Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN PUSTAKA TENTANG KEADAAN DI DAS SATUI

<satu spasi>
Penulis Pertama1, Penulis Kedua2, (12 pt, bold, italic, underline, center)
1
Nama Jurusan, Nama Fakultas, Nama Universitas, Alamat, Kota, Kode Pos, Negara
Email: Corespondece email
2
Nama Jurusan, Nama Fakultas, Nama Universitas, Alamat, Kota, Kode Pos, Negara (10 pt, italic, center)
<dua spasi>

ABSTRAK (12 pt, bold, italic, center)


<satu spasi>
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan jenis huruf Times
New Roman, ukuran 12 pt, italic, spasi tunggal. Abstrak bukanlah penggabungan
beberapa paragraf, tetapi merupakan ringkasan yang utuh dan lengkap yang
menggambarkan isi tulisan. Sebaiknya abstrak mencakup latar belakang, tujuan,
metode, dan kesimpulan dari penelitian. Abstrak tidak berisi acuan atau tidak
menampilkan persamaan matematika, dan singkatan yang tidak umum. Penulisan
abstrak dengan margin kiri 3 cm dan margin kanan 3 cm. Abstrak terdiri dari satu
paragraf dengan jumlah kata paling banyak 200 kata dalam bahasa Indonesia. (12 pt,
italic, justify)
<satu spasi>
Kata kunci: tiga sampai lima (3-5) kata. (12 pt, normal)
<dua spasi>

1. PENDAHULUAN

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan
ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi untuk menampung, menyimpan,
dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas di
darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai dengan daerah pengairan yang masih
terpengaruh aktivitas daratan. (Asdak,2010).
DAS merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam mengatur ekosistem kehidupan di hutan
yang mempunyai peran sangat besar, agar semua itu berjalan baik maka kita harus mengelolanya
supaya tetap lestari. Pengelolaan DAS pada hakekatnya bagian dari pengelolaan sumber daya alam
(SDA) meliputi hutan, lahan/tanah dan air oleh sumberdaya manusia (SDM) untuk menghasilkan
beberapa barang dan jasa yang diperlukan bagi kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan
hidup. Kondisi DAS ini umumnya memprihatinkan dan jika tidak dilakukan pengendalian, keadaan
ini dapat bertambah parah. Penyebab utama rusaknya lingkungan DAS dibagian hulu adalah
penggundulan hutan dan pengelolaan usaha pertambangan yang tidak tepat. Selain itu juga,
meningkatnya jumlah penduduk yang diiringi dengan peningkatan kebutuhan ekonomi
menyebabkan laju tekanan terhadap sumber daya lahan tidak dapat dihindari, terutama untuk
kepentingan pertanian dan pengembangan permukiman sehingga perubahan lahan menyebabkan
dampak bagi degradasi lahan dan pencemaran lingkungan yang semakin cepat menyebabkan
meningkatkan kebutuhan bahan pangan.
DAS Satui secara administrasi terletak di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan
Selatan, mempunyai luas 153,521.64 ha. DAS Satui merupakan suatu ekosistem yang di dalamnya
terdiri dari berbagai jenis penggunaan dan tutupan lahan yang senantiasa mengalami perubahan
sebagai akibat pertambahan jumlah penduduk di DAS untuk memenuhi kebutuhan secara ekonomis.
Pada tahun 2011 Menteri Kehutanan RI membuat keputusan Menteri Nomor SK.
781/Menhut-II/2012 yang menyatakan bahwa DAS Satui yang berada di Kabupaten Tanah Bumbu
terdapat lahan kritis seluas 35.014,35 ha. Memperhatikan pentingnya data lahan kritis sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terutama dalam upaya perbaikan kondisi hutan dan
lahan serta lingkungan hidup di DAS Satui, maka perlu dilakukan kajian tentang lahan das satui.
Penelitian di DAS Satui ini dilakukan untuk mengetahui tingkat erosi, tingkat banjir beserta
pengendaliannya, tingkat kekritisan, keadaan vegetasi, dan mengetahui kuantitas serta kualitas air di
DAS Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.

