengan 2.58 (signifikansi pada 1%).
- Outlier
Sebuah data digolongkan outlier jika memiliki nilai
p1 atau p2 kurang dari 0.05. Pada tabel mahalanobis
distance terlihat ada nilai p1 atau p2 di bawah 0.05.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa terdapat
Dari tabel 9 tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya outlier.
seluruh konstruk variabel laten pada penelitian ini - Multikolinearitas dan Singularitas
memenuhi syarat cut-off value untuk contruct Multikolinearitas dan Singularitas dapat dilakukan
reliability yaitu memiliki nilai > 0,70. Dengan dengan mendeteksi nilai determinan matriks
demikian dapat dikatakan bahwa masing-masing kovarians. Jika nilai dari determinan matriks jauh dari
variabel memiliki reliabilitas yang baik. angka nol, maka dapat disimpulkan bahwa data
dinyatakan valid. Pada penelitian ini nilai
Pembentukan Model Penelitian determinant of sampel covariance matrix = 0.000. hal
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, tahap tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah
selanjutnya adalah pembentukan model penelitian Multikolinearitas dan Singularitas pada data.
dengan melihat hasil uji CFA sebelumnya.
Pembentukan model ini dilakukan dengan tujuan Uji Kesesuaian
untuk mendapatkan nilai Probalility >= 0.05 sehingga Untuk mengetahui suatu model sudah fit (diterima)
model dinyatakan fit (sesuai). Pembentukan model ini atau tidak, perlu dilakukan uji model secara
dengan menghapus indikator indikator yang tidak menyeluruh guna mengukur kesesuaian antara
valid sesuai hasil uji CFA. Dari hasil tersebut maka matriks varians kovarians sampel (data observasi)
didapatkanlah model penelitian sementara seperti dengan matriks varians kovarians. Kriteria utama
terlihat pada gambar berikut ini. sebagai dasar pengambilan keputusan adalah; jika
probability (P) 0.05 maka matriks varians-
kovarians sampel sama (tidak berbeda) dengan
matriks varians-kovarians populasi dugaan, artinya
model fit. Sebaliknya jika nilai P 0.05 maka model
tidak fit. Dari hasil uji kesesuaian model berdasarkan Uji Signifikansi
gambar 5 model penelitian setelah validitas dan tabel Uji signifikansi untuk mengetahui apakah
4.10 berikut ini, diperlihatkan bahwa model teori hubungan kausal antar variabel signifikan atau non-
yang diajukan pada penelitian ini tidak sesuai dengan signifikan. Jika dalam uji signifikansi diperoleh nilai
model populasi yang diobservasi, karena diketahui koefisien regresi negative atau nilai signifikansi
bahwa nilai probability (P) tidak memenuhi (sig)>0,05 maka terjadi hubungan kausal non-
persyaratan karena hasilnya di bawah nilai yang signifikan. Jika ini terjadi maka hubungan antar
direkomendasikan yaitu ≥ 0.05. Hal ini berarti model variabel tersebut harus dihapus dan dibuat model baru
teori yang diajukan pada penelitian ini tidak sesuai dengan analisis jalur. Berdasarkan hasil uji
dengan model populasi yang diobservasi. Uji signifikansi model penelitian diagram jalur,
kesesuaian ini hanya berlaku untuk sample. hubungan antar variabel terlihat pada tabel berikut
Tabel 10. Hasil Uji Kesesuaian Model ini,
Tabel 11. Uji Signifikansi Model Jalur
Uji Moderating
Dalam uji signifikansi moderating ini akan diteliti
Tabel 14. Koefisien Determinasi Model Jalur Akhir berpengaruh atau tidaknya keragaman gender,
pendidikan dan pengalaman terhadap perilaku
penerimaan dan penggunaan tekonologi sistem VPN
yang disebabkan oleh kinerja harapan (performance
expectancy).
- Uji Moderating Keragaman Gender
Terdapat dua hipotesis umum yang diajukan untuk
analisis keragaman variabel moderating yang dilihat
Interpretasi Model berdasarkan kriteria keragaman gender yaitu :
Dari hasil model akhir penelitian pada gambar 7 dan H0 : Diduga use behavior (perilaku penerimaan
juga hasil uji signifikansi model jalur akhir seperti penggunaan) sistem VPN di PT. Duta
terlihat pada tabel 13 dapat ditarik kesimpulan bahwa Karimah tidak dipengaruhi oleh keragaman
terdapat pengaruh yang signifikan antara gender
performance expectancy terhadap user behavior. H1 : Diduga use behavior (perilaku penerimaan
Berdasarkan hal tersebut ditemukan bahwa 3 (tiga) penggunaan) sistem VPN di PT. Duta
dari 4 (empat) hipotesis yang diajukan, yaitu : Karimah dipengaruhi oleh keragaman gender
a. Diduga Effort Expectancy (EE) berpengaruh Dengan dasar pengambilan keputusan adalah dengan
secara signifikan terhadap perilaku penerimaan ketentuan jika probability-nya ( nilai p > 0.05), maka
penggunaan sistem VPN, ditolak H0 diterima. Akan tetapi jika nilai p < 0.05, maka H0
b. Diduga Social Influence (SI) berpengaruh secara ditolak. Berdasarkan hasil output pada tabel model fit
signifikan terhadap perilaku penerimaan summary bagian unconstrained dapat dilihat bahwa
penggunaan sistem VPN, ditolak nilai probability-nya adalah 0,000 yang berarti
c. Diduga Facilitating Condition (FC) berpengaruh kurang dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H0
secara signifikan terhadap perilaku penerimaan ditolak yang berarti use behavior penerimaan dan
penggunaan sistem VPN, ditolak penggunaan sistem VPN di PT. Duta Karimah Bekasi
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dipengaruhi oleh keragaman gender.
model yang diajukan pada penelitian ini tidak - Uji Moderating Keragaman Pendidikan
didukung oleh fakta di lapangan, dikarenakan tidak Terdapat dua hipotesis umum yang diajukan untuk
seluruh variabel dinyatakan signifikan. Kemudian, analisis keragaman variabel moderating yang dilihat
berdasarkan data pada tabel 4.13 dan data tabel 4.14, berdasarkan kriteria keragaman pendidikan yaitu :
dapat disusunlah persamaan struktural hubungan H0 : Diduga use behavior (perilaku penerimaan
kausal antar variabel sebagai berikut : penggunaan) sistem VPN di PT. Duta
UB = intercept + 11PE Karimah tidak dipengaruhi oleh keragaman
UB = 12,810 + 0,242 PE pendidikan
Hasil penelitian menjelaskan variabel endogen user H1 : Diduga use behavior (perilaku penerimaan
behavior (UB) dipengaruhi oleh performance penggunaan) sistem VPN di PT. Duta
expectancy (PE) terjadi sebanyak 5.8 %. Sedangkan Karimah dipengaruhi oleh keragaman
faktor-faktor lain yaitu effort expectancy (EE), Social pendidikan
Influence (SI), dan facilitating conditions (FC) Dengan dasar pengambilan keputusan adalah dengan
sebanyak 94,2% tidak berpengaruh terhadap ketentuan jika probability-nya ( nilai p > 0.05), maka
H0 diterima. Akan tetapi jika nilai p < 0.05, maka H0
ditolak. Berdasarkan hasil output pada tabel model fit Dilakukannya penelitian secara rutin, sehingga
summary bagian unconstrained dapat dilihat bahwa evaluasi penerimaan sistem ini pada user dapat secara
nilai probability-nya adalah 0,000 yang berarti periodik diketahui, dan hasil evaluasinya dapat
kurang dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 dijadikan sebagai masukan untuk peningkatan mutu
ditolak yang berarti use behavior penerimaan dan dan kualitas sistem tersebut.
penggunaan sistem VPN di PT. Duta Karimah Bekasi
dipengaruhi oleh keragaman pendidikan.
- Uji Moderating Keragaman Pengalaman IV. KESIMPULAN
Terdapat dua hipotesis umum yang diajukan untuk Model Penelitian yang diajukan pada penelitian ini
analisis keragaman variabel moderating yang dilihat tidak fit (tidak sesuai), model yang diajukan tidak
berdasarkan kriteria keragaman pendidikan yaitu : didukung fakta di lapangan dikarenakan terbukti
H0 : Diduga use behavior (perilaku penerimaan tidak semua variabel dinyatakan signifikan. User
penggunaan) sistem VPN di PT. Duta Behavior (Perilaku penerimaan penggunaan) sistem
Karimah tidak dipengaruhi oleh keragaman VPN pada penelitian ini hanya dipengaruhi oleh
pengalaman performace expectancy (kinerja harapan). Penelitian
H1 : Diduga use behavior (perilaku penerimaan membuktikan bahwa variabel user behavior
penggunaan) sistem VPN di PT. Duta dipengaruhi oleh performance expectancy sebesar
Karimah dipengaruhi oleh keragaman 5,8%. Wujud perilaku penerimaan penggunaan VPN
pengalaman dapat terlihat melalui kondisi nyata penggunaan VPN
Dengan dasar pengambilan keputusan adalah dengan pada kasir, kasir bersedia menggunakan sistem
ketentuan jika probability-nya ( nilai p > 0.05), maka tersebut, dan anggapan kasir bahwa sistem akan
H0 diterima. Akan tetapi jika nilai p < 0.05, maka H0 membantu pekerjaan mereka. Tidak terbukti bahwa
ditolak. Berdasarkan hasil output pada tabel model fit effort expectancy (EE), Social Influence (SI), dan
summary bagian unconstrained dapat dilihat bahwa facilitating conditions (FC) berpengaruh pada User
nilai probability-nya adalah 0,000 yang berarti Behavior. Tidak berpengaruhnya variabel ini
kurang dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 dimungkinkan karena user masih meragukan bahwa
ditolak yang berarti use behavior penerimaan dan sistem akan mudah digunakan dan mudah
penggunaan sistem VPN di PT. Duta Karimah Bekasi dioperasikan. Selain itu juga dikarenakan belum
dipengaruhi oleh keragaman pengalaman. semua kasir menggunakan sistem ini dan
kekhawatiran akan interaksi koneksi sistem yang
Implikasi Penelitian sulit. User Behavior (Perilaku penerimaan
Aspek Sistem penggunaan) dipengaruhi oleh perbedaan keragaman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja harapan, gender, Pendidikan, dan Pengalaman.
pengaruh Sosial, dan kualitas dari kondisi-kondisi
yang memfasilitasi tidak berpengaruh terhadap
penerimaan penggunaan dapat diartikan bahwa REFERENSI
sistem harus mampu memberi keyakinan bahwa Asmani, M.J (2011). Tips Efektif Pemanfaatan
sistem akan mudah dioperasikan dan dipelajari. Juga Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
diartikan bahwa manajemen harus dapat memastikan
Dunia Pendidikan, Diva Press, Yogyakarta,
bahwa sistem VPN ini dapat diterapkan sebagai
2011.
sebuah kemajuan untuk mendukung operasional kasir
di PT. Duta Karimah. Selain itu kualitas fasilitas yang Fauzi, Akhmad. (2008). Sistem Informasi
mendukung sistem masih perlu ditingkatkan. Manajemen. PT. Graha Ilmu, Yogyakarta,
Manajemen sebaiknya memperbaiki infrastruktur 2008.
pendukung sistem ini dan koneksi internet yang Ghozali, Imam (2004), Model Persamaan Struktural,
cepat. Adanya maintenance rutin terhadap sistem Konsep dan Aplikasi dengan Program
VPN ini dan juga pelatihan bagi operator baru yang AMOS Ver. 5.0. Badan Penerbit Universitas
menggunakan sistem ini. Diponegoro. Semarang, 2004.
Aspek Manajerial Ghozali, Imam. (2008). “Model Persamaan
Dari hasil penelitan diharapkan dapat membantu Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan
meningkatkan mutu kerja di bagian kasir dengan Program Amos 16.0”, Badan Penerbit
memanfaatkan teknologi tersebut. Hasil penelitian Universitas Diponegoro, Semarang, 2008.
juga diharapkan dapat digunakan untuk peningkatan Hartono, J. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan,
mutu dan kualitas sistem VPN agar mampu Penerbit Andi, Yogyakarta, 2007.
mempercepat operasional pekerjaan sehari hari Hartono, J. (2008). Metode Penelitan Sistem
khususnya di bagian kasir. Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2008.
Aspek Penelitian Lanjutan Indrajit, RE. (2000). Manajemen Sistem Informasi
Hasil dari penelitian ini dapat dikembangkan lagi dan Teknologi Informasi. PT. Elex Media
pada penelitian penelitian selanjutnya dengan
Komputindo, Jakarta, 2002
menambahkan jumlah sampel dan variabel serta
Indriani, M., Santosa, P.I., dan Kusumawardhani,
memodifikasi indikator indikator lainya. Penelitian
ini juga dapat dikembangkan dalam penelitian S.S. (2012). Efek Moderasi dari Usia dan
lanjutan dengan menggunakan model lain atau Jenis Kelamin dalam Penerimaan E-KTP di
pendekatan lain yang masih relevan dengan kasusnya.