Disusun Oleh :
DHIMAS FERGIAWAN (183112330050030)
MOCHAMAD TAUFIQURROHMAN (183112330050034)
ZIDAN FRANCISCO (183112330050187)
FAKULTAS HUKUM
DOSEN PENGAMPU
CUCUK ENDRATNO, S.H., M.H.
SURAT GUGATAN PTUN
Kepada Yth :
Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Mamuju
Jalan Sentra Primer Baru Timur, Gatot Subroto, Mamuju
Dengan Hormat,
Dengan ini memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Masri Yasin dan Sarman S.H,
keduanya Warga Negara Indonesia, para advokat dari Kantor Advokat Me & Famili,
berkedudukan di Tower Famili Lt. 3 Suite 1313, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 13 Majene
135627, berdasarkan Surat Kuasa Khusus pada tanggal 7 agustus 2013 (terlampir),
selanjutnya disebut PENGGUGAT.
Obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diterbitkan oleh
Tergugat, selanjutnya disebut Obyek Gugatan.
Alasan-alasan Penggugat dalam mengajukan gugatan ini adalah sebagai berikut :
1. Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala
Kepolisian Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 yang
dikeluarkan oleh Tergugat.
2. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 yang
diterbitkan oleh Tergugat tersebut baru diterima oleh Penggugat pada hari Jumat, tanggal
13 Juli 2013. Oleh sebab itu, gugatan sengketa TUN yang diajukan masih dalam tenggang
waktu untuk mengajukan gugatan TUN sesuai ketentuan dalam Pasal 55 Undang-Undang
No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU
No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).
3. Bahwa setelah menerima Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol:
Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013, Penggugat mengajukan keberatan kepada
Kapolri melalui Kepala Sekretaris Umum (Kasetum) pada tanggal 13 Juli 2013, namun
belum mendapat jawaban sampai saat ini. Oleh karena itu, Surat Keputusan TUN yang
diterbitkan oleh Tergugat termasuk sebagai obyek gugatan sengketa yang bersifat
kongkrit, individual, dan final serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat
sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang No. 5 Tahun
1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004.
4. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 yang
dikeluarkan oleh Tergugat semata-mata didasarkan atas adanya Putusan No.
1300/PID.B/1313/PN. Mamuju atas nama Nurhafni tanggal 7 agustus 2013 dari
Pengadilan Negeri Mamuju yang menghukum Penggugat selama 1 tahun karena terbukti
melakukan tindak pidana penghinaan terhadap penguasa umum (vide Pasal 207 KUHP)
dengan ancaman hukuman paling lama 1 tahun 6 bulan.
5. Bahwa Penerbitan Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013
yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun
1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (vide Pasal 8 dan Pasal 9).
6. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7
agustus 2013 oleh Tergugat, menimbulkan akibat hukum terhadap Penggugat dengan tidak
lagi diterimanya hak-hak Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil, yaitu tidak diterimanya
gaji sejak ditahannya Penggugat sampai pada hari ini serta tidak diberikannya dana
pensiun atas nama Penggugat.
7. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut oleh Tergugat, kepentingan
Penggugat sangat dirugikan karena tidak lagi dapat menjalankan perannya sebagai kepala
rumah tangga dengan memberikan nafkah kepada keluarga yang menjadi kewajibannya.
8. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Tergugat tersebut, Penggugat merasa
diperlakukan tidak adil dan sewenang-wenang karena Tergugat menggunakan wewenang
yang dimilikinya untuk tujuan yang berbeda dari yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan (detournement de pouvoir).
9. Bahwa Surat Keputusan TUN yang menjadi obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara
ini terbukti melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 53 ayat (2a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang
No. 9 Tahun 2004 sehingga Surat Keputusan tersebut mengandung cacat hukum dan
haruslah dinyatakan batal atau tidak sah demi hukum.
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Kuasa Hukum