TINJAUAN PUSTAKA
melindungi sesorang dari efek stres yang buruk (Jhonson & Lenny, 2014).
yaitu.
1. Dukungan emosional
8
9
yaitu pendirian yang kuat, sikap optimis, dan percaya diri. Emosional adalah
perasaan seseorang yang mendasar dan mempunyai empat bagian yaitu reaksi
atau respon tubuh, keyakinan dan penilaian, ekspresi wajah, serta reaksi
terhadap emosi. Keluarga sebagai sebuah tempat yang nyaman, untuk istirahat,
mereka sehingga dapat mengurangi beban persoalan yang dimiliki. Selain itu
nilai dan tradisi dan juga dukungan emosional dapat diberikan keluarga dalam
diberikan keluarga dapat berpengaruh pada hasil akhir dari kesehatan dan
2. Dukungan penghargaan
kondisi keluarga sesuai keadaan yang nyata. Dukungan dan perhatian dari
Dukungan penilaian ini termasuk bentuk fungsi afektif keluarga dan dapat
(Marlin, 2014).
3. Dukungan Informasi
kepada keluarga lain (Friedman, 2013). Informasi yang dapat diberikan dapat
2014).
4. Dukungan instrumental
dan rumah untuk mencegah sakit dan membatasi dari faktor resiko yang
yaitu individu, unit keluarga, dan komunitas. Sumber untuk dukungan keluarga
Dukungan keluarga internal seperti dukungan dari suami atau istri, atau dukungan
dari saudara kandung, sedangkan dukungan keluarga eksternal bagi keluarga inti
keluarga adalah:
1. Faktor Internal
a. Tahap Perkembangan
c. Faktor Emosi
d. Spiritual
dan kemampuan mencari harapan dan arti dalam hidup (Marlin, 2014).
2. Faktor Eksternal
a. Praktik di keluarga
kesehatannya.
adalah:
1. Fungsi afektif
berhubungan yang baik dengan orang lain, serta meningkat harga diri anggota
keluarga.
14
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi reproduksi
menjadi generasi penerus dan menjaga konsistensi sebuah keluarga. Selain itu,
4. Fungsi ekonomi
akan sumber daya yang cukup berupa keuangan, tempat tinggal, dan barang –
kesehatan efektif dasn utama, maka keluarga juga harus terlibat dalam tim
meliputi.
Sering kali keluarga memutuskan tindakan yang tepat dan benar, tetapi
lansia yaitu.
seimbang
untuk lansia.
Dukungan keluarga merupakan suatu kepedulian dari suami, istri, anak dan
1. Baik: 76 -100 %
2. Cukup: 51 – 75 %
maupun sosial. Konsumsi sayur merupakan jumlah dan jenis sayur yang
(Baliwati, 2014).
sayur seperti.
1. Pengetahuan
Bila pengetahuan tentang bahan makanan yang bergizi masih kurang maka
hanya dapat mengenyangkan perut saja tanpa memikirkan apakah makanan itu
bergizi atau tidak, sehingga kebutuhan gizi energi dan zat gizi masyarakat dan
dimana sangat menentukan dalam pilihan makanan dan jenis makanan yang
2. Pendapatan Keluarga
makanan. Tingkat pendapatan ikut menentukan jenis pangan yang akan dibeli
pendapatan tambahan untuk makanan sedangkan orang kaya jauh lebih rendah.
3. Budaya
nasi untuk orang-orang Asia dan Orientalis, Pasta untuk orang-orang Italia,
19
sayur saat makan setiap hari karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Manfaat dari sayuran bisa mendapatkan asupan vitamin, mineral dan serat yang
dibutuhkan tubuh. Beberapa kandungan yang terdapat pada sayur seperti vitamin
Manfaat konsumsi sayur untuk mencegah penyakit seperti stroke, sakit jantung
dan diabetes. Sayur mengandung serat yang dapat berperan untuk mengontrol
kadar gula darah, membuat sistem pencernaan lebih lancar dan menurunkan
Bagi orangtua maupun lansia yang sering mengalami kesulitan untuk BAB, ini
sayur dan buah-buhan. Kedua makanan ini mengandung banyak serat yang
2. Cegah Kanker
menangkal radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh kita. Buah yang memiliki
terpantau dengan baik, sehingga apabila mengalami suatu resiko penyakit akibat
fatal dan mengancam jiwa mereka. Maka perlunya dukungan keluarga dalam
mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia
mengikuti kegiatan posyandu secara rutin setiap bulan dan merupakan salah satu
manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan kumpulan dari berbagai
ke Posyandu yaitu.
21
1. Pengetahuan
2. Dukungan keluarga
yang memliki ikatan emosional yang paling besar dan terdekat dengan lansia.
Peranan keluarga dalam perawatan lansia antara lain menjaga atau merawat
kebutuhan spiritual bagi lansia. Peranan keluarga dalam hal ini meliputi antar
Dukungan keluarga yang dimaksud adalah adanya orang yang berada disekitar
kegiatan Posyandu. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila
dan emosi, disamping itu pengaruh positif dari dukungan keluarga adalah pada
Jarak antara rumah tempat tinggal dan tempat layanan kesehatan (dalam km)
faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau
kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat
4. Jenis kelamin
Faktor jenis kelamin perempuan sehingga kesadaran akan posyandu, hal ini
lansia yang selalu setia mengantarkan anaknya ke posyandu sehingga ibu lebih
kelamin laki-laki yang memiliki tugas sebagai kepala keluarga untuk mencari
5. Umur
Lansia yang berumur 60–74 tahun (elderly) hal ini memberi penurunan fungsi
otot tubuh sehingga membuat lansia kurang minat mengikuti posyandu lansia,
23
seiring dengan bertambahnya usia, kondisi fisik atau tenaga lansia semakin
6. Pendidikan
bulan terakhir.