Gambar Peta Jaringan Sungai DAS Satui

2. METODE PENELITIAN
<satu spasi>
Naskah disusun dalam 4 subjudul yaitu: Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan,
Kesimpulan. Subjudul ditulis dengan huruf besar dan diberi nomor dengan angka Arab. Ucapan
Terima Kasih (jika ada), Daftar Rujukan dan Lampiran (jika ada) ditulis berurutan setelah
Kesimpulan dan di awal kata tidak diberi nomor. Penggunaan subsubjudul sebaiknya dihindari,
apabila diperlukan diberi nomor bertingkat dengan angka Arab seperti contoh berikut: 1.1., 1.2., …
dan seterusnya.
<satu spasi>
Proses penelitian dilakukan dengan mengambil studi pustaka dari literatur berupa artikel-artikel
ilmiah. Kemudian dilakukan telaah dan kajian yang relevan dengan penelitian. Untuk membahas
hasil penelitian dilakukan deskripsi dengan mengaitkan dari literatur. Selanjutnya membuat
kesimpulan hasil penelitian yang telah diupayakan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


<satu spasi>
3.1 Tabel dan Gambar
<satu spasi>
3.1.1 Tabel
Tabel dan Gambar diberi judul dengan “Gambar” dan “Tabel” dan diberi nomor, contoh, Gambar 1,
Gambar 2, Tabel 1, Tabel 2, dan seterusnya. Judul tabel ditempatkan di rata tengah atas tabel. Judul
Gambar ditempatkan dirata tengah bawah gambar. Baik gambar dan tabel ditempatkan di rata
tengah antara margin kanan dan kiri halaman. Tabel berbentuk pivot tabel seperti contoh Tabel 1.
<satu spasi>
Tabel 1. Judul Tabel (12 pt, normal, center)
<satu spasi>
Judul Kolom Judul Kolom Judul Kolom Judul Kolom
Ditulis di Sini Ditulis di Sini Ditulis di Sini Ditulis di Sini
Nama baris ditulis di X X X
sini
Nama baris ditulis di X X X
sini
Nama baris ditulis di X X X
sini
<satu spasi>
3.1.2 Gambar
Tabel dan Gambar ditulis dengan Times New Roman ukuran 12 pt dan berjarak satu spasi dibawah
judul tabel. nama dan keterangan tabel ditulis dengan huruf berukuran 12 pt, nama tabel ditulis bold
sedangkan keterangan tabel tidak bold dan ditempatkan diatas table seperti pada contoh. Penomoran
tabel menggunakan angka Arab (1,2,…..).
<satu spasi>

