Oleh :
WENI WULANDARI
062401S19036
Dibimbing oleh :
PKL
(Praktek Kerja Lapangan Kebidanan Komunitas)
Telah memenuhi syarat dan di setujui
Tanggal : 10 Januari 2022
Mengetahui
Direktur
Akademi Kebidanan Harapan Bunda Bima
Kota : Bima
A. PENGKAJIAN
a. Struktur keluarga
2) Umur : 32 tahun
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : Diploma IV
6) Pekerjaan : wiraswasta
10) DaftarAnggotaKeluarga
Hubung L
No
Nama anKelu / Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
.
arga P
Keluarga Bapak Faizal tipe keluarga nuclear family yang terdiri dari
12) Genogram
Suami
Istri
Keterangan :
Suami Anak
istri
harmonis.
b. Sifat keluarga
a) Pengambilan keputusan
Aulya Riski”
1. Nutrisi
porsi satu piring rata. Jenis makanan meliputi nasi, sayur, ikan dan
keluarga yaitu minum air putih 7-8 gelas sehari, dan minum susu 1
gelas sehariinum keluarga yaitu minum air putih 600 cc dalam sri.
7-8 jam
5. Pola eliminasi
6. Hygiene
Keluarga biasa mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun mandi,
gosok gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi, mencuci
1. Penghasilan
Penghasilan dari Bapak “F” yaitu +Rp 5.00.000,00 per bulan. Penggunaan dana
diperoleh tiap bulan cukup untuk kebutuhan. Pengelolaan dan penentu keuangan
dalam keluarga oleh Bapak “F”dan, NY “A” ari Bapak Muht 750.000,00
perlan.
2. Kegiatan social kemasyarakatan
1. Rumah
rumah dari batu bata atau permanen.Luas rumah 6x6 m2, lantai dari
jendela, pintu dan lubang angin sering di buka setiap hari. Keadaan
Kamar mandi : 1 x 2 m2
2. Perabotan rumah
Keluarga biasa menggunakan kompor gas untuk memasak.Peralatan dapur
3. Sampah
sampah
4. Sumber air
Keluarga ini menggunakan sumur bor sebagai sumber air minum.Pencemaran air
tidak ada, kualitas air jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
tertutup.
6. Jamban keluarga
Keluarga ini mempunyai jamban keluarga, bila BAK dan BAB di kamar mandi
Air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga, langsung dibuang ke
pembuangan milik sendiri.Saluran pembuangan air limbah terbuat dari pipa semi
permanen.
8. Kandang ternak
9. Halaman
bak mandi. Kebersihan kamar mandi cukup dan tidak ada jentik dalam bak
mandi. Keluarga memiliki kebiasaan menguras kamar mandi bila kamar mandi
Letak rumah ada pada dataran rendah. Jarak dengan tetangga cukup
dekatasanatenang.
Jarak fasilitas pendidikan yang ada yaitu SDN 21 KOTA BIMA berjarak
±200 meter
Fasilitas kesehatan yang ada yaitu Polindes Sarae yang jaraknya 400 meter.
Fasilitas peribadatan yang terdekat dengan rumah adalah mesjid dengan jarak
15 meter. yang terdekat dengan rumah adalah musholla dengan jarak 350
Jarak warung dengan rumah 10 meter jarak dengan pasar 1 kilo
Keluarga mempunyai sarana hiburan seperti TV, HP.mp TV, dan radio.
1. Pengkajian data
Data sebjekstif
Data objektif
a. Inspeksi
Kepala
Mulut/ bersih
Leher
Payudara
Bentuk simestris : ya
Benjolan abnormal : tidak ada
Abdomen
Bentuk simestris : ya
Palpasi:
TFU : 25 cm
d. Leopolod 4 : convergen
Ektremitas
Atas
Bawah
o Pergerakan :aktif
b. Pemeriksaan umum
Ku ibu: baik
Tingkat kesadaran: composmentis
Nadi: 80 x/menit
Suhu : 36,5 c
Pernapasan : 20 x/menit
TB : 160 cm
BB sebelum hamil : 45
BB sekarang : 55 kg
Lila : 24,5 cm
c. Pemeriksaan Lab
Hb : 12,3 gr%/dl
HbSag(+),HIV(-),VDRL(-)
B. Asuhan Kebidanan Tn “ F “
1. Interprestasi data
Pada ibu
a. Diabetes gestasional
d. Persalinan premature
pada janin
b. prematur
c. BBLR
3. Kebutuhan segera
1. Planing
2. Implementasi
jarum suntik, pisau cukur dan pemotong kuku yang sama dengan
3. Evaluasi
CONTOH :
No Masalah U S G Total
Urutan prioritas masalah berdasarkan hasil USG pada ibu hamil dengan
HBSAG
2. PENYEBAB MASALAHMENGGUNAKAN METODE FISH BONE
Pola hidup
Makanan
Petugas
Kurangnya tingkat Kesehatan
Kurangnya Kurang Aktif
kepatuhan Bidan kunjungan ANC
Cukup dalam pemeriksaan di masyarakat
baik ANC meliputi
pemeriksaan HBSAG
Pengetahuan
HBSAG Pada
Ibu Hamil
Kebersihan
Kurang
KIE Kontak
Faskes
Terapkan Penyuluhan
pola hidup kurang
sehat
Lakukan
Tingkat
pemeriksaan
pendidikan
rutin
kurang
bone maka penyebab ibu yang mengalami HbsAg adalah faktor lingkungan yang
MASALAH
HBSAG
IMPLEMENTASI
HBSAG
x/menit.
perut
cuku.