2. Rutin = 3 kali
terpadu untuk masyarakat lanjut usia di suatu wilayah tertentu yang sudah
masyarakat dan organisasi sosial. Posyandu lansia adalah suatu wadah pelayanan
sektor pemerintahan dan non pemerintahan, swasta, organisasi sosial dan lain-lain,
(Sulistyorini, 2015).
dimasyarakat, untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi
keluarga.
sikap dan dapat mendorong minat lansia sehingga lebih percaya diri dihari
tuanya.
kelompok lansia 60 tahun keatas, dan kelompok lansia risiko tinggi yaitu usia
hidup sehat, gizi usia lanjut dalam upaya meningkatkan kesegaran jasmani.
6. Pemeriksaan kadar gula darah dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit diabetes.
kunjungan rumah atau konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah
lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar dibuku register kemudian menuju
meja selanjutnya.
3. Meja 3 : pencatatan tentang pengukuran tinggi badan dan berat badan, Indeks
lansia dianjurkan untuk selalu membawa KMS lansia guna memantau status
kesehatan.
27
Lanjut usia (lansia) adalah setiap warga negara Indonesia pria atau wanita
yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, baik potensial maupun tidak potensial
dan memasuki fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan
adanya beberapa perubahan dalam hidup (Stanley, 2012). Maryam (2013), masa
lanjut usia merupakan tahapan paling akhir dalam perjalanan hidup manusia.
usia adalah seseorang yang telah mencapai umur 60 tahun ke atas karena adanya
tua kecuali bila umur tersebut atau proses menua terjadi lebih awal dilihat dari
dalam kategori lansia, diantaranya adalah 60 tahun (UU No. 13 Tahun 1998) dan
60-74 tahun (WHO). Lansia adalah tahap akhir perkembangan pada daur
kesetimbangan kesehatan dan kondisi stres fisiologis nya. Lansia juga berkaitan
dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup dan kepekaan secara individual.
Kesejahteraan Lanjut Usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 adalah seseorang yang telah
(Nugroho, 2014):
2. Perubahan mental
lingkungan.
3. Perubahan Psikososial.
kehilangan status (dulu mempunyai jabatan yang cukup tinggi lengkap dengan
1. Mudah Jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan saksi mata yang melihat kejadian,
tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka.
Faktor intrinsik yang menyebabkan mudah jatuh antara lain gangguan jantung
dan sirkulasi darah, gangguan sistem anggota gerak, gangguan sistem saraf
antara lain cahaya ruangan yang kurang terang, lantai licin, tersandung benda-
benda, alas kaki kurang pas, tali sepatu, kursi roda dan turun tangga.
2. Mudah lelah
keletihan dan depresi. Faktor organik yang menyebabkan kelelahan antara lain
gangguan pencernaan.
30
Pada umumnya nafsu makan menurun karena kurang adanya gairah hidup atau
Disebabkan oleh obat-obat pencahar perut, keadaan diare, kelainan pada usus
besar dan kelainan pada ujung saluran pencernaan (pada rectum usus).
hidup yang sama agar dapat hidup sejahtera. Kebutuhan hidup lansia antara lain:
perumahan yang sehat dan kondisi rumah yang tentram dan aman, kebutuhan–
kebutuhan sosial seperti bersosialisasi dengan semua orang dalam segala usia,
Kebutuhan tersebut diperlukan oleh lansia agar dapat mandiri (Nugroho, 2014).
Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang perlu atau penting untuk bertahan
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman adalah kebutuhan akan rasa keamanan
Kebutuhan harga diri adalah kebutuhan akan harga diri untuk diakui akan
sudah memenuhi seluruh kebutuhan pada tingkatan yang lebih rendah, hal
diperuntukan untuk lansia (Aldriana & Daulay, 2016). Kegiatan posyandu lansia
tetap terjaga dengan baik, seharusnya para lansia memanfaatkan adanya posyandu
dengan baik, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan terpantau secara
posyandu lansia (Arfan & Sunarti, 2017). Penelitian Ningrum (2012) menjelaskan
bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan perilaku makan pada lansia
hipertensi, dimana dukungan yang baik dengan menyiapkan sayur saat makan
keluarga kepada lansia hipertensi meliputi memenuhi pangan yang bergizi dengan
menyiapkan sayur, buah dan lauk pauk saat makan mampu meningkatkan
konsumsi sayur pada lansia. Pemenuhan konsumsi sayur pada lansia sebanyak 3
kali sehari bersamaan saat makan nasi yang terdiri dari makan pagi, siang dan
malam hari.
yang paling besar dengan lansia. Keluarga sebagai bentuk support system utama
33
perawatan lansia antara lain menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan
lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu (Amaral dkk, 2017). Penelitian Arfan
bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar
lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal Posyandu dan berusaha