PENELITIAN
PENGARUH RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP
KEKUATAN OTOT PASIEN PASCA PERAWATAN STROKE
Fajar Yudha*, Gustop Amatiria**
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh Range Of Motion (ROM) terhadap kekuatan otot
pasien pasca perawatan stroke di unit rehabilitasi medik rumah sakit dr.H. Abdoel Moeloek propinsi Lampung.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasy
experiment) pre dan post test design. Jumlah sampel penelitian 20 responden Teknik pengambilan sampel yaitu
consecutive sampling. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji distribusi frekuensi dan t-test dependen. Hasil
uji statistik kekuatan otot menunjukkan hasil uji p value = 0,001 Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat
pengaruh Range Of Motion (ROM) terhadap kekuatan otot pasien pasca perawatan stroke di unit rehabilitasi
medik rumah sakit dr.H. Abdoel Moeloek propinsi Lampung. Saran peneliti yaitu pasien perlu mendapat
pendidikan kesehatan untuk dapat menerapkan latihan ROM di rumah secara rutin dan berkelanjutan.
[1]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN 1907 - 0357
Kerangka Teori
[2]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN 1907 - 0357
[3]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN 1907 - 0357
70%, dan yang mengalami stroke serangan orang berusia kurang dari ini (Feigin,
pertama sebanyak 85%. Selanjutnya selisih 2006).
rata-rata kekuatan otot hari ke 1 dan hari Diketahui bahwa mayoritas
ke 28 adalah 0,45. Selisih nilai hari ke 1 responden mengalami stroke serangan
dan hari ke 28 adalah 6,65. pertama yaitu berjumlah 17 responden
Normalitas data merupakan asumsi (85%). Data tersebut sesuai dengan teori
pertama yang harus dipenuhi Pengujian bahwa salah satu faktor resiko eksternal
asumsi ini dilakukan pada data kekuatan stroke adalah frekuensi stroke dimana
otot sebelum dan sesudah dilakukan orang yang pernah menderita stroke maka
ROM. Salah satu cara untuk mengetahui kejadian stroke akan semakin tinggi
terpenuhinya asumsi ini adalah dengan (Junaidi 2011). Sekitar 1 dari 100 orang
nilai skewness Hasil pengujian asumsi dewasa akan mengalami paling sedikit satu
normalitas data memperlihatkan bahwa kali serangan iskemik sesaat (transient
data sebelum dan sesudah berdistribusi ischemic attack atau TIA) seumur hidup
normal, karena nilai skewnes < -2 atau 2. mereka. Jika tidak diobati dengan benar,
Maka, analisis bivariat dilakukan dengan sekitar sepersepuluh dari pasien ini akan
uji parametrik, yaitu paired sample t test. mengalami stroke (umumnya stroke
Sedangkan dari hasil analisis bivariat iskemik) dalam tiga bulan setelah serangan
didapatkan hasil uji statistik kekuatan otot pertama, dan sekitar sepertiga akan terkena
menunjukkan nilai t = -3.943 hasil uji p stroke dalam lima tahun setelah serangan
value = 0,001. Hal ini berarti bahwa Range pertama (Feigin, 2006).
Of Motion (ROM) memiliki pengaruh Hasil penelitian menunjukkan terjadi
terhadap kekuatan otot responden dimana peningkatan nilai rata-rata kekuatan otot
terdapat perbedaan yang signifikan antara hari pertama dan hari ke 28 sebesar 0,45.
nilai kekuatan otot hari pertama dengan Terjadi peningkatan nilai rata-rata sendi
hari ke 28. Hasil uji statistik kekuatan otot hari pertama dan hari ke 28 sebesar 6,65.
menunjukkan nilai t = - 7.502 dan hasil uji Hasil uji statistik kekuatan otot
p value = 0,000. Hal ini berarti bahwa menunjukkan hasil uji p value = 0,001. Hal
Range Of Motion (ROM) memiliki ini berarti bahwa Range Of Motion (ROM)
pengaruh terhadap responden dimana memiliki pengaruh terhadap kekuatan otot
terdapat perbedaan yang signifikan antara responden dimana terdapat perbedaan yang
nilai hari pertama dengan hari ke 28. signifikan antara nilai kekuatan otot hari
pertama dengan hari ke 28.