Evaluasi
CATATAN PERKEMBANGAN
KUNJUNGAN I
a. Subyektif:
1. Ibu mengatakan bahwa ia tidak memiliki penyakit apapun baik yang lalu
maupun sekarang
b. Obyektif:
1) Keadaan Umum: Baik Tingkat Kesadaran: Composmetis
2) Tanda-tanda Vital:
- Tekanan Darah : 90/60 mmHg
- Nadi : 82 x/menit
- Suhu : 36,50C
- Respirasi : 22 x/menit
- LILA : 24,5 cm
- TFU : 25 cm
-
c. Asassement:
Ny. A G2 P1 A0 H1 UK 32 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak
memanjang, presentasi kepala, keadaan ibu dan janin baik, kesan jalan lahir
normal dengan ibu hamil HBSAG
d. Plening
1. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan pada ibu
2. Anjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihannya
3. Anjurkan pada ibu untuk mengatur pola istirahat
4. Menganjurkan pada untuk rutin memeriksa kehamilannya.
e. Implementasi
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu (TD: 90/60
mmhg,N:82x/menit,Suhu : 36,50C,R: 22 x/menit,TFU : 25 cm)
2. Menganjurkan ibu untuk tetap mejaga kebersihannya yaitu selalu mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan dan menjaga personal hygiene
3. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
4. Menganjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang apabila ada keluhan apapun
f. Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan
2. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihannya
3. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup
4. Ibu bersedia untuk pergi rutin memeriksa kehamilannya
KUNJUNGAN II
9. Ibu mengatakan bahwa ia tidak memiliki penyakit apapun baik yang lalu
maupun sekarang
h. Obyektif:
3) Keadaan Umum: Baik Tingkat Kesadaran: Composmetis
4) Tanda-tanda Vital:
- Tekanan Darah : 70/60mmHg
- Nadi : 82 x/menit
- Suhu : 36,50C
- Respirasi : 22 x/menit
- LILA : 24,5 cm
i. Asassement:
Ny. A G2 P01A0 H1 UK 32 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak
memanjang, presentasi kepala, keadaan ibu dan janin baik, kesan jalan lahir
normal dengan ibu hamil HBSAG
j. Plening
5. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
6. Anjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihannya
7. Anjurkan pada ibu untuk mengatur pola istirahat
8. Menganjurkan pada untuk rutin memeriksa kehamilannya.
k. Implementasi
5. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu ( TD: 70/60 mmhg,N:82x/menit,Suhu
: 36,50C,R: 22 x/menit,lila 24,5cm)
6. Menganjurkan ibu untuk tetap mejaga kebersihannya yaitu selalu mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan dan menjaga personal hygiene
7. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
8. Menganjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang apabila ada yang dirasakan
l. Evaluasi
5. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan
6. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihannya
7. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup
8. Ibu bersedia untuk pergi rutin memeriksa kehamilannya
062401S19018
Pembimbing :
NURBAETTY. SST,MKM
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Kekurangan Energi Kronik Pada ibu Hamil
Pokok Pembahasan : Kekurangan energi kronik pada ibu hamil
Sub pokok bahasan :
1. Pengertian Kekurangan Energi Kronik padaKehamilan
2. Tanda dan Gejala Kekurangan Energi Kronik padaKehamilan
3. Penyebab dari Kekurangan Energi Kronik
4. Dampak yang ditimbulkan dari Kekurangan Energi Kronik
5. Penanggulangan dan Pencegahan Kekurangan Energi Kronik pada Kehamilan
Sasaran : Ibu hamil Ny. “S”
Tempat : Rumah Bapak “K” Kelurahan Sadia RT 08/RW 04
Tanggal : 11 Januari 2022
Energi Kronik
pada ibu hamil
- Menjelaskan
- Mendengarkan
Tanda dan
dan Menyimak
gejala
Kekurangan
Energi Kronik
pada ibu hamil
- Menjelaskan
- Mendengarkan
Penyebab dari
dan Menyimak
Kekurangan
Energi Kronik
- Menjelaskan - Mendengarkan
Dampak yang dan Menyimak
ditimbulkan dari
kekurangan
energi kronik
- Ibu
- Menjelaskan mendengarkan
Penanggulangan dan menyimak
dan Pencegahan
kekurangan
energi kronik
pada kehamilan
- Ibu memahami
5. Evaluasi:
dan mengerti
- Memberikan
kesempatan
pada ibu untuk
memberikan
pertanyaan
- Menanyakan
kembali pada
peserta
penyuluhan
tentang materi
yang
disampaikan
- Menyimpulkan
hasil
penyuluhan
3 Penutup 5 menit a) Mengucapkan - Menjawab
salam salam
a) Seorang ibu hamil yang kekurangan energi kronis (KEK) akan mengalami:
Merasa kelelahan terus-menerus
Merasa kesemutan
Muka pucat dan tidak bugar
Mengalami kesulitan ketika melahirkan
Ketika menyusui nanti, ASI ibu tidak akan cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayi, sehingga bayi akan kekurangan ASI
b) Sementara, akibat KEK yang bisa terjadi pada janin yang dikandung:
Keguguran
Pertumbuhan janin tidak maksimal menyebabkan bayi lahir dengan
berat badan lahir rendah
Perkembangan semua organ janin terganggu, hal ini mempengaruhi
kemampuan belajar, kognitif, serta anak berisiko mengalami
kecacatan
Kematian bayi saat lahir
F. Penanggulangan dan pencegaan kekurangan energy kronik pada keamilan
Pada upaya pencegahan KEK, Bidan hendaknya memberikan edukasi
kepada ibu sedini mungkin, yaitu dengan melakukan edukasi melalui edukasi
prenatal. Hal ini didukung oleh Penelitian Lu et al. (2003) yang menyatakan
bahwa edukasi kesehatan dapat memberikan informasi tentang pengaruh
kehamilan, perubahan fisik selama hamil dan informasi perawatan bayi
sehingga ibu akan percaya diri menghadapi persalinan8. Penelitian Ambarwati
& Sintowati (2006) juga menyatakan bahwa edukasi kesehatan yang diberikan
oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan
dan perubahan sikap dalam mengatasi keluhan selama kehamilan9.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Totten et al. (2003) bahwa
edukasi prenatal dapat mempengaruhi perubahan prilaku gaya hidup yang
positif pada wanita hamil, meningkatkan pengetahuan yang berhubungan
dengan kehamilan, perawatan bayi serta dapat meningkatkan rasa percaya diri
ibu dalam menghadapi persalinan dan kelahiran bayinya10. Model edukasi
bidan dalam pendidikan prenatal yaitu menggunakan paket Kelas Ibu Hamil
yaitu Buku KIA, flip chart (lembar balik), pedoman pelaksanaan kelas ibu
hamil, pegangan fasilitator kelas ibu hamil dan buku senam ibu hamil.
Model edukasi yang dapat diterapkan oleh bidan sebagai salah satu
bagian dari strategi perubahan perilaku menurut WHO dalam Notoatmodjo,
2007 adalah diskusi partisipasi yaitu salah satu cara pemberian informasi
tentang kesehatan yang tidak bersifat searah saja tetapi dua arah, yang berarti
ibu
Jika Anda mengalami rasa lelah yang tidak kunjung hilang meski
sudah beristirahat, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter. Dokter akan
melakukan pemeriksaan untuk memastikan gangguan yang Anda alami.
Pemeriksaan dari dokter perlu dilakukan karena gejala kekurangan
energi kronis hampir mirip dengan gejala penyakit lain, seperti gangguan
tidur, penyakit jantung, penyakit paru, atau bahkan gangguan mental.
Kelelahan yang Anda rasakan juga mungkin saja disebabkan oleh anemia,
hipotiroid, atau diabetes.
Apabila hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya penyakit-
penyakit di atas, dokter akan memikirkan kemungkinan Anda menderita
kekurangan energi kronis. Selain mengatasi hal-hal yang bisa menjadi pemicu
kondisi ini, dokter juga akan menyarankan Anda untuk:
Salah satu obat yang mungkin akan diresepkan oleh dokter adalah
obat antidepresan. Hal ini karena penderita kekurangan energi kronis
rentan untuk mengalami depresi.
Jika didiamkan tanpa penanganan, kekurangan energi kronis dapat
mengakibatkan penurunan kualitas hidup, produktivitas, dan beragam
masalah lainnya. Bila terjadi pada ibu hamil, kekurangan energi kronis
bahkan bisa menyebabkan hiperemesis gravidarum dan komplikasi serius
lainnya yang dapat membahayakan kesehatan ibu hamil sendiri maupun
janinnya.
Jadi, jika Anda selalu merasa lelah meski sudah cukup beristirahat atau
mengalami keluhan lain yang mengarah pada kekurangan energi kronis,
segeralah konsultasikan dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan
dan diberikan penanganan yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
Djamailiah.2018 Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekurangan energy kronik
pada ibu hamil. Di akses tanggal 17 maret 2017
AchmadDjaeniSediaoetama. (2012). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta:
Dian
Rakyat.
Sipahutar, Helena. 2013. Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama
Dan Pola
Makan Dalam Pemenuhan Gizi Di Wilayah Kerja Puskesmas Parsoburan Kabupaten
Toba
Samosir.Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan
Winknjosastro, 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo
Kristiyanasari, W., 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.
Leflet KEK
Berita Acara KEK
KUNJUNGAN I
DOKUMENTASI
KUNJUNGAN KE II
DOKUMENTASI
KUNJUNGAN KE III
DOKUMENTASI