Disusun Oleh
JNR0210037
a. Pengertian Preeklamsia
wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema
preeklamsia :
menyebabkan preeklamsia.
kebutuhannya.
3) Usia Kehamilan
4) Riwayat Hipertensi,
et al., 2018).
5) Usia
c. Klasifikasi Preeklamsia
a) Kenaikan TD 140/90mmHg
b) Adanya pembengkakan kaki, muka, jari tangan serta berat
badan naik 1kg lebih tiap minggunya
c) Adanya Proteinuria
d) Tidak ada nyeri kepala
2) Preeklamsia Sedang
100-109 mmHg
3) Preeklamsia Berat
epigastium
odema paru
preeklamsia, yaitu :
mmHg
4) Proteinuria
janin dan ukuran janin lebih kecil tidak sesuai dengan usia
kehamilan ibu.
e. Patofisiologi
abnormalities
Iskemia yang dialami plasenta serta tidak adanya oksigen yang cukup
dalam jaringan untuk mempertahankan fungsi tubuh itu akan menimulkan
radikal bebas atau senyawa oksidan. Radikal bebas merupakan senyawa
yang mendapatkan elektron atom atau molekul yang memiliki elektron
tetapi tidak memiliki
modulasi respon pasangan. Iskemik pada
imun seseorang, plasenta
sehingga dapat
untuk
menghasilkan sebuah oksidan penting yaitu radikal
hidroksi
menolak yang toksik,
hasil terutama
konsepsi membranibu
(plasenta) endotel
tidakdidalam
bisa. pembuluh
Klien normal, pembuluh darahnya refrakter. Refrakter adalah suatu pembuluh darah yang ti
Tetapi pada preeklamsia, kekuatan refrakter menghilang
bahan vasopresor.
Pemeriksaan darah lengkap, hemoglobin menurun kadar normal Hb pada ibu yang sedang ha
Tes urin, yang ditemukan proteinuria
f.
3) Tes fungsi hati, Bilirubin mengalami peningkatan
5) Radiologi
g. Penatalaksanaan Preeklamsia
klasifikasinya, yaitu :
matur.
perilaku klien.
diantaranya :
1) Pemeriksaan Kehamilan
2) Diet Makan
(Marmi, 2011).
Strategi ini biasanya melibatkan manipulasi diet
i. Komplikasi Preeklamsia
Resiko terlepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum ibu melahirkan salah sa
Sindrom HELLP
Hemolyssi (enzim sel darah merah) atau yang biasa disingkat dengan (HELLP)
4) Eklampsia
a. Pengertian
dilakukan.
terpotongnya otot.
dibagi menjadi :
d) Komplikasi preeklamsia.
f) Bayi besar.
g) Kelainan letak
c) Kehamilan kembar.
d. Komplikasi
2013).
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
c.Pemeriksaan fisik
mengalami kelelahan
kepala
bengkak / edema
11) Thorax
paru.
dekompensasi jantung
(Marmi, 2015).
bunyi jantung
2013)
d. Data Penunjang
peningkatan hematokrit.
2. Diagnosis Keperawatan
a. N
n
i
Penyebab
Gejala
dan
Tanda
Mayor
Subjektif
Mengeluh Nyeri
Objektif
1) Tampak meringis
5) Sulit tidur
Gejala dan
tanda Minor
Objektif
Menarik diri
Diaphoresis
Kondisi pembedahan
Cedera traumatis
Infeksi
5) Glaucoma
b. Pola
nafas
tidak
efektif
Definisi
Penyebab
pernapasan
5) Gangguan neuromuscular
7) Imaturitas neurologis
8) Penurunan energy
9) Obesitas
15) Kecemasan
Gejala dan
tanda mayor
Subjektif
Dispnea
Objektif
kusmaul, cheyne-stokes)
Gejala dan
tanda minor
Ortopnea Subjektif
Objektif
Pernapasan pursed-lip
cedera kepala
gullian barre syndrome
5) multiple sclerosis
6) myasthenia gravis
7) stroke
8) kuadripelgia
9) intoksikasi alkohol
c. Gangguan
mobilitas
fisik
Defenisi
Penyebab
Perubahan metabolisme
Ketidakbugaran fisik
Keterlambatan perkembangan
Kekakuan sendi
Malnutrisi
Gangguan muskuloskletal
Gangguan neuromuscular
15) Nyeri
17) Kecemasan
20) Gangguan
sensori persepsi
Gejala dan
Mengeluh sulittanda
menggerakkan
mayor eksremitas
Objektif Subjektif
Kekuatan otot menurun
Sendi kaku
Gerakan terbatas
Fisik lemah
1) Stroke
3) Trauma
4) Fraktur
5) Osteoarthiritis
6) Ostemalasia
e. Risiko infeksi
organisme patogenik.
Faktor resiko :
1) Penyakit kronis
3) Malnutrisi
3. Intervensi
Diagnosis Tujuan Intervensi Rasional
Nyeri Akut Setelah pemberian Manajemen Nyeri
Tindakan keperawatan Observasi
diharapkan klien dapat a. Mengidentifikasi lokasi nyeri, waktu timbulnya a. Untuk mengetahui karakteristik n
menunjukkan penurunan nyeri, kwualitas, frekuensi b. Untuk mengetahui faktor yang
nyeri dengan kriteria hasil : b. Mengidentifikasi faktor yang dapat memperingan mengurangi nyeri klien.
a. Keluhan nyeri menurun nyeri dan memperberat nyeri c. Untuk mengetahui efek dari pem
(5) c. Memantau atau memonitor efek samping dari obat klien
b. Tekanan darah membaik penggunaan analgetik
(5) Terapeutik
c. Frekuensi nadi membaik a. Teknik relaksasi non-farmakologis yaitu terapi a. Teknik relaksasi dapat menurunk
(5) murottal. nyeri
(SLKI, 2019) b. Tetap control lingkungan yang bisa memperberat b. Untuk membantu meminimalisi
nyeri pada ibu (mis. Pencahayaan, kebisingan dan memperberat nyeri
Suhu ruangan)
Edukasi
a. Jelaskan pada ibu penyebab timbulnya nyeri, a. Agar ibu mengetahui penyebab,
periode dan pemicu nyeri dan pemicu nyeri yang dirasakan
b. Jelaskan pada ibu bagaimana strategi dalam b. Untuk membantu meringankan r
meredakan rasa nyeri pemberian analgesic dapat menurun
Kolaborasi nyeri
Kolabolasi pemberian analgetik pada ibu, jika perlu
37
d. Nyeri menurun (1) a. Jelaskan tujuan mobilisasi serta prosedurnya Untuk mencegah adanya decubitus
e. Kecemasan menurun (1) b. Anjurkan untuk tetap lakukan mobilisasi dini Agar klien dapat mobilisasi secara ber
Kelemahan fisik menurun c. Ajarkan mobilisasi yang sederhana dilakukan (mis. sendiri
(SLKI, 2019) Duduk di sisi tempat tidur, duduk di tempat tidur dan
berpindah dari rempat tidur ke kursi) (SIKI,
2018)
Daftar
Pustaka
Malang.
Wang, W., & Wang, Y. (2020). Nomogram-based Prediction of Pre-
eclampsia in First Trimester of Gestation. Pregnancy Hypertension.
WHO, W. H. O. (2013). Maternal and Reproductive Health.
Widiastuti, A., Mulidah, S., Haryati, W., Kebidanan, J., Semarang, P. K., &
Tengah,
90