PEMBAHASAN Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori (Junaidi, 2011) setelah keadaan
Diketahui bahwa mayoritas pasien membaik dan kondisinya telah
responden adalah lansia akhir yaitu stabil maka rehabilitasi dini dapat segera
berjumlah 17 responden (85%). Data dilakukan di tempat tidur. Tujuan
tersebut sesuai dengan teori bahwa salah perawatan suportif dini adalah untuk
satu faktor resiko stroke adalah usia memulai kegiatan yang memperbaiki
dimana semakin tua maka kejadian stroke fungsi saraf melalui terapi fisik dan teknik-
akan semakin tinggi (Junaidi 2011). Secara teknik lain.
konsep, risiko terkena stroke meningkat Hasil penelitian ini menunjukan
sejak usia 45 tahun. Setelah mencapai 50 tentang data nilai kekuatan otot yang
tahun, setiap penambahan usia tiga tahun meningkat dapat menjawab beberapa
meningkatkan risiko stroke sebesar 11- tujuan latihan Range Of Motion (ROM)
20%, dengan peningkatan bertambah yaitu mempertahankan atau memelihara
seiring usia. Orang berusia lebih dari 65 fleksibilitas dan kekuatan otot, memelihara
tahun memiliki risiko paling tinggi, tetapi mobilitas persendian dan mencegah
hampir 25% dari semua stroke terjadi pada kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur.
Nilai kekuatan otot yang meningkat
[4]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN 1907 - 0357
[5]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN 1907 - 0357
secara semi mandiri untuk menggerakkan Lewis (2007). Medical Surgical Nursing.
anggota gerak yang lemah dengan bantuan 7th edition. St.Louis : Missouri.
anggota gerak yang lebih kuat. Mosby-Year Book, Inc.
Louise Ada, et.all, 2005. Thirty Minutes Of
Positioning Reduces The
Development Of Shoulder External
* Dosen pada Prodi Keperawatan Rotation Contracture After Stroke: A
STIKES Mitra Lampung. randomized controlled trial
** Dosen pada Jurusan Keperawatan http://www.sciencedirect.com
Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang /science/article/pii/S0003999
304004289 diunduh pada 6 April
2014
Notoatmodjo, Soekidjo. (2002).
DAFTAR PUSTAKA Metodologi Penelitian. Jakarta.
Rineka Citra.
Black,J.M, & Hawk, J.H. (2005). Medical Michelle M. Ouellette, et.all, 2004. High-
Surgical Nursing : Clinical Intensity Resistance Training
Management For Positive Outcomes. Improves Muscle Strength, Self-
7th edition. St. Louis Missouri : Reported Function, and Disability in
Elsevier Saunders. Long-Term Stroke Survivors
Flansbjer, et all 2008 Progressive http://stroke.ahajournals.
Resistance Training After Stroke: org/content/35/6/1404.short diunduh
Effects on Muscle Strength, Muscle pada 5 April 2014
Tone, Gait Performance and Ruud W. Selles, et.all 2005, Feedback-
Perceived Participation Controlled and Programmed
http://www.ingentaconnect.com/cont Stretching of the Ankle
ent/mjl/sreh/2008/00000040/000000 Plantarflexors and Dorsiflexors in
01/art00007 diunduh pada 10 April Stroke: Effects of a 4-Week
2014 Intervention Program,
Feigin, V. (2006). Stroke : Panduan http://www.sciencedirect.com/scienc
Bergambar Tentang Pencegahan e/article/pii/ S00039993050093 54
Dan Pemulihan Stroke. Cetakan diuduh pada 5 April 2014
ketiga. Alih bahasa: Brahm Sugiyono, 2012 Metode Penelitian
Udumbara. Jakarta : PT. Bhuana Pendidikan, Pendekatan Kualitatif,
Ilmu Populer. Kuantitatif, dan R&D, Bandung,
Junaidi. Iskandar, 2011. Stroke Waspadai Alfabeta
Ancamanya, Yogyakarta, Andi
[6]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober ISSN 1907 -
[20