Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI

Isolasi sosial adalah kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul karena
orang lain dan sebagai suatu keadaan negatif atau mengancam (NANDA, 2018).

Isolasi sosial merupakan suatu keadaan saat seorang individu mengalami gangguan
ataupun penurunan bahkan tidak tidak mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan
orang-orang disekitarnya (Maulidah & Panderoit, 2015).

Menurut depkes RI (2018), kerusakan interaksi sosial merupakan suatu gangguan


interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan
perilaku menimbulkan perilaku maladatif dan mengganggu fungsi seseorang dalam
hubungan sosial.

Menurut Balitbang (2017), merupakan upaya menghindari suatu hubungan komunikasi


dengan orang lain karena merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai
kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran dan kegagalan. Klien mengalami kesulitan dalam
hubungan secara spontan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan mengisolasi diri,
tidak ada perhatian, dan tidak sanggup. berbagi pengalaman

B. RENTAN RESPON SOSIAL


Respon Adaptif Respon Maladaptif

Suka Menyendiri Ketergantungan


Otonomi Manipulasi
Bekerja sama Curiga
Saling tergantung
Respon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan
kebudayaan umum serta dalam batas normal dalam menyelesaikan masalah. Menurut Yosep
(2012) tanggapan ini meliputi:

a. Suka menyendiri
Berikut respon yang dilakukan individu untuk menghadapi apa yang
telah atau dilakukan dan suatu cara yang terjadi dalam menentukan rencana-
rencana.
b. Otonomi
Berikut kemampuan individu dalam menentukan dan menyampaikan ide. pikiran,
perasaan dalam hubungan sosial, individu mampu menetapkan untuk saling
ketergantungan dan pengaturan diri
c. Bekerja sama
Yaitu kemampuan individu untuk saling membutuhkan satu sama lain
d. Saling tergantung
adanya hubungan saling ketergantungan saling tergantung antar individu dengan
orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
e. Saling tergantung
Adanya hubungan saling ketergantungan saling tergantung antar individu dengan
orang lain dalam membina hubungan interpersonal

Respon maladaptif adalah respon yang diberikan individu dalam menyelesaikan


masalah dengan cara yang bertentangan dengan norma agama dan masyarakat ; menurut
Yosep (2012)
a. respon maladaptif tersebut adalah:
sebulenarik diri Seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan
secara terbuka dengan orang lain.
b. Ketergantungan
Seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga tergantung dengan
orang lain.
c. . Manipulasi
Seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu sehingga tidak
dapat membina hubungan sosial secara mendalam.
d. . Curiga
Seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.

C.ETIOLOGI

1. FAKTOR PREDISPOSISI
2. Faktor Perkembangan
Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada tugas perkembangan yang harus
dilalui individu dengan sukses agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial.
Apabila tugas ini tidak terpenuhi,akan mencetuskan seseorang sehingga mempunyai
masalah respon sosial. Maladaptif ( Damayanti,2012)
3. Faktor Biologis
Faktor genetic dapat berperan dalam respon sosial maladaptive
4. Faktor Sosial Budaya
Isolasi Sosial merupakan factor utama dalam gangguan berhubungan. Hal ini diakibatkan
oleh norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain/tidak menghargai
anggota masyarakat yang tidak produktif seperti lansia,orang cacat,penderita penyakit
kronis.
5. Faktor Komunikasi dalam Keluarga
Bila keluarga hanya menginformasikan hal-hal yang negative dan mendorong anak
mengembangkan harga diri rendah. Seorang anggota keluarga menerima peran yang
saling bertentangan dalam waktu bersamaan ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga
yang menghambat untuk berhubungan dengan lingkungan diluar keluarga

2. FAKTOR PRESIPITASI
1. Stressor Sosial Budaya
Stress dapat ditimbulkan oleh beberapa factor lain dan factor keluarga seperti
menurunnya stabilitas unit keluarga dan perpisahan dari orang yang berarti dalam
kehidupannya, misalnya karena dirawat di RS
2. Stressor Psikologis
Tingkat kecemasan berat yang berkepanjangan terjadi bersaman dengan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya. Tentukan unsur berpisah dengan orang
dekat/kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhan ketergantungan dapat
menimbulkan tingkat tinggi ( Prabowo,2014)

D. PATOFISIOLOGI
Menurut Lynda Juall ( carpenito;2014) bahwa proses terjadinya menarik diri
adalah sebagai berikut ;
a. Berhubungan dengan keadaan yang memalukan,keterbatasan energy terhadap
kehilangan factor tubuh,penyakit terminal,kehilangan sebagian tubuh
b. Berhub ungan hambatan komunikasi terhadap kehilangan pendengaran,retardasi
mental kesulitan berbicara,deficit penglihatan dan penyakit mental kronis
c. Situasional yang berhubungan dengan pengasingan dari orang lain terhadap
terhadap tidak percaya atau curiga,ansietas,halusinasi dan ketergantungan
d. Berhubungan dengan hambatan budaya dan bahasa
Sehubungan dengan perubahan pola hubungan sosial terhadap
perceraian,kematian,kehilangan pekerjaan

TANDA DAN GEJALA


Data Subjektif
a. Pasien menceritakan perasaan kesepian/ditolak oleh orang lain
b. Pasien merasa tidak aman bercanda dengan orang lain
c. Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
d. Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
e. Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
f. Pasien merasa tidak berguna
Data objektif
a. Tidak memiliki teman dekat
b. Menarik diri
c. Tidak Komunikatif
d. Tindakan berulang dan tidak bermakna
e. Asyik dengan pikirannya sendiri
f. Taka da kontak mata
g. Tampak sedih,afek tumpul( Yosep,2011)
F.POHON MASALAH

Resiko perubahan persepsi

Sensorik ; Halusinasi

Isolasi Sosial ; Menarik Diri


G. Masalah Keperawatan

1. Rsiko perubahan persepsi

2. Isolasi Sosial ; Menarik Diri

3. Gangguan Konsep Diri ; Harga Diri Rendah


H. Penatalaksanaan Umum

Menurut Deden & Rusdi,(2013) penatalaksanaan dapat dibagi :

1. Terapi kelompok
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien
bersama sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan
oleh seorang therapis atau petugas kesehatan jiwa. Terapi ini bertujuan memberi
stimulus bagi pasien dengan gangguan interpersonal.
Terapi aktivitas kelompok : sosialisasi TAKS merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang sangat penting dilakukan untuk membantu dan memfasilitas klien isolasi sosial
untuk mampu bersosialisasi secara bertahap melalui tujuh sesi untuk kemampuan
sosialisasi klien. Ketujuh sesi tersebut diarahkan pada tujuan khusus TAKS,yaitu :
kemampuan memperkenalkan diri,kemampuan berkenalan ,kemampuan bercakap-
cakap,kemampuan menyampaikan dan membicarakan topik tertentu,kemampuan
menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS. Langkah-langkah kegiatan
yang dilakukan TAKS yaitu : tahap persiapan,orientasi,tahap kerja dan tahap
terminasi dengan menggunakan metode dinamika kelompok ,diskusi atau tanya jawab
serta bermain peran stimulasi (Surya,2012).
Terapi aktivitas kelompok berfokus untuk menyadarkan pasien,meningkatkan
hubungan interpersonal,membuat perubahan atau ketiganya( Handayani,2013)
2. Terapi Lingkungan
Manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sehingga aspek lingkungan harus
mendapat perhatian khusus dalam kaitannya untuk menjaga dan memelihara
kesehatan manusia. Lingkungan berkaitan erat dengan stimulus psikologis seseorang
yang akan berdampak pada kesembuhan,karena lingkungan tersebut akan
memberikan dampak baik pada kondisi fisik maupun kondisi psikologis seseorang

Konsep Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial


Klien yang mengalami Isolasi Sosial sukar berinteraksi dan susah berhubungan
dengan orang lain. Untuk itu,perawat harus mempunyai kesadaran yang tinggi agar
dapat mengenal,menerima dan mengevaluasi perasaan sensitif sehingga dapat
memakai dirinya secara terapeutik dalam merawat klien. Dalam memberikan asuhan
keperawatan pasien,perawat harus jujur,empati,terbuka dan penuh
penghargaan(Damaiyanti,M Iskandar 2012)
Untuk dapat menjaring data yang diperlukan umumnya,dikembangkan formulir
pengkajian dan petunjuk teknis pengkajian agar memudahkan dalam pengkajian. Isi
pengkajian meliputi:
1. Identitas Klien
Meliputi namaklien,umur,jenis kelamin,pendidikan,status
perkawinan,agama,tanggal MRS,informan,tanggal pengkajian,No.Rekam medis
dan alamat klien.
2. Keluhan Utama
Keluhan biasanya berupa menyendiri(menghindar dari orang lain) komunikasi
kurang atau tidak ada,berdiam diri dikamar,menolak interaksi dengan orang
lain,tidak melakukan kegiatan sehari-hari,dependen.

Anda mungkin juga menyukai