<satu spasi>
Gambar 1. Judul Gambar (12 pt, center)
<satu spasi>
3.2 Penomoran
Penomoran gambar menggunakan angka Arab. Penulisan keterangan gambar menggunakan huruf
Times New Roman berukuran 12 pt dan diletakkan di bagian bawah, untuk nama Gambar
ditulis bold sedangkan keterangan gambar tidak bold, seperti pada contoh diatas.
<satu spasi>
4. KESIMPULAN
<satu spasi>
Apabila menggunakan persamaan matematika, maka persamaan ditulis menggunakan format rata
tengah dan diberi nomor yang ditulis di dalam kurung yang ditempatkan di margin kanan dari baris
persamaan tersebut. Persamaan sebaiknya dituliskan menggunakan MS Equation pada MS Word.
<satu spasi>
A=P×L (1)
dimana:
A = Luas (cm2)
P = Panjang (cm)
L = Lebar (cm)
<satu spasi>
Penggunaan catatan kaki tidak diperkenankan. Simbol/lambang ditulis dengan jelas dan konsisten.
Istilah asing ditulis dengan huruf italic. Singkatan harus dituliskan secara lengkap pada saat
disebutkan pertama kali, setelah itu bisa ditulis kata singkatnya.
<satu spasi>
DAFTAR RUJUKAN
<satu spasi>
Jumlah sumber acuan dalam satu tulisan paling sedikit sepuluh sumber acuan, dengan 80%
merupakan sumber acuan primer dan 80% merupakan terbitan 5 tahun terakhir. Sumber acuan
primer adalah sumber acuan yang langsung merujuk pada bidang ilmiah tertentu, sesuai topik
penelitian dan sudah teruji. Sumber acuan primer dapat berupa: tulisan dalam makalah ilmiah dalam
jurnal internasional maupun nasional terakreditasi, hasil penelitian di dalam disertasi, tesis, maupun
skripsi. Buku (textbook), termasuk dalam sumber acuan sekunder.
<satu spasi>
Rujukan yang ditulis lebih dalam daftar rujukan menggunakan sistem Harvard, diurut berdasar
abjad: A, B, C, D dan seterusnya. Dalam ketentuan penulisan Daftar Rujukan yang lama, bila
penulisan/pengarang lebih dari satu orang maka jumlah maksimum nama penulis/pengarang yang
ditulis dalam Daftar Rujukan hanya enam (6) orang, selebihnya ditulis et. al. Tetapi dalam
ketentuan terbaru untuk penulisan Daftar Rujukan meskipun penulis/pengarang lebih dari enam (6)
orang, semua nama tersebut harus ditulis, tidak lagi dinyatakan sebagai et. al.
PETUNJUK PENULISAN DAFTAR RUJUKAN
<satu spasi>
1. Referensi yang berasal dari buku
Aturan penulisan: Author, Initials/First name., Year. Title of book. Edition. Place of publication:
Publisher.
Contoh:
Redman, P., 2006. Good essay writing: a social sciences guide. 3rd ed. London: Open University
in assoc. with Sage.
<satu spasi>
2. Referensi yang berasal dari jurnal
Aturan penulisan: Author, Initials., Year. Title of article. Full Title of Journal, Volume number
(Issue/Part number), Page numbers.
Contoh:
Boughton, J.M., 2002. The Bretton Woods proposal: an in depth look. Political Science
Quarterly, 42 (6), pp.564-78.
<satu spasi>
3. Referensi yang berasal dari koran
Aturan penulisan: Author, Initials., Year. Title of article. Full Title of Newspaper, Day and
month before page number and column line.
Contoh:
Slapper, G., 2005. Corporate manslaughter: new issues for lawyers. The Times, 3 Sep. p. 4b.
<satu spasi>
4. Referensi yang berasal dari laporan seminar
Aturan penulisan: Authorship author, editor or organisation, Year. Full title of conference report.
Location, Date, Publisher: Place of publication.
Contoh:
UNDESA (United Nations Department of Economic and Social Affairs), 2005. 6th Global
forum on reinventing government: towards participatory and transparent governance.
Seoul, Republic of Korea 24-27 May 2005. United Nations: New York.
<satu spasi>
5. Referensi yang berasal dari makalah seminar/prosiding
Aturan penulisan: Authorship, Year. Full title of conference paper. In: followed by Editor or
name of organisation, Full title of conference. Location, Date, Publisher: Place of publication.
Contoh:
Brown, J., 2005. Evaluating surveys of transparent governance. In: UNDESA (United Nations
Department of Economic and Social Affairs), 6th Global forum on reinventing
government: towards participatory and transparent governance. Seoul, Republic of
Korea 24-27 May 2005. United Nations: New York
<satu spasi>
6. Referensi yang berasal dari internet:
Contoh:
Aubé, B. (2004). The Science of Treating Acid Mine Drainage and Smelter Effluents.
http://www.infomine.com/library/publications/docs/Aube.pdf, diakses 21 Